Bumi, tahun 2120. Di sebuah kota kecil, tepatnya sebuah gang belakang distrik F. Lahirlah seorang anak laki-laki , bernama Arlean yang berarti "Janji". Kedua orang tuanya, merupakan seorang petualang peringkat (E+), bertugas untuk membantu kerajaan dalam menghabisi binatang-binatang buas dan moster yang menyerang ke wilayah kerajaan.
Dunia ini memiliki sejarah baru, yaitu. Adanya gelombang energi yang tidak diketahui menimpa bumi kita. Perluasan wilayah bumi dengan tiba-tiba, yang semula berkisar 1x (510.072.000 km²) menjadi 1.000x lipat luasnya.
Monster-monster perlahan muncul, beserta. Dengan adanya kekuatan sihir dan sistem, Arlean yang seorang anak kecil, bercita-cita menjadi petualang tingkat teratas, seperti kedua orangtuanya. Mampukah dia mencapai mimpinya? Ataukah malah sebaliknya... kegagalan yang tragis! ("Cerita ini, merupakan kisah dari seseorang yang jauh dan sangat berharga bagiku" by; Florina).
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AI. htiar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch (17) Dungeon dan Level Up
(Rumah Florina)
Terlihat sesosok wanita sedang menggendong seorang anak perempuan dan terburu-buru menuju kediaman rumah.
Jasmine : "Kepala pelayan!! Cepat panggil dokter keluarga". ucapnya sembari berteriak.
Kepala pelayan : " Baik nona! " Melihat Jasmine yang sedang menggendong nona mudanya yang terluka.
Jasmine pun segera membawa nona muda tersebut, menuju tempat tidurnya. Yaitu tempat tidur ruangan oval, layaknya rumah modern Sci-Fi
Suara gemericik air yang mengalir terdengar, bersamaan dengan tampilan kaca yang memperlihatkan pemandangan.
Beberapa saat kemudian, terlihat tangan Florina memperlihatkan gerakan yang lambat. Bersamaan dengan ia membuka kelopak matanya yang lemah.
Florina : "Kak..Jasmine..?" Ucapnya, menyapa orang tersebut.
Jasmine : "Iya nona, saya disini. Kepala keluarga telah memerintahkan saya, untuk bersama anda mulai saat ini". Ujarnya.
Florina : " Ayah?.." Memalingkan muka, tidak ingin mendengar lagi kata tersebut.
Sesaat kemudian, seorang dokter datang. Memeriksa kondisi Florina.
..
.
Dokter keluarga (Florina) : "Nona Jasmine, Nona Florina tidak mengalami apapun. Dia hanya mengalami demam panas". Ucapnya sembari memerikan kondisi Nona muda tersebut.
-"Saya akan berikan obat [Acetaminophen] silahkan diminum sesuai waktu". Memberikan obat, yang ia bawa melalui kotak peralatan dokter.
Jasmine dan Florina mengangguk bersamaan. Diikuti oleh Jasmine, yang berkata "Baik Dokter, Terimakasih".
...
..
.
___---
(Rumah Sakit, Ruangan VVIP)
Arlean yang kala itu berada di pesawat ambulan, sudah tiba di rumah sakit. Dan segera dilakukan perawatan tertinggi. Untuk mengecek kondisinya yang terluka parah di bagian perut.
Perawat : "Dokter. Pasien kali ini, mengalami luka di bagian organ dalamnya akibat pukulan..". Memberikan laporan terperinci, kepada seorang dokter muda keturunan negara dahulu (Rusia)
Dr. Anya Petrova : "Baik, siapkan prosedur operasi! Kita akan menyelesaikan dalam 5 jam". Melihat dengan seksama, bahwa ada racun di bagian perutnya yang menempel.
Perawat : "Baik Dok, saya akan segera mengabari tim persiapan. Untuk segera menyelesaikan nya". Memberikan persetujuan dan berlari menuju ruangan darurat dan komunikasi koordinasi.
. . (Operasi terhadap Arlean pun berlangsung)
. (Beberapa jam kemudian).
Terlihat dua orang yang sedang menunggu di luar ruangan. Untuk memastikan bahwa orang yang menjalani operasi tersebut dapat selamat.
Seorang dokter yang terlihat memakai pakaian operasi keluar dari ruangan.
Dr. Anya Petrova : "Kalian? Keluarga Arlean?" Menyadari mereka karena, dokter tersebut telah melihat laporan terkait keluarga Arlean.
Note : -(Rumah sakit dapat melihat identitas pasien, berdasarkan undang-undang yang diatur oleh kerajaan. Mereka dapat melihat nya, melalui jam tangan pintar, yang discan melalui barcode spesial).
Viona : "Iya.. Kami keluarga Arlean, bagaimana dengan Arlean? " Bertanya dengan khawatir.
Dr. Anya Petrova: "Tidak apa-apa, kami berhasil menghilangkan bagian racun-racun yang mematikan. Anak tersebut, dapat bangun. Perkiraan sekitar malam hari nanti". Ucapnya.
Tristan : " Baik Dok, terimakasih!" Melihat Dr. Anya yang familiar.
Para perawat pun segera membawa Arlean menuju ruang VVIP, sehabis Operasi.
. . (Waktu berlalu, hingga sore hari)
.
Viona dan Tristan, melihat Arlean yang sedang membuka kelopak matanya. Menatap mereka berdua.
Arlean : "Ka.. Kak? Ayah...? " Ucapnya, menyapa mereka berdua.
Viona : "Iya kakak disini, Arlean jangan khawatir ya. Kamu cukup istirahat disini dahulu". Berucap pada Arlean.
Arlean : " Tapi.. kak. Bagaimana dengan rin?" Bertanya khawatir.
Tristan : "Dia tidak apa-apa, ada Jasmins bersamanya" Berucap langsung.
Setelah mendengar perkataan ayahnya, Arlean segera merasa lega lebih dari biasanya. Ia pun segera menceritakan dengan pelan-pelan apa yang terjadi kepada kakak dan ayahnya. Terkecuali [Perkamen Janji] yang tidak bisa Ia ingat.
Tristan : "Baik, Arlean! Kamu disini istirahat lah. Bukankah, kamu di minggu depan akan ada dungeon?" Melirik Arlean dengan satu mata, untuk menyemangatinya.
Arlean : "Hmm.. iya" Tersenyum pada ayahnya. Diikuti oleh tawa bahagia dari kakak dan ayahnya.
Waktu pun berlalu. Hingga..
...
..
.
(Rentang Seminggu Kemudian)
Di sekolah, terlihat guru Zhen. Yang telah menunggu murid-murid di ruangan kelas. Diikuti oleh semua siswa, yang masuk satu persatu. Saat semua orang telah duduk, terlihat. Masih ada dua orang yang belum masuk [Florina] dan [Arlean].
Mereka berdua telat bersamaan, dan selang beberapa waktu. Florina dan Arlean segera terlihat memasuki ruangan kelas. Dan menyapa guru mereka serta teman-teman mereka di kelas.
Shaobo : "Hey Arlean!.. Aku dengar kamu masuk rumah sakit ya?" Bertanya dengan berbisik-bisik.
Arlean hanya tersenyum menanggapi pertanyaan tersebut. Dan diikuti oleh sebuah secarcik kertas yang terbang kearahnya. Dari arah depan.
Arlean : "Hmm?" Mengambil kertas tersebut dan membukanya.
|----[Florina: Hey Arlean, maaf atas yang kemarin. Aku tidak tahu, bahwa kemarin. Membuat kamu terluka parah (> - <).]----|
Arlean segera menatap Florina, yang kala itu sedang menulis dan tersenyum.
Guru Zhen : "Baik Anak-anak, jam pelajaran kalian sampai disini. Sekarang, mari kita menuju dungeon akademi!" Menepuk tangannya untuk mengalihkan perhatian anak-anak.
..
.
(Ruangan Bawah Tanah)
Ruangan bawah tanah, yang telah diisi oleh hologram di setiap dindingnya. Cukup untuk beberapa ratus siswa memasukinya.
Setiap sisi hologramnya, menampilkan pemandangan gunung dan lautan. Diikuti oleh tanah yang berumput. Notabenenya, diisi oleh sihir. Agar terlihat realistis.
Atap-atap nya cukup untuk membuat awan terasa asli. Berkat sihir [Illussion Magic]. Terlihat sebuah portal menuju gerbang berwarna hijau terlihat.
Guru Zhen : "Baik, anak-anak. Seperti yang kalian lihat, ini adalah dungeon yang klasifikasi nya, berada di tingkat terendah. Pastikan kalian bisa mengambil apapun manfaat di dalamnya." Ucapnya dan melanjutkan perkataannya.
-"Perlu diingat, waktu aman kalian di dalam hanya 1 jam, seperti yang ditampilkan oleh hologram kecil tersebut. <[60 Minute : Safe Dungeon]>" Melanjutkan.
-"Pastikan setelah kalian masuk, tidak memasuki zona berbahaya. Jika tidak, kalian tidak akan bisa kembali dan harus menyelesaikan dungeon tersebut. Mengerti!!!" Mengucap dengan keras, berharap para siswa mengerti.
Para siswa pun setuju dan segera menjawab "Baik Ibu Guru Zhen". Mengangguk dan berjalan perlahan menuju ke depan pintu portal gerbang dimensi tersebut.
Arlean : " Baiklah, ini apa yang kutunggu". Gumamnya.
..
.
(Di Dalam Ruangan Dungeon)
Semua orang telah memasukinya, ada yang berteleportasi ke suatu tempat ada yang hampir mendekati zona berbahaya. Tetapi, mereka semua tidak berteleportasi ke zona berbahaya. Berkat tambahan sihir dari [Great Mage] kerajaan.
Dungeon ini, hanyalah Dungeon yang disiapkan untuk para siswa. Itulah kenapa, tidak ada yang menyelesaikan nya. Dan juga, jika petualang kuat memasuki Dungeon tersebut. Ia akan otomatis hancur, berkat itu. Pihak akademi segera melindungi portal tersebut.
Agar mengajarkan mereka, perkenalan dunia. Yaitu dunia luar yang berbahaya, dunia di luar tembok kerajaan. Yang dipenuhi oleh para monster dan binatang buas.
Arlean yang kala itu sudah jauh menuju perburuan monster, tidak bisa menemukan apapun. Yaitu poin pengalaman yang ia dambakan. Tepat saat ia memikirkan bagaimana cara mendapatkan poin pengalaman.
Sesosok seseorang datang mendatanginya.
Arlean : "Cassian?" Ucapnya kepada sosok tersebut.
Cassian : "Iya, ini aku! Kau kenapa? " Ucapnya sembari berbicara sinis.
Arlean : "Uh... ini. Aku tidak dapat poin pengalaman dari monster" Merasa malu.
Cassian : "Orang bodoh, memang bodoh!" Mengejek Arlean, tetapi di dalam hatinya ia ingin mengajarkan Arlean hal tersebut. "Kalau aku bisa mengajari hal ini, dia pasti mengakui ku hebat, hahaha...!!" Gumamnya tambahan.
Cassian : "Nih lihat, coba kau ikuti aku". Mencontohkan dengan mengedarkan mananya ke udara dan menuju ke bangkai monster tersebut.
Setitik cahaya biru, datang. Mendatangi Cassian yang kala itu sedang fokus mengedarkan mananya yang menyelimuti monster tersebut.
Cassian : "Kau mengerti?" Ucapnya
Cassian melihat Arlean kebingungan dan menjelaskan.
Cassian : "Cahaya biru itu, esensi monster. Kenapa aku mengedarkan mana kesana, ya karena aku nggak mau makan bangkai monster itu." Melanjutkan
-"Kau tahu sendiri, orang nama dahulu itu barbar. Mereka memakan mayat monster agar menjadi kuat, berbeda dengan kita sekarang yang memakai mana". Menjelaskan dengan cermat
-"Ya istilah nya, aku itu genius" Menggesek hidung nya dengan sombong.
Arlean yang mengerti, cara mendapatkan poin pengalaman. Segera berterima kasih kepada Cassian.
Arlean : "Baik Cassian, terimakasih ya.. " Segera mencoba mengedarkan mananya, berdasarkan arahan Cassian.
Sedikit demi sedikit, ia keluarkan mananya. Menuju udara dan perlahan-lahan menuju mayat monster, yang tergeletak.
Saat mana Arlean, menyelimuti tubuh mayat serigala bertaring tiga tersebut. Sebuah cahaya biru menghampiri Arlean menuju dirinya. Yaitu tubuhnya.
Tiba-tiba, system bereaksi.
[System: Notification!]
[Exp Diperoleh]
.. [Exp: +0.01].. [Exp: +0.01]..
Beberapa saat kemudian, hingga ia telah selesai menyerapnya selama 5 menit.
[Exp Total Diperoleh : +3]
[Mendapatkan Skill: Harvesting Essence {Lvl.1}]
Betapa bahagianya dirinya, mendapatkan expnya. Ia segera mencoba mengecek statusnya.
[System: Status]
__________________________________________
...[Status]...
Nama : Arlean von Britan
Umur : 10 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
...---(°•)---...
Level : 0 (3/100)
Peringkat : [F]
Class : {Adventurer Explorer}
...---[%]---...
| Strength [E] : 270 / 800
| Stamina [E] : 452.66 / 800
| Intelligence [F+] : 33 / 200
| Dexterity [F+] : 35 / 200
| Agility [F+] : 137.11 / 200
| Defense [F] : 81 / 100
...---{∆}---...
Skill :
[1] \= Keen Eye {Lvl.1}
[2] \= Trailblazer's Instict {Lvl.1}
[3] \= Basic Survival Lore {Lvl.1}
[4] \= Britan's Sword Style {Lvl.1}
Sub-Skill :
[1] : Harvesting Essence {Lvl.1}
...---(?)---...
Unknown : (???)
...---(~)---...
-Relationship : Florina
Perkamen Suci : {Janji}
Buff : (???)
_________________________________________________
Ia pun merasa senang, terhadap status nya. Yang naik tersebut. Ia berterimakasih sekali lagi kepada Cassian.
Setelah itu, Cassian pun segera pergi untuk memanen banyak monster. Diikuti oleh Arlean yang segera pergi juga, untuk melawan monster-monster. Sembari meningkatkan pengalaman skill [Harvesting Essence] miliknya. Ia juga bereksperimen, karena terbatasnya waktu.
Ia mencoba untuk membunuh beberapa monster dan menaruh nya di satu tempat untuk menyelimuti seluruh nya sekaligus.
Hingga beberapa waktu berlalu. Tersisa waktu <[10 Minute]>.
Arlean sudah naik level menjadi 1.
[System: Level Up]
[Level : 0 > Level : 1]
...
..
.
_____
...~√π|-(_2_) -|π√~...
__________________________________________
...Level Up...
Sebuah pengalaman bagi seseorang, yang menandakan ia telah melalui sesuatu yang hebat. Berbeda dengan system game yang hanya memberikan exp saat membunuh monster.
Di dunia ini, system hanya memperoleh poin pengalaman. Dari menyerap esensi monster atau memakan mayat tersebut. Setiap monster, memiliki besaran manfaat esensi masing-masing.
Bagi manusia, mereka dapat bertambah kuat, dengan menyerap pengalaman monster tersebut. Bahkan status kekuatan mereka, dapat manusia serap. Meskipun hanya sedikit sekali untuk manusia. Tetapi dengan akumulasi banyaknya monster, manusia dapat bertambah kuat dengan lebih cepat...
...
__________________________________________
...~√π|-(_2_) -|π√~...
_____
Bersambung : {Ch (18) Zona Berbahaya} > [Next]
aku udah like dan komen ya kak, jangan lupa balasannya di ceritaku🙃✨🙏
semangat terus nulisnya✨😁
jangan lupa mampir buat like dan komen di cerita ku ya kak🥺🙏
mampir juga ya ../Coffee//Coffee/