NovelToon NovelToon
Topeng Kemiskinan - Rahasia Sang Putri Yang Terkhianati

Topeng Kemiskinan - Rahasia Sang Putri Yang Terkhianati

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Pelakor / Ibu Mertua Kejam / Tamat
Popularitas:27k
Nilai: 5
Nama Author: Kim Yuna

Anatasya menyembunyikan identitasnya sebagai putri bungsu keluarga konglomerat dari suaminya. Ia membantu Adrian membuka perusahaan. Tapi siapa sangka ternyata Adrian tidak pernah mencintai Anatasya, dia bahkan jijik dengan bau amis yang melekat pada tubuh istrinya.

Suatu hari, Adrian menceraikan Anatasya dan mengungkapkan bahwa dia memiliki pacar, yaitu Clara, seorang wanita kaya dan cantik yang merupakan adik sepupu dari keluarga Santoso.

Anatasya merasa hancur dan terhina. Tasya akan membuat orang yang menyakiti nya membayar mahal dibantu oleh ketiga abangnya. Damian, Julian dan Rafael.

Ketiga Abangnya tidak akan membiarkan adik bungsu mereka terluka.

Bagaimana reaksi Adrian dan keluarga nya setelah mengetahui jika wanita yang selama ini mereka hina adalah putri konglomerat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TK - 32. Strategi Baru Jamilah

Di kediaman Pratama, suasana terasa tegang, penuh dengan rencana-rencana licik. Jamilah berjalan mondar-mandir di ruang tamu, pikirannya berputar cepat.

Setelah kegagalan fitnah awal, ia tahu mereka harus mengubah strategi. Ia perlu sesuatu yang lebih personal, yang bisa merusak hubungan Damian dan Anatasya dari dalam.

"Winda, kau sudah memikirkan siapa yang cocok?" Jamilah bertanya, matanya menatap Winda penuh harap. Winda duduk di sofa, memegang smartphone-nya, sesekali mengetuk-ketuk layar.

Winda menghela napas. "Ada beberapa nama, Ma. Tapi kita butuh seseorang yang tidak hanya cantik, tapi juga cerdas dan licik. Seseorang yang bisa menembus pertahanan Damian dan Anatasya."

Ia membuka galeri foto di ponselnya, menunjukkan beberapa wajah familiar dari industri hiburan.

Jamilah melirik sekilas. "Aku tidak ingin sembarang orang. Aku ingin seseorang yang punya reputasi bersih, sehingga tidak mudah dicurigai. Tapi di balik itu, dia harus punya ambisi yang besar." jelas Jamilah pada putrinya.

Adrian, yang selama ini diam, tiba-tiba angkat bicara. "Bagaimana kalau Sarah? Dia aktris pendatang baru, cantik, dan punya koneksi yang lumayan di kalangan sosialita. Dia juga terlihat polos, tapi aku tahu dia cukup ambisius."

Jamilah memikirkan nama itu. Sarah. Ya, dia ingat Sarah, aktris muda yang sedang naik daun. Penampilannya anggun, senyumnya menawan, dan aktingnya cukup meyakinkan.

"Sarah... Hmm. Potensial." Ia mengambil ponsel dari Winda, melihat foto-foto Sarah.

"Apa dia punya motif yang kuat untuk bekerja sama dengan kita?"

Winda tersenyum tipis. "Sarah berasal dari keluarga biasa, Ma. Dia punya mimpi besar untuk jadi bintang, tapi jalannya tidak mudah. Dia butuh koneksi dan uang. Kita bisa menawarkan itu."

"Bagus. Atur pertemuan dengannya. Kita akan jelaskan rencananya," Jamilah memutuskan, seringainya kembali muncul.

"Kita akan menanamkan agen rahasia di lingkaran Damian. Seseorang yang akan memecah belah hubungan mereka dari dalam."

Rencana mereka adalah membuat Damian terlihat berselingkuh, atau terlibat dalam skandal yang akan menghancurkan citranya di mata Anatasya dan publik.

Mereka akan menciptakan situasi yang membuat Anatasya meragukan Damian.

"Tapi Ma, bagaimana jika Damian tidak terpancing?" Adrian bertanya, masih ada keraguan dalam dirinya.

"Setiap orang punya kelemahan, Adrian," jawab Jamilah, matanya berkilat licik.

"Kita hanya perlu menemukan kelemahan Damian. Entah itu melalui rayuan, atau menciptakan kesalahpahaman. Yang terpenting, Anatasya harus melihatnya sendiri."

Adrian bergidik ngeri mendengar strategi yang di rencanakan ibunya. Entah sejak kapan ibu nya berubah menjadi orang yang di penuhi dendam.

Awalnya Adrian sudah pasrah dengan apa yang terjadi tinggal melanjutkan hidup supaya tidak terlalu terpuruk dengan jalan bersih.

Tapi melihat ibunya yang ingin kekayaan dengan cara pintas, Adrian mau tidak mau mengikuti apa yang di rencanakan ibunya.

☘️☘️

Udara dingin dari penyejuk ruangan di kafe "The Quiet Corner" terasa menusuk, seolah mencerminkan dinginnya niat yang akan dibahas di dalamnya.

Kafe itu sengaja dipilih Jamilah karena letaknya yang terpencil, jauh dari keramaian Jakarta, di sebuah area yang jarang dilirik media.

Tirai beludru tebal menutupi jendela, memastikan privasi total dan mencegah mata-mata yang tidak diinginkan.

Suasana remang-remang, dihiasi lampu-lampu temaram, menambah kesan misterius pada pertemuan yang akan mengubah banyak nasib.

Jamilah, mengenakan syal sutra mahal yang menutupi separuh wajahnya, seolah ingin menyembunyikan identitas dan niatnya, duduk di salah satu meja sudut yang paling tersembunyi.

Di hadapannya, Sarah Permata hadir dengan aura bintangnya, meskipun ia berusaha menyamarkannya dengan kacamata hitam besar dan topi fedora.

Senyum manisnya terukir sempurna, namun matanya yang tajam mengamati Jamilah dengan penuh perhitungan, mencoba membaca pikiran wanita di depannya.

Di meja terpisah, Winda dan Adrian duduk pura-pura asyik dengan ponsel mereka, namun telinga mereka siaga menangkap setiap bisikan, siap menjadi saksi bisu dari kesepakatan jahat ini.

"Terima kasih sudah datang, Sarah," Jamilah memulai, suaranya rendah namun penuh otoritas, sebuah nada yang tidak bisa dibantah.

Ia menyerahkan sebuah amplop tebal berisi uang tunai di atas meja, yang langsung membuat mata Sarah berbinar. Amplop itu tebal, isinya jelas bukan recehan.

"Ini sebagai tanda keseriusan kami. Sebuah down payment."

Sarah mengambil amplop itu, merasakan ketebalan isinya yang menggiurkan. Jantungnya berdebar kencang, bukan karena gugup, tapi karena ambisi yang membara di dalam dirinya. Ini adalah kesempatan yang ia tunggu-tunggu.

"Tentu saja, Nyonya Pratama. Saya siap mendengarkan. Apa pun yang Anda inginkan."

Jamilah mencondongkan tubuhnya, suaranya semakin pelan, nyaris berbisik, seolah takut ada dinding yang mendengar.

"Aku tahu kau punya mimpi besar di industri ini, Sarah. Dan aku bisa mewujudkan itu, lebih cepat dari yang kau bayangkan. Sebuah peran utama dalam film blockbuster yang akan kami danai penuh, lengkap dengan publisitas besar-besaran yang akan melambungkan namamu ke puncak, dan tentu saja... koneksi yang akan membukakan semua pintu di dunia hiburan."

Sarah mendengarkan dengan saksama, otaknya bekerja keras memproses setiap kata. Tawaran itu terlalu menggiurkan untuk ditolak. Ia telah lama berjuang, menghadapi penolakan demi penolakan, mengais peran-peran kecil. Ini adalah kesempatan emas yang tiba-tiba datang, sebuah jalan pintas menuju ketenaran yang ia impikan. Namun, ia tahu tidak ada makan siang gratis di dunia ini.

"Apa yang harus saya lakukan sebagai gantinya, Nyonya?" tanya Sarah, suaranya tenang, menyembunyikan getaran antisipasi yang luar biasa. Ia adalah seorang aktris, dan ia tahu bagaimana memainkan perannya.

Seringai licik muncul di wajah Jamilah. "Kau hanya perlu mendekati Damian Santoso. Membuatnya percaya padamu. Membangun sebuah... kedekatan." Jamilah berhenti sejenak, membiarkan kata-kata itu meresap, menciptakan bayangan dalam pikiran Sarah.

"Dan setelah itu, kau akan menjadi pion kami untuk memecah belah hubungannya dengan Anatasya."

Sarah mengerutkan kening, mencoba memahami detailnya. "Memecah belah? Maksud Anda... membuat Anatasya meragukan Damian? Menciptakan kesalahpahaman?"

"Lebih dari itu," Jamilah mengoreksi, matanya berkilat jahat,

"Kita akan membuat Damian terlihat berselingkuh, terlibat dalam skandal yang akan menghancurkan citranya di mata Anatasya dan publik. Kita akan menciptakan situasi yang membuat Anatasya melihat sendiri Damian dalam situasi yang paling mencurigakan, yang tidak bisa dia bantah atau lupakan."

Sarah terdiam sejenak. Rencana ini jauh lebih besar dan lebih kotor dari yang ia bayangkan. Ada risiko besar, bukan hanya untuk Damian dan Anatasya, tapi juga untuk dirinya sendiri jika rencana ini gagal.

"Tapi Nyonya, ini terlalu berisiko. Jika sampai ketahuan, karier saya bisa hancur, bahkan saya bisa berurusan dengan hukum."

"Kita tidak akan ketahuan, Sarah. Kita akan bergerak cerdik," potong Jamilah dengan nada menenangkan, namun matanya tetap tajam, penuh perhitungan.

"Kau adalah seorang aktris, Sarah. Ini adalah peran terpenting dalam hidupmu. Tunjukkan dirimu sebagai aktris pendatang baru yang ambisius, yang mengagumi Damian sebagai mentor atau rekan bisnis. Jangan terlalu agresif di awal. Biarkan dia nyaman dengan kehadiranmu, menganggapmu sebagai seorang profesional. Perlahan-lahan, bangun keintiman yang tersembunyi, yang hanya akan terlihat oleh Anatasya."

Jamilah mengeluarkan sebuah flash drive kecil dari dompetnya yang mewah.

"Ini berisi semua informasi tentang Damian: jadwalnya, kebiasaan, orang-orang di sekitarnya, bahkan detail kecil tentang Anatasya dan rutinitasnya. Pelajari baik-baik. Jadilah seseorang yang Damian anggap cerdas dan menarik, seseorang yang bisa diajak berbicara tentang pekerjaan dan ambisi, tapi juga seseorang yang bisa membuatnya lengah."

Sarah mengambil flash drive itu, jemarinya terasa dingin, namun hatinya membara. Ia membayangkan skenario yang akan ia lakoni. Ini adalah peran terpenting dalam hidupnya, dan ia harus melakukannya dengan sempurna. Ini adalah tiketnya menuju puncak.

"Aku akan mendekati Damian. Aku akan membuatnya percaya padaku, jatuh dalam perangkapku," janji Sarah, suaranya kini dipenuhi tekad yang mengerikan, bayangan ketenaran dan kekayaan melintas di benaknya, mengalahkan segala keraguan.

"Tapi aku butuh detail lebih lanjut tentang bagaimana kita akan mengatur momen puncaknya. Bagaimana cara kita mengatur agar Anatasya melihat kami di saat yang tepat? Apakah kita perlu 'memancing' Anatasya secara langsung?"

Jamilah menyeringai, puas. "Tentu saja. Kita akan atur semuanya. Kau akan mulai dengan 'kebetulan' bertemu Damian di acara-acara sosial, gala dinner, atau bahkan meeting bisnis.

Tunjukkan dirimu sebagai penggemar yang mengaguminya, atau seorang rekan bisnis yang tertarik pada proyeknya. Lalu, setelah kau berhasil membangun rapport, kita akan atur jebakan yang tidak bisa dia hindari, dan tidak bisa dia bantah, sebuah skenario yang akan menghancurkan hatinya.

Kita akan memastikan Anatasya melihat semuanya dengan mata kepalanya sendiri."

Jamilah membayangkan kehancuran Damian dan Anatasya, dan bagaimana ia akan mendapatkan dan menguasai harta keluarga Santoso dengan Adrian menikah kembali dengan Anatasya.

☘️☘️

Setelah pertemuan rahasia di "The Quiet Corner", Jamilah langsung bergerak cepat. Ia memerintahkan Adrian dan Winda untuk melakukan persiapan logistik yang diperlukan.

Pertama, mereka harus memastikan bahwa latar belakang Sarah tetap bersih dan tidak tercemar oleh rumor apa pun. Mereka menyebarkan berita positif tentang Sarah di berbagai media hiburan, menggembar-gemborkan proyek film "misterius" yang akan dibintanginya dan peran yang akan melambungkan namanya. Ini untuk membangun citra Sarah sebagai aktris berbakat yang sedang naik daun, sehingga tidak ada yang curiga ketika ia mulai sering terlihat di lingkaran sosial Damian.

"Winda, pastikan semua media massa yang kita kendalikan menyebarkan berita bagus tentang Sarah," perintah Jamilah, duduk di meja kerjanya yang luas, dikelilingi layar komputer yang menampilkan grafik dan laporan.

"Bangun citranya sebagai wanita muda yang cerdas, ambisius, dan berintegritas. Kita ingin dia terlihat sempurna di mata publik, terutama di mata Damian dan Anatasya."

Winda mengangguk, sibuk mengetik di laptopnya. "Sudah Winda atur, Ma. Beberapa artikel sudah naik, menyoroti dedikasi Sarah pada seni peran dan bagaimana dia sedang menyiapkan proyek besar. Tim humas kita juga sudah siap untuk meredam rumor negatif jika ada."

Sementara itu, Adrian ditugaskan untuk memperkuat jaringan mata-mata mereka di sekitar keluarga Santoso. Ia menyewa beberapa orang untuk memantau jadwal Damian dan Anatasya, mencari tahu kebiasaan mereka, dan mengidentifikasi acara-acara sosial yang akan mereka hadiri. Informasi ini penting untuk merencanakan "pertemuan kebetulan" Sarah dengan Damian.

"Adrian, aku ingin laporan detail tentang setiap gerak-gerik Damian dan Anatasya," Jamilah mendesak.

"Di mana mereka makan, siapa saja yang mereka temui, bahkan jadwal gym mereka. Semakin banyak informasi yang kita punya, semakin mudah Sarah melancarkan aksinya."

Adrian menghela napas, merasa terbebani dengan tugas ini. "Baik, Ma. Aku akan pastikan orang-orang kita bekerja profesional."

Di sisi lain, Sarah mulai mempelajari flash drive yang diberikan Jamilah. Isinya sangat detail: daftar kontak Damian, jadwal rapatnya, preferensi makanan, bahkan hobi-hobi kecilnya. Ada pula profil lengkap Anatasya, termasuk latar belakang keluarga, teman-teman dekat, dan kebiasaan sehari-harinya.

Sarah menyerap semua informasi itu seperti spons, menciptakan "karakter" yang sempurna untuk perannya. Ia menghafal nama-nama rekan bisnis Damian, mempelajari proyek-proyek terbaru Santoso Group, dan bahkan meniru gaya bicara beberapa sosialita papan atas.

Ia berlatih di depan cermin, mengasah senyum, tatapan, dan gerak-geriknya agar terlihat alami dan tidak mencurigakan.

Fitnah publik telah gagal, jadi Jamilah akan menyerang dari dalam, memecah belah hubungan Damian dan Anatasya yang tampak kokoh. Sarah adalah senjata utama mereka, dan Jamilah bertekad untuk menggunakan senjata itu dengan presisi mematikan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Presisi (precision) adalah tingkat ketepatan atau akurasi suatu pengukuran atau pernyataan, yang berarti tingkat konsistensi hasil pengukuran ketika dilakukan berulang kali dalam kondisi yang sam

1
Omah Tien
orang tua nua mana ya ko g di ceriain
Omah Tien
lm2 mls baca nya cupa buat di hina dipukul mau kg donor ko jlk
Omah Tien
saya tu paling benci di oukul ko g balas
Zellin
dak jelas crtny... org kaya koneksi kuat.. melawan orang mcm it aja bertele-tele
Zellin
taik la...ktny 10mnit sampe sampe berbelit2 bacanya .bnyk yg aq skip...d saat tertindas GK 1 pun kakak nya ada... giliran ktawa ktiwi ad smua KK mcm AP ..kayak crita flm ikan terbang aja.
Zellin
bertele tele... ngumum i kluarga kandung tapi blom ad yg tau..hadeeehhh
shari ayi
cerita nya seru,
Endang Supriati
lah damian rafael ganas sama adrian!!!! masa sama om om rua kalah tdk bisa melindungi tasya.
Endang Supriati
aneh engga masa suami punya perusahaan bukannya bantu suami diperusahaan. malah dagang ikan di pasar. klu jd tengkulak ikan masih keren masa bertahun2 jd tukangbilan ngecer. hrsnya beli ikan pada para nelayan sbg pengepul dia yg ambil. lalu baru dia jual ke pedagang2 ikan di pasar. jd tdk jualan ikan dipasar terus.jd bos ikan ! bodohhhh
Ma Em
Karena ambisi dan keserakahan akhirnya menghancurkan Adrian ,Bu Jamilah juga Winda itulah hukuman untuk orang2 yg serakah iri dgn kesuksesan orang dan mau menguasai harta orang lain, untuk Damian dan Natanasya semoga bahagia langgeng pernikahannya serta segera mendapatkan momongan.
Ma Em
Bu Jamilah,Adrian dan Winda kamu pasti akan hancur dgn permainanmu sendiri begitu juga dgn Sarah pasti karirnya akan hancur juga.
Adinda
aku setuju anatasya sama damian
Adinda
anatasya sama damian aja thor
Adinda
damian sama Anatasya saja thor
Heny
Duh clra gk malu y sok kenal sok akrab
Heny
Knp clara dan anastasya gk saling knl y
Heny
Baru kaya dkt sdh sombong
Ma Em
Clara tdk ada kapok2 nya sdh minta maaf malah skrg bertambah gila mau membuat Tasya menderita , siap2 saja Clara pasti hidupmu akan hancur dan untuk bu Jamilah dan Adrian sekarang kamu baru sadar dan baru tau bahwa Tasya adalah anak seorang pengusaha sukses Adrian menyesalkan karena sdh membuang berlian hanya untuk kerikil yg tajam pasti akan menusukmu Adrian
Ma Em
Thor kapan waktunya Adrian dan keluarganya tau bahwa Anatasya adalah putrinya Santoso, mau tau reaksi Adrian dan keluarganya begitu juga dgn Clara dan usaha si Adrian bangkrut agar si Andin dan ibunya yg sombong itu merasakan hdp nya susah lagi.
Ma Em
Kenapa sih Anatasya sama ibunya Adrian ditampar kok diam saja Ana itu bkn sabar tapi kamu terlalu bodoh jadi orang masa setiap di buly sama keluarga Adrian dan selalu dihina Ana diam saja tdk melawan heran saja ada orang dihina ditampar biasa saja , coba tunjukan Ana pada Adrian dan Clara bahwa kamu benar putri bungsu santoso kayanya punya empat kakak yg sangat menyayangi Anatasya tapi waktu Ana dihina dan tampar kok tdk ada yg belain , jadi ga seru karakter si Anatasya nya terlalu lemah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!