Ini adalah kisah seorang pria kaya dingin yang memiliki misophobia. Yang terkena sebuah jebakan dari seorang wanita yang sangat dibencinya.
Tapi, apa jadinya bila jebakan ini berakhir menjadi sebuah berkah?
Kehidupan mereka berubah, mulai dari rasa benci yang kini menjadi cinta.
Albert Robert Nero, akankah pria kaya dingin ini mampu meluluhkan hati seorang Sena Laurenchia si wanita nakal?
Baca kisah mereka di BOS DINGIN MENGEJAR ISTRI NAKAL.
***
Sikap dingin seorang Antonio Lefrand tidak membuat Aurelie Daneliya berhenti mengejarnya. Karena Aurelie tahu, di balik sikap dinginnya terdapat hati yang sangat lembut.
SEASON 2 (MENCURI HATI BOS DINGIN)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Su Hwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BDMIN 32
"Jika nanti William memintamu untuk menjadi istrinya, apakah kau akan menerimanya?" tanya Albert lagi.
"Itu bukan hal yang perlu kau ketahui." jawab Sena datar tanpa menatap Albert.
"Aku perlu tahu, karena aku juga menginginkanmu." kata Albert tegas.
Sena tersentak mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Albert. Sena masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar dan tanpa sadar menggelengkan kepalanya seraya memejamkan matanya menepis kata-kata Albert yang baru saja di dengarnya.
"Ada apa denganmu? Aku sungguh-sungguh dengan perkataanku. Dan kau malah hanya menggelengkan kepala." kata Albert frustasi.
Sena menatap Albert dan tidak sengaja melirik jam dinding di belakang Albert kemudian mendesah pelan. Sena berdiri dari duduknya dan kembali ke kamar. Albert hanya bisa diam melihat apa yang dilakukan Sena.
Sesaat kemudian Sena kembali dengan baju rapi dan kunci mobil di tangannya. Tanpa memperdulikan keberadaan Albert, Sena melangkahkan kakinya begitu saja menuju pintu. Namun dengan sigap Albert menahan tangan Sena sebelum Sena berhasil membuka pintu tersebut.
"Kau mau kemana?" tanya Albert masih menahan tangan Sena.
"Aku mau menjemput putraku." kata Sena menunduk.
"Ayo kita jemput sama-sama." kata Albert kemudian menarik dan menggandeng tangan Sena setelah sebelumnya mengunci apartemen Sena.
Albert membukakan pintu mobil untuk Sena dan Sena pun masuk dan duduk dengan pasrah, dia tidak tahu lagi bagaimana harus bertindak atas perlakuan Albert padanya.
Di perjalanan Albert pun mulai membuka suaranya kembali.
"Berhentilah menganggap bahwa Alnorld adalah anakmu seorang. Alnorld adalah anak kita, jadi sebutlah dia sebagai putra kita bila di depanku. Jangan hanya menyebutnya sebagai putramu." kata Albert sesekali melirik pada Sena.
Sena tidak menanggapi kata-kata Albert, dia merasa bahwa kata-kata Albert terlalu ambigu untuk di tanggapi olehnya.
Sesampainya di depan sekolah, terlihat beberapa murid keluar berlarian menghampiri para penjemputnya. Alnorld yang juga keluar pun dengan sigap menemukan mobil daddy nya terparkir kemudian berlari menghampiri.
tok
tok
tok
Alnorld mengetuk jendela mobil Albert, kemudian dengan segera Albert keluar untuk menyambut sang putra tercinta.
"Hai, son. Bagaimana sekolahmu hari ini?" tanya Albert.
"Seperti biasa, sangat membosankan. hahahaha. " jawab Alnorld bercanda.
"Eh, mommy?" kata Alnorld heran setelah menemukan sosok Sena di kursi penumpang.
"Hai, sayang." sapa Sena dengan senyum manisnya.
"Ayo masuk." ajak Albert kemudian membuka pintu mobil untuk Alnorld.
"Thank you, daddy."
"U're welcome."
Di sepanjang perjalanan Albert dan Alnorld sibuk mengobrolkan banyak hal sampai-sampai mengabaikan keberadaan Sena. Sena yang merasa di acuhkan beberapa kali menghembuskan nafasnya kasar.
"Kau ingin makan siang dimana, son?" tanya Albert.
"Emm, tidak tahu. Mommy, apa yang sedang ingin mommy makan?" tanya Alnorld yang akhirnya menganggap keberadaan Sena.
"Apa saja, sayang. Asal itu sehat dan enak." jawab Sena dengan senyuman menatap Alnorld melalui kaca.
"Bagaimana kalau sup daging sapi? Sepertinya sudah lama kita tidak kesana. Bagaimana daddy?"
"Oke, siap meluncur ke kedai sup daging langganan, tuan muda." jawab Albert berperan sebagai supir.
Sesampainya di kedai yang dituju, mereka memilih meja yang cukup jauh dari keramaian. Dan mereka pun mulai memesan.
"Hallo, tuan kecil. Hari ini kemari dengan. daddy dan mommy ya." kata salah satu pelayan basa basi.
"Iya, bibi. Tadi daddy dan mommy bersama-sama menjemputku dan akhirnya kami memilih untuk makan siang bersama disini." jawab Alnorld antusias.
"Wah, hari ini kau pasti sangat senang tuan kecil. Kalian sungguh-sungguh terkihat seperti keluarga yang bahagia. Orang yang melihatnya pasti akan sangat iri. hohoho." puji pelayan tersebut.
Sena dan Albert yang mendengar kata-kata si pelayan hanya menanggapi dengan tersenyum.
bikin baper