NovelToon NovelToon
Istri Dadakan Mr. Gynophobia

Istri Dadakan Mr. Gynophobia

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Janda / Anak Genius
Popularitas:5.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: kenz....567

Update Setiap hari!

Arvian Ken Sagara, seorang CEO tampan yang mengidap Gynophobia. Dimana, orang pengidapnya memiliki ketakutan tak rasional terhadap wanita. Setiap kali wanita yang mendekat padanya, Arvian menunjukkan sikap yang sangat berlebihan hingga membuat wanita yang mendekat padanya merasa sakit hati. Jika ada yang menyentuhnya, tubuh Arvian akan mengalami gatal-gatal. Bahkan, mual.

Namun, bagaimana jika dirinya terpaksa harus menikahi seorang janda yang di cerai oleh suaminya? demi mendapatkan hak asuh keponakannya dari keluarga adik iparnya. Apakah Gynophobia Arvian akan bereaksi saat di dekat wanita bernama Aluna Sagita janda tanpa anak itu?

"Sudah baik aku mau membantumu, dasar Mr. Gynophobia!" -Aluna Sagita.

"Onty tantik! Calangeee!!" ~Arega Geofrey Sagara.

"Jangan mendekati ku! Aku Alergi berada di dekat kalian para wanita!" ~Arvian ken Sagara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam indah

BRAK!!

PRANG!!

Terlihat, seorang pria tengah menghempaskan semua barang yang ada di atas meja. Rahang pria itu terlihat mengeras, tatapannya pun terlihat tajam. Kemudian dia berbalik dan menatap tajam pada seorang wanita yang tengah menundukkan kepalanya dengan tubuh bergetar hebat. Selain itu, wanita itu juga memundurkan langkahnya perlahan, karena tatapan tajam pria itu.

"Bagaimana bisa gagal hah?! Aku sudah membayar mu mahal!" Sentak pria itu dengan wajahnya yang memerah menahan marah.

"Maaf tuan Seno, Asisten Reza keburu datang. Sehingga, saya tak bisa membawa Tuan Arvian pergi." Lirih wanita itu.

Pria itu tak lain adalah Seno, dia menatap ke arah wanita yang sudah di bayar untuk melakukan rencananya. Ini, adalah kali kedua wanita itu gagal. Pertama kalinya, wanita itu menyamar menjadi karyawan Arvian hanya untuk mendapatkan sisi lemah pria itu. Sayangnya, tuduhannya pada Arvian dan segala bukti di patahkan oleh Aluna yang sah menjadi istri Arvian.

"Kurang 4jar! Dia berhasil lolos dari rencanaku kali ini. Seandainya berhasil, nama baik Arvian akan jelek di mata masyarakat. Akan mudah untukku mendapatkan hak asuh Arega. Nyatanya, asistennya itu malah menghancurkan rencanaku!" Desis Seno.

Sementara itu, di kediaman Sagara. Tampak Aluna tengah mondar-mandir di teras rumahnya. Sudah pukul dua belas malam lewar dan suaminya belum pulang juga. Tak biasanya Arvian lembur tanpa kabar sama sekali. Aluna juga sudah menghubungi Reza, dia berharap Reza dapat menemukan keberadaan Arvian.

"Kalau Arvian di culik bagaimana? Aku nebusnya pakai apa? Aku enggak ada uang." Cicit Aluna.

"Lagian, ngapain coba dia lembur! Udah kaya, gak lembur sehari gak bikin dia miskin juga kan!" Gerutu Aluna.

Tak lama, Aluna mendengar suara gerbang yang terbuka. Terlihatlah lampu mobil yang menyorot ke arahnya. Senyum Aluna mengembang saat melihat mobil siapa yang mendekat ke arahnya. Dengan perasaan lega, Aluna segera mendekati mobil yang sudah terhenti itu. Tapi sayangnya, justru yang keluar dari dalam mobil adalah Reza, bukan suaminya yang ia tunggu kepulangannya sejak tadi.

"Reza! Mana Arvian?!" Seru Aluna ketika melihat Reza keluar dari dalam mobil.

"Suamimu benar-benar tidak w4ras!" Desis Reza dengan kesal.

"Maksudnya?" Tentu saja Aluna bingung dengan perkataan Reza.

Pria itu tak menjawab, dia justru membuka pintu mobil penumpang dan mengeluarkan Arvian dari sana. Mata Aluna membulat sempurna saat melihat kondisi Arvian saat ini. Jelas sekali, terlihat jika kondisi Arvian tampak tidak baik-baik saja. Pria itu terlihat antara sadar dan tidak sadar.

"Panas sekali." Lirih Arvian dan berusaha menarik jaket yang Reza kenakan.

"Tuan! Jaga tangannya! Saya masih normal!" Pekik Reza dengan panik.

Arvian berusaha menggapai pipi Reza dan mendekatkan wajahnya. Asistennya itu pun berusaha menjauh, raut wajahnya sudah terlihat sangat tertekan dengan kelakuan bosnya. Sedangkan Aluna masih mencerna apa yang terjadi pada suaminya. Namun, dia tahu, jika Arvian dalam keadaan tidak sadar. Karena jika pria itu sadar, tidak mungkin Arvian mau memeluk Reza.

"Reza, apa Arvian m4buk?" Tanya Aluna dengan jantungnya yang berdebar kencang.

Reza menggeleng, "Suamimu bukan pria yang Seperti itu. Dia pasti di jebak, dan ada orang yang memberinya sebuah obat." Sahut Reza.

"Kalau begitu, bantu aku bawa Arvian masuk ke kamar." Ajak Aluna.

Reza mengangguk, dia memapah Arvian masuk ke dalam rumah. Aluna mengarahkan kamar Arvian pada Reza. Setelah sampai di kamar, Reza langsung membaringkan tubuh Arvian ke atas ranjang dengan dengan kasar. Sehingga membuat Arvian hampir terlempar di buatnya.

"Reza! Pelan-pelan!" Pekik Aluna dengan mata membulat sempurna.

"Ck, suamimu sangat menyebalkan! Kamu tahu? Di mobil dia berusaha menc1um ku! Benar-benar tidak w4ras!" Desis Reza yang merasa merinding.

"Ck, namanya juga tidak sadar. Mana tau itu kamu!" Omel Aluna sembari berjalan mendekati Arvian.

Aluna berniat ingin membuka sepatu Arvian, tetapi pria itu justru menarik tangannya dan menatapnya dengan tatapan sayu. Wajah Arvian memerah, nafasnya terdengar sangat memburu. "Panas, tubuhku sangat panas." Adu Arvian dan berusaha membuka kemejanya.

Aluna beralih menatap Reza, "Apa Arvian di jebak dengan obat ...." Tebakan Aluna di benarkan oleh Reza.

"Aku akan mengecek cctv besok, bisa jadi kliennya yang melakukannya. Bisa jadi juga, ada orang lain dan m3ngk4mb1ng hitamkan klien kita. Kamu urus saja suamimu. Karena, hanya kamu yang bisa menyembuhkannya saat ini." Sahut Reza.

"Aku? Aku bukan dokter! Panggil dokter, aku tidak bisa mengobatinya!" Seru Aluna dengan tatapan tak percaya.

Reza terkekeh pelan, dia melihat bagaimana Arvian berusaha menggapai tangan Aluna dan menariknya. "Sudah malam, aku harus pulang. Kamu pasti tahu apa yang harus kamu lakukan." Pamit Reza. Pria itu bergegas keluar dari kamar dan menutup pintu itu dengan rapat.

Aluna mengerjapkan matanya, dia beralih menatap Arvian yang entah kapan sudah melepas kemejanya. "Arvian! Kenapa kamu melepas kemejamu disini?!" Pekik Aluna dengan tatapan tak percaya.

"Panas, Aluna tolong. Tolong aku, tubuhku rasanya terbakar." Lirih Arvian yang merasa kesakitan.

Aluna tak tega, dia juga melihat wajah tersiksa Arvian. Namun, dia bingung ingin melakukan apa. Aluna tak paham bagaimana cara mengobatinya. Secara mengejutkan, tiba-tiba Arvian menarik tangannya. Hingga Aluna jatuh ke atas ranjang. Lalu, pria itu membalikkan tubuhnya dan menindih tubuh sang istri.

"Vian." Cicit Aluna dengan jantungnya yang berdegup kencang.

"Kamu cantik. Rugi sekali mantanmu itu menceraikanmu. Tapi untunglah, jadi aku bisa menikahimu." Puji Arvian. Entah pria itu sadar akan yang dia ucapkan atau tidak.

Perlahan, Arvian mendekatkan wajahnya. Aluna pun memejamkan matanya, dia merasa tangan Arvian masuk ke dalam piyama yang dirinya kenakan. Lalu, mengelus perut itu dengan lembut. Mungkin, ini saatnya. Aluna menyerahkan hak suaminya. Wanita itu terlihat pasrah, nalurinya pun menuntunnya untuk melakukan kewajibannya. Malam itu, malam yang mungkin akan menambah bumbu-bumbu cinta dalam rumah tangga mereka.

.

.

.

Arvian mengerjapkan matanya, dia terbangun dari tidur nyenyaknya. Perlahan, pria itu mendudukkan dirinya dan mengusap wajahnya sejenak. Dia belum menyadari apa yang terjadi, dan masih mencoba mengumpulkan nyawanya. Tak lama, Arvian merasakan udara dingin terasa menusuk kulitnya. Kemudian, dia menundukkan kepalanya dan melihat sesuatu hal yang membuat tubuhnya mematung sejenak.

"Aku ... tadi ...." Arvian mengingat-ingat apa yang terjadi. Sebelum dirinya tak sadar, dia sempat di dekati oleh seorang wanita. Apakah, wanita itu melakukan sesuatu padanya? Mendadak, perasaan Arvian menjadi cemas. Namun, kecemasannya mendadak sirna saat melihat kamar yang dia tempati saat ini.

"Ini kamarku." Gumam Arvian.

Cklek!

Arvian mengalihkan pandangannya, dia melihat Aluna yang memasuki kamarnya dengan membawa cangkir. Melihat Arvian yang sudah terbangun, membuat tubuh Aluna mematung. "Su-sudah bangun?" Kaget Aluna.

Arvian mengangguk pelan, dia menatap dalam wanita yang berjalan mendekat ke arahnya. Dengan gugup, Aluna mendudukkan dirinya di tepi ranjang dan menyodorkan secangkir minuman hangat untuk suaminya itu. "Minumlah, ini sebagai penetral obat yang kamu minum semalam. Apa kepalamu masih sakit?" Ujar Aluna dengan suara bergetar.

Arvian meraih cangkir itu, dia menyesapnya sedikit demi sedikit. Rasa hangat mampu menghangatkan perutnya yang kosong. Ternyata, minuman yang dia minum bukanlah teh. Melainkan herbal yang Aluna racik sendiri. Arvian tidak tahu, dari mana istrinya belajar meracik minuman herbal itu.

"Apa semalam aku menyakitimu?" Tanya Arvian dengan tatapan lekat.

Aluna menunduk, dia memegang pergelangan tangannya yang mengalihkan perhatian Arvian pada nya. Pria itu segera meletakkan cangkirnya di atas nakas dan meraih tangan Aluna. Awalnya istrinya itu berontak, tetapi Arvian mencengkeram dengan kuat. Karena Aluna tak lagi menarik tangannya, Arvian bisa melihat jelas kebiruan yang ada di tangan istrinya itu.

"Maaf, apa sakit?" Tanya Arvian dengan tatapan penuh sesal.

Aluna menggeleng, "Tidak apa, kamu juga tidak sadar melakukannya." Lirih ALuna.

Arvian menghela nafas pelan, dia mengelus lebam yang ada di tangan sang istri dan menatap wanita itu dengan tatapan lekat. "Jadi semalam kita ...,"

Aluna tak menjawab, dia malu untuk membahasnya. Wanita itu tertunduk malu dengan wajahnya yang bersemu merah. Melihat itu, Arvian tersenyum. Dia meraih pipi Aluna dan membuat wanita itu menatap ke arahnya. "Terima kasih. Maaf, telah membuatmu takut. Aku benar-benar kecolongan dan tidak tahu jika ada yang sedang menjebakku." Lirih Arvian dengan matanya yang terlihat berkaca-kaca.

"Arvian, apa itu artinya kamu telah sembuh?" Pertanyaan Aluna membuat Arvian terdiam seribu bahasa dengan jantungnya yang berdebar kencang.

"Benarkah aku sembuh?" Batin Arvian.

___

Jangan lupa dukungannya🥰🥰

1
мєσωzα
hahahahaha kapan lagi diajak nikah cogan yg punya banyak perusahaan ya nggak?😂🤣
Muchas Gracias
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
receh sih bahasanya tapi sumpah ngakak bangeeettsss aq dibuatnya
Maria Magdalena Indarti
hahaha
Amiraveenandaputri
Kecewa
Amiraveenandaputri
Buruk
Palupy Setiya
wkwkwkwkwk.....🤣🤣🤣🤣🤣
Maria Magdalena Indarti
semoga adi arvian sadar kembali
Maria Magdalena Indarti
arvian lucuna
aileerain
bisa ae kaleng krupuk ahh🤣
Palupy Setiya
aku kok nggak suka sama karakternya arega,,terlalu lebay..dan ngemesinnya tu kurang natural tidak spt anak anak pada umumnya
Maria Magdalena Indarti
area lucuna
Maria Magdalena Indarti
lucuna
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
Diana Subar
kalo kambing emang di kandang..tapi kalo siang di angon kalee...
Diana Puji Astuti
bagus
Tati Riyati
Luar biasa
amelia Adwin
ceritanya menarik terutama cadelnya si arega...👍
test terts
Luar biasa
Diana Subar
hahahahaha....asyiik..gass troosss..jgn sampe kendor...
Resi Isnawati
ya ampun ngakak ampun
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!