NovelToon NovelToon
Dikutuk Jadi Tampan

Dikutuk Jadi Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Dikelilingi wanita cantik / Obsesi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Harem
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: HegunP

Hidup Edo menderita dan penuh hinaan setiap hari hanya gara-gara wajahnya tidak tampan. Bahkan ibu dan adiknya tidak mau mengakuinya sebagai bagian dari keluarga.

Dengan hati sedih, Edo memutuskan pergi merantau ke ibu kota untuk mencari kehidupan baru. Tapi siapa sangka, dia malah bertemu orang asing yang membuat wajahnya berubah menjadi sangat tampan dalam sekejap.

Kabar buruknya, wajah tampan itu membuat umur Edo hanya menjadi 7 tahun saja. Setelah itu, Edo akan mati menjadi debu.

Bagaimana cara Edo menghabiskan sisah hidupnya yang cuma 7 tahun saja dengan wajah baru yang mampu membuat banyak wanita jatuh cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HegunP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Tempat Bersenang-senang

David masih tersenyum licik diiringi beberapa tamannya di belakang yang juga masih tertawa. “Sakit ya. Baru gak sengaja kedorong gitu aja dah jatuh. Lemah, modal muka doang. Haha,” ledeknya sekali lagi.

Aldi dan Niko sigap datang membantu Edo agar berdiri kembali. Edo merasa tidak. Dia tahu kalau laki-laki bernama David itu pasti melakukannya dengan sengaja.

“Udah kita pergi aja! Jangan berurusan sama dia” lirih Aldi kepada Niko.

“Benar, aku dengar dari peserta cewek-cewek di sini, kalau David itu jago beladiri. Mending kita pergi buat cari aman, apalagi mereka ber-6, sedangkan kita cuma ber-3,” tambah Niko yang sepertinya sudah cukup tahu siapa David.

Edo yang baru tahu informasi tentang David itu juga langsung merasa takut. Namun saat akan ikut melangkah pergi, Edo teringat akan pengalaman pahitnya terdahulu.

Dia ingat saat dirinya masih jelek, saat selalu masih tertindas. Semuanya sama. Sekarang sudah berubah tampan tapi tetap saja datang penghalang yang membuat dirinya menjadi orang yang tertindas seperti dahulu.

“Tidak. Aku gak mau seperti dulu lagi. Sudah Cukup direndahkan. Kalau aku tidak melawan maka sama saja aku tetap seperti dulu dan kutukan tampan ini menjadi sia-sia,” lirih Edo.

Niko yang menyadari Edo berhenti melangkah, menoleh ke belakang. “Do, kenapa berhenti? ayo pergi!” 

Edo tidak menjawab. Dia sekarang sekarang hanyalah sedang mengumpulkan keberanian sebanyak mungkin. Tangannya dikepal lalu ia balik badan, cepat menghampiri David.

“Do. Mau ngapain kamu!” seru Aldi yang ingin menyusul tapi tidak berani.

Edo sekarang sudah tepat berada di depan David. David nampak bingung dengan kedatangan Edo yang menatapnya dengan tajam.

“Mau apa? Gak percaya kalau tadi aku gak sengaja ngedorong!?” sinis David.

Tak disangka-sangka, bukannya menjawab, Edo malah langsung menghantamkan sebuah pukulan.

Bugh!

Pukul super keras Edo tepat mendarat di pipi kiri David yang langsung membuat laki-laki itu tersungkur di tanah.

Teman-teman David kaget begitu juga Niko dan Aldi yang tak percaya Edo malah nekat melawan.

David terbelalak. Dia ingin segera melawan tapi tubuhnya tiba-tiba gemetar. David melihat Edo nampak sangat menyeramkan. Tatapan dingin dengan aura hitam yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Bahkan 5 teman David juga ikutan terdiam.

David segera dibantu 3 temannya berdiri. “Sial, siapa orang ini? Kenapa aku malah takut sama dia?!” David bertanya-tanya dalam hati.

“Vid, kita lawan aja. Dikeroyok rame-rame pasti kalah ni anak,” bisik salah satu teman David.

“Jangan. Kita pergi aja!” respon David.

David dan 5 temannya pun pergi tanpa sepatah katapun.

Niko dan Aldi terheran-heran bukan main. Mereka berdua datang lalu menempuk pundak Edo.

“Berani banget kamu! Hebat” puji Aldi.

“Iya. Gak nyangka. Ternyata kamu jagoan juga ya. Dia malah kabur gak ngelawan,” tambah Niko yang ikutan terheran-heran.

“A-aku tadi cuma gak terima aja. Aku tahu dia sengaja ngedorong aku. Gak mungkin aku gak ngelawan,” Edo merendah, namun di dalam lubuk hatinya dia merasa lega.

Edo merasa seumur-umur baru kali ini berani melawan orang yang menindasnya. Rasanya seperti berhasil melawan trauma masa lalunya.

“Aku sudah berubah tampan artinya sudah tidak boleh ada lagi sikap diam saat ditindas!” tegas Edo dalam batin.

Edo dan Aldi sekarang ada di dalam mobil Niko untuk pulang. Di kursi belakang Ada Edo yang nampak senang. Dia merasa aksi memukulnya tadi kepada David tadi benar-benar berkesan. Tapi Meski begitu juga ada rasa takut. Takut David malah membalas suatu hari nanti.

“Kalau orang itu membalas, udah resiko sih. Aku harus selalu siap!” lirih Edo sambil menyaksikan pemandangan jalan di luar jendela.

“Kita mau ke mana Nik? Ini bukan jalan Pulang! Aldi di kursi depan tiba-tiba bersuara.

“Kita kan dah lolos diterima kerja, masa langsung pulang. Bersenang-senang dulu lah.”

“Oh, boleh sih!” respon Aldi.

“Bersenang-senang? Ke mana?” tanya Edo, penasaran.

“Adalah. Nanti kamu juga tahu.”

Edo yang cuma bisa menurut pun akhirnya ikut juga ke tempat yang dimaksud Niko.

Mobil pun sampai di tujuan dan saat masuk ke tempat yang disebut Niko sebagai tempat bersenang-senang, Edo kaget bukan main. Bagaimana tidak, ini adalah tempat club. Banyak pemuda-pemudi berjoget ria di lantai pesta dengan banyaknya cewek-cewek cantik mengenakan pakaian ketat terbuka.

Terlebih lagi di tengah-tengah lantai dansa itu ada 1 tiang yang digunakan penari cewek untuk menari-nari di sana. Dan cewek itu sedikit tanpa busana.

“Di, kita pulang yuk. Aku sepertinya gak cocok berada di tempat seperti ini,” bisik Edo ke Aldi. Dia merasa kepalanya pusing dan jiwa gairahnya tiba-tiba mendadak menggebu-gebu melihat banyak cewek-cewek seksi.

“Kenapa, udah duduk aja. Nikmati suasana yang ada. Aku juga sebenarnya pengen ke sini.” respon Aldi.

Beberapa saat kemudian, terlihat Niko yang nampak mengobrol dengan seseorang.

“Guys. Cewek-cewek pemuas sudah datang. Aku sengaja pesankan untuk kalian.

“Ok.” Aldi lalu mengikuti langkah Niko yang menuju ke ruangan khusus.

Edo datang menyusul, mendekati Niko.

“Nik. Jangan bilang kalau kamu traktir aku sama Aldi buat tidur sama cewek-cewek kaya gituan. Aku gak bisa.”

“Loh kenapa, enak lo. Justru kamu beruntung. Di tempat ini sekali pesan cewek bayarannya mahal dan aku sudah mesanin buat kamu. Harus diterima.”

“Tapi…”

“Sudah jangan banyak tapi-tapian. Oh iya aku sengaja mesankan cewek yang paling cantik. Nikmati aja.”

“Tapi aku gak bis—” belum Edo meneruskan ucapannya, Niko mendorong Edo masuk ke sebuah kamar yang di dalam sana sudah ada cewek yang menunggu untuk melayani.

“Aduh gimana nih. Masa aku jadi kaya Niko yang suka main cewek. Entar kalau aku berperilaku agresif seperti saat hampir hamili Miya gimana?” resah Edo.

“Jadi bagaimana mas. Sudah siap?” Suara cewek yang daritadi menunggu di kamar tersebut memanggil.

“Maaf. Aku sebenernya dipaksa datang di si—” Edo tiba-tiba melotot kaget. Begitu juga cewek itu.

Bagaimana tidak, cewek yang sedang menunggu itu ternyata adalah Miya.

“Kak Pangeran,” ucap si cewek.

1
Sharon Dorantes Vivanco
Gak akan kecewa deh kalau baca cerita ini, benar-benar favorite saya sekarang!👍
HegunP: makasih. ikutin terus ceritanya, ya. karena akan makin seru 👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!