Cinta yang tak mendapatkan restu orang tua memanglah sulit, namun Ralina sari dan bagus cahyadi tak putus asa
meski telah dilarang menjalin hubungan namun nyatanya keduanya masih saling bersama dan berjuang untuk mendapatkan restu itu
keduanya telah menjalin hubungan sejak duduk dibangku SMA, Bagus yang merupakan kakak kelas Ralina. Bagus menyukai gadis itu sejak pertama kali melihatnya ketika ralina menjadi siswa baru
sampai saat ini keduanya telah menjalin hubungan selama lima tahun lamanya dan masih berharap hubungannya akan melangkah ke jenjang yang lebih serius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hanya sebuah status
"gus, hari ini jadwal aku chek kehamilan di rumah sakit" dinda bicara pada bagus yang selesai berpakaian setelah mandi
"tapi aku ada jadwal pagi hari ini din, diantar mama aja atau melita gimana?" bagus mendekat pada dinda
sudah sejak kecil keduanya menjadi teman dekat dan tak ada canggung lagi untuk saling berdekatan atau saling bersentuhan
bagus mengusa[ perut dinda yang masih rata " papa ngga bisa antar ya nak, papa harus cari uang untuk kamu sekolah nanti" ucap bagus sambil berjongkok di depan dinda yang duduk di ranjang
"ya sudah, tapi bulan depan kamu harus antar ya pa" ucap dinda
"hm, baiklah. kali ini sama mama dulu ya din" bagus mengusap kepala dinda dan pergi untuki bekerja
dinda mengikuti bagus ke luar kamar " ma, hari ini aku chek kandungan, mama bisa antar aku ngga?" dinda mendekati mertuanya yang sedang menyiapkan makan untuk sarapan keluarganya
"bisa dong dinda sayang, bagaimana mama menolak untuk calon cucu mama" bu salsa sangat memanjakan dinda
"iya ma, dinda bilangnya dadakan dan bagus ada jadwal pagi" ucap bagus agar tak dimarahi mamanya karena tak mau mengantar dinda
"ya sudah sana, tapi lain kali kamu harus ikut mengantar anakmu, kamu harus lihat perkembangannya paham" ucap bu salsa
"iya ma, dinda aku kerja dulu" pamit bagus
"ma, aku juga berangkat bareng kakak" melita juga pamit dan tak sempat sarapan
"ayo buruan" ajak bagus
"dinda kamu bersiap sana, mama juga akan siap-siap" ucap bu salsa
"iya ma, aku ke kamar dulu ya" dinda senang sangat diterima dan disayang oleh keluarga suaminya
"mau kemana pagi-pagi?" bu salsa bertanya pada suaminya
"jangan pura-pura tak ada orang" pak angga tak menjawab pertanyaan bu salsa dan berlalu begitu saja
senyum sinis dari bu salsa pada suaminya "sampai kapan" ucapnya lalu meninggalkan meja makan dan masuk ke kamar untuk bersiap
*****
"gimana dokter calon cucu saya?" bu salsa tak sabar
"sehat bu, calon bayi dan ibunya sehat. Tolong terus dijaga kesehatan dan mentalnya ya bu" pesan dokter pada bu salsa
"iya dokter, pasti.. Pasti saya akan jaga cucu dan anak mantu saya" terima kasih dokter kami pamit
"terima kasih ya dok" dinda menyalami tangan dokter sebelum pamit juga
Bu salsa dan dinda berjalan ke arah parkiran
" kamu mau makan sesuatu din?" tanya bu salsa
Keinginannya menjadikan dinda menantu akhirnya tercapai, itu membuat bu salsa sangat menjaga dinda dan calon cucunya
"ma, dinda ingin makan sushi tapi langsung ke jepang" dinda sepertinya sedang mengidam dan menyampaikan pada mertuanya
"hm, kita tanya dokter nanti ya kalau boleh terbang jauh mama akan paksa bagus cuti dan kalian bisa jalan-jalan sambil makan sushi sepuasnya" bu salsa berjanji pada dinda
"iya ma, aku mau! Mama bantu aku bujuk bagus ya ma" dinda merengek pada bu salsa
"iya mama janji, sekarang mau makan apa?"
"em, mau nasi goreng aja ma" dinda merasakan lapar lebih sering dari biasanya
Usia kandungannya saat ini memasuki usia dua bulan, perutnya pun masih rata
"mama tau tempat yang enak" bu salsa menggandeng tangan dinda dan mengajak ke tempat favoritnya makan nasi goreng
Dinda setuju saja, selama ini seleranya dengan bu salsa sengat mirip jadi dinda tak khawatir