TAHAP REVISI!!!
Viola Larasati Adiwijaya seorang gadis dari keluarga ningrat , tapi entah kenapa dia justru malah memyembunyikan identitas aslinya
memilih menjadi gadis biasa dan mengurusi cafe serta kedai bersama kedua sahabatnya Mona dan juga Cindy
Rayhan Dirgantara terkenal dengan sikap dingin serta cuek , tapi mempunyai masalalu yang cukup kelam hingga membuatnya menjadi lelaki berhati dingin
Akan kah sikap Rayhan berubah ketika keluarga menjodohkan dengan seorang gadis yang baru pertama kali ia temui?
Bagaimana kisah selanjutnya , Mari kita simak di novel ku ini . Pikiran halu ku sepanjang hari akan aku tuangkan di dalam novel ini , apabila ada perkataan yang kurang baik dan tidak nyambung mohon di maaf karna author ini adalah penulis gadungan , hanya untuk mengisi waktu senggang dari pada ngelamun terus ngehayal lebih baik nulis biar gak setreess
Salam sayang dari author Cantik seperti aku ❤ jangan lupa like serta Komen tapi yang positive aja yah , terus kalo berkenan klik Vote 😘
Trimakasih❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. Ribet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Berjalan keluar dengan mengendap-endap seperti maling yang takut ketahuan. Violla berjalan dengan hati-hati dan berharap pria yang tadi telah menjadi suaminya itu sudah tertidur
Perlahan naik ke atas kasur, kemudian menutup seluruh tubuhnya dengan selimut menyimpan bantal guling di tengah-tengah untuk penghalang antara dirinya dan Rayhan
Tapi betapa bodohnya Violla, karena rasa takut yang amat sangat membuat Violla tidak sadar bahwa orang ia takuti sedang keluar dari kamar
Rayhan memang bisa melakukan apapun tanpa orang tahu, bahkan keluar dari kamar pun bisa ia lakukan hanya menjentikkan jari Rayhan bisa langsung mendapatkan kunci
Rasa lelah yang sangat Violla rasakan langsung membawa gadis tersebut ke alam mimpi, membawa nya semakin jauh dan tidak lagi sadarkan diri sampai Rayhan yang sudah kembali ke dalam kamar pun Violla tidak tahu
Dengan perlahan Rayhan menyimpan paper bag yang ia bawa, kemudian naik ke atas kasur merebahkan diri dan menutup wajahnya dengan tangannya sendiri
Tapi belum Rayhan terlelap, gerakan kaki Violla membuat Rayhan dengan cepat bangun menyibak selimut yang menutupi kaki jenjang milik Violla
Terlihat kaki tersebut bergerak ke sana kemari padahal gadis tersebut sudah begitu terlelap dalam tidurnya
Dengan hati-hati Rayhan mengangkat kaki milik Violla kemudian memijatnya secara perlahan. Dan benar saja nafas yang terdengar lebih beraturan membuat senyum Rayhan tiba-tiba mengembang
Mungkin gadisnya ini terlalu lelah, karena lama berdiri dan lagi melihat heels yang ia kenakan cukup tinggi. Dan bisa Rayhan duga kakinya ini pasti merasa pegal
Rayhan menyimpan kaki yang tadi ia pijat, kemudian beralih pada kaki yang lainnya memijat lagi dengan pelan dan sekarang ia tambah dengan minyak gosok agar lebih hangat dan sedikit menghilangkan rasa pegal
Selesai memijat kaki Violla, Rayhan kembali berbaring namun sudah beberapa menit lamanya mata milik Rayhan belum juga terpejam padahal waktu sudah menunjukkan pukul 3 dini hari
Rayhan memiringkan tubuhnya menghadap pada Violla yang tidur memunggungi nya menyingkir kan batal yang di buat oleh Violla untuk penghalang, kemudian menarik pundak Violla secara perlahan agar gadis itu tertidur dengan terlentang dan akan Rayhan arahkan agar bisa tidur menghadap padanya
Setelah Violla sudah terlentang gadis tersebut malah membenarkan posisi tidurnya, seolah merasakan bahwa Rayhan telah menariknya agar terlentang
Namun memang keberuntungan sedang berpihak bagus pada Rayhan, Violla tertidur dengan miring dan menghadap langsung padanya kedua tangannya ia gunakan menjadi bantal dan Violla malah memajukan posisi tidurnya untuk mencari kehangatan
Rayhan seperti mendapat durian jatuh, dia tidak harus susah payah memanjat. Hanya menarik bahunya saja gadis itu dengan suka rela mendekat
Rayhan tidak menyianyiakan waktunya, dengan cepat membawa Violla kedalam pelukannya. Tidak perduli dengan hari esok yang akan membuat gadis tersebut murka karena ulahnya
Mencium ujung kepala milik Violla kemudian ikut memejamkan matanya berharap hari esok akan lebih baik, meski pekerjaan sudah menanti kedatangan Rayhan tapi untuk saat ini dia memilih untuk tertidur karena kantuk yang tiba-tiba menyerang
*Untuk kalian para pembaca, saya ucapkan banyak terimakasih meski saya tahu banyak dari kalian yang tidak mau meninggalkan jejak untuk saya. Dan untuk para pembaca setia yang sudah mau meninggalkan jejak saya juga ucapkan banyak terimakasih. Terimakasih atas dukungan kalian dan juga saran dari kalian, tapi di sini saya ingin memberi tahu pada kalian untuk kembali membaca ke BAB yang pertama karena sekarang novel ini sedang tahan revisi dan mungkin saja alurnya akan sedikit berbeda tidak akan sama seperti yang pertama. Jadi saya mohon sekali lagi untuk membaca ulang dari BAB yang pertama. Saya ucapkan Terima kasih*
Wah Dima gak sabaran ya..😂😜