Galuh yang difitnah oleh penduduk kampung dan dibuang dihutan larangan, hutan yang menyimpang segudang misteri.
Dapatkah galuh membalaskan dendam dan menemukan dalang dari orang yang menghasut penduduk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaacy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32: Menyelamatkan lasmi
"Mbah bagaimana caranya agar bisa menyelamatkan lasmi sebelum malam bulan purnama." Galuh berkata dengan penuh rasa khawatir, ia takut tidak bisa menyelamatkan lasmi.
Mbah karsa hanya diam, ia merasakan bahaya yang mendekat.
"Ayo kita sembunyi dulu." Tanpa menunggu jawaban dari galuh, mbah karsa segera menarik galuh untuk bersembunyi dibalik batu.
Tak lama datanglah 2 makhluk yang mengerikan sedang mencari keberadaan galuh dan mbah karsa.
"Ada apa sanggra? Kenapa kau mengendus seperti itu." Tanya dua algojo yang melihat makhluk bertanduk yang bernama sanggra itu mengendus.
"Nyai bilang ada penyusup disini, dan aku mencium keberadaan penyusup itu di sekitar sini." Suara makhluk itu menggema.
Galuh dan mbah karsa yang mendengar membuat jantung mereka berdegup, mereka berdua siap menghadapai semua kemungkinan yang akan terjadi.
Pandangan mata sanggra berhenti di sebuah batu besar tempat persembunyian galuh dan mbah karsa. Perlahan makhluk itu berjalan kearah batu tersebut.
Tiba-tiba, ia mengangkat batu itu dan ternyata tidak ada apa-apa. Galuh dan mbah karsa sudah lari dari sana.
Sedangkan disisi lain, mbah karsa dan galuh sedang bersembunyi dari makhluk yang lebih menyeramkan.
"Bagaimana ini mbah?." Tanya galuh.
Sebelum mbah karsa sempat menjawab, makhluk itu sudah menemukan persembunyian mereka.
"Hahahaha, disini ternyata kalian bersembunyi." Ketawa menggelegar di sekitar istana, mengagetkan galuh dan mbah karsa.
Gawat, mereka tak bisa lari kemana-mana lagi karena sudah ketahuan.
Brakk.
Makhluk tersebut melemparkan kapak besarnya ke arah galuh dah mbah karsa, untungnya mereka sempat menghindar.
"Grrgrgr" Makhluk itu mengeram, seketika seluruh makhluk yang sedang mencari keberadaan galuh dan mbah karsa mendatangi makhluk tadi.
Jejeran makhluk beragam jenis sedang menatap mereka berdua dengan bengis, seolah ingin memakan mereka hidup-hidup.
"Darimana asal kalian, wahai penyusup?" Suara makhluk itu begitu keras, sehingga mbah karsa dan galuh harus menutup kedua telinga.
Jleb**bbb**.
Tombak berantai galuh berhasil menancap di salah satu kaki makhluk tersebut, hal itu tentu saja membuat sekumpulan makhluk itu marah.
Sekumpulan makhluk itu akhirnya menyerang galuh dan mbah karsa secara membabi buta.
Sring
Sring
Dentingan logam menggema dihalaman istana, makhluk-makhluk itu mengubah wujudnya menjadi manusia jadi-jadian.
Galuh melawan 15 makhluk, sedangkan mbah karsa melawan 15 makhluk juga.
Sabetan demi sabetan tak ada yang berhasil mengenai tubuh mereka berdua, hal itu semakin membuat kumpulan makhluk tersebut menjadi tambah marah.
Bughh
Trak
Satu pukulan mengenai galuh dan membuatnya terpelanting menghantam pohon hingga tumbang.
"Galuhh..." Teriak mbah surya.
Ia bisa melihat saat galuh di pukul hingga terpelanting.
Sedangkan galuh, pria itu sudah berdiri tegak dan mulai melakukan perlawanan kembali.
Tanpa mereka ketahui, tak jauh dari halaman istana, sang nyai sudah memperhatikan mereka dan membisikan sesuatu kepada makhluk yang disampingnya.
Makhluk tersebut mengangguk dan segera meleset menghantam tubuh galuh dengan keras, galuh yang tak ada persiapan akhirnya terpelanting kembali.
"Akkhhh." Suara galuh menganggantung di udara, pria itu pingsan.
Sedangkan disisi lain, mbah karsa sudah kehabisan energi, ia merasa tak sanggup lagi untuk melawan sekumpulan makhluk itu, apalagi sekarang posisi mereka dialam gaib otomatis kekuatan para makhluk itu akan semakin kuat.
Bughh
Jlebb
Satu pukulan serta tusukan pedang berhasil menembus perut mbah karsa, pria tua itu memuntahkan darah segar.
"Bawa mereka ke penjara bawah tanah." Perintah nyai anjar yang sudah berdiri tak jauh dari sana.
"Baik, nyai." Sekumpulan makhluk itu membawa tubuh mbah karsa dan galuh dengan cara di seret, dan melemparkannya kedalam penjara bawa tanah.
_Di alam manusia_
Renggo dan yang lainnya melihat tubuh galuh dan mbah karsa yang banjir keringat, serta mbah karsa yang memuntahkan darah segar.
"Apa yang terjadi dengan mereka?." Bu rohaya bertanya dengan suara bergetar.
"Ada sesuatu yang tidak beres, aku akan menyusul mereka." Jawab renggo.
Pria itu segera duduk disamping tubuh galuh, ia mulai meraga sukma untuk menyusul mbah karsa dan galuh.
Diperjalanan astral nya, renggo banyak bertemu dengan sosok tak kasat mata, mereka semua berjalan ber iringan menuju ke arah barat dimana tempat istana nyai anjar berada.
Renggo segera mengikut para makhluk tak kasat mata itu, tak perlu waktu lama, akhirnya ia sudah sampai di istana megah nyai anjar, renggo hanya memantau dari jauh, ia belum mendekat sama sekali.
" Dimana aku harus menemui galuh dah mbah karsa " Batin renggo.
Pria itu segera sembunyi saat melihat 2 orang berjubah akan melewati tempatnya saat ini.
"Nyai berhasil menangkap 2 orang penyusup." Samar-samar renggo bisa mendengar percakapan kedua orang tersebut.
"Benarkah? Lalu dimana sekarang penyusup itu?"
Renggo semakin mempertajam pendengarannya, ia yakin jika penyusup yang dimaksud adalah mbah karsa dan galuh.
"Diruang bawah tanah. Sebaiknya kita cepat mempersiapkan ritual untuk bulan purnama." Jantung renggo berdegup kencang saat mendengar jika malam ini adalah malam bulan purnama.
Sementara itu di sisi lain, galuh sudah sadar ia melihat jika mbah karsa terluka.
"Mbah bangun mbah." Galuh menepuk pundak mbah karsa dengan pelan.
Namun nihil, pria tua itu tidak ada menunjukan tanda-tanda akan sadar dari pingsannya.
Segala cara galuh lakukan agar mbah karsa sadar.
Bugh
Sebuah batu melayang kearah jeruji yang mengurung galuh dan mbah karsa.
"Paman renggo." Batinnya, ia melihat renggo berdiri tak jauh dari jerujinya.
"Galuh, apa yang terjadi?" Bisik renggo dengan pelan, ia juga melihat mbah karsa yang tak sadarkan diri.
"Kami ditangkap, mbah karsa terluka paman, ia gak ada bangun dari tadi." Suara galuh sudah bergetar penuh khawatir.
Renggo segera membuka jeruji besi itu menggunakan ilmunya, dan mulai menekan perut mbah karsa yang terkena tusukan.
"Mbah karsa terkena racun." Ucap renggo.
"Jadi bagaimana paman? Kita akan menyelamatkan lasmi atau tidak?" Tanya galuh yang mulai dilema.
"Kita akan tetap menyelamatkan lasmi, galuh jadilah orang yang pemberani dan jangan lari dari tanggung jawab." Tatapan tajam renggo membuatnya ciut.
"Aku akan meletakan mbah karsa diluar istana, kamu tunggu disini." Tanpa menunggu jawaban dari galuh, renggo segera membawa mbah karsa keluar dari istana.
Pria itu meletakan mbah karsa dibawah pohon dan melindunginya agar tak terlihat oleh makhluk lain.
Renggo segera masuk kedalam kembali dan menemui galuh yang sudah menunggunya.
"Galuh, malam ini malm bulan purnama seluruh pengikut nyai pasti akan mengadakan ritual, kita sebisa mungkin menghindari pertarungan." Ucap galuh dengan serius.
Galuh lantas mengangguk, mereka mulai menyusuri lorong yang gelap tersebut.
"Paman, kemana seluruh penghuni istana? Kenapa sepi sekali" Tenya galuh yang berbisik.
Renggo baru menyadari jika istana sudah sepi, itu artinya mereka sudah ada diruangan ritual.
"Ayo ikut paman." Renggo segera menarik tangan galuh dan membawanya kesebuah ruangan yang dimana tempat ritual tersebut.
Mereka berjalan mengendap-endap, sebelummya renggo sudah menyamarkan bau mereka agar tak tercium oleh makhluk yang ada disini.
Diatas altar terbaring satu sosok dengan tangan dan kaki diikat menggunakan rantai panas.
"Itu lasmi." Bisik galuh kepada renggo, suaranya begitu pelan.
Bugh
Trakk
Pyarr
Tanpa di duga, renggo melemparkan batu kearah altar hingga mengenai sebuah kendi hingga pecah, sementara nyai anjar yang melihat kendinya pecah lantas berdiri dari singgasana.
"Siapa yang sudah berani memecahkan kendi ini?" Suara nya begitu menggelegar, semua yang disana hanya menggeleng.
Tiba-tiba pintu dari ruang persembahan terbuka, dan muncul lah satu prajurit yang berjalan tergesa-gesa menghadap nyai anjar.
"Sampurasun nyai anjar, penyusup kita berhasil melarikan diri." Ucap prajurit itu dengan suara bergetar
"Bagaimana bisa lepas?" Tanya nya.
Prajurit itu hanya menggeleng dan tak berani menatap kearah nyai anjar.
"Cari penyusup itu, dan bawa kehadapan ku" Perintahnya, tak terbantahkan.
Sedangkan galuh dan renggo hanya saling pandang, mereka mulai mengangguk dan berjalan begitu tenang menuju kearah altar.
Trakk
Rantai berhasil dilepaskan oleh renggo, mereka mulai membopong sukma lasmi dan berjalan kearah luar, kondisi di dalam sangat kacau balau, apalagi saat galuh melempar semua kendi diruangan itu.
"Ayo cepat galuh, kita tidak punya waktu untuk menghadapi mereka apalagi ini di alam gaib." Ucap renggo di sela-sela perlarian mereka.
Mereka begitu mudah keluar dari istana, tanpa membuang waktu renggo dan galuh segera menuju kearah mbah karsa. Ternyata pria itu masih ada disana.
"Galuh, kamu bawa lasmi sedangkan aku bawa mbah karsa, ayo segera pergi." Mereka segera meleset menembus pekatnya malam.
Galuh segera memasukan kembali sukma lasmi, begitu juga mereka.
"Uhuk, eeghh" Suara lasmi begitu pelan terdengar ditelinga bu rohaya dan lainnya.
"Lasmii." Seru bu rohaya dan dimas, mereka segera mendekat ke arah lasmi.
Galuh dan renggo pun sudah sadar, tetapi tidak dengan mbah karsa yang masih tidak sadarkan diri.