IG : Isthiizty
Disarankan untuk membaca novel PERNIKAHAN RAHASIA SEPASANG ANAK SMA terlebih dahulu.
Kim Alexander atau biasa di panggil Alex. Seorang remaja tampan berusia sembilan belas tahun keturunan Indonesia Korea yang dulu menjadi salah satu member three most wanted boys di Darmawangsa International High School dan juga salah satu anggota tim Tigers yaitu organisasi e-sport profesional di negara ini.
Alex terkenal sebagai seorang playboy kelas kakap karena hampir semua gadis cantik di sekolah pernah berpacaran dengannya. Bahakan rekor terlama dia berpacaran hanya mencapai satu bulan.
Namun semua berubah ketika untuk pertama kalinya Alex merasakan jatuh cinta dan patah hati secara bersamaan.
Bagaimanakah cara Alex menyembuhkan luka hatinya? Akankah Alex menemukan cinta sejati yang selama ini dia cari? Temukan jawabannya hanya di "SHE'S MINE".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isthiizty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Over Protektif
Hari sudah menginjak siang dan langit benar-benar begitu cerah, hingga cahaya matahari menembus bias cahaya biru dari langit.
Namun nyatanya semua berbanding terbalik dengan wajah Alex yang terlihat lesu tak bersemangat. Sangat berbeda jauh dengan Alex yang biasanya.
"Lo kenapa sih ngab?" tanya Mike. "Dari tadi di kelas kayak gak kuat ngangkat kepala." Mike menatap heran pada sahabatnya yang saat ini sedang menidurkan kepalanya di meja kantin dengan satu lengan tangan yang dia gunakan sebagai bantalan.
"Gak pa-pa," jawabnya lesu. Hingga membuat Mike mendengus sebal. Dia pun memilih untuk kembali memainkan game di ponselnya dan mengabaikan sang sahabat.
"Ello kok belum ke kampus ya? Padahal tadi pagi bilang cuma mau ke perusahaan bentar." Alex bertanya namun ucapannya justru terdengar seperti gumaman tak jelas hingga membuat Mike tak berniat menyahuti ucapan Alex.
"Mike..." Alex memukul lengan sahabatnya saat merasa dirinya di abaikan.
"Apasih?" sentak Mike kesal. Dia memasukan ponselnya kedalam saku celana karena game yang dia mainkan telah usai.
"Kita ke rumah Ayura aja yuk," ajak Alex dengan wajah berbinar saat menemukan ide yang membuat dirinya kembali bersemangat.
"Ngapai? Kita kan masih ada kelas setengah jam lagi," ujar Mike yang entah kenapa sejak masuk kuliah menjadi sosok yang rajin.
"Gak usah masuk. Mending kita gangguin duo bocil belajar," ucap Alex sembari berdiri dari duduknya. "Ayo ngab!"
"Gue gak ikut deh. Sore ini gue ada janji." Mike menolak ajakan Alex.
"Janji? Janji sama siapa lo? Gak mungkin kan sama cewek? Lo kan jomblo sejak lahir," ledek Alex sambil terkekeh. Bahkan dia seolah lupa jika dirinya saat ini juga sama sekali tak memiliki pasangan setelah pagi tadi hubungannya dengan Jesy telah resmi berakhir.
"Rahasia....." jawab Mike yang memang selalu cuek jika ada orang yang meledeknya jomblo mengenaskan.
"Ckk... serah lo deh. Gue mah ikut seneng aja kalau lo sudah bisa membuka hati untuk seseorang," ujar Alex. "Kalau gitu gue duluan ngab. Sekalian mau jemput adek manis gue," sambung Alex sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan Mike di kantin kampus sendirian.
~
"Sayang....." panggil Ello begitu memasuki kediaman Aditama.
"Mi.... Mami Yura." Ello sedikit berteriak karena tak ada sabutan dari sang istri. "Ckk..kemana sih bini gue?"
"Den Ello nyari Nona Ayura?" tanya bi Sari yang tiba-tiba muncul dari samping hingga membuat Ello tersentak kaget.
"Bi Sari ngagetin aja." Ello mengusap dadanya yang tiba-tiba berdebar lebih cepat karena kaget. Sedangkan Bi Sari hanya nyengir tanpa merasa bersalah sedikit pun.
"Bisa gak sih bi, kalau muncul itu ngasih tanda. Biar Ello gak kaget," ujar Ello dan lagi-lagi hanya di balas senyum tanpa dosa dari asisten rumah tangga papi Genta. "Bibi liat istri Ello?"
"Non Yura sama Non Key dari pagi ada di gazebo belakang Den," jawab bi Sari hingga membuat Ello langsung menuju halaman belakang kediaman Aditama. Bahkan dia sampai lupa mengucapkan terimakasih pada bi Sari sang pemberi informasi.
"Bi...." Kini giliran Bi Sari yang tersentak kaget saat pundaknya di tepuk dari belakang.
"Hisshh... Den Alex ngagetin aja," ucap Bi Sari yang bahkan reaksinya saat ini sama persis seperti saat Ello di kagetkan oleh kehadirannya.
"Key sama Ayura mana? Biasanya mereka ada di ruang belajar. Tapi tadi Alex kesana gak ada."
"Non Key sama Non Ayura ada di gazebo belakang Den." Dan tanpa berkata apapun, Alex langsung meninggalkan bi sari sendiri karena sudah tak sabar ingin bertemu dengan adik angkatnya.
Bahkan Alex sudah berencana akan mengajak Keyra jalan-jalan saat gadis itu sudah menyelesaikan home schoolingnya.
"Ckk...Gak Den Ello, gak Den Alex, semuanya gak ada basa basinya buat bilang makasih sama bibi," gerutu bi Sari sebelum akhirnya melanjutkan pekerjaannya.
"Sayang...." panggil Ello langsung memeluk dan mencium kening Ayura.
"Kakak kok udah pulang." Ayura menatap sang suami dengan wajah heran.
"Mau makan siang bareng kamu," jawab Ello. "Btw kalian lagi ngapain?" tanya Ello menatap lantai kayu gazebo yang di penuhi dengan berbagai macam kosmetik.
"Ini Ayura lagi ngajarin kak Key make up biar bisa jadi gadis idaman kak Al......" Key menutup mulut Ayura yang hampir saja mengatakan hal yang bagi Key harus di rahasiakan.
"Key kok mulut bini gue di tutup. Kasian dia gak bisa nafas," ujar Ello hingga membuat Key langsung melepaskan tangannya yang membekap mulu Ayura.
"Heh ngab jangan kasar-kasar lo sama adek gue," sahut Alex tak terima. Padahal Ello berkata dengan nada biasa saja. Namun di telinga Alex, ucapan Ello justru terdengar seakan membentak adik kesayangannya.
"Ckk..ngapain lo disini?" tanya Ello kaget saat melihat sang sahabat sudah datang lagi di kediaman Aditama.
Tak menjawab, Alex justru berjalan mendekat ke arah Keyra. "Kamu gak pa-pa dek? Ada yang luka? Mana yang sakit? Apa kita perlu ke rumah sakit?" tanya Alex sembari mengecek setiap sisi tubuh adiknya hingga pada akhirnya berhenti tepat di wajah yang terlihat berbeda.
"Ckk... lebay lo ngab. Sejak kapan suara bisa bikin luka fisik?" tanya Ello sembari mendengus sebal saat melihat kelakuan sahabatnya yang over protektif terhadap adik angkatnya. "Lagian gue nyenggol ujung rambut Key aja enggak. Masa iya dia bisa nyampek kesakitan."
"Kak jangan gini. Key malu," ujar Keyra lirih dengan wajah yang sudah memerah. "Lagian kak Ello ngomongnya biasa aja kok."
Alex masih diam. Pandangan matanya tetap terfokus pada wajah Keyra. Dan saat ini juga Alex baru menyadari jika adik angkatnya sangat-sangatlah cantik. Hingga tanpa di sadari, jantungnya mulai berdetak tak menentu.
"Kak......" panggil Key saat menyadari saat ini Alex tengah menatapnya tanpa berkedip.
"Hah iya?" Alex langsung memalingkan wajahnya kesembarang arah saat menyadari jika sejak tadi dirinya menatap Key tanpa berkedip.
'Sadar Lex, Key itu adik kamu. Gak sepantasnya kamu natap dia kayak gitu,' batin Alex. 'Dan ini kenapa lagi jantung gue malah pargoy kayak gini?' gerutu Alex dalam hati. 'Dasar jantung gak da akhlak.'
"Kak...." panggil Key lagi.
"Hemm... kenapa dek?" tanya Alex setelah berhasil mengontrol perasaan aneh yang tadi sempat muncul di hatinya.
"Kak Alex kok jam segini udah disini? Kakak gak kuliah?" tanya Keyra heran.
"Kuliah. Ini udah selesai," jawab Alex dan tentu saja itu sebuah kebohongan. Karena seharusnya saat ini dia masih ada kelas. "Kamu kok gak belajar. Di mana guru yang biasa ngajarin kamu sama bocil itu?" tanya Alex sembari melirik sekilas ke arah Ayura.
"Miss Laurent gak ngajar hari ini. Ibu mertuanya lagi nikah," jawab Ayura menyela.
"Gue gak nanya ke elo," sahut Alex sinis.
"Ayura kan cuma sekedar ngasih informasi," ucap Ayura cuek.
"Ya udah dek kita pulang sekarang aja yuk," ajak Alex. Dan Key pun menganggukan kepala sebagai jawaban. Karena memang dirinya mulai bosan belajar make up.
"Kak Key gak makan siang dulu disini?" tanya Ayura sembari membantu Key merapikan alat make upnya.
"Gak...." jawab Alex cepat.
"Haisshh... Ayura gak nanya ke kak Alex."
"Kak Alex kan cuma sekedar ngasih informasi," jawab Alex menirukan ucapan Ayura tadi.
"Udah mi, biarin aja makhluk gak da akhlak ini pulang," sahut Ello dengan pandangan melirik sang sahabat.
"Lagian kakak udah kangen pengen nengokin dedek," bisik Ello tepat di telinga sang istri.