Pewaris Tahta Semesta

Blush...

Wunggg....

Brakkk....

Bukannya mendapatkan jawaban atas pertanyaannya itu, sosok berpakaian hitam itu justru mendapatkan tekanan aura yang sangat kuat yang berasal dari Ling Tian.

Yang kemudian membuatnya bahkan tidak bisa untuk sekedar bernafas dengan leluasa setelahnya.

Sebab kini tubuhnya sudah tertanam di tanah, dengan kedua lututnya pecah akibat tekanan yang di terimanya itu.

Sehingga kini dia hanya bisa merasakan semua rasa sakit itu dalam diam. Mengingat mulutnya tidak lagi sanggup bahkan jika itu hanya untuk bersuara karena terkunci oleh tekanan yang menyelimuti tubuhnya itu.

Jadi saat ini dia hanya bisa menatap horor ke arah Ling Tian dan juga Ling Hao dengan tubuh yang terlihat bergetar hebat. Entah karena rasa sakit yang di alaminya saat ini atau karena rasa takut yang perlahan menguasai dirinya.

Sementara di sisi lain.

Ling Hao yang melihat apa yang terjadi pada sosok di depannya itupun mau tak mau menolehkan kepalanya pada sosok Ling Tian yang ada di sampingnya.

Sebab dari aura yang keluar dari tubuh sosok itu, Ling Hao bisa mengukur jika kekuatan sosok tersebut minimal sudah berada di alam Pembentukan Inti 🌟 7 hingga 🌟 9 sama seperti dirinya.

Namun di hadapan Ling Tian, sosok tersebut justru terlihat seperti semut yang mudah untuk di injak sesuka hati.

Padahal dengan kekuatan itu, dia sangat yakin bahkan untuk ayahnya Ling Yuran yang sudah berada di alam penyempurnaan Qi saat ini tidak akan cukup mampu untuk memberikan kerusakan seperti apa yang di lakukan oleh Ling Tian saat ini.

Yang mana itu artinya, Ling Tian sudah jauh melampaui Ling Yuran dari segi kekuatan. T

Dan yang membuatnya bertanya tanya adalah Bagaimana bisa Ling Tian mengaku jika kekuatannya sama dengan Ling Yuran sebelumya, sedangkan faktanya saat ini dua kekuatan mereka itu bahkan tidak bisa di bandingkan sama sekali.

Semakin memikirkan itu, semakin membuat Ling Hao merasa ngeri dengan putranya itu. Sebab di usianya saat ini sudah memiliki kekuatan sebesar itu.

Bahkan dia pun yakin jika kekuatan sejatinya bahkan jauh lebih besar dari apa yang di lihatnya saat ini, hanya saja Ling Tian tidak ingin menunjukkannya pada dirinya.

Sementara Ling Hao berkutat dengan pikirannya itu, di depannya kini Ling Tian sudah menyelesaikan aksinya untuk mengintrogasi sosok berpakaian hitam itu.

Sehingga setelahnya dia pun langsung membunuhnya dan mulai melucuti pakaian dari sosok tersebut. Sebab dia memiliki rencana dengan itu.

Kemudian setelah semua itu selesai dia lakukan, tiba tiba saja mata kanannya berubah warna menjadi hitam pekat dengan kilatan merah darah berputar di tengah tengahnya.

Yang kemudian bersamaan dengan itu, tiba tiba saja mayat tanpa pakaian di depannya itu bergetar sebentar sebelum kemudian berubah menjadi asap hitam dan memasuki tubuh Ling Tian.

Yang mana itu merupakan kemampuan bawaan dari kekuatan yang memiliki simbol berwarna hitam di dantiannya.

Note:

Itu merupakan kemampuan yang memiliki dua tipe kegunaan yang bisa Ling Tian atur sesuka hatinya.

Pertama untuk menghancurkan apapun yang di kehendaki nya. Namun dalam catatan, sesuatu tersebut masih berada dalam batas kemampuannya.

Sementara untuk yang kedua adalah untuk melahap. Yang mana dengan cara ini Ling Tian bisa menyerap seluruh kekuatan objek yang di lahapnya itu menjadi kekuatannya sendiri.

....

Sedangkan untuk kekuatan yang berwarna emas di dalam dantiannya itu sampai saat ini Ling Tian masih belum memiliki kesempatan untuk mencobanya.

Mungkin lain kali dia bisa juga menggunakannya, namun tidak untuk saat ini.

Sebab saat ini Ling Hao sepertinya sudah akan pulih dari keadaannya itu.

Sehingga dengan itu, Ling Tian pun langsung menonaktifkan tekniknya itu sebelum Ling Hao melihat perubahan yang terjadi pada mata kirinya itu.

"Dimana orang itu? " tanya Ling Hao seraya menatap ke segela arah untuk mencari keberadaan orang sebelumnya itu.

"Ayah tidak perlu mencarinya lagi. Sebab aku sudah membunuhnya sebelumnya." jawab Ling Tian seraya menyerahkan pakaian orang sebelumnya itu pada Ling Hao.

"Apakah ini miliknya?" tanya Ling Hao memastikan sebelum menerimanya.

"Ayah, benar. Ini memang miliknya." jawab Ling Tian seraya menganggukkan kepalanya.

Kemudian setelah mendengar hal itu, Ling Hao pun langsung menerima pakaian tersebut meksipun dia masih belum tahu apa yang di rencanakan oleh Ling Tian dengan itu.

Setelah menerimanya, tiba-tiba Ling Hao teringat sesuatu. Sehingga dia pun langsung membuka mulutnya untuk mengungkapkan apa yang ada di pikirannya itu pada Ling Tian.

"Jika kamu baru saja melucuti pakaian orang itu, lalu dimana mayatnya sekarang? Sebab kita harus menguburkannya. Karena akan sangat merepotkan jika keesokan harinya ada seseorang melewati tempat ini dan menemukannya. "

"Ayah tidak perlu khawatir mengenai masalah itu, sebab Tian'er sudah memasukkan mayat itu ke dalam cincin penyimpanan milik sosok tersebut. Dan saat ini cincin itu sudah berada di dalam tanah yang ada di bawah pohon besar itu. "

Jawab Ling Tian mengarang cerita seraya mengarahkan telunjuknya ke arah pohon besar yang tak jauh dari posisinya saat ini untuk semakin meyakinkan cerita karangannya itu.

"Baguslah, jika begitu. Lalu bagaimana dengan mayat satunya lagi? Apakah kamu juga akan melalukan hal yang sama? "

 ucap Ling Hao lagi setelah mengingat jika masih ada satu mayat lagi yang masih belum mereka urus.

"Ayah, benar. Jadi, Ayah tunggu sebentar disini."

Setelah itu, Ling Tian pun langsung memasuki semak sebelumnya itu tanpa menunggu jawaban dari Ling Hao.

Yang kemudian tak lama setelahnya, terlihat Ling Tian sudah kembali lagi menemui Ling Hao seraya membawa pakaian yang sama seperti yang ada di tangan Ling Hao saat ini.

Kemudian tanpa menunggu Ling Hao bertanya mengenai apa yang akan di lakukannya dengan pakain tersebut, Ling Tian pun langsung menjelaskannya.

Dimana di dalam penjelasannya itu, rupanya Ling Tian ingin menggunakan pakaian yang di ambilnya itu untuk dirinya dan juga Ling Hao gunakan setelahnya ini.

Sebab setelah sebelumnya Ling Tian mendapatkan semua informasi dari sosok yang di bunuhnya itu akan dari mana kelompoknya berasal, dimana letak markasnya dan juga siapa saja yang terlibat dalam rencana keji untuk para sepupunya itu, Ling Tian pun memutuskan untuk menyelesaikan masalah tersebut malam ini juga.

Karena dengan bermodalkan kedua baju yang baru dirampasnya itu, Ling Tian akan membawa Ling Hao memasuki markas kedua sosok sebelumnya itu untuk menumpas mereka semua hingga ke akar akarnya.

Sementara untuk dua klan yang menjadi otak dari rencana itu akan dia urus sendiri nantinya tanpa melibatkan Ling Hao ataupun anggota klan nya yang lain.

Sebab jika sampai dia melakukan dengan cara seperti itu, kekuatan Klan nya yang baru saja tumbuh itu akan terekspos ke dunia luar.

Yang mana itu akan membahayakan klannya nanti. Sebab dia sudah memiliki rencana untuk meninggalkan Klan nantinya untuk berpetualang.

Yang mana itu akan terjadi setelah dirinya menyelesaikan pembersihan pada setiap duri yang berpotensi melukai klannya di kemudian hari.

Oleh karena itu, Ling Tian ingin mengurus kedua klan yang sudah berniat buruk pada keluarganya itu dengan senyap.

Agar tidak ada yang tahu jika itu perbuatannya atau perbuatan dari Klan nya.

Dengan cara seperti itu, tidak akan ada yang mencurigai klannya sebagai dalang dari kejadian yang nantinya akan menimpa ke-dua Klan tersebut.

Sehingga para anggota klannya bisa lebih berfokus untuk meningkatkan kekuatannya. Agar saat mereka nanti memutuskan untuk keluar, sudah tidak ada lagi yang bisa mencelakai mereka semua.

Dan dengan begitu, maka Ling Tian pun bisa dengan tenang berpetualang di dunia luar tanpa mengkhawatirkan Klan nya.