NovelToon NovelToon
Bisnis Plus Plus

Bisnis Plus Plus

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahmuda / Playboy / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:14.7M
Nilai: 5
Nama Author: Mizzly

"200 juta, ini uang untuk membelimu!"

Pria di depannya melihatnya dari ketinggian, dan aura angkuh memenuhi ruangan.

Dewi Puspitasari kehabisan akal.

Karyawan cafe yang berusia dua puluhan ini telah mencoba berbagai cara, tapi semuanya sia-sia seperti berada di jalan buntu. Ayahnya harus segera menjalani operasi yang memakan biaya besar.

Dari mana dia mendapatkan 200 juta dalam sekejap?
Setelah hampir menghabiskan semua dana, setengah putus asa, dia membuat tawaran gila dengan bosnya, Virata Agastia.

"Oke. Aku setuju."

Dewi Puspitasari hanya bisa menerima kenyataan bahwa dirinya seperti barang yang diperdagangkan dalam transaksi ini.

Akankah pernikahan yang didominasi uang ini akan berakhir dengan bahagia?

Bagaimana nasib pernikahan mereka setelah ayah Dewi Puspitasari sembuh?


Note: Novel ini mengandung unsur dewasa. Harap bijak menyikapinya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Tanpa Sengaja

"Ayo Bang, kita ke toko itu!" tunjuk Carmen pada sebuah toko tas branded dengan penuh semangat.

"Mau berapa toko lagi kita datengin? Kamu tuh dari tadi keluar masuk toko tapi belum ada yang dibeli! Kaki Abang pegel nih!" gerutu Wira.

"Ya sabar atuh Bang! Aku kan masih milih-milih. Dari tadi belum ada yang cocok sama aku!" protes Carmen.

"Kamu mau pilih sampai kapan Dek? Dari tadi tuh kamu kebanyakan mikir tau enggak?! Kamu pilih aja yang kamu suka udah bayar. Ini kamu enggak jadi lagi, enggak jadi lagi. Pegel nih kaki Abang!" protes Wira.

Nama Carmen memang sesuai dengan sifatnya. Hobinya jalan-jalan tanpa kenal lelah. Melihat ini, melihat itu dan nggak ada yang dibeli. Sebenarnya, Carmen juga punya uang buat membeli sendiri. Cuma anak itu lebih memilih menyimpan uangnya dibanding membelanjakannya. Benar-benar mirip sekali dengan Mommy Tari.

"Abang bawel banget ih! Kalau jalan sama perempuan tuh ya kayak gitu. Abang harus sabar. Yang namanya perempuan, hobinya itu belanja, belanja dan belanja. Abang nggak boleh ngeluh. Gimana Abang mau punya pacar kalau baru nganterin aku aja Abang udah nggak sabar?!" Carmen malah balas mengomeli Abangnya.

"Ih! Nggak semua cewek kali kayak kamu! Istri Abang nggak kayak gitu! Udah, pokoknya Abang capek! Kamu pilih sekarang atau kita pulang dan Abang nggak jadi traktir kamu!" ancam Wira. Kakinya benar-benar pegal sekali mengikuti Carmen sejak tadi bolak-balik keluar masuk toko. Carmen memang lain dari yang lain kalau mengenai masalah belanja. Enggak ada capeknya.

"Tuh kan kebanyakan keluar masuk toko Abang jadi mabok, ngomongin istri segala. Pacar aja nggak punya, ngimpi! Ya udah, sekali aja ya, kita ke toko itu. Please... Aku janji, habis ini selesai dan kita makan! Abang mau kan?" Carmen berusaha membujuk Abangnya agar nggak ngambek.

"Ya udah oke! Awas aja ya kalau kamu masih bolak-balik lagi! Abang tinggal pulang loh! " ancam Wira.

Mereka pun lalu pergi ke toko yang ditunjuk oleh Carmen. Awalnya Carmen mau keluar lagi dari toko tersebut dan memilih toko yang pertama kali mereka datangi, namun melihat wajah Wira yang menyeramkan dan sudah tidak sabar lagi Carmen mengurungkan niatnya. Ia pun membeli sebuah tas seharga 10 juta, nominal yang dijanjikan oleh Wira jika Carmen berhasil membujuk Abi mereka untuk membelikannya apartemen.

Dengan penuh senyum di wajahnya, Karmen menenteng tas mahal yang baru dimilikinya. "Sekarang kita mau makan apa? Abang pilih sendiri deh mau makan apa, nanti Abang yang bayarin!"

Wira menyentil kening adiknya. "Dimana-mana kalo ngomong kayak gitu, dia yang bayarin!"

"Sakit, Bang! Aku bilangin Abi nih!" ancam Carmen sambil mengusap keningnya yang merah karena sentilan Wira.

"Dih ngadu terus! Udah ah Abang lapar! Ke restoran itu aja!" Wira asal menunjuk salah satu restoran yang ramai pengunjung tersebut.

"Ayo! Penuh enggak ya?" Carmen pun menghampiri restoran tersebut dan mengecek, ternyata semua kursi penuh. Matanya membulat saat melihat orang yang dikenalnya sedang makan di sana.

"Mas Zaky!" panggil Carmen dengan suara manjanya.

Zaky menoleh ke arah Carmen, ternyata bukan hanya Zaky yang menoleh Dewi pun juga. Mata Dewi terlihat terkejut melihat Wira yang berjalan dengan malas di belakang Carmen.

Rupanya, Wira juga sama sangat terkejutnya melihat Dewi istrinya sedang makan bersama Zaky sepupunya. Kening Wira berkerut seraya dalam hati bertanya-tanya bagaimana bisa Dewi mengenal Zaky?

"Mas Zaky! Aku boleh ikutan nggak duduk di sini? Penuh semua nih kursinya! Boleh ya?!" tanpa menunggu jawaban dari Zaky, Carmen pun duduk di samping Zaki. Ia lalu bergelayut manja di lengan Zaky.

"Boleh dong. Duduk Wir!" ujar Zaky dengan ramah. Zaky sama sekali tidak risih digelayuti Carmen dengan manja seperti itu. Carmen memang dekat dengannya dan terbiasa bermanja ria.

Sementara Carmen sangat senang bertemu dengan Zaky, Dewi tidak merasa demikian. Wajahnya berubah pucat. Ia seakan sedang kepergok selingkuh oleh suaminya sendiri. Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Ia kini berpikir bagaimana caranya menjelaskan pada Wira tentang siapa Zaky.

Jika Dewi mengatakan Ia mengenal Zaky karena tidak sengaja tertabrak lalu diajak makan bareng, bukankah Wira makin berpikir kalau dirinya bukan cewek baik-baik?! Padahal memang itulah kenyataan yang sebenarnya.

Tanpa sungkan, Wira pun menarik kursi di samping Dewi dan duduk dengan santainya. Dia tidak berbicara satu kata pun, malah mengacuhkan keberadaan Dewi. Wajahnya terkesan dingin padahal sebenarnya hatinya bertanya-tanya, bagaimana bisa Dewi bersama dengan Zaky?!

"Kalian berdua dari mana? Belanja bareng deh pasti?! Kok nggak ngajak-ngajak sih? Aku juga mau kan belanja sama kalian berdua! Kita udah lama loh nggak nongkrong bareng!" ujar Zaky yang senang melihat kedua sepupunya.

"Itu loh Mas, Abang habis traktir aku." Carmen mengangkat tas barunya tinggi-tinggi. "Bagus kan? Jarang-jarang loh Abang Wira traktir aku seperti ini!" kata Carmen dengan bangganya.

"Iya bagus banget. Tumben Abang kamu mau traktir?!" sindir Zaky.

"Iyalah. Kalau bukan karena aku, mana mau Abi beliin Abang apartemen? Ini sebagai tanda jasa karena aku sudah membujuk Abi, Mas." kata Carmen dengan bangganya.

Dewi sepertinya mulai paham dan mengerti kalau cewek di depannya adalah adik kandungnya Wira. Seakan baru menyadari keberadaan wanita lain, Carmen pun melirik ke arah Dewi.

"Lo deket sama Dewi, Ky?" Wira yang tak tahan lalu bertanya sebelum Carmen bertanya siapa cewek yang tadi bersama Zaky.

Tentu saja pertanyaan Wira membuat Zaky dan Carmen heran. "Lo kenal?" tanya Zaky.

"Iyalah kenal! Dia karyawan di cafe gue!" jawab Wira ketus. Rasanya Ia ingin mengatakan pada semuanya kalau Dewi adalah istrinya namun Ia tahan.

"Yang bener? Jadi yang Dewi bilang kalau dia tuh kerja di dekat sini, itu di cafe lo? Wah sempit banget ya dunia ini!" Zaky begitu terkejut namun tersenyum senang mengetahui Dewi adalah karyawan Wira.

"Iya. Kok kalian bisa kenal? Lagi kencan?!" sindir Wira makin pedas.

Dewi sontak menatap Wira. Suaminya nampak sangat kesal. Timbul rasa takut dalam diri Dewi. Takut Wira akan marah padanya.

"Sekarang sih belum. Enggak tau deh nanti gimana." Zaky pun tertawa melihat Dewi kini menatapnya dengan mata terbelalak. "Ha...ha... Becanda, Wi. Eh tapi enggak tau juga sih!" goda Zaky lagi.

"Ih Mas Zaky centil juga ya!" protes Carmen.

Zaky masih tersenyum jahil, membuat Wira makin sebal saja dibuatnya. "Enggak, kok. Mas becanda. Kenalin dulu dong! Ini Carmen, adiknya Wira. Ini Dewi, kami tadi enggak sengaja tabrakan dan aku traktir dia sebagai wujud penyesalanku."

Carmen dan Dewi pun berjabat tangan. Carmen tersenyum hangat, Dewi pun balas tersenyum.

"Kenapa, Wi? Heran ya? Carmen tuh ramah, enggak kayak Abangnya yang juwedes poll!" sindir Zaky sambil tersenyum mengejek.

"Berisik ah! Gue mau pesen dulu!" Wira pun lalu memanggil pelayan dan memesan makanannya.

****

1
kalea rizuky
kapok kn lu keguguran salah sendiri ngeyel
kalea rizuky
jd ini alasan wira g suka Carmen dket Zaky hahhahah
kalea rizuky
adek g tau diri bisanya nyusain
kalea rizuky
uda miskin np g urus kis aja
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
🥰🥰🥰😍
Atoen Bumz Bums
judulnya arah positif
Atoen Bumz Bums
Carmen nikah ma siapa
Atoen Bumz Bums
anak puncak kayaknya😎
Atoen Bumz Bums
Dewi yg di doa' in aku yg terhura
Atoen Bumz Bums
kirim pesantren x
Atoen Bumz Bums
la Dewinta td turun sendirian
ratnanya yg tidur gak diceritain LG tau2 da sampe apart
minum Aqua dulu thor🤭
Ran Aulia
🤣🤣🤣🤣 go wira go 👍👍👍👍
Ran Aulia
romantic comedy love story 🥰🥰🥰🥰

terima kasih ya kak
aryuu
kenyataannya didunia nyata pun sering terjadi yg seperti ini...
aryuu
antara sedih dan pengen ketawa🥲
Jessica
Lumayan
Deistya Nur
keren, semangat terus ka👍💪
Zainatul Ilmiyah
up. I'm t5
Zainatul Ilmiyah
w, z
Junita Junita
cepat selesaikan tugas mu wi dan pergi dri hidup si barakok yg selalu nyakitin hati org klu ngomong🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!