Bagaimana rasanya menjalani pernikahan tanpa adanya cinta? Hana terpaksa menerima tawaran seseorang untuk menjadi istri dari anaknya karena hutang-hutang sang Ayah. Reputasinya sebagai model hancur karena Ibu dan adik tirinya.
Belum lagi ketidak perawanannya yang menjadi duri tajam yang terus menerus diungkit Kenaan Atharis, suami arogan yang selalu berlaku sesuka hatinya.
Disaat Hana berharap menikah adalah jalan lepas dari derita, Kenaan justru menganggapnya bak kertas kotor yang pantas dibuang.
Bagaimana akhir kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 - Hana cuek
"Udah belum, Na?" tanya Kenaan tak sabar. Ia melihat sang istri seperti berlama-lama berada di depan cermin memake-up wajahnya.
"Tunggu bentar lagi," ujar Hana tanpa menoleh. Namun, matanya melirik Kenaan dari cermin, sang suami nampak gelisah sambil melihat jam di pergelangan tangannya.
Pagi tadi, Mama mertua pamit pergi. Hal itu membuat Hana berfikir, sesuatu yang sedang disembunyikan oleh suami dan mertuanya. Hana sengaja berlama-lama, bahkan sejak tadi hanya bicara seperlunya. Hana ingin melihat apakah Kenaan menganggap dirinya penting hingga hal sekecil apapun tak akan disembunyikan. Namun, nyatanya harapan itu patah karena sampai detik ini, Kenaan tak bercerita apapun padanya! Kenaan berinteraksi seperti biasanya tanpa peka.
"Ayo, sudah belum?" tanya Kenaan lagi.
"Sebentar!"
Karena tak sabar, Kenaan mendekat ke Hana dan melihat sang istri bahkan sudah cantik.
"Udah cantik, kurang apa lagi?" Kenaan memindai wajah Hana dari dekat. Jarak beberapa centi membuat Hana bisa merasakan hembusan napas hangatnya.
"Sana, aku udah selesai. Jangan deket-deket gitu! Bau rokok," alibi Hana hanya agar Kenaan menjauhkan wajahnya.
Merasa sikap sang istri hari ini semakin cuek, Kenaan mencekal pergelangan tangan Hana. Yang ia tahu, kemarin Hana tampak antusias setelah melihat gaun cantik pilihannya. Tak ada yang aneh, bahkan saat ini gaun itu sudah melekat sempurna di tubuh Hana. Namun, kenapa sikapnya kemarin dan sekarang bertolak belakang?
Selama ini, Hana tak mengeluh dengannya yang bau rokok, Kenaan juga tahu kalau sang istri sendiri hobi minum sebelum mereka menikah, lantas kenapa sekarang hal sekecil ini menjadi alasan Hana menghindarinya?
"Kamu kenapa? Gak suka gaunnya?" tanya Kenaan.
"Hm, suka! Ayo." Hana bangkit, lagi-lagi mengabaikan Kenaan bahkan tak menyambut uluran tangannya.
Hana memilih berjalan lebih dulu keluar kamar. Meski sudah menikah, hal itu tak membuat pesona Hana menghilang, ia semakin terlihat anggun dan elegan.
Kenaan hanya diam memandang Hana yang sudah lebih dulu menuruni tangga tanpa meraih tangannya. Sungguh, Kenaan merasa tak nyaman diabaikan oleh wanita itu. Dengan langkah cepat ia menyusul Hana kemudian mencekal pergelangan tangan istrinya.
"Na..."
"Undangannya jam berapa? Bisa telat kalau kamu lama sekali, Ken!" Keluh Hana.
Ia masuk ke dalam mobil setelah suaminya membukakan pintu. Kenaan pun mengintari mobil dan masuk ke bagian kemudi. Di sepanjang jalan menuju hotel tempat pernikahan Andin dan Darwis, mereka sama-sama diam.
Kenaan dengan ketidakpekaannya sedangkan Hana dengan bibir yang terus terkunci.
"Hallo, Aiden? Bagaimana?" Tanya Kenaan begitu dering ponselnya berbunyi.
Di seberang, Aiden menjelaskan kondisi Marry yang sudah siap. Seluruh pemeriksaan bagus dan kemungkinan dua hari lagi akan dilakukan operasi tlanpatasi ginjal.
"Oke, pastikan kamu selalu di samping Mama. Lakukan yang terbaik dan selalu kabari jika ada hal penting," pinta Kenaan. Berucap singkat sebab Hana berada disampingnya saat ini.
"Kamu nggak mau ngomong apapun atau cerita ke aku?" sindir Hana tanpa menatap Kenaan. Pandangannya fokus pada pohon-pohon hijau tepi jalan, juga deretan ruko yang terlewat.
"Hm, nggak ada! Tadi Aiden, ngasih kabar kalau Mama seneng bisa jalan-jalan. Makanya aku..."
"Oh, gitu!" potong Hana.
Kenaan mengangguk, dan saat itulah harapan Hana benar pupus. Bukankah suami istri harusnya saling terbuka hal sekecil apapun itu?
"Aku mau turun!" titah Hana. Kesabarannya sudah habis.
"Na, tapi kita belum nyampe!" Kenaan menghentikan mobilnya. Hana segera membuka mobil kemudian berusaha turun.
"Na, kamu mau kemana?"
"Bukan urusan kamu! Urus aja diri kamu sendiri." jawaban Hana membuat Kenaan terkejut, segera ia turun dan meraih sang istri yang tiba-tiba menurutnya marah tidak jelas.
Hana berjalan cepat meninggalkan mobil Kenaan. Sang suami pun tak kalah gesit, ia menarik pergelangan tangan Hana hingga membuatnya berhenti.
"Kamu kenapa sih? Kenapa jadi marah-marah?" tanya Kenaan.
Hana berhenti, ia benar-benar semakin kesal sekarang.
Kenaan mencekal pergelangan tangan Hana agar wanita itu berhenti. Tanpa pikir panjang membopong tubuh sang istri.
Pintu mobil masih terbuka, Kenaan membopong Hana sampai dalam mobil sampai napasnya terengah-engah.
"Sayang, jangan gini ya? Kalau kesel, bilang ke aku kenapa?"
"Gak peka," rutuk Hana.
Kenaan melajukan mobilnya menuju tempat acara. Disana sepasang pengantin berwajah sumringah menyambut kedatangan para tamu. Mood Hana seketika berubah saat tahu pengantin pria adalah teman Rey yang memberikannya pekerjaan saat di Surabaya. Setelah berbasa-basi mengucapkan selamat, Hana mengedarkan pandangannya barangkali ia akan bertemu dengan Rey disana.
"Jangan bilang kamu cari Dokter itu! Hana aku nggak suka kamu terlalu akrab sama cowok lain," gerutu Kenaan.
Terus aku harus gimana, Ken? Aku harus diam? Tidak boleh berinteraksi, berteman dengan pria lain? Sementara dirimu bahkan gak bisa kasih aku kenyamanan buat berbagi cerita," ketus Hana.
"Kamu boleh berteman dengan siapapun, asal itu wanita. Aku nggak keberatan," ujar Kenaan.
"Sayangnya aku nggak punya teman wanita dan nggak ada wanita yang mau berteman sama aku," ujar Hana.
"Ayo pulang!" Kenaan menggandeng tangan Hana, memecah ramainya tamu undangan. Ia bahkan tak berniat pamit pada si pemilik acara. Kenaan langsung membawa Hana ke parkiran dan mengajaknya pulang.
"Kita pulang aja," ujar Kenaan.
"Sampai kapan kita terus kaya gini?" tanya Hana saat mereka sudah sama-sama masuk mobil.
"Harusnya aku yang tanya seperti itu, Na! Sampai kapan kamu cuek, kemarin-kemarin kita baik-baik aja!"
"Itu kemarin, orang bisa berubah kapan aja kalau kecewa!"
"Oke... Oke... Aku cuma nggak mau membebani kamu dengan banyak pikiran! Na, Mama sakit." Kenaan mengusap wajahnya lalu menunduk. Menyandarkan kepalanya di stir mobil.
"Kenapa nggak cerita? Kenapa harus nunggu aku marah dulu?" cerca Hana.
"Aku nggak mau bikin kamu kepikiran, kita habis kehilangan anak kita," ujar Kenaan.
Hana menatap iba sang suami, laki-laki itu mulai menunjukkan sisi rapuh meski Hana harus memaksanya lebih dulu.
"Aku cuma mau kamu terbuka, apa itu susah? Kamu bilang mau berusaha buat aku yakin, tapi hal sebesar ini aja kamu nggak jujur!" omel Hana.
Kenaan masih menunduk, hingga usapan lembut tangan Hana di pundaknya membuat laki-laki itu mendongkak, kemudian menatap Hana lekat-lekat.
"Maaf..."
Hanya kata itu yang keluar dari bibir Kenaan.
Hana tersenyum, ia hanya bisa mengusap-usap punggung Kenaan. Namun, sang suami justru menelusup langsung dalam pelukan Hana untuk mencari ketenangan. Cahaya temaram menjadi saksi bisu kein timan mereka. Beruntung, mobil milik Kenaan memiliki kaca tak tembus pandang. Orang di luar atau tamu yang berseliweran di halaman hotel tak akan melihat sepasang manusia sedang meluapkan kegalauan.
Sejak malam itu, Kenaan mulai terbuka dengan Hana. Mulai dari hal-hal kecil, keluhan atau apapun. Kenaan tak ingin menanggung cuek sang istri lagi sebab cueknya Hana menjadi derita baru baginya.
Kabar lain, Aiden memberitahu jika operasi Mamanya berjalan lancar dan saat ini wanita paruh baya itu sedang dalam masa pemulihan di Singapura.
BETUL KATA LO, LO HRS JGA PRASAAN KENAAN, JGN SMPE KENAAN YG SDH MULAI JDI BAIK, KMBALI JDI IBLIS KEJAM.. DN INGAT JUGA SLALU PESAN MMA MARRY....
SI ALBERT DPT SIAL DGN SELINGKUH DN MNIKAHI MELYSA
TPI GK APA2 ANAK PRTAMA NYA KGUGURAN,, KRN HSIL PERZINAHAN, DMN BENIH ARMAN BRCAMPUR ALKOHOL, DN HANA JUGA PNGARUH OBAT PRANGSANG, YG MNA MNGKIN BSA PNGARUHI TUMBUH KMBANG BAYI.. SKRG SDH SAH SUAMI ISTRI, JDI BSA BUAT KMBALI DGN HALAL..