⚠️ WARNING⚠️
KHUSUS DEWASA ➕
BANYAK ADEGAN BERBAHAYA
HARAP BACA DENGAN BIJAK!!
Namanya Virus, entah kenapa orang tuanya memberinya nama itu hingga menjadi bahan Bullyan. Dia pun menjadi pembunuh di usia mudanya, dikeluarkan dari sekolah dan ditakuti semua orang.
Hidup sebatang kara sejak kecil, kemudian besarnya menjadi seorang Pembunuh Bayaran. Hingga akhirnya ia jatuh cinta pada seorang wanita yang harus dibunuhnya.
Apa yang akan Virus lakukan? Tetap membunuhnya atau menyelamatkannya? Apakah cintanya akan berakhir untuk wanita itu atau wanita lain yang lebih peduli padanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fokus
"Please, **Focu**s!" ucap Wasabi yang sudah hampir kehilangan kesabaran
"Aku ke Texas atas undangan seseorang, namun aku tidak bisa melepaskan begitu saja karena pembunuh sebenarnya belum tertangkap. Nanti kita ke California, Los Angeles. kita akan mengungkapkan, siapa pembunuh yang sebenarnya yang menginginkan kematian Tuan Louis, Valeria dan juga Virus sendiri. Aku ingin mengungkap apa motif mereka. Hari ini aku dan Andi sudah mencari informasi dan menemukan dua tersangka utama. Tapi aku tak bisa langsung menangkapnya karena aku juga butuh bukti atau pengakuan langsung darinya. Aku juga tidak bisa mengatakannya pada kalian sekarang. Tolong kerjasamanya, lupakan dendam diantara kalian," ucap Wasabi yang kemudian menatap pada Valeria dan Moza.
"Aku tak masalah, aku bisa melupakannya sejenak. Tapi sikapnya seperti anak kecil," ucap Moza yang menyindir Valeria
"Apa kau bilang?" pekik Valeria dengan nada yang sedikit tinggi.
"Kau seperti anak kecil, hanya hal sepele seperti itu kau marah?" ucap Moza
Wasabi memijit keningnya yang terasa pusing. Sampai kapan mereka akan terus bertengkar. Kemudian Wasabi menyuruh Diego untuk berbicara pada Moza agar wanita itu diam dan menyuruh Virus untuk berbicara pada Valeria agar mereka diam sejenak. Namun Virus menggelengkan kepala, ia takut dengan Valeria karena statusnya bukanlah siapa-siapa.
Setelah Diego berbisik pada Moza, adiknya pun berhenti berbicara. Meski Valeria terus membalas perkataan Moza. Wasabi menunggu mereka berhenti berbicara.
"Sudah tenang? Oke aku akan lanjutkan," ucap Wasabi yang kemudian menjelaskan detail mereka masuk dan agar tidak terjadi keributan. Valeria dipasangkan dengan Diego.
Sedangkan Virus menjadi pengawal mereka, sementara Moza dan Wasabi akan menyamar menjadi petugas keamanan disana. Andi memantau mereka di dalam mobil Van yang mereka sewa. Rachel ikut memantau untuk berjaga-jaga jika Andi tertangkap.
"Pakai ini Virus, kau akan terlihat seperti orang lain," ucap Wasabi melemparkan topeng yang dapat mengerat pada kulit Virus. Sehingga terlihat seperti bukan topeng. Wasabi memakai alat canggih yang pernah di pakai penjahat yang terdahulu untuk menipu.
"Valeria kau duduk di dekat dua orang ini, jika kau tidak mendapatkan kursi didekatnya, usahakan kau menarik perhatian mereka," ucap Wasabi seraya menunjukkan foto pria misterius dan Nyonya Anna
"Oke baiklah, lalu bagaimana dengan Cezo jika dia melihat ku dengan Diego," ucap Valeria
"Sekarang kau kirim pesan pada Cezo, tapi tidak dengan ponselmu. Kau mengirimnya dengan ini," ucap Wasabi seraya memberikan ponsel lain pada Valeria, ponsel yang tidak dapat dilacak.
"Beritahu tunangan mu itu, jika kau akan ke California dengan temanmu. Bilang padanya temanmu itu sangat kaya dan ia tertarik dengan zat formula itu," titah Wasabi dengan mendikte Valeria. Dan wanita itu mengikuti apa keinginan Wasabi.
"Hemm aku sudah mengirimnya pesan seperti yang kau inginkan," sahut Valeri kemudian mengembalikan ponsel milik Andi kepada Wasabi.
Sementara itu Wasabi berjalan ke arah Diego, "Kau Diego, akan memakai setelan jas mahal, hemm ini milik Virus. Tubuhmu dan Virus hampir sama ukurannya pasti pas cobalah," ujar Wasabi seraya memberikannya jas milik Virus
Diego mengambilnya dan beranjak pergi ke kamarnya untuk mencoba setelan jas itu terlebih dahulu. Setelah itu Wasabi berjalan ke depan Moza dan memberikannya beberapa pistol serta tali pinggang dan kantong tempat menaruh pistol.
"Berhati-hatilah menggunakannya, ini tidak sama dengan pistol biasa. Peluru ini mematikan, ia dapat hancur didalam tubuh saat peluru itu menembusnya. Kau dan aku datang lebih dulu sebelum tempat pelelangan itu dibuka. Kita akan menyamar menjadi petugas keamanannya. Kita mencari dua orang dan membuatnya pingsan lalu menyekapnya dan memasukkannya kedalam Van dengan Andi," ucap Wasabi
"Karena wajahku pernah terliput media jadi aku juga akan memakai topeng seperti Virus," timpal Wasabi
"Lalu apa yang akan ku lakukan?" ucap Virus
"Kau dekati pria misterius itu ajak berbicara dan terus awasi Valeria. Aku yakin Valeria akan menjadi incaran setelah menunjukkan wajahnya," ucap Wasabi
"Moza kau ikuti pergerakan kemana aku akan pergi dan ikuti perintahku saat disana," ucap Wasabi
"Moza kau bisa memegang pistol?" Tanya Diego seraya keluar dari kamarnya dengan memakai jas keren ditubuhnya
"Wow kau terlihat seperti pria kaya," ucap Andi
"Thanks," jawab Diego
"Aku bisa tapi aku tidak begitu yakin, bisa kita latihan terlebih dahulu?" ucap Moza
"Ya kau harus berlatih, jangan sampai peluru itu mengenai ku nantinya," ucap Valeria yang meragukan kemampuan Moza.
Moza ingin sekali membalas Valeria, namun dia menahannya dan hanya menatapnya dengan tajam.
"Haii, Cezo ke rumah Valeria!" seru Andi tiba-tiba
"Apa yang dia lakukan dirumahku malam-malam begini?" Tanya Valeria
"Seperti dugaan ku, dia tidak akan membiarkan mu kabur. Sepertinya dia ingin kau ke California dengannya," ujar Wasabi
"Apakah dia akan membunuhku?" Tanya Valeria
"Lihat ini, dia mendobrak pintu mu dengan paksa," ucap Andi menunjukkan layar monitor pada semua orang disana.
"Apa yang direncanakan pria itu, dia terlihat seperti orang gila," ucap Virus
"Kemungkinan dia tahu jika Valeria mengambil formula itu dan dia membiarkannya. Karena tahu Valeria masih akan bersamanya tetapi dia marah ketika Valeria mengiriminya pesan jika Valeria akan pergi dengan temannya," terka Andi
"Ada benarnya tapi menurutku, formula yang Valeria ambil bukanlah formula yang asli," ujar Wasabi kemudian menunjukkannya Virus.
"Kita akan mengujinya," ucap Wasabi
"Dimana? Ini sudah malam," Tanya Andi
"Kita ke kampusku sekarang, kita menyelinap ke laboratorium disana, aku akan mencoba meneliti isi kandungan didalamnya," ucap Moza dengan yakin akan kemampuannya.
Andi semakin menyukai Moza yang cerdas seperti dirinya.
"Oke kita tidak akan menunda waktu lagi, Andi, aku dan Moza akan menyelinap ke laboratorium sekarang," ucap Wasabi
"Aku ikut, petugas disana sangat awas, aku akan mengalihkan perhatiannya," ucap Valeria
"Kau akan menggoda mereka?" Tanya Virus yang merasa tidak suka jika Valeria harus menggoda pria lain
"Tidak, tidak seperti itu. Aku akan berbicara dengannya banyak hal, atau aku akan berpura-pura mabuk," ucap Valeria.
"Tidak perlu Valeria, aku bisa masuk membawa mereka berdua dengan teleportasi yang aku miliki," sahut Wasabi
siapa yang bekap mulut wasabi tuh 🏃🏻♀️
mataku ternodai 🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️😂
banyak yang ingin aku katakan tapi masih nyangkut entah dimana karena pikiranku lagi ruwet 😄😄
pokoknya terima kasih ya 😙
malah sempet di cemburuin tuh