Totok Pembangkit

Kriiiiiing.

Bunyi Walker membangunkan Radja dari tidur ayamnya. Hampir satu minggu ini Radja tidak bisa tidur nyenyak dia hanya tidur 2 sampai 3 jam tiap malam hal ini bukan di sebabkan oleh masalah perusahaannya tapi masalah junior nya. Radja memegang kepalanya, rasa pengar akibat minum semalam membuat kepalanya berat dan juga pusing.

"Sepertinya Gua harus nyerah," gumam Radja sambil menjambak rambutnya.

Radja mengambil handphonenya dan menekan nomor Gadis.

📤 Temuin gue di tempat kemarin jam 11.

pesan singkat yang Radja kirim ke nomor ke nomor Gadis.

"Siaaaaaal!!" teriak Radja sambil memukul kasur.

***

Krik.

Notif pesan masuk ke HP Gadis dia melihat nomor yang tertera di HP itu.

"Hmm," dehemnya.

📥 Temuin gue di tempat kemarin jam 11.

📤 Y.

📞 "Assalamualaikum halo Mah,"

📞 "Waalaikumsalam, kumaha Neng?"

📞"Pria mesum itu mau ketemu Mah, Jadi harus gimana?" tanya Gadis.

📞"Kirim pesan ke dia janji ketemu malam. sekarang juga Mama ke Jakarta jadi nanti tinggal urusannya sama Mamah aja,"

📞 "Baik Mah, Hati-hati Ma tar kalau Mamah dah sampai terminal telpon Eneng ya Ma," pesan Gadis.

📞"Ya udah, Assalamualaikum,"

📞 "Waalaikumsalam," jawab Gadis.

📤 Kita ketemu jam 20.00 WIB.

"Sebeellll!" teriak Gadis kesal dengan situasi saat ini.

Jangankan membayangkan menikah dan tinggal bersama dengan lelaki mesum itu. Untuk bertemu nanti malam saja rasanya Gadis benar-benar sudah merasa muak, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa ini adalah salah satu konsekuensi yang harus dijalanin karena totok itu.

***

Saat Radja tiba Cafe dalam keadaan cukup ramai sewaktu matanya berkeliling. Dila tiba-tiba sudah berdiri disampingnya.

"Silakan tuan," kata Dila sambil berjalan di depan Radja dan naik ke lantai atas.

Saat di lantai atas Radja tidak melihat Gadis tapi melihat seorang perempuan berumur 40 tahunan yang sedang duduk di pinggir jendela dan menatap keluar

"Ehem," Radja berdehem perempuan itu menoleh ke arah Radja dengan tatapan datar.

"Duduklah," kata Hayati dengan suara tenang penuh Kharisma.

Radja duduk di depan Hayati menatap wajah wanita yang sudah berumur tapi masih terlihat cantik. Hayati menatap Raja tajam menelisik untuk beberapa saat matanya tak berkedip.

Hayati menarik salah satu ujung bibirnya.

"Bodoh!" kata Hayati membuat Radja terperanjat kaget dan menatap Hayati dengan kesal karena mendengar kata bodoh.

Tapi entah kenapa saat matanya bertemu tatap dengan mata hayati membuat nyali Raja sedikit menciut tatapan itu bagai pedang menembus jantungnya tajam dan dingin.

Sesaat Radja menunduk lalu menatap Hayati kembali.

"Ingin sekali aku menamparmu atas apa yang sudah kau lakukan pada putriku," kata Hayati dengan suara tajam dan tandas disertai tatapan sinis.

"Ibu mana yang rela melihat anaknya diperlakukan seperti itu," ujar Hayati lagi.

"Kamu mungkin kaya dan berkuasa tapi kau harus ingat manusia tetap punya sisi kelemahan," sambung Hayati lagi.

Radja merasa seperti sedang di sidang.

"Maaf, maafkan saya," ucap Radja datar.

"Maaf mu terkesan tidak tulus anak muda," ucap Hayati.

Radja menatap Hayati "Dia bukan Wanita biasa,"batin Radja.

*Baiklah aku tidak ingin bertele-tele to the point saja. Kapan kamu akan menikahi Putri ku," tanya Hayati.

"Apakah cuman itu jalan satu-satunya Nyonya?" tanya Radja.

"Hanya ada dua orang yang bisa menyembuhkan mu," kata Hayati.

"Siapa selain dia?" tanya Radja bersemangat.

"Gurunya," jawab Hayati.

.

"Di mana sekarang gurunya itu berada?" tanya Radja penasaran.

"Ada di depanmu," jawab Hayati datar.

"Hah?" Radja melongo dan langsung lemas.

"Ini bukan solusi, tapi buah simalakama," batin Radja.

Seumur hidup Radja merasa baru kali ini dia benar-benar tak berdaya. Selama ini apapun yang diinginkan oleh Radja selalu tercapai dan bisa dia dapatkan dengan cara yang baik ataupun dengan cara jahat.

Dengan cara yang halal ataupun dengan cara yang tidak halal. Ibarat kata apa yang dia inginkan hanya cukup dengan menyentil kan jari bakal terwujud.

Tapi saat ini dia benar-benar tidak punya pilihan selain mengikuti apa kata dua orang perempuan Ibu dan anak.

"Baiklah saya akan mengikuti apa kata Anda. Terserah saya dan Putri Anda kapan akan menikah," kata Radja pasrah.

"Satu hal yang perlu kamu ingat pernikahan ini bukan pernikahan Siri tapi pernikahan ini harus sah secara hukum juga. Tenang saja antara kamu dan putriku akan ada perjanjian tertulis di mana masing-masing tidak akan merugikan satu sama lain," kata Hayati.

"Kenapa harus pernikahan secara hukum. Bukankah Siri juga udah sah sebagai seorang suami istri," kata Radja.

"kalau pernikahan dilakukan secara siri, di sini yang dirugikan jelas putriku. Sementara dari awal putihku adalah korban karena kebodohanmu. Orang akan mencap putriku perempuan yang tidak benar atau mencap dia sebagai seorang simpanan sementara dia udah mengorbankan kehormatannya dan juga masa mudanya. Apakah ini Adil buat Putriku," papar Hayati.

"Aku akan membayar berapapun yang diminta oleh kalian asalkan pernikahan ini dilakukan secara siri bukan secara hukum," tawar Radja.

"Hei dengar ya! dalam hal ini uang dan kekuasaan mu tidak akan bisa berbuat apapun. Baik terhadapku atau terhadap putriku buat kami Kehormatan dan harga diri itu lebih dari segalanya dibanding harta dan juga kekuasaan. Jadi kalau memang kamu tidak ingin meneruskan, Ya sudah lebih baik yang jangan terus kan pembicaraan ini," ucap Hayati sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Nyonya tolong, Anda jangan pergi dulu. Baiklah saya akan mengikuti apa pun syarat yang kalian lakukan," pinta Radja.

"Brengsek! aku benar-benar sudah kena skakmat," batin Radja.

"Kamu masih punya waktu sekitar 10 hari lagi sejak kejadian itu jadi usahakan dalam Minggu ini kalian sudah menikah. Kalian cukup menikah secara diam-diam dan ingat jika berita pernikahan ini tersebar, disini kamu yang akan dirugikan. Jadi kalian harus membuat pernikahan ini benar-benar tidak diketahui oleh banyak orang," kata Hayati.

"Baiklah, lalu bagaimana dengan perjanjian pranikah antara saya dan Putri anda?" tanya Radja.

"Ini hanya pernikahan untuk terapi penyakitmu. yang akan makan waktu kurang lebih sekitar 3 bulan setengah.Jadi selama 3 bulan setengah kalian harus menjadi sepasang suami istri. Masalah isi perjanjian kamu bisa menuliskan aturan pernikahan antara kalian berdua, Jadi jika kalian berpisah kalian tidak akan dirugikan satu sama lain," kata Hayati.

"Bagaimana kalau Putri melanggar perjanjian?" tanya Radja.

Hayati memandang tajam kearah Radja dalam hati sebenarnya Hayati sangat sebal dengan tipe cowok seperti Radja. Hayati menarik napas panjang.

berlanjut.

Apakah keduanya akan menemukan kesepakatan?

Terima kasih untuk support dan jejaknya 🙏🙏