Raelynn, Wanita Malang Tuan Logan!

Ya, Logan bukan ingin langsung kembali ke Italia tetapi dia akan singgah sebentar ke Kota S untuk menuntut hak Raelynn terhadap perusahaan milik Javier yang keduanya bangun bersama. Logan juga ingin mempertanyakan mengapa Javier tidak membantu Raelynn sama sekali disaat wanita itu begitu terpuruk.

“Tuan, ini pertama kalinya saya melihat anda begitu peduli dengan wanita lain selain Nona Viola? Lantas mengapa anda tidak mencoba bersamanya saja?” tanya sang supir memberanikan diri, hingga membuat Logan tercengang untuk beberapa saat.

“Karena kita tidak memiliki alasan yang kuat untuk bersama,” jawab Logan yang entah mengapa merasa sedikit ragu saat mengatakannya. Sang supir lantas memilih diam, saat menyadari perubahan suasana hati Logan atas pertanyaannya.

“Kini masih tersisa satu orang lagi yang perlu aku bereskan. Namun, dia pasti akan bersikap hati-hati setelah melihat pelajaran yang aku berikan pada babi tua itu. Aku harus memikirkan cara lain khusus untuk sampah sepertinya,” gumam Logan tertuju pada Frans yang terlihat sangat licik di matanya.

...****************...

Cukup lama Gavin terdiam di tempatnya, merenungkan segara kesalahannya. Sampai akhirnya dia tersadar bahwa apa yang dikatakan Logan ada benarnya. Raelynn disiksa dan bahkan dijadikan alat transaksi bisnis karena dianggap sebagai penyebab kehancuran perusahaan. Maka kenapa Gavin tidak memberikan saja perusahaan itu kepadanya. Dengan begitu Raelynn bisa dengan mudah membalaskan perbuatan kejam orang tua dan adiknya.

“Sial, kenapa aku baru menyadarinya sekarang? Kenapa juga dia tidak mengatakannya secara langsung? Tunggu … Lebih baik aku meminta bantuan Suho untuk mempermudah mengakuisisi perusahaannya.”

Tiba-tiba menyalahkan diri sendiri, lalu Logan dan detik berikutnya langsung fokus pada tujuan utamanya. Gavin memang sangat sulit ditebak, tapi kepekaan dan kepintarannya selalu Logan akui. Meski edikit terlambat menyadarinya, tetapi dia tetap menangkap maksud tersembunyi Logan dengan sangat baik.

Tanpa buang waktu lagi, Gavin segera menghentikan sebuah taxi yang melintas tak jauh darinya. Dia langsung saja menuju ke perusahaan J-Dominic Ect Group untuk menyeret seseorang yang bisa membantunya mempermudah pekerjaan. Begitu sampai, Gavin langsung menuju ke ruangan Direktur utama tanpa memperdulikan sapaan para karyawan lainnya.

“Tuan Suho, ikut denganku sekarang! Ini perintah dari Ceo langsung.”

Gavin langsung saja menarik paksa Suho untuk mengikuti. Dengan kebingungan Suho jelas terpaksa mengikutinya sampai setibanya di basement dia tidak melihat keberadaan Logan dimana pun.

“Kau bilang perintah Ceo langsung, tapi dimana Tuan Logan sekarang?” tanya Suho yang mencari keberadaan Logan, tapi tetap saja tidak melihatnya dimana pun.

“Sudah ikut saja dulu, nanti saya jelaskan saat di jalan! Terus mobil milikmu yang mana?”

Sudah tidak memberikan penjelasan, Gavin malah ingin menumpang juga pada mobilnya. Dan parahnya lagi, Suho yang diperintahkan untuk menyetir menuju ke perusahaan CM Group. Dan Suho lagi-lagi hanya bisa pasrah mengikuti semua yang Gavin perintahkan.

Bahkan di sepanjang perjalanan Gavin hanya fokus menatap layar laptopnya, melihat-lihat situasi saham perusahaan CM Group yang benar-benar sudah turun sampai titik terendah. Bahkan tertulis kabar bahwa hari ini juga perusahaan itu akan di masukkan ke dalam daftar lelang dengan harga yang tidak begitu tinggi.

“Tuan Gavin, sebenarnya apa yang terjadi? Bukankah anda bilang akan menjelaskannya pada saya?” tanya Suho yang tidak bisa lagi menahan rasa ingin tahunya.

“Kita akan pergi ke perusahaan CM Group untuk melakukan akuisisi perusahaan itu,” jawab Gavin dengan jujur.

“Hah? Bagaimana bisa? Bukankah anda dan Tuan Logan tadi pergi menemui Tuan Jhon untuk memperbarui berkas perjanjian kerjasamanya? Lalu kenapa tiba-tiba ingin mengakuisisi perusahaan CM Group.” Betapa terkejutnya Suho saat mendengar jawaban Gavin, hingga dia mulai mempertanyakan seberapa kaya pria bernama Logan itu.

“Benar, kami memang menemuinya, tapi kerjasamanya telah dibatalkan! Babi tua berniat menyentuh wanita milik Tuan Logan. Karena itulah, dia menjadi sangat marah dan memutuskan kerjasamanya. Bahkan Tuan Logan tanpa ragu langsung memasukan QL Group ke dalam daftar hitam perusahaan yang bermasalah. Aku juga sudah memberitahu kantor pusat mengenai masalah ini dan mungkin sebentar lagi perusahaan itu juga akan kita akuisisi,” jelas Gavin masih terus fokus dengan layar laptopnya.

Mendengar penjelasan Gavin, Suho bisa langsung menyimpulkan bahwa gelar raja bisnis mungkin tersematkan untuk Tuan Logan Asher Dominic. Mengingat akuisisi sebuah perusahaan besar seperi CM Group dan QL Group jelas akan memakan banyak sekali uang dengan jumlah yang sangat besar.

Belum lagi proses mengembangkannya agar menjadi perusahaan yang stabil dan berkembang. Dan Gavin mengatakan apa barusan? Mengakuisisi dua perusahaan besar sekaligus. Wow… sungguh tidak bisa terbayangkan oleh Suho kali ini.

“Apakah wanita itu sangat berarti untuk Tuan Logan sampai dia melakukan hal seperti ini?” tanya Suho lagi yang malah semakin penasaran untuk mendengarkan lebih jauh.

“Sepertinya begitu” Gavin menjawab sekenanya, dia tidak mungkin ‘kan menyebarkan aib Tuannya sendiri.

“Lalu apa hubungannya dengan CM Group?” Tanpa sadar Suho kembali bertanya.

“Karena wanita itu salah satu putri dari Tuan Edwin Cameron. Apakah jawaban itu sudah cukup jelas untukmu?” Gavin mulai merasa kesal, karena Suho terlalu banyak bertanya.

...****************...

Setibanya di perusahaan CM Group, terlihat suasana yang begitu ricuh karena karyawan yang menuntut gajinya untuk segera turun. Edwin, Emma dan Risha terus berusaha memberikan pengertian bahwa mereka akan membayar gaji mereka begitu perusahaan telah masuk pelelangan. Namun, kedatangan Gavin dan Suho yang merupakan orang kepercayaan Tuan Logan lantas langsung membuat mereka berhenti malakukan aksi anarkisnya.

Edwin, Emma dan Risha sendiri langsung berjalan menghampiri keduanya. Menanyakan maksud kedatangan kedua orang penting di dunia bisnis yang tengah hangat diperbincangkan semua orang. Tentu mereka sudah berharap bahwa kedatangan orang kepercayaan Logan itu akan membantu mereka mengatasi krisis yang sedang terjadi.

Lain halnya dengan Gavin yang harus pintar-pintar menahan emosinya selama pertemuan itu berlangsung. Jelas Gavin tahu dengan pasti apa yang telah mereka lakukan kepada Raelynn selama ini.

Sampai detik ini, Gavin tetap tidak menyangka bahwa ada orang tua yang menyiksa anaknya dan bahkan menjadikannya sebagai alat transaksi bisnis. Gavin sepertinya lupa bahwa bahkan ada orang tua yang menelantarkan anaknya begitu saja, seperti yang dia dan Logan alami.

“Tuan, apakah dia wanita milik Tuan Logan?” bisik Suho, tatapannya tertuju pada Risha.

Berbeda dengan Suho yang malah mengira bahwa wanita yang dimaksud Gavin sebelumnya adalah Risha. Karena hanya Risha satu-satunya wanita muda yang bersama dengan Edwin dan Emma, sehingga dia mengira bahwa Risha adalah wanita milik Tuan Logan yang Gavin sebutkan sebelumnya. Belum lagi Gavin yang tidak bereaksi sama sekali dengan pertanyaannya, membuat Suho mengambil kesimpulan itu sendiri.

Bersambung ….