Benci Tapi Menikah? (Revisi)

***

Itu yang tadi minta lanjut. Sini sini yok merapat. Jangan lupa like, komen, dan Vote ny ya kak^^

***

"Ikhsan.. Apa beneran udah cinta aku?  Apa dia beneran sayang? Apa mungkin kami bisa menjalani kehidupan suami Istri biasa?" Gumam Aisyah,  menyisir rambut nya menatap cermin hias itu.

Aisyah tiba - tiba memerah,  ia ingat bagaimana Ikhsan memanjakan nya tadi sore. Aisyah juga ingat,  bagaimana manis nya sikap Ikhsan akhir - akhir ini. Entah lah,  ada rasa yang kian bangkit dan membesar.

"Sebenarnya apa yang merasuki Ikhsan. Bahkan,  dia bisa berubah 180 derajat secepat itu? " Gumam nya lagi,  tapi senyuman kecil yang terbit karna Ikhsan tak dapat di halangi lagi.

"Sayang,  Makan malam dulu. Kan belum makan dari tadi siang " Seru Ikhsan,  dengan santai nya masuk ke kamar Aisyah. Ikhsan berdecak kagum,  Menyunggingkan senyuman miring nya. Saat melihat Istri manis kesayangan nya,  yang bisa membuat Ikhsan menggila. Ikhsan selalu saja kehilangan akal sehat dan logika jika bersama dengan Aisyah.

"Oh iya.. Aku belum makan. Kamu udah makan? " tanya Aisyah balik,  menoleh ke arah Ikhsan.

Cup.

Setelah Ikhsan lebih dekat dengan Aisyah,  Ikhsan memberikan kecupan hangat di pucuk kepala istri nya itu.

"Yah Kita makan bareng lah. " Ikhsan menarik tangan Aisyah untuk duduk berdampingan di tepi kasur.

"Aku bisa makan sendiri" protes Nya,  Langsung merampas sendok dari tangan Ikhsan.

"Kalau gitu,  sekalian suapi aku" rengek Ikhsan manja.

Aisyah juga beberapa kali menyuapi Ikhsan,  beberapa kali pula mata mereka saling memandang. Pandangan yang penuh makna dan juga tanda tanya.

***

Ikhsan ternyata bangun lebih dulu. Sangat bahagia hatinya,  saat bangunia melihat sudah ada istri kecil nya di dalam dekapan Nya.

Ikhsan menghujani wajah Aisyah lagi dengan beberapa kecupan ringan. Yah,  setidak nya itu tak kan mengganggu Tidur manis istri kecil nya.

"Erghhhh.... " Aisyah tiba - tiba membuka mata nya. Hal yang pertama kali di lihat nya adalah Ikhsan. Yah Ikhsan suami nya.

"Udah bangun?  Sayang Kerja Hari ini? " Tanya Ikhsan,  sembari menggeserkan beberapa helai rambut yang menutup wajah manis istri nya.

"Iyah lah Kerja. Ini kan emang hari Kerja,  enggak libur"  Sahut nya,  masih sesekali mengucek matanya, untuk memperjelas pandangan nya.

"Di Rumah Sakit kamu baik - baik aja kan?  Enggak ada yang ganggu kan. Dan gak ada Dokter yang deketin kamu, kan sayang? "

"Iyah aku baik - baik aja. Enggak ada tuh,  palingan Juga Kemarin Dokter Martin ngajak makan siang bareng. Tapi Aku tolak"

"Kenapa Sayang Tolak?"

"Takut sama kamu. Takut kamu Penjarakan Papah aku lagi" Sahut Aisyah jujur dengan polos nya.

"Bagus sayang,  Aku suka kamu yang penurut. Kalau aku bilang jangan,  yah jangan. Oke? " Ikhsan kembali mengecup lembut pucuk kepala Istrinya itu.

"Rumah tangga itu bisa damai Kalau enggak ada yang selingkuh. Sayang paham? " lanjut Ikhsan,  masih dengan nada rendah dan lembut. Namun,  makna perkataan nya tentu sudah jelas sekali.

"Kan Kamu yang selingkuh sama Angela. Artis baru itu" Ceplos Aisyah begitu saja,  dengan nada agak membentak. Aisyah juga bingung. Bagaimana dia bisa mengatakan nya dengan santai. Rasa takut telah merayapi dirinya. Takut jika Ikhsan marah maka akan langsung memenjarakan papah Aisyah.

"Akh,  masalah Angela yah?  Kamu cemburu sama dia? Aku berani sumpah. Aku enggak pernah tidur dengan siapapun kecuali,  istri kecil ini." Ikhsan langsung mendaratkan satu kecupan manisnya di. pelipis Aisyah.

Aisyah tertegun,  Ikhsan bersumpah. Seperti nya Ikhsan memang jujur. Kejujuran Ikhsan menyentuh hati Aisyah.

"Aku enggak menyangka ternyata kamu sebegitu sayang nya yah sama Papah Angkat kamu? " Seru Ikhsan. Sebenar nya Ikhsan juga tidak ingin menyinggung masalah ini. Itu tentu karna Ia yakin Aisyah mungil akan merasa tersinggung.

"Bisa tolong hilangkan Kata Angkat nya?  Dia papah aku"

"Aisyah, jujur ke Aku. Mengapa kamu bisa di adopsi?  Aku akan mencari orang Tua Kandung kamu"

"Apa sih Ikhsan!  Orang Tua aku yah mamah Nizar dan Papah Rizal. Jangan ngarang deh!  Udah lah enggak usah di bahas!  Aku paling gak mau bahas mereka!  Mereka!!!! " Aisyah marah,  ia bangkit dari kasur nya.

Ikhsan menghela napas kasar. Yah,  Aisyah pasti akan memberikan jawaban seperti ini. Pasal nya Ikhsan juga pernah mendengar pesan dari Rizal. Jangan pernah singgung soal Orang Tua kandung Aisyah. Itu lah pesan nya. Namun,  Apa yang Ikhsan lakukan?

"Sayang mau kemana? " tanya Ikhsan,  mengalihkan topik.

"Mau mandi,  nanti mau kerja" ketus Aisyah,  langsung masuk ke kamar mandi.

"Mandi bareng mau? " tanya Ikhsan nada menggoda.

"Enggak! nanti lama! " Katanya ketus. tentu akan lama.

"Maaf Syah.. Maafin Aku. Aku sama sekali enggak ingin menyinggung perasaan kamu.  Apalagi membuat Kamu marah sama aku. Aku sangat mencintai kamu,  hingga Aku rela mempertaruhkan apapun di dunia ini untuk kamu. Bahkan nyawa Aku. Jika saja ini tidak menyangkut Nyawa kamu. Saya juga tidak akan menanyakan hal ini" Gerutu Ikhsan. Kembali pria dengan ribuan pesona itu mengingat nya. Yah dia Ingat,  laporan Andrean dan Ren tempo hari. Ada yang ingin menculik Aisyah. Syukur lah, ada Anggota Khusus Ikhsan yang melindungi Aisyah.

***

Next?

Lanjutt?