DUNIA ABU-ABU

"Maksudnya bagaimana Bu?" tanya Rudi dan teman-teman serempak.

"Jadi begini" lanjut Bu Vita menjelaskan.

Setelah PCBA diproduksi di mesin Surface Mount Technology atau sering disingkat mesin SMT, maka akan dilakukan pengujian rangkaian atau circuit yang lebih dikenal dengan nama ICT test. Kemudian jika berhasil atau pass maka dilanjutkan dengan pengujian secara fungsional atau disebut juga FT.

"Nah.. jika dalam pengujian ICT atau FT PCBA dinyatakan Fail atau tidak layak, bapak-bapak sebagai Debug Technician akan dipanggil untuk mendiagnosa apa masalah PCBA tersebut" lanjut Bu Vita menjelaskan.

"Layaknya dokter, bapak-bapak juga akan didampingi perawat dalam hal ini disebut rework operator" jelas Bu Vita kemudian.

Fungsi rework operator adalah membantu Debug Technician dalam pengerjaan penyolderan ulang suatu komponen yang bermasalah maupun penggantian part yang dinyatakan rusak oleh Debug Technician. Layaknya perawat yang memberi obat ke pasien atas perintah dari dokter.

Setelah mendengar penjelasan dari Bu Vita, Rudi dan kawan-kawan akhirnya mengerti apa pekerjaan mereka nantinya.

Tak terasa waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi.

"Bapak-bapak sekalian kita istirahat dua puluh menit" ucap Bu Vita seraya mengarahkan Rudi dan teman-teman menuju kantin yang berlokasi di sebelah pabrik.

"Wahh... keren" gumam Rudi setelah melihat kantin yang memanjang. Ada tiga baris meja dengan kursi empat buah di setiap meja. Meja dan kursi kantin yang terbuat dari marmer dengan tiang dari stainless. Tapi yang membuat lebih takjub adalah sepanjang kiri dan kanan kantin dipasang cermin untuk memanjakan kaum hawa pada khususnya.

Setelah memesan kopi hitam dan dua buah roti kering, Rudi duduk bersama dengan kawan-kawannya. Sementara Bu Vita duduk dengan teman yang sepertinya satu departemennya.

Tiba-tiba suara riuh terdengar dari pintu pabrik atau sering disebut Line. Spontan Rudi dan teman-teman melihat ke arah suara riuh tersebut. Muncullah gerombolan manusia yang kesemuanya adalah wanita dengan pakaian seragam warna biru. Setelah diperhatikan ternyata mereka adalah para karyawan wanita yang mengoperasikan mesin atau disebut juga Line Operator. Dilihat dari usianya, rata-rata masih sangat muda kemungkinan sembilan belasan sampai dua puluh tiga tahun.

Melihat pemandangan tersebut khususnya bagi Rudi bagai kembali ke peradaban setelah sekian lama hidup seperti di zaman batu.

"Makin seru aja" ucap Rudi dalam hati.

Ketika para wanita tersebut lewat di sebelah Rudi, dengan curi-curi pandang Rudi memperhatikan mereka melalui cermin yang ada di sepanjang dinding.

"Ternyata ini fungsinya" ucap Rudi sambil tertawa dalam hati merasa lucu dengan dirinya sendiri.

Belum puas Rudi menikmati pemandangan yang menyejukkan tersebut, tiba-tiba terdengar suara dari samping.

"Bapak-bapak, mari.." ucap Bu Vita mengajak Rudi dan teman-teman kembali ke Training Room.

"Halah... " gerutu Rudi dalam hati merasa belum puas lalu berjalan mengikuti Bu Vita bersama teman-temannya.

Setelah sampai di Training Room dan duduk pada kursi masing-masing, Bu Vita lalu melanjutkan.

"Bapak-bapak sekalian, selanjutnya kita bahas mengenai jam kerja" ucap Bu Vita memulai.

Bu Vita lalu menjelaskan bahwa di PT. Beyonics terdapat bermacam-macam jam kerja atau shift. Ada yang disebut Normal Shift, ada yang disebut TIM dan ada juga Shift seminggu.

Normal shift adalah para karyawan yang bekerja tiap hari dari jam tujuh pagi sampai jam enam belas sore jika tidak ada lembur. Kemudian Tim adalah khusus untuk karyawan yang bekerja pada produk Seagate. Di mana Tim tersebut dibagi tiga bagian dengan hari kerja tiga kali pagi dari jam tujuh pagi sampai jam tujuh malam, kemudian off atau libur sehari lalu masuk kerja malam dari jam tujuh malam sampai jam tujuh pagi selama tiga hari setelah itu off dua hari. Baru masuk pagi lagi seperti sebelumnya berotasi terus. Tim ini biasa dikenal dengan formula tiga satu tiga dua.

Untuk system kerja yang terakhir adalah satu minggu pagi satu minggu malam, system ini diperuntukkan bagi karyawan produk Quantum.

"Untuk jam istirahat normalnya adalah 20 menit pada jam sepuluh pagi. Dua jam istirahat siang yaitu pukul dua belas sampai empat belas, kemudian masuk kembali dan pulang pukul enam belas" pungkas Bu Vita.

Setelah menjelaskan semua mengenai jam kerja, Bu Vita lalu membuka sebuah lemari dan mengambil sesuatu dari dalam lemari tersebut.

"Bapak-bapak silahkan kemari satu persatu" ucap Bu Vita kemudian menyerahkan satu bungkusan setiap orang kepada Rudi dan teman-teman.

Lalu Bu Vita menjelaskan bahwa di dalam bungkusan tersebut berisi dua buah uniform yaitu baju kerja khusus dipakai dalam line atau pabrik. Kemudian satu buah pinset untuk alat kerja dan yang terakhir adalah satu buah wrist wrap yang berfungsi sebagai anti statis agar PCBA tidak terkontaminasi ketika dipegang.

Setelah menyerahkan peralatan kerja tersebut, Bu Vita lalu memanggil seseorang melalui telepon selulernya.

Kira-kira lima menit seseorang mengetuk pintu dan setelah dipersilahkan masuk oleh Bu Vita, muncul seorang pria yang ternyata Pak Agung.

"Bapak-bapak sekalian, sesi training telah selesai. Terima kasih atas partisipasinya. Sekarang saya serahkan Bapak-bapak kepada Pak Agung" pungkas Bu Vita mengakhiri sesi training.

"Mari semua ikut saya" ucap Pak Agung sambil pamit kepada Bu Vita ke luar ruangan diikuti Rudi dan kawan-kawan.

Setelah melewati koridor dan belok kanan, sampailah Rudi dan kawan-kawan di depan sebuah ruangan. Di atas pintu tersebut tertulis Test Debug Engineering.

Pak Agung lalu memperkenalkan Rudi dan kawan-kawan dengan semua orang yang ada di dalam ruangan. Ada sekitar dua puluh orang di dalam ruangan terdiri dari pria dan wanita dengan kisaran umur sembilan belas tahun sampai empat puluhan.

Setelah memperkenalkan Rudi dan teman-teman, Pak Agung lalu mempersilahkan Rudi dan kawan-kawan bergabung dengan penghuni ruangan tersebut untuk lebih mengakrabkan diri.

Rudi lalu mengambil inisiatif menjabat tangan satu persatu yang ada di ruangan tersebut yang mana nantinya adalah rekan kerja Rudi.

Ada tiga orang anggota dari TIM B yaitu Bang Amir berkisar umur tiga puluhan, Mbak Yeni berkisar umur tiga puluhan juga dan Azmi yang kelihatan berumur dua puluhan yang kesemuanya mengerjakan produk Seagate. Ada juga dari Quantum yang bernama Aa Udin , mas Sugeng , Nova dan Norton. Sedangkan dari normal shift termasuk Pak Agung ada lima orang lainnya yang bernama Mbak Sri, Aa Deden, Mas Kuswanto, Pak Ahmad dan Uni Fitri.

Dari nama-nama tersebut dapat diketahui berasal dari berbagai penjuru Nusantara meliputi Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara dan juga Sumatera Barat.

Setelah mengenal kawan-kawan kerja satu departemen secara sekilas, Pak Agung lalu menyarankan Rudi dan kawan-kawan memperhatikan cara kerja karyawan lama.

Rudi lalu mendekati Norton yang sedang menganalisa sebuah Fail PCBA merk Quantum model Morpheus.

"Bang, mohon bimbingannya" ucap Rudi menyapa Norton seorang pria berkisar umur dua puluh lima.

"Silahkan Rudi, jangan sungkan-sungkan. Aku juga tahap belajar kok" ucap Norton merendah sambil tersenyum ramah.

"Owh ya bang, dari mana kita tahu apa masalah Board tersebut?" tanya Rudi.

"Kita bisa membaca di sini" jawab Norton sambil menyerahkan secarik potongan kertas mirip struk belanja. Lalu Norton menjelaskan di dalam kertas struk tersebut tertulis mesin yang dipakai untuk pengetesan, tanggal pengetesan, type atau model PCBA dan terakhir adalah nama kegagalan testnya yang kebetulan adalah drive is knocking.

Kemudian Norton melanjutkan masalah yang biasanya ditemukan jika kegagalan tersebut muncul.

Begitulah Rudi sedikit demi sedikit mengerti tentang pekerjaan yang akan dia lakukan nantinya. Tak terasa jam menunjukkan pukul dua belas tepat, saatnya istirahat makan siang.

Rudi dan semua anggota Test Debug membubarkan diri dari ruangan. Ada yang menuju kantin dan tidak sedikit juga ke luar pabrik untuk makan siang. Bahkan ada yang pulang ke rumah. Sungguh perusahaan yang terlihat menyenangkan.

Karena sudah akrab, Rudi lalu mengikuti Norton menuju kantin untuk makan siang.

Sambil makan Norton bercerita, bahwa dia sudah enam bulan bekerja di Beyonics dengan kontrak kerja satu tahun. Norton juga bercerita dia kelahiran Batam, lulusan S1 dari Universitas Tri Sakti Jakarta jurusan teknik elektro.

Menurut penuturan Norton bekerja di PT. Beyonics sangat menyenangkan, tekanan kerja hampir tidak ada sementara kawan-kawan kerja seperti keluarga besar. Saling membantu bahkan di luar pekerjaan.

"Intinya umurmu akan terasa sepuluh tahun lebih muda dari aslinya" lanjut Norton dengan mimik aneh meninggalkan tanda tanya besar di benak Rudi.

Bersambung...