Perjalanan takdir siapa yang tahu. Itulah yang tengah di rasakan oleh Alula, seorang remaja polos berusia 18 tahun yang harus mengalami penderitaan karena terjebak di sebuah hotel bersama seorang pria asing yang tengah mabuk dan hamil anak orang tersebut lalu di usir oleh ibu tirinya karena di tuduh membawa aib, belum lagi ia harus putus sekolah karena tidak mau membuat sekolah nya malu akan kelakuan nya yang hamil di luar nikah.
Namun, Siapa sangka sebulan kemudian tiba-tiba ia di bawa paksa oleh beberapa orang berpakaian hitam dan terbangun sebuah kamar mewah bernuansa hitam dan mendapatkan keberadaan seseorang yang telah merenggut harta berharga yang ia jaga selama ini dan berkata akan membahagiakan dirinya dan anak yang ia kandung. Seseorang tersebut bernama ' Nathan darendra Alexander' .
Gimana kelanjutannya? jangan lupa baca, like komen and vote sayang
⚠️ cerita ini asli dari pemikiran sendiri ⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wdy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 33
Alula yang merasa atmosfer ruangan ini begitu mencekam langsung meraih tangan Nathan dan menggenggam nya kuat.
Nathan menunduk menatap Alula dan tersenyum lembut ketika Alula menatap nya juga.
Vita yang melihat itu seakan tidak terima dengan semua nya. Harus nya Aulia yang mendapatkan suami seperti Nathan, bukan Alula, anak sial yang seharusnya menderita saja.
" Saya tahu kamu yang menggoda tuan Nathan agar tidur dengan mu kan?! Dasar ******!!. " Teriak Vita tiba-tiba seraya menunjuk ke wajah Alula membuat semua nya tersentak.
Nathan ikut bangkit dari duduk nya dan menatap tajam ke arah Vita. " Jaga ucapan anda! Saya dan istri saya di sini tamu anda! Dan Alula bukan ****** Seperti anda!!. " Teriak nya tak kalah keras. Ia geram melihat Vita yang terlalu sok.
Mereka semua terdiam membisu kala melihat Nathan dengan wajah merah menahan amarah nya. Alula pun ikut diam karena takut akan kemarahan suami nya.
Aulia memandang sinis ke arah Alula yang berada di samping nya yang hanya terpisah oleh dua kursi. " Lo gak malu ngandung anak haram. " Bisik nya tajam
Ucapan Aulia membuat Alula langsung menatap sinis ke arah kakak tirinya dan...
plakk.
" ANAK AKU BUKAN ANAK HARAM!!. " Bentakan Alula membuat semua orang termasuk Nathan tersentak kaget dan langsung mengalihkan pandangannya kepada Alula yang sudah bercucuran air mata dan Aulia memegang pipi nya yang perih karena tamparan Alula sangat keras.
" ALULA!. " Bentak sang ayah ketika Alula dengan berani nya menampar anak nya.
Alula tersentak dan langsung memandang ayah nya yang tengah memandang dirinya tajam. " APA? AYAH MAU BELA DIA YANG UDA NGATAI ANAK AKU ANAK HARAM. Cukup aku yang di bilang anak sial jangan anak aku. Cukup yah. " Ucap yang di akhiri dengan nada lemah dan lirih. Air mata nya pun sudah berdesakan ingin segera keluar. Dimas masih diam memandang Alula dengan tajam dan penuh kebencian. Tak jauh beda dengan suami nya, Vita pun menatap Alula dengan tatapan sama dengan suami nya. Rasanya ia ingin sekali melayangkan tangan nya di pipi Alula yang sudah berani-beraninya menampar wajah putri nya.
Aulia memandang tajam ke arah Alula. Ia mengangkat tangan nya siap untuk memberikan tamparan untuk Alula, namun belum sempat tangan nya mendarat di pipi Alula, tangan nya sudah di cekal oleh tangan kekar Nathan dan di hempaskan dengan kasar.
" Jangan sentuh istri saya kalau anda ingin hidup bebas. " Desis nya tajam lalu menarik tangan Alula untuk pergi dari sana karena ia tidak ingin istri nya terluka lebih lama disini.
Setelah kepergian Nathan dan Alula, Vita langsung menggebrak meja dengan keras. " Bisa-bisanya Anak sial itu yang jadi istri Nathan!. " Geram Vita seraya mengepalkan tangan nya erat.
" Lia pun juga gak nyangka tau ma. " Ucap nya yang sepenuhnya berbohong karena ia sudah tau duluan dari pada keluarga nya.
Dimas hanya diam di kursi nya. Ternyata ini jawaban atas pertanyaan nya waktu itu, kenapa Alula bisa berada di kantor Alexander, karena Alula adalah istri dari pemilik perusahaan itu, Nathan Darendra Alexander. Ia tidak menyangka anak nya bisa menikah dengan Nathan dan anak yang ia kandung adalah anak Nathan sendiri.
...****...
Sampai nya di mobil, tangis Alula pecah di pelukan Nathan. Ia menangis dengan kencang seraya mencengkeram erat kemeja yang di pakai oleh Nathan hingga kusut. Ia menyalurkan rasa sedih, kesal, dan sakit nya di tangisan nya. Ia tidak sanggup lagi jika setelah ini bertemu dengan keluarga nya apalagi ayah nya, karena ia membentak ayah nya begitu keras. Ia tidak ingin melakukan itu, namun ia sudah lelah terus di salahkan tentang apa yang seharusnya tidak ia lakukan.
Nathan hanya bisa menenangkan dengan cara mengelus lembut punggung yang sedari tadi tidak berhenti bergetar itu. Sebenarnya sedari tadi ia mencoba menahan emosi nya agar tidak meletup karena perkataan Aulia yang mengatai nya anak haram. Ia ingin melampiaskan nya langsung namun ia tidak mau melihat istri nya takut dan tertekan melihat dirinya lepas kendali.
Beberapa menit kemudian, Nathan tidak lagi mendengar suara isakan yang ada hanyalah dengkuran halus. Nathan menunduk dan terlihat lah wajah damai Alula yang sedang tertidur dengan nafas teratur.
Nathan menghela nafas nya melihat wajah berantakan Alula. Lihat lah mata nya yang bengkak dan hidung nya yang memerah. Ia mengelus lembut mata sembab itu dan mengecup nya pelan.
cup.
" Good sleep my wife. "
Nathan terkekeh ketika Alula menggeliat dalam pelukan nya karena merasa terusik. Ia mengelus lembut rambut Alula agar istri nya tenang kembali.
...****...
Sesampainya di rumah mereka, Nathan berjalan masuk dengan Alula di gendongan nya. Ia membuka pintu kamar dengan sedikit susah, setelah berhasil ia masuk dan membaringkan tubuh istri nya dengan lembut di kasur agar istri nya tidak terusik dari tidur nya.
Setelah memastikan Alula nyaman, Nathan menarik selimut hingga batas leher lalu mengecup kening Alula dan perut yang berisi buah hati mereka.
Nathan berjalan menuju balkon kamar nya lalu mengeluarkan ponsel nya dari saku untuk menghubungi orang kepercayaan nya.
" Ada kabar apa?. " Tanya nya setelah telfon nya tersambung.
" Saya sedang menyelidikinya di rumah tuan Prayoga dulu yang berada di Bandung tuan. "
Kening Nathan berkerut mendengar ucapan di sebrang telfon. " Mereka pernah tinggal di Bandung?. " Tanya nya bingung.
" Iya tuan setelah nyonya mawar melahirkan nyonya Alula, Tuan Prayoga memutuskan untuk tinggal di Jakarta karena bisnis nya yang di Jakarta berkembang pesat tuan. "
" Lalu apa yang kau dapatkan?. " Tanya nya.
" Kami masih berusaha mencari tuan. "
Nathan menghela nafas nya. " Yasudah cari secepatnya nya karena saya ingin membongkar rahasia ini secepatnya. "
" Baik tuan. "
Tut
Nathan meletakkan kembali ponsel nya di saku celana lalu mata nya memandang ke ke atas langit dimana banyak bintang-bintang bertaburan. Ia tersenyum ketika bayangan seorang anak kecil sedang bermain dan memanggil nya dengan sebutan ' papa '. Ahh iya tidak sabar mendapatkan gelar tersebut ketika anak nya lahir dan lancar untuk berbicara. iya pastikan saat anak nya lahir, anak nya harus bahagia dan tidak boleh merasakan kesepian seperti dirinya dan Alula, istri nya.
Ia melangkah masuk ke dalam. Ia melirik sebentar Alula yang tidur dengan nyenyak nya lalu masuk ke dalam walk in closed untuk berganti pakaian tidur.
Setelah berganti pakaian, ia ikut bergabung dengan istri nya di ranjang dan mencium perut buncit Alula dari balik dress yang masih di pakai Alula tadi. " Selamat tidur anak ayah. " Lalu setelah itu kembali mencium kening istrinya.
Cup.
" Selamat tidur my wife. "
Nathan memeluk tubuh Alula dengan dagu ia sandarkan di puncak kepala istri nya dan memejamkan mata nya untuk menyelami mimpi.
BERSAMBUNG....
JANGAN LIKE KOMEN AND VOTE READERS.....