SQUEL "GAIRAH SANG CASANOVA"
SERI KELIMA.
Hari pernikahan sudah ada di depan mata. Namun, pada kenyataannya pria bernama Chow Branson King Tan tidak bisa menikahi wanita pujaannya. Karena pada saat pemberkatan dia malah menyebut nama wanita lain, sebuah nama yang jelas berbeda dari surat undangan yang tersebar.
Sebuah tragedi yang terjadi beberapa jam sebelum acara sakral dimulai, membuat pria yang kerap disapa Choco terpaksa menikahi calon anak tirinya—Prilly Hadwin.
Dan karena alasan itulah, Choco mulai membenci Prilly.
Lalu bagaimana mereka akan menjalani kehidupan biduk rumah tangga? Sedangkan dalam hati Choco masih tersemat satu nama, yaitu Melinda—ibu tiri Prilly sendiri.
Akankah Prilly mampu meluluhkan hati Choco? Mari ikuti kisah mereka.
Ig@nitamelia05.
Salam anu 👑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31. Bertindak Mencari Kebenaran
Dor!
"Argh!"
Suara tembakan melesat ke udara bersatu dengan erangan seorang pria. Tubuhnya langsung ambruk, karena Aneeq telah menembak bagian kakinya.
Pria itu tidak menyangka bahwa orang yang harus dia hadapi adalah orang yang cukup berpengaruh di negara ini. Dengan bagian tubuh yang kesakitan, dia pun melepas segepok uang yang ia terima dari Aneeq.
"Enak saja sudah berbuat jahat malah mau kabur, bawa uang banyak lagi!" ketus Aneeq sambil meraih kembali uangnya.
Lalu setelah itu anak buahnya yang lain keluar, karena Aneeq memang sudah mengirimnya beberapa orang. "Bereskan dia! Kalau macam-macam, lempar ke kandang ular."
"Baik, Tuan."
Mendengar itu, si penjahat pun langsung terperangah. Dia tahu berurusan dengan Aneeq sama saja melemparkan diri ke alam baka. Dengan mengerahkan seluruh tenaganya, pria itu pun meronta-ronta. "Tuan, saya mohon, jangan seperti ini. Lepaskan saya, Tuan."
Tidak ada sahutan.
"Tuan, ampun! Saya berjanji untuk tidak berbuat jahat lagi, tapi saya mohon, jangan apa-apakan saya!" sambungnya pilu dengan tubuh yang sudah ditarik keluar.
Aneeq sama sekali tidak peduli dengan teriakan itu. Dia justru berjalan ke arah Pram yang terlihat sangat mengenaskan. Sekujur tubuhnya dipenuhi luka yang belum mengering, sementara kesadarannya pun belum pulih.
"Bawa dia ke rumah sakit Puri Medika, biar De yang mengurus!" ucap Aneeq pada anak buahnya yang lain.
Dengan cekatan mereka pun melepaskan ikatan di tubuh Pram. Sedangkan Aneeq berjalan keluar dengan langkahnya yang begitu gagah, dia tidak lagi menaiki motornya, karena dia akan pergi bersama Caka.
Di luar sana, pria yang melawan Caka pun sudah tak berdaya. Dia ikut diseret ke arah mobil untuk dimintai pertanggung jawaban atas tindakannya.
"Langsung ke perusahaan saja," ucap Aneeq saat mereka sudah berada di dalam mobil. Dia sedikit merapihkan jasnya yang berantakan, kemudian menyandarkan punggung.
Patuh, Caka langsung membawa kendaraan roda empat itu ke tempat yang Aneeq sebutkan. Dia tidak peduli dengan pinggiran bibirnya yang terluka, baginya ini semua tidaklah berarti apa-apa.
Aneeq merogoh ponsel, sebab dia ingin menghubungi De—saudara kembarnya yang berprofesi sebagai dokter. Ingin meminta pria itu mengurus Pram sampai pria itu benar-benar pulih.
"Halo, An," sapa De di ujung sana. Kebetulan dia baru saja sampai di rumah sakit milik keluarganya.
"De, aku akan memberimu tugas. Ada seseorang yang harus kamu tangani cepat, anak buahku sedang mengirimnya ke sana, aku ingin dalam waktu dekat dia sudah sadar, kalau tidak, maka reputasimu yang dipertaruhkan!" jawab Aneeq, yang membuat De langsung menautkan kedua alisnya.
Apa-apaan kakak sulungnya ini, baru saja menelpon sudah mengancam dia pakai reputasi.
"Hei, apa maksudmu bicara seperti itu? Aku ini hanya seorang dokter, bukan Tuhan yang dapat menghidupkan orang mati!" ketus De, masih pagi tetapi sang kakak malah mengajaknya adu mulut.
"Aku tidak peduli, pokoknya ketika aku datang ke sana, dia harus sembuh!"
Setelah mengatakan itu, Aneeq langsung memutus sambungan telepon, membuat pria yang ada di seberang sana menggeram kesal.
"Aneeq Sialan!" maki De dengan suara yang tertahan.
Bersamaan dengan itu, ponsel Caka pun menerima pesan dari seseorang, yakni bawahannya di perusahaan. Sambil mengemudi, dia membuka riwayat pesan. Lalu membacanya dengan cukup seksama.
Caka menarik kedua sudut bibirnya ke atas, membentuk senyum tipis.
"An!" panggil Caka, yang membuat pria di belakang sana langsung mengangkat kepala. Aneeq langsung bertanya dengan sorot matanya, seolah berkata ada apa?
"Choco meminta data orang-orang penting di perusahaan. Sepertinya dia ingin memulai untuk menyelidiki tentang Melinda," ujar Caka apa adanya.
Mendengar itu, tentu Aneeq langsung tersenyum lebar. Merasa senang karena adiknya akhirnya bertindak mencari kebenaran. Sebab tidak ada kata terlambat, sebelum penyesalan itu datang.
"Biarkan saja, Ca. Supaya dia tahu, bagaimana sifat wanita yang selama ini dia puja-puja. Meskipun kenyataan itu menyakitkan, tetapi itu jauh lebih baik, dari pada dia terus-menerus dibodohi oleh wanita rubah itu!" jawab Aneeq dengan perasaan yang mulai lega. Dia sangat yakin, sang adik masih memiliki otak untuk berpikir, dan hati yang siap terbuka untuk istrinya.
Caka pun mengangguk, ikut merasa senang karena sedikit demi sedikit, masalah pun terselesaikan.
***
Di perusahaan Guero Grup.
Melinda sama sekali tidak tahu, jika anak buahnya telah dibabat habis oleh Aneeq. Sebab hari ini dia telah kedatangan tamu spesial, yaitu Tuan James—salah satu pengusaha sukses di ibu kota.
Apalagi dengan predikatnya sebagai duda, tentu membuat Melinda sangat senang, karena pria itu menawarkan kerja sama dengan perusahaannya.
"Selama Choco masih terikat dengan Prilly, maka aku pun bebas untuk bermain-main dengan pria lain, termasuk dengan pria tua kaya raya itu. Jadi, kalaupun akhirnya dia memutuskanku, aku masih memiliki cadangan," ucap Melinda sambil terkekeh kecil, hari ini dia berdandan secantik mungkin, demi menyambut pria yang sudah berjanji untuk bertemu dengannya.
***
Yang masih tanya mereka kembar apa enggak?
Iya, Bunde-bunde, mereka emang kembar, kembar lima. Karena cerita ini adalah squel 🙏🙏🙏
Buat cerita Aneeq, ada di bawah ini yaaa 🤗
Kalo buat adeknya, Si De—dokter dingin yang minta digetok palanya ada di bawah.
trua liat respon pembaca dari komen nya kok kayak seru baca nya
penasaran baca 1 bab dulu
eh malah tertarik