Dinda Ayudia meida(Dinda),dua bersaudara berasal dari keluarga sederhana,ayahnya seorang PNS dan ibunya seorang ibu rumah tangga tapi cukup untuk mendidik kedua anaknya.
lalu apa yang membuat Dinda tersisihkan?
hai ini cerita pertamaku semoga kalian suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mie Atah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. AYT
Tidak ada bantahan dan tidak ada pula yang berani membantah bahkan ibu sekali pun.
Aku sudah tidak bisa berbuat apa apa menangis pun rasanya percuma tidak merubah keputusan ayah.
Lagi aku tidak bisa berbuat apa apa
PLASBACK
Selesai menelfon dengan bang Danu
" coba dulu ya ikut paman Ari kalau misalkan Dinda belum dapet kerjaan sampe pengumuman dan Dinda lulus Dinda boleh pulang lanjut kuliah disini " kata ayah meyakinkan
" coba dulu ya ,kata paman Ari disana banyak yang satu kantor sama paman Ari sambil kuliah dan banyak juga yang berhasil " kata ayah lagi meyakinkanku
" ayah gak mau biaya in Dinda " tanyaku sambil nanar menatap ayah
" istighfar DINDA!!!!! " suara ayah menggelegar sambil berdiri menatapku marah
Aku terperanjat
ayah memang pendiam dan gak banyak ngomong tapi sekalinya marah bisa sangat menakutkan.
" TERUS KENAPA AYAH PENGEN DINDA IKUT PAMAN ARIII" tanyaku menjerit
" ayah cuma pengen kamu punya pengalaman di dunia kerja supaya nanti kalau sudah lulus kuliah kamu jadi punya jaringan banyak gak sulit cari kerja" kata ayah menjelaskan apa maksudnya menyuruhku ikut paman ari
" sekarang gak cuma orang yang gak sekolah Din yang susah nyari kerja tapi orang yang sudah sarjana atau pangkat pun susah nyari kerja " kata ayah lagi kembali duduk sambil menghela nafas kasar
PLASBACK UP
Tring
Grup Al fadiar( nama kelas )
Lihoy : mohon maaf lahir dan batin man teman🙏🙏🙏🙏
Encep: ayookk ikuuuuut🤸🤸🤸🤸🤸
Krismon: hayo lah kapan lagi kan,,,woy ayo yang lain nongol
Hidir: ikut aja lah
eti: hayu hayu seru ni
Lihoy: teh dindaaaaaaa kemana Dinda Ayudia
Encep : ia ni din nongol woy
Dinda: 😁😁😁😁😁
Krismon: gak jelas
refa: aku gak bisa ikutan jauuuuuhhhh😭😭😭😭
Lihoy: cayang Refa😘😘😘
Refa :🤮🤮🤮
Lihoy: hais👊👊👊
Dinda: insyaallah aku ikut....kabuuurrr🤸🤸🤸
Aku tutup porum grup
Aku putuskan ikut silaturahmi besok dengan teman teman,rasanya dadaku penuh hingga ingin tumpah menahan gejolak yang dari tadi ingin meledak
Hik hik Jik
Aku tutup wajahku dengan kedua tanganku
Aku tau niat ayah baik ingin aku punya pengalaman di dunia pekerjaan,tapi kenapa tidak bilang padaku dahulu,memutuskan kehidupan ku tanpa bertanya padaku dulu andai ayah mau bicara baik baik padaku aku akan mengerti sangat mengerti malah.
Bukannya selama ini aku yang selalu mengerti,apa susahnya tanyakan dulu padaku.
Hik hik hik sruuut ( suara ingus )
Astaghfirullah
Astaghfirullah
Astaghfirullah
ya allaah huft.....pyuuuhhhh
Aku baringkan badanku di atas kasur yang sudah menemani ku selama sepuluh tahun.
Kasur yang selalu mau menerima air mataku,bantal yang selalu menjadi sandaran ku,guling yang selalu mau aku peluk,mereka lah saksi bisau kesedihanku.
aku lihat jam yang berada di atas meja waktu menunjukan 10:10 WIB.
Baiklah aku putuskan untuk tidur sejenak terlalu lelah menguras tenaga menangis dalam diam.
***************************
Keluar kamar untuk mengambil wudhu karena adzan Dzuhur sudah berkumandang dari tadi,aku berjalan sambil menunduk menutupi wajahku yang terlihat kusut dan area mata yang sedikit memerah,aku takut ibu tau entah lah padahal biarkan saja mereka husus nya ayah tau supaya ayah tau kalau aku sedih dengan keputusan sepihak dari ayah,tapi rasanya masih belum tega melihat ibu.
Kembali dari kamar mandi aku mengganti pakaian ku dengan yang lebih bersih untuk melaksanakan sholat,kebiasaan dari dulu yang Alhamdulillah masih aku terapkan
Mengganti baju untuk sholat beserta dalamannya,biasanya kalau dalaman aku tidak memakai nya tapi gamis baru dan bersih selalu aku pakai untuk sholat
(Baru disini bukan baru dapat beli ya tapi baru dari lemari bukan baju yang habis di pakai seharian)
ALLAHU AKBAR
assalamu'alaikum warahmatullaah
Assalamu'alaikum warahmatullaah
Astaghfirullah berdzikir setelah sholat ku angkat tangan memohon pada allaah
" ya allaah ya Tuhanku engkau maha tau mana yang terbaik untuk setiap hambamu dan hamba yakin engkau pasti mempunyai rencana yang baik untuk perjalanan hidup hamba,tapi tolong ya allaah kuat kan hati hamba hilangkan rasa ketidak percaya hamba kepadamu ya Allah.
ya allaah hik hik hik dari kecil hingga saat ini ya allaah aku selalu mengikuti apa kata orang tuaku mereka melarangku ini dan itu hamba nurut ya allaah mereka melarangku kesan kemari hamba nurut ya allaah.
Tapi hamba mohon tolong kelak di akhirat izinkan hamba masuk kesurgamu lewat pintu manapun,izin kan hamba kelak berlarian di syurga manapun yang hamba inginkan.
Hamba mohon ya allaah kabulkan doa hamba hik hik (aku rapatkan kedua tanganku untuk menutupi wajahku) hik hik hamba mohon kabulkan doa doa hamba ya allaah.
Tiada daya (kemampuan) dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung
Amin ya robbal'alamiin
Sruut ( suara ingus) huft....pyuh
Aku rebah kan sebentar badanku di atas sajadah untuk sedikit meredakan Isak ku agar nanti keluar kamar tidak terlalu jelas aku sudah menangis.
setelah di rasa cukup
Aku lipat mukena dan sajadah aku taruh di atas meja didekat tempat tidur.
aku pakai jilbab rumahan ku sedikit berkaca Taku mataku memerah ternyata benar mataku sedikit memerah.
aku elap dengan menggunakan ujung jilbab ku agar sedikit memudar tapi ternyata tetap sama baiklah tidak apa semoga saja nanti ayah dan ibu tidak memperhatikan aku keluar kamar.
Aku berjalan keluar kamar aku buka pintu kamar sedikit mengintip mengawasi situasi dimana kemungkinan ayah dan ibu berada.
Sepi seperti tidak ada aktivitas apapun ,aku keluar perlahan mengendap ngendap,ternyata benar tidak ada siapapun
segera aku menuju kamar mandi dengan sedikit berlari,membasuh wajahku sebentar lalu mengambil tisyu di atas meja makan ku elap sedikit sedikit sambil meraba area mana saja tadi yang perlu ku elap.
Aku duduk di ruang tamu sambil menonton tv aku pangku satu toples kue brownies coklat sambil menunggu ayah dan ibu kemana kah gerangan.
" assalamualaikum" ucap ibu
" Waalaikumsalam" ucapku
Melihat ke arah pintu masuk ibu dan ayah masuk beri iringan sambil menenteng pelastik berwarna putih yang tidak ku ketahuainapa isinya.
" darimana Bu " tanyaku setelah ibu ikut duduk di ruang tamu
" dari rumah Mak Wati,kasian ternyata dari dua hari sebelum lebaran sakit " kata ibu sambil membuka pelastik yang tadi di bawa
" sakit apa Bu " tanyaku
" ya biasa lah sakit udah umur " kata ibu sambil mengeluarkan satu persatu isi pelastik
" ini dikasih ini sama anaknya,padahal ibu udah nolak " kata ibu ada biskuit,dua biji ketupat tanpa sayur ada setengah kilo gram gula pasir
" padahal ibu udah nolak,bukannya kita yang ngasih maha di kasih " kata ibu
" emang ibu gak ngasih uang " tanyaku biasanya ibu selalu memberi uang pada sesepuh atau anak yatim piatu walau tidak banyak seperti orang orang,kadang cuma dua ribu kalau ngasih anak anak .,kecilnya tiga puluh ribu kalau ngasih sesepuh.
Kadang pula hasil kebun yang ibu kasih.
" ngasih cuma ibu selipin dibawah bantalnya " kata ibu
" Bu besok Dinda mau silaturahmi ya ke pondok bareng temen temen " kata ku meminta izin pada ibu
" bilang dulu sama ayah " kata ibu sambil mencomot brownis yang ada di pangkuanku
" sama ibu aja ya " kataku lagi
Ibu menatapku sebentar " boleh sama siapa kesana nya " tanya ibu sambil meraba raba kantung bajunya
" sendiri aja bawa motor " kataku lagi
" ni " ibu mengeluarkan uang yang ada disakunya
" eh gak usah Bu Dinda ada uang THR lebaran insyaallah cukup buat beli bensin sama bakso mah " kataku menolak pemberian dari ibu
" udah pegang aja kalau gak kepake yaaa balikin lagi ke ibu " kata ibu sambil nyengir
" ye itu mah sama aja bukan ngasih tapi cuma nitip " kataku sambil mengambil uang yang di berikan ibu padaku
Kami Ter kekeh berdua
**********************************
Kegiatan pagi seperti biasa setelah menunaikan sholat subuh membaca Al-Qur'an sedikit,membereskan kamar sudah selesai dengan kegiatan kamar langsung meluncur ke dapur.
Melakukan kegiatan membersihkan rumah memasak itu sudah hal lumrah yang selalu aku lakukan aku tidak merasa lelah atau bisa karena ini pekerjaan yang lumayan menyita fikiranku agar tidak terlalu sibuk memikirkan sesuatu yang belum pasti.
setelah semua beres aku langsung sarapan tidak menunggu ayah dan ibu sebab hari ini aku akan pergi .
aku kembali kekamar mengambil sarung untuk aku pakai nanti setelah mandi.
Ritual mandi sudah selesai,aku bersiap memakai gamis berwarna baby pink dengan jilbab yang senada Tas aku selempangkan tidak lupa cek and ricek dompet beserta isinya dan hp.
Semua sudah siap keluar kamar menuju ruang makan terlihat ibu dan ayah sedang sarapan,aku berpamitan mencium tangan ibu dan ayah
" pagi banget din " kata ibu di sela makannya
" ia Bu soalnya biar santai di jalannya gak buru buru,lagian janjian sama temannya sampai pondok jam sembilan " kataku
" Dinda jalan ya Bu , assalamualaikum " ucapku sambil berlalu ke ruang samping untuk mengeluarkan motor yang terlihat masih bagus sebab sangat di rawat sama majikannya yaitu ayah.
Motor metic berwarna biru milik bang Danu,untung hari ini ayah meminjamkannya padaku.
motor aku keluarkan lalu aku panaskan sebentar
Bismillahi tawakaltu ' alallahi lahaula wala kuwata illa billahil ' aliyil ' adzimm
Sampai di pondok sudah ada beberapa teman kelas ku yang sudah menunggu
Encep,krismon liha Eti zizah Fatimah hidir dan aku
Refa dan Ikah tidak bisa ikut sebab rumah mereka sangat jauh
Hai bab ini mungkin akan aku jadikan dua bab sebab terlalu panjang
Selamat membaca maaciw