Season 1
Saat hati ini sedang pilu
Setiap hari terasa seperti memakan empedu
Aku bertemu denganmu
Perjodohan Eliana untuk melunasi hutang ayahnya, membawa gadis itu bertemu dengan seorang Raja dan membuat Eliana dipersunting oleh seorang Raja dari kerajaan Raisilian.
Akankah Eliana menemukan kebahagiaan dalam pernikahannya?
Season 2:
Jangan jadikan lagi aku sebagai ganti dari semua perjanjian yang kau lakukan, ayah!
Putri Estelle dijodohkan oleh ayahnya pada pangeran Arshlan dari Yorksland. Namun ayahnya ingkar janji dan ingin menjodohkan putri Estelle pada pria lain.
Pangeran Arshlan dan putri Estelle memang tidak saling mencintai. Tapi sang pangeran membutuhkan sang putri untuk menjadi ratunya.
Akankah pangeran Arshlan berhasil memboyong sang putri ke istana Yorksland?
Ketika mereka diangkat menjadi seorang raja dan ratu, apakah cinta akan mengisi kehidupan istana Yorksland?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Ulsyah Musyarofah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pijat Sendiri
"Aku tidak mau!" Raja Gerald masih ingin bermain-main dengan Eliana.
"Yang Mulia, hamba mohon! Maafkanlah kelancangan hamba!" Eliana mulai menangis tergugu dan bersimpuh di kaki Sang Raja.
Raja Gerald terkesiap, tak menyangka Eliana akan menganggap serius semua perkataannya. Bahkan ia sama sekali tak mengira jika Eliana akan menangis.
Ia pun segera memperbaiki wajahnya. "Baiklah ... baiklah ...! Kalau begitu duduklah di depanku!" titah Raja Gerald pada Eliana.
Eliana pun menurutinya, ia menyingkirkan tangan dari depan dadanya tanpa perintah.
Ayah ... kenapa kau tega seperti ini padaku? Lebih baik aku dinikahkan pada pria tua saja daripada disentuh-sentuh seperti ini. Aku bukan wanita malam yang bisa dimainkan lelaki, ayah ....
Eliana berisak tangis saat mempertontonkan asetnya pada Raja.
"Bisakah kau berhenti menangis?" protes Raja Gerald.
Eliana kembali menahan tangisnya, ia pun mengusap air mata dengan punggung tangannya. Gadis polos itu kembali mempersiapkan diri membiarkan Raja Gerald menyentuh dadanya.
Raja Gerald mempersiapkan kedua tangannya yang hendak kembali menyentuh bongkahan kenyal nan menggemaskan milik Eliana. Aah ... aku seperti serigala yang sedang memperdaya seorang kelinci.
"Haah, sudahlah! Kau pijat saja sendiri!" Raja Gerald mengurungkan niatnya.
Eliana mendongak. "Benarkah?" Dengan mata yang berbimar-binar.
"Ya ... ya ... ya!" jawab Raja Gerald malas. "Tapi lakukan pemijatan itu di depanku! Setidaknya biarkan aku melihatnya, kau benar melakukan atau tidak?" ujar Sang Raja lagi.
"Baiklah!" senyum Eliana mengembang.
Gadis itu menggosokkan minyak zaitu ke telapak tangannya hingga terasa licin. Saat kilauan-kilauan minyak tersebut telah membaluri telapaknya, barulah ia menyentuh pa yu da ranya. Gerakan-gerakan memberi pijatan untuk merangsan ASI masih ia ingat sepenuhnya.
Sementara itu, dengan mata yang tak berkedip, Raja Gerald melihat bagaimana jari-jari Eliana dengan lincah menari-nari di bagian yang menonjol itu. Guncangan-guncangan kecil, menambah kesan sensual pada dua bongkahan yang sedang tergantung tersebut.
Sampai pada ketika Eliana menyentuh aerola di sekitar pu tingnya.
Jakun Raja Gerald naik turun. Bagaimanapun, dia adalah seorang pria normal yang belum pernah menyentuh wanita.
Saat ibu jarinya menyentuh pu ting merah muda nan ranum itu terputar kembali di otakya. Sengatan-sengatan itu kembali terasa. Sang Raja menelan ludahnya berkali-kali, betapa kuncup yang ada di puncak gunung itu berkilauan akibat minyak zaitun yang teroles.
Aku bisa gila dan hilang kendali bila terus berada di sini.
Raja Gerald pun berdiri, kemudian berjalan membelakangi Eliana dan sang Raja pun pergi.
"Yang Mulia pergi kemana?" Tanya Eliana.
"aku ingin berjalan-jalan, sebentar lagi makan malam," ucapnya.
Eliana menunduk, entah mengapa ia merasa kehilangan bila sang raja harus pergi.
Aku harus tau diri, mana mungkin Yang Mulia Raja mau menikah dengkanku. Aku sudah bersyukur karena Raja Gerald ternyata tidak menjadi tirani di kerajaan ini.
Sementara itu, begitu keluar dari dalam kamar, Gerald melihat Odeth -sang dayang.
"Jadi kau yang mengajari Eliana?" hardik sang Raja tiba-tiba pada dayang tersebut.
"Yang Mulia, maafkan hamba!" Odeth sudah bisa menerka, apa yang membuat sang Raja marah. Wanita paruh baya itu sendiri merutuki mulutnya yang telah berkata demikian pada Eliana.
"Yang Mulia Raja Gerald?" Sebuah suara nyaring dari seorang wanita terdengar mendekatinya.
"Baru saja aku ingin menjemputku di dalam kamar," ujar wanita bersuara imut itu.
"Putri Estlle ...," gumam Sang Raja
aku lebih terkesan yg episode tuan putri Estelle Thor kayak gimana gimana gitu .
pokoknya keren lah .