Hidup dalam lingkaran kemiskinan, membuat Rea ingin bekerja setelah lulus SMA, semua itu dia lakukan demi keluarga.
Namun takdir berkata lain, Ayahnya sudah memutuskan masa depan Rea, sebagai istri dari seorang lelaki bernama Ryan.
Dia tidak bisa menolak dan menerima keinginan sang ayah.
Hanya saja, Rea tidak pasrah, dia bukan wanita lemah, selama belasan tahun berjuang dalam kesengsaraan, melatih mental yang kuat menahan setiap penghinaan para tetangga.
Sehingga dia akan berusaha membuat Ryan menyesal karena sudah menikah dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shina Yuzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Superman
Siapa yang tidak kenal Hazel. Entah Pria, wanita, waria, tua, muda, masih berkeluarga, sudah janda atau yang masih per*awan katanya, terkagum-kagum terhadap Hazel.
Dia benar-benar terkenal didunia bisnis sebagai direktur muda dari perusahaan AL Tech. Cukup mendengar kata 'Direktur AL Tech' saja membuat siapa pun berlomba-lomba menjalin hubungan dengan Hazel.
Tapi banyak orang mengira jika sosok CEO jenius bernama Ryan adalah Hazel dan Hazel adalah Ryan itu sendiri, sekedar mengubah nama untuk mencari perhatian publik dan mengamankan Privasi dari orang lain yang memiliki niat buruk.
Wulan sendiri yang awam terhadap dunia bisnis dan hanya tahu tentang cara merayu lelaki tua untuk mendapat uang, dia mengenal Hazel karena sering mendengar ceritanya dari Ruslani.
Lelaki tua itu berkata..."Kalau aku bisa menjalin kerjasama dengan tuan Hazel, kekayaan ku akan naik berkali-kali lipat."
Wulan bertanya..."Apa sehebat itu direktur bernama Hazel ?."
"Kau jangan salah Wulan, AL Tech Corpotation adalah saingan berat bagi perusahaan teknologi sekelas Keluarga Hartayuto. Bahkan mungkin nantinya Tuan Hazel akan mampu mengalahkan direktur Azalea, putri keluarga Hartayuto."
"Siapa juga Azalea itu, aku tidak kenal."
"Itu wajar, karena kau tidak pernah berurusan dengan konglomerat lain di dunia bisnis."
"Tapi sepertinya menarik, jika aku mengenal direktur-direktur hebat itu."
"Apa kau berniat selingkuh dariku ?."
"Tentu tidak Sayang, aku juga ingin memiliki koneksi dengan orang-orang terkenal, siapa tahu suatu hari nanti aku bisa membuka bisnis." Itu hanya alasan Wulan saja.
"Benar, satu saja kita memiliki hubungan kerjasama dengan mereka, maka masa depan bisa terjamin."
"Kalau begitu apa nanti aku bisa ikut denganmu saat bertemu tuan Hazel ?."
"Bukan masalah, aku bisa mengaturnya."
"Itu terdengar bagus sayang."
Semua hanya menjadi alasan tentang kedatangan Wulan di perusahaan AL Tech bersama Ruslani sekarang, dia ingin menebar pesona dihadapan Hazel.
Bermain-main terhadap perasaan orang, menjadi selingkuhan dan mencari keuntungan dari rayuan, itu semua Wulan lakukan demi menunjang gaya hidup mewah tanpa perlu bersusah payah mencari uang.
"Melisa, bukankah sudah aku katakan, jika ada seseorang yang datang untuk bertemu denganku, segera memberitahu ku." Ucap Hazel tegas kepada Resepsionis baru.
"Tapi pak, bukankah tamu yang anda maksudkan sudah datang ke ruangan anda."
"Oh, Ruslani, dia memang tamu ku juga, tapi Tuan Ryan ini...."
Ryan segera menutup mulut Hazel untuk tidak lebih banyak mengoceh..."Kau tidak perlu sampai membentaknya Hazel."
"Tapi tuan ...." Hazel membalas perkataan Ryan dengan suara lirih.
Dia pun baru sadar jika terlalu banyak bicara.
"Cukup, resepsionis baru itu tidak tahu apa pun, jadi jangan salahkan dia."
Hazel mengangguk sebagai tanpa kalau dia sudah paham.
Wulan mengetahui jika target utamanya telah datang sendiri tanpa paksaan, segera mengambil tindakan untuk mendekati Hazel. Melonggarkan baju dengan dua kancing atas dilepas secara sengaja.
Memamerkan belahan jurang dari aset pribadi mewah tersembunyi dibalik bajunya, seakan paham isi pikiran lelaki yang mudah sekali dimanipulasi hanya karena aurat wanita.
Rayuan Wulan dengan mengumbar aurat itu, selalu jadi senjata efektif menarik perhatian para lelaki hidung loreng seperti Ruslani contohnya.
Wulan mengambil posisi dari sudut miring 70° dari arah mata lawan bicara, secara langsung mengarahkan pandangan mereka kepada dua Aset pribadi yang mampu memanjakan para lelaki.
"Jadi anda adalah direktur AL Tech ini." Panggil Wulan ketika Hazel masih bicara kepada Melisa.
Ketika Hazel berbalik ke arah suara tersebut, tepat di depan matanya itu, sudah terpampang jelas lekukan tubuh penuh godaan.
"Itu benar, memang ada keperluan apa ?." Balas Hazel sedikit membuang muka.
Tapi mata Hazel tidak sampai berkedip atas pemandangan di balik baju Wulan yang akan membuat siapa pun penasaran.
"Bukan sesuatu yang penting tuan Hazel, aku selalu mendengar tentang kehebatan anda di dunia bisnis dan ingin bertemu secara langsung." Wulan menjawabnya dengan nada lembut dan merayu.
Alis Hazel terangkat...."Benarkah begitu, aku benar-benar tersanjung atas pujian anda."
"Aku sungguh beruntung, karena tuan Hazel yang terkenal, kini ada di depan mata ku sekarang."
Hazel mulai tersenyum bodoh..."Aku merasa malu, padahal jika dibandingkan dengan artis di televisi, aku tidaklah seterkenal mereka."
Ryan sangat mengenal Hazel, selain menjadi partner dalam perjuangan membangun AL Tech dari ujung kebangkrutan hingga kini menjadi perusahaan ternama. Dia juga tahu sifat buruk temannya satu ini.
Dia gila akan pujian, ketika Hazel mendengar orang lain mengagung-agungkan namanya, memuji kehebatan nya, atau menganggap bahwa dia sangat luar biasa jauh diatas superman yang menyelamatkan dunia.
Maka Hazel akan memberi nilai positif kepada siapa pun begitu mudah.
Sedangkan Ryan sadar, jika pujian-pujian itu, kekaguman mereka dan semua hal baik yang diucapkan tentang Hazel, tidak lebih untuk menjilat dan mendapat perhatian dari seorang direktur perusahaan AL Tech.
Karena sifat hazel ini juga, Ryan tidak bisa membiarkannya melakukan pertemuan dengan klien penting, dimana mereka selalu menyembunyikan hal-hal buruk dibalik topeng wajah dan Ryan harus pegang kendali.
Ryan memberi kode kepada Hazel, satu injakan kaki cukup keras membuat dia akan sadar.
Hazel terkejut..."Ada apa tuan ?."
"Jika kau terus tersenyum bodoh di depan wanita lain, aku akan kabari Nadia kalau kau ingin menambah istri lagi." Bisik Ryan.
Raut wajah Hazel berubah, dia yang sebelumnya tersenyum bodoh di depan Wulan kini jadi pucat pasi...."Jangan tuan ?, aku tidak bisa pulang jika dia marah."
"Kalau begitu berhentilah tergoda hanya karena rayuan wanita, Hazel."
"Loh...bukankah nona ini istri anda tuan ?." Ucap Hazel sembarangan.
Ryan terkejut, dari mana datangnya isi pikiran itu...."Gila kau, mana mungkin aku menikah dengan wanita modelan begini."
"Kalau begitu, siapa nona ini ?."
Tidak perlu Ryan menjelaskan, Wulan secara langsung menjawab pertanyaan Hazel.
"Aku hanya teman dari pak Ruslani, tuan Hazel." Senyuman Wulan ditunjukkan langsung untuk menggoda.
"Oh....." Singkat Hazel memberi tanggapan.
Wulan merasa aneh, dia tentu memiliki banyak pengalaman dalam hal merayu para lelaki, entah yang sudah berkeluarga atau pun duda anak dua mereka akan dengan mudah dimanipulasi olehnya, tapi baru kali ini rayuannya gagal.
Dengan perasaan kesal Wulan menggerutu dalam hati.
'Bagaimana bisa ?.... Dan lagi, siapa lelaki bernama Ryan itu, dia jelas tidak berkutik saat berhadapan dengan Ruslani, tapi bisa membuat Hazel yang sangat disanjung oleh Ruslani membungkuk hormat.'
Seakan tidak lagi menunjukkan tanda ketertarikan dari Hazel, Wulan mencoba cara kedua, yaitu melalui Ruslani. Dia yakin kalau lelaki tua itu memiliki pengaruh untuk mendekatkan hubungannya dengan Hazel.
"Tuan Hazel, aku datang kemari bersama Pak Ruslani, tapi aku tidak tahu dimana dia sekarang ?." Ucap Wulan.
"Pak Ruslani ada di ruangan ku." Jawab Hazel.
"Kalau begitu, apa boleh aku mengikuti anda ?."
Hazel tampak ragu-ragu, berbalik melihat ke arah Ryan untuk bertanya..."Bagaimana tuan ?."
"Tidak masalah." Ryan memberi izin.
Ryan memiliki caranya sendiri mengatasi Ruslani, ditambah kehadiran Wulan yang menjadi akar permasalahan Rea, tentu ini akan lebih mudah bagi Ryan, membuat mereka sadar dengan siapa sedang berhadapan.
apa banyak misteri di antara mereka ber dua bukan cuma majikan ma pelayan ,,aihhh
mohon untuk up terus Thor...