NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Hamil

Tiba-tiba Hamil

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:14.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: reni

WARNING!!
INI HANYA SEKEDAR CERITA KHAYALAN SEPINTAS. TANPA MENGIKUTI NORMA HUKUM DAN AGAMA.

BIJAKLAH DALAM MEMBACA, KHUSUS YG SUDAH MENIKAH SAJA.

Apa yang harus di lakukan, jika tiba-tiba gadis yg belum menikah, dan merasa tidak pernah melakukan hubungan badan dengan seorang lelaki manapun, tetapi tiba-tiba di perut nya ada janin yang sudah tumbuh.

"Tidak,, ini semua mustahil, apa iya di jaman sekarang masih ada perempuan yang hamil, tanpa lelaki. Seperti jaman Siti Maryam."

Naura menangis sambil menekuk kakinya, dia bingung dengan apa yang menimpanya.


PENASARAN???
BACA CERITA PERTAMA AKU YA,,
MOHON MAAF, SAYA PENULIS PEMULA, PASTI BANYAK SALAH-SALAHNYA, MOHON MAKLUM, DAN JANGAN LUPA KRITIKNYA..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

"Aaaaaahhhhhhhh"

Suara Naura, memecah kesunyian di pagi buta. "Kamu! ngapain disini?" Naura melotot ke arah Vino.

Vino yang baru saja memejamkan mata, tersentak, menahan rasa kantuknya, Vino terlihat beberapa kali menguap.

Vino menyadari kesalahannya, yang membuat istrinya itu berteriak. "Maaf, Ra. Tadi Ibu ngebangunin aku, terus nyuruh aku, pindah ke kamar ini." Vino menggaruk tengkuknya padahal tidak gatal, lelaki itu tampak cengengesan.

Naura menghela napas lega, melihat pakaiannya yang masih utuh, menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Tapi, dia tidak percaya begitu saja sama Vino, mengingat dulu juga dirinya masih berpakaian utuh, tapi ternyata sudah di, "akkkh" Naura berteriak dalam hati.

"Kamu gak ngapa-ngapain aku kan!" sorot matanya yang tajam, menyiratkan kecurigaan.

Vino menggeleng cepat "enggak kok, Ra. Aku berani sumpah" sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah.

"Halah, lelaki kaya kamu tuh, mana bisa di percaya" Naura masih memicingkan matanya.

Tatapan Vino menjadi sendu "segitu gak percayanya kamu, sama aku" lelaki itu menunduk, mengingat kesalahan yang dulu pernah dia perbuat. Tapi itu kan diluar kesadaran, batin Vino membela.

Hati Naura sedikit terenyuh melihat tatapan itu, "ya tapi, kenapa meski tidur di ranjang!" Naura mendelik sebal.

Vino mengangkat kepalanya "Terus, aku harus tidur dimana dong?" Vino mengedarkan pandangannya. "Lagian, di kamar kamu gak ada sofa. Coba aja kalau ada, pas," Perkataan Vino terhenti.

"Oh, jadi kamu nyalahin aku? gara-gara di kamar aku gak ada sofanya! oh iya, kamu kan orang kaya. Jadi bisa dengan bebas buat ngehina keadaan aku yang gak punya apa-apa."

Salah lagi, batin Vino, "astaga, bukan itu maksud aku" Vino mengusap wajahnya dengan kasar. Dirinya benar-benar bingung harus berbuat apa, saat menghadapi kemarahan Naura.

"Terus maksud kamu apa?, orang kaya kamu tuh emang gak pernah mikirin perasaan orang lain" emosi Naura makin menjadi, perkataannya makin merambat kemana-mana.

Entah kenapa, akhir-akhir ini, emosinya selalu tak tertahan, apalagi saat bersama Vino, emosinya itu semakin menjadi berkali lipat.

"Aku beneran gak ada maksud kaya gitu, Ra. Aku minta maaf ya? udah bikin kamu tersinggung" Vino mencoba memegang tangan Naura. Tapi, seolah Naura bisa membaca maksud Vino, istrinya itu dengan cepat menepisnya.

"Aku juga minta maaf, udah berani tidur di samping kamu. Tapi, tadi Ibu maksa aku buat pindah kesini, beliau juga liatin aku, sampai aku tidur di samping kamu." Tapi boong, batin Vino.

Naura menghela napas kasar, otaknya mulai berpikir. "Kalau aku terus di rumah ibu, pasti ibu bakalan terus belain Vino" Naura berbicara dalam hati.

Naura menyingkap selimutnya, dengan langkah besar, dia mengambil koper yang berada di samping lemari. "Yaudah, aku mau ikut kamu pulang. Tapi, kamu tetep jangan curi-curi kesempatan lagi."

****

Naura sudah siap dengan koper besarnya, sedangkan Vino, dia hanya terlihat membawa tas selempang kecil.

Sebenarnya, waktu Vino dan keluarganya datang ke rumah Naura, dia hanya ingin meminta maaf, menjelaskan semuanya, dan bermaksud ingin melamar perempuan itu. Tetapi, ternyata dirinya di suguhkan dengan pemandangan, Naura yang akan dinikahi lelaki lain.

Sedangkan Aldi yang juga ikut mengantarnya, karena ingin mengetahui kabar Naura. Lelaki itu mengatakan sudah ikhlas, dan dia mengalah. Asalkan Vino berjanji untuk menjaga dan membuat Naura bahagia. Dia juga berjanji, akan merebut Naura, kalau Vino tidak menepati janjinya.

Naura menatap wanita yang sekarang ada di hadapannya "Ibu, Naura pergi dulu ya, jaga kesehatan Ibu. Jangan lupa, terus kasih Naura kabar" Naura memeluk tubuh ibunya, sebenarnya dia enggan untuk pergi. Tapi, mengingat ibunya selalu membela Vino, dan lagi pula, Naura berniat akan meninggalkan Vino, kalau bayinya itu sudah lahir.

"Titip salam buat Lisna ya bu," adiknya bungsunya sudah berangkat sekolah dari tadi.

Tatapan Naura beralih pada adiknya, "Dita, kamu jagain Ibu, sama Lisna ya, kamu juga, jaga diri baik-baik, jangan sampai terjebak sama cowok brengsek" Naura mengalihkan pandangannya ke wajah Vino.

Vino yang sadar dengan maksud perkataan Naura, hanya tersenyum.

Vino menjabat tangan ibu mertuanya, "Ibu, saya pergi dulu ya. Saya janji, akan jaga Naura dengan baik."

"Iya, kalian hati-hati ya, kamu harus sabar sama Naura, dia emang kaya gitu orangnya, maaf kalau nanti dia banyak nyusahin kamu."

Naura merotasikan matanya. Setelah mengucapkan salam pada ibu juga adiknya, Naura menyeret koper, tapi kemudian Vino mengambil alih, membawa koper itu.

****

Mobil melaju, meninggalkan kampung halaman Naura, sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Walaupun sesekali Vino melirik istrinya itu.

"Stop, buka kunci pintu" perintah Naura mendadak. Sambil menutup mulut dengan sebelah tangan, Naura membuka pintu mobil. Perempuan itu berlari sambil mengedarkan pandangannya.

Vino yang merasa heran, hanya mengikuti arah Naura.

Saat menemukan toilet umum. Beberapa kali, Naura memuntahkan isi perutnya. Sebenarnya dari tadi dirinya sangat mual. Namun dia terus menahannya.

"Kamu, kenapa?" Vino memijat tengkuk Naura dengan pelan.

Dirasa sudah tidak ada lagi yang ingin dia keluarkan. Naura mencuci mulutnya, dengan air yang ada di tempat itu, mengangkat wajahnya ke arah lelaki yang ada di sampingnya. Mata Naura terlihat berair, wajahnya pucat.

Vino langsung berlari ke mobil, dia mengambil air mineral, membuka tutupnya yang masih bersegel, menyodorkannya pada Naura.

Setelah meminum air dan menyerahkan kembali botol minumnya. Tatapan Naura yang sayu, menatap mata Vino

"Aku cape."

Tanpa basa-basi, Vino langsung mengangkat tubuh mungil Naura, melangkahkan kakinya menuju mobil.

Naura yang benar-benar sudah merasa lemas, dirinya hanya pasrah, menerima perlakuan suaminya.

Vino mendudukan tubuh Naura. Setelah dirinya duduk di depan kemudi. Vino menatap wajah Naura, tersenyum mengusap pipi Naura "kita lanjutkan perjalanannya lagi ya?"

Naura mengangguk, tanpa sadar, Naura membalas senyum Vino. Kepalanya yang masih pusing, membuatnya memejamkan mata.

Vino melirik wajah Naura yang sudah tertidur, menyibakan rambut yang menutupi wajah cantik istrinya itu "maafin aku, Ra. Gara-gara perbuatan aku, kamu jadi menderita seperti ini, susah payah mengandung anak kita." Cup, Vino menc*um kening Naura .

Vino melajukan kembali mobilnya, setelah sempat berhenti karena lampu merah.

🎶🎶

Still feels like our first night together

Masih serasa seperti malam pertama kebersamaan kita

Feels like the first kiss

Terasa seperti ciuman pertama

And it's gettin' better baby

Dan (cinta) itu semakin membaik sayang

No one can better this

Tak satupun yang lebih baik dari ini

Still holdin' on, you're still the one

Masih bertahan, kau masih satu-satunya

First time our eyes met

Pertama kali mata kita bertatapan

The same feeling I get

Aku masih merasakan perasaan yang sama

Only feels much stronger

Hanya saja terasa lebih kuat

I wanna love you longer

Aku ingin cintaimu lebih lama

You still turn the fire on

Kau masih membuatnya berkobar

So if you're feelin' lonely - don't

Jika kau merasa sendiri - jangan

You're the only one I ever want

Kaulah satu-satunya yang kuinginkan

I only wanna make it good

Aku hanya ingin memperbaikinya

So if I love ya a little more than I should

Seandainya aku sedikit lebih mencintaimu dari seharusnya

Please forgive me

Maafkanlah aku

I know not what I do

Aku tak tahu yang kulakukan

Please forgive me

Maafkanlah aku

I can't stop loving you

Aku tak bisa berhenti mencintaimu

Don't deny me

Jangan acuhkan aku

This pain I'm going through

Derita ini kan kujalani

Please forgive me

Maafkanlah aku

If I need ya like I do

Jika aku ingin dirimu seperti yang aku inginkan

Please believe me

Percayalah aku

Every word I say is true

Setiap kata yang kuucap itu benar

Please forgive me

Maafkanlah aku

I can't stop loving you

Aku tak bisa berhenti mencintaimu

Ada perasaan berbeda saat Vino mencium keningnya, apalagi saat mendengarkan lagu yang di putar suaminya. Naura tau dari arti lagu itu. Hatinya berdesir. Naura yang masih berpura-pura tidur, menikmati tiap alunan musik lagu itu. Sampai dirinya benar-benar tertidur dengan pulas.

Still feels like our best times are together

Masih terasa seperti saat-saat terbaik kita

Feels like the first touch

Terasa seperti sentuhan pertama

Still getting closer baby

(Kita) semakin dekat kasih

Can't get closer enough

Tak ada yang lebih dekat lagi 

Still holding on

(Aku) masih bertahan

1
Wiek Soen
vino Naura
Wiek Soen
Naura kecapean karena di gencet vino dan efek obat
Wiek Soen
lanjut mam
Wiek Soen
lanjut thor
Wiek Soen
sy baca saja thor no komen
anita
vino jtuh cinta jg
anita
meski awal karyamu bagus thor bahasamu gk bertele2
Langit biru: Terimakasih🙏🙏 Semoga bisa lebih baik 🤲 Sehat² buat kaka, ya🤲🙏🤗
total 1 replies
Evi Juwita
baru baca blm bisa kasi comen
Nur Hayati
sangat bagus
Siti Komariah
baru tau ada es. cream rasa sate....
may89
ceritanya seperti sungguhan biasanya novel itu indentik dgn dunia halu ,,tp ini aku baca kaya sungguh
may89
ceritanya seperti sungguhan biasanya novel itu indentik dgn dunia halu ,,tp ini aku baca kaya sungguhan
Ai Hodijah
😂😂😂😂😂😂😂😂aldi ada-ada aja
Ai Hodijah
visualnya cocok
Ai Hodijah
saya kasih like aja dulu mau pokus sama ceritanya
Ai Hodijah
untung ada teman baik ya
Ai Hodijah
si aldi bikin ksel aja
Ai Hodijah
kayanya sama yang lemaren tuh😘
Ai Hodijah
lanjutkanlah thor,saya baru baca nih
Ai Hodijah
mampur ah,pas baca udah ikut berdebar,hey playboy cap cicak tidak semua perempuan mau di jadikan pacarmu,
emang enak🤪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!