Mbak Gemoy Kesayangan Berondong

"Tidak!! Tidak!! Ku mohon!! Jangan!! Lepaskan aku!! Tidak!!".

Reina saat ini sedang mengigau ketakutan di atas ranjang milik Erlangga. Pemuda itu yang mendengar nya kini mencoba untuk menenangkan Reina saat ini.

Mata wanita itu masih tertutup namun ada goresan ketakutan di mimik wajah Reina. Erlangga naik ke atas ranjang dan memeluk tubuh Reina yang masih tertidur namun terlihat tidak tenang.

Erlangga mengelus kepala Reina penuh kasih sayang di dalam pelukan nya. Dengan sabar berangsur-angsur tubuh Reina terlihat lebih rileks. Dan wanita itu kembali tertidur dalam dekapan Erlangga.

Saat ini masih awal pagi, hujan tadi malam masih tersisa rintikan yang tidak deras. Namun hawa dingin nya cukup terasa.

Sejak tadi malam saat Lena, Darren dan juga Desta pulang, Erlangga masih setia duduk di depan laptop nya yang ada di kamar nya sambil mengawasi Reina yang sedang tertidur. Hingga wanita itu tadi mengigau ketakutan.

"tidur lah Rein.. Sekarang kau sudah aman". Bisik Erlangga dengan sangat lembut sambil mendekap erat tubuh Reina yang tidur dalam pelukan nya.

"setelah ini aku akan menghancurkan pria yang sudah mencoba menyentuh mu!!". Sambung Erlangga dengan nada penuh dendam yang harus terbalas kan.

"aku tidak akan membiarkan siapa pun melukai mu atau pun mengganggu mu Rein. Aku janji pada mu".

Dengan tekad yang kuat Erlangga akan berusaha untuk menjadi seorang yang bisa melindungi Reina.

Jatuh cinta pada Reina adalah takdir. Awal nya Erlangga hanya berfikir jika cinta nya pada Reina ini hanya lah cinta monyet seorang remaja. Tapi lama kelamaan rasa cinta untuk Reina semakin besar dan besar.

Puncak nya saat dua tahun terakhir, ketika diri nya tidak bertemu dengan Reina dalam waktu yang cukup lama. Perasaan rindu menyerang jantung nya tapi Erlangga berusaha untuk tetap menahan perasaan tersebut.

Hingga akhir nya mereka di pertemukan di malam yang membuat semua nya berubah. Malam di mana Erlangga pertama kali merasakan pelukan Reina dan juga ciuman di bibir nya.

Pemuda itu semakin yakin jika rasa suka dan kagum nya ini bukan sekadar perasaan biasa. Yang dia rasakan saat ini adalah perasaan cinta yang meluap dan tidak berkurang sedikit pun untuk Reina.

Apalagi di tambah kejadian Reina yang hampir di perkosa membuat darah Erlangga mendidih. Pemuda itu marah, sangat marah. Bahkan dia hampir membunuh saudara kandung nya sendiri karena kejadian tersebut.

"tunggu beberapa bulan lagi Rein... Setelah aku menerima kelulusan ku, maka aku akan segera menikahi mu. Dan aku tidak akan membiarkan siapa pun mendapatkan mu. Termasuk si brengsek Arga!!".

...****************...

Hari masih terasa dingin, air tetesan hujan yang terjadi tadi malam masih membasahi daun-daun pohon. Pagi ini matahari juga seperti nya enggan untuk bersinar cerah.

Di dalam sebuah kamar yang cukup sederhana Reina masih menggulung tubuh nya dengan selimut yang cukup tebal. Wanita itu baru saja membuka mata nya setelah tertidur karena kelelahan menangis tadi malam.

Wanita yang biasanya ceria itu kini terlihat murung. Di kepalanya masih memutar memori tentang ketakutan yang terjadi tadi malam. Bagaimana bisa dia terjebak di dalam tempat itu dan hampir di perkosa.

Reina menggeser posisi nya ke arah kanan dan di sisi kanan terlihat Erlangga tertidur nyenyak di luar selimut. Mata Reina tak berpaling dari wajah muda Erlangga.

"andai kamu tidak datang pasti aku sudah hancur". Batin Reina yang merasa sesak di dada nya karena mengingat kejadian tersebut lagi.

Air mata nya kembali menetes, entah kenapa diri nya menjadi cengeng saat ini. Rasa takut kembali menjalar di dada nya.

Dulu Reina masih ingat ketika pria ini malah menyatakan cinta pada nya ketika masih duduk di kelas satu SMA.

"i love you mbak Reina"

Suara ringan dari Erlangga di masa lalu terdengar jelas di ingatan nya.

Waktu itu Reina cukup geram dengan pemuda ini yang terus meneriakkan kata cinta untuk nya. Hingga kadang Reina berbohong pada Erlangga yang waktu itu masih berusia 15 tahun.

"belajar yang bener!! Nggak usah cinta-cintaan!!lagian kamu itu calon adik ipar ku!! jadi berhenti menggangu ku!!".

Dulu Reina selalu mengatakan pada Erlangga jika diri nya adalah calon istri Arga. Tujuan nya agar Erlangga berhenti menggangu nya. Namun bukan nya berhenti Erlangga malah terus menerus mengatakan kata cinta.

"nggak peduli!! yang penting I love you mbak Gemoy!!".

Hingga saat dua tahun belakangan ini Reina jarang bertatapan muka dengan Erlangga. Reina pikir pemuda itu sudah menyerah namun dia salah. Ketika dirinya dan Erlangga tak sengaja berjumpa di saat malam itu semua nya berubah. Pemuda yang masih menutup mata nya ini semakin banyak membuat perubahan dalam hidup Reina.

"apa sih yang buat kamu suka sama wanita gendut seperti ku?. Aku bahkan sering di ejek teman-teman sekolah ku dulu karna tidak tau diri selalu mengejar Arga. Mereka bilang aku gendut dan aku harus sadar diri. Mengharapkan cinta pria tampan hanya lah ada di cerita fiksi". Gumam Reina sambil memandangi wajah Erlangga yang tertidur tenang di sebelah nya.

Erlangga termasuk pemuda yang tampan, bahkan jika di lihat lebih dekat seperti saat ini pemuda itu lebih tampan dari Arga. Mata nya, bibir nya, hidung nya seperti tertata rapi dan juga di ukir indah oleh Tuhan.

Tangan Reina kini terangkat pelan dan mengelus pelan alis tebal milik Erlangga. Pemuda tampan ini tak hanya pemberani dia juga begitu mencintai Reina. Bukan kah sangat sempurna, tapi Reina takut kesempurnaan yang dia lihat saat ini hanya sebuah perasaan yang sementara.

"aku mencintaimu Rein".

Satu kalimat dengan nada pelan terdengar di telinga Reina bersamaan dengan mata Erlangga yang terbuka perlahan.

Dengan cepat Reina menarik tangan nya dan menghapus jejak air mata yang membasahi pipi nya. Dia tidak ingin Erlangga khawatir dengan kondisi perasaan nya saat ini. Ingin menutupi tapi sayang Erlangga bahkan sudah terbangun sejak tadi.

Erlangga sudah bangun sejak tadi namun sengaja menutup mata nya saat merasakan tubuh Reina bergetar menahan tangisan nya.

"aku mencintaimu tulus dari lubuk hati ku yang paling dalam Reina. Aku tidak peduli dengan apa kata orang tentang mu. Di mata ku kau selalu cantik. Walaupun kau gendut aku tetap cinta pada mu".

Ucapan manis dari Erlangga semakin membuat air mata Reina menetes. Tak hanya itu perasaan hangat kini menjalar di setiap aliran darah nya. Di cintai oleh Erlangga adalah sebuah takdir yang cukup manis di berikan oleh Tuhan.

"tunggu beberapa bulan lagi.. Setelah aku lulus. kita akan menikah Reina". Ucap Erlangga sambil tangan nya menghapus jejak air mata di wajah cantik dan putih milik Reina.

Erlangga semakin membawa Reina ke dalam pelukan nya dan mengecup lembut pucuk kepala wanita itu.

Kini kepala Reina menempel di dada bidang Erlangga. Dengan jelas Reina dapat mendengar detak jantung Erlangga yang berdetak cepat di telinga nya. Detakan yang kencang namun teratur.

"detakan jantung ini hanya untuk mu Reina. Tidak untuk wanita lain. Tuhan sengaja memberikan nya hanya untuk mu".