Chelsea Cellina Stefani adalah seorang gadis cantik dan juga pintar dia adalah sahabat baik Earlyn.
Mereka telah bersahabat semenjak kecil.
Darielle Abrisham Nathaniel atau yang biasa dipanggil Ziel adalah sahabat kecil mereka.
Ketika lulus SMA Ziel melanjutkan kuliah di Harvard University sehingga mereka terpisah selama beberapa tahun. Namun walau begitu mereka masih tetap saling memberi kabar.
Ziel tidak mengetahui bahwa diantara Celline dan Earlyn memendam perasaan yang sama pada orang yang sama. Akankah Ziel memilih salah satu diantara mereka ataukah dia menjatuhkan pilihan pada gadis lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ThaRoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada Apa Denganmu?
"Hah...kacau....kacau semua jika begini. Kenapa harus begini sekarang? Kemaren-kemaren aku biasa saja menghadapi dia. Apa yang terjadi kepadaku? Celline...Celline...Ya Tuhan semua menjadi begini sejak aku tahu jika dia menyukaiku. APA....menyukaiku? Tidak....itu tidak benar. Jika dia menyukaiku harusnya dia yang mengejarku tapi kenapa dia malah berpacaran dengan yang lain? Dasar gadis playgirl bilang suka denganku sampai seluruh keluargaku tahu tetapi malah pacaran dengan yang lain. Mana bisa dipercaya gadis seperti itu. Sejak kapan kamu bisa menjadi pembohong besar begitu Line? Hampir saja aku terkecoh dengan kepolosanmu?" Darielle kembali membuka cctv divisi admin. Dia melihat Celline sedang berjalan-jalan didepan cctv tersebut.
"Apa yang dia lakukan? Ini anak bukannya bekerja malah mengajak ngobrol teman sebelahnya" Ziel terus memperhatikan cctv itu. Dia melihat senyum dan tawa Celline entah kenapa dia pun ikutan tersenyum.
"Manis...cantik" gumannya pelan. Dia kembali menyandarkan tubuhnya dan menopang wajahnya dengan sebelah tangannya, sesekali tangannya membelai dagunya. Sementara matanya tetap melihat aksi Celline yang sedang bercakap-cakap dengan teman sebelahnya.
Tiba-tiba pintu diketok.
"Masuk" ujarnya.
Sekretaris yang bernama Merry itu memberitahu Ziel jika rapat akan segera dimulai.
"Oke...siapkan datanya" dia segera menutup cctv itu dan langsung berjalan keluar menuju ruang rapat.
Jam 15 rapat segera dimulai. Semua kepala divisi berkumpul untuk mengevaluasi hasil kerja selama sebulan ini. Apa yang sudah diraih oleh perusahaan ini dan apa yang harus diperbaiki dari manajemen perusahaan ini. Semua kepala divisi memberikan tanggapannya masing-masing dan Darielle yang memimpin rapat ini. Satu jam rapat berjalan alot masih banyak hal yang harus dilakukan oleh perusahaan ini untuk kemajuannya ke depan. Jam 16 rapat break masing-masing kepala divisi harus memberikan saran dan pendapatnya masing-masing serta trik-trik yang harus dilakukan oleh perusahaan ini.
Kelly berkali-kali menelpon Ziel namun diabaikannya karena dia sedang rapat. Saat break meeting Darielle segera turun ke bawah untuk menemui Kelly. Di lobby dia melihat Celline sudah bersiap untuk pulang. Dia segera menghampirinya dan menghadangnya.
"Ini baru jam berapa Line?"tanyanya sambil bertolak pinggang. Celline langsung kaget karena tiba-tiba saja Ziel berdiri dihadapannya.
"Oh Bapak...ini sudah jam 4 sore Pak, waktunya saya pulang" jawab Celline
Ziel melihat jam tangannya.
"Kamu terlambat 35 menit tadi pagi. Jadi kamu harus kembali ke ruanganmu. Jangan korupsi waktu. Datang telat giliran pulang nomor satu. Jadi karyawan teladan jangan bergosip terus dikantor. Apa kamu kurang kerjaan hah? Aku akan menambah pekerjaanmu kalau begitu mulai besok" Ziel.
Celline bingung mencerna kata-kata Ziel.
"Maaf Pak saya terlambat 20 menit tadi bukan 35 menit"bantahnya.
"Siapa yang bilang hanya 20 menit? Kamu mengambil handphone mu dan berdebat denganku lebih dari 5 menit. Kamu menunggu lift dan masuk keruanganmu lebih dari 5 menit. Dan kamu berjalan-jalan diruanganmu lebih dari 5 menit. Coba kamu hitung berapa lama keterlambatanmu?" Ziel
"Astaga...semua dihitung Pak?bahkan saat saya berjalan didalam ruangan juga dihitung?" Celline nampak sangat terkejut.
"Tentu saja karena itu mengurangi jam kerja kamu yang 8 jam itu" Ziel.
Taklama handphone Celline berbunyi.
"Tung..tung..tung...truntuntung"
"Kurang asem bunyinya jelek banget sih ini handphone" umpat Celline dalam hati.
"Maaf Pak saya terima telpon dulu" Celline segera menjauh dari Ziel dan menerima telpon dengan sambil berbisik.
Sebenarnya Ziel ingin tertawa begitu mendengar bunyi handphone Celline namun dia segera menguasai keadaan. Dia hanya berbalik badan sebentar untuk tertawa. Kemudian berbalik kembali dengan posisi seperti semula.
"Tunggu aku mas...aku telat datangnya jadi telat juga pulangnya. Pokoknya tunggu sampai jam 5 ya mas. Ini ada bos aku mas nanti aku telpon lagi bye ayang" Celline segera menutup telponnya.
Ziel bersedekap menunggu Celline selesai menelpon. Dia mencibir Celline saat mendengar kata ayang"
"Huh...apa katanya tadi? Ayang? Berarti dia sedang menelpon Yudha? Kurang aja dia berani menelpon dihadapanku dengan sayang-sayangan" Ziel memaki dalam hati.
"Kembali keruanganmu segera sekarang" perintahnya dengan tatapan tajam.
"Ya ampun Pak...ini sudah jam jam 16.20 tinggal nunggu 15 menit lagi. saya ke atas juga lebih dari 5 menit lalu saya turun juga lebih dari 5 menit saya nunggu lift terbuka juga 5 menit Pak jadi anggap impas saja kenapa Pak".
"Ziel menggelengkan kepalanya dia tetap menyuruh Celline kembali ke ruangannya.
Dengan lesu Celline menuruti perintah Ziel.
Celline mundur kebelakang lalu dia segera pergi menuju lift karyawan. Sementara menunggu lift turun sedikit membutuhkan waktu lalu Ziel segera menarik tangan Celline menuju lift direktur. Lift segera terbuka kemudian mereka masuk bersama menuju lantai 32. Tangan Celline masih dalam genggaman Ziel lalu pelan-pelan dia menarik tangannya. Dan mengusap-usapnya.
"Kenapa?" Tanya Ziel
"Sakit tau....megang tangan cewek gak ada lembut-lembutnya" Celline
"Siapa yang mau memegang tangan kamu? Jangan salah sangka aku memegangmu karena takut kamu kabur. Aku tau kelicikanmu Line" Ziel membetulkan letak dasinya dan tatapannya tetap ke depan tanpa mau melihat ke arah Celline.
"Hah...apa katamu? Licik? Memang apa yang aku lakukan Pak? Yang sebenarnya licik itu Bapak bukan saya.
"Udah saya kerja disini gak dibayar, hp saya rusak gak diganti. Jadi siapa yang sebenarnya licik disini Pak?" Line.
Handphone Celline kembali berdering dan bunyinya membuat Ziel gerah karena dia harus menahan tawa selama mendengar bunyi nada dering itu.
"Cepat angkat" Ziel
"Maaf Pak kita sudah dilantai 32, ini lantai Bapak. Lantai saya kan di 29" ujar Celline sambil tersenyum manis. Melihat senyum manis Celline membuat Ziel ingin menggigit bibirnya saja.
Dengan kesal Ziel segera keluar dari lift itu, Celline cepat-cepat menutup pintu lift karena dia takut jika Ziel menerobos masuk kembali. Dengan segera dia memencet angka 1. Itu artinya dia akan langsung pulang. Aahhh.....akhirnya dia bisa bebas dari bos moody-nya itu.
Ziel kembali kesal begitu melihat pintu lift tertera angka 1 itu artinya wanita licik itu akan langsung pulang bersama sayangnya itu...aarrgggggghh.
Dia menendang lift itu lalu kembali ke ruangannya langsung duduk dan memasang wajah masam.
Taklama sekretarisnya segera menemuinya dan mengatakan jika dia harus kembali keruang meeting.
"Bubarkan meetingnya...aku akan beritahu kapan meeting selanjutnya. Yang penting semua data harus siap" lalu Ziel mengibaskan tangannya kepada sekretarisnya. Ya saat ini dia sedang tidak mau diganggu. Dia sedang sangat kesal karena sudah berhasil diperdaya oleh Celline begitu pikirnya.
Kelly kembali menghubungi Ziel. Dia segera mengangkat telponnya. Hah....dia lupa jika tadi dia turun kebawah bermaksud ingin menemui Kelly tetapi gara-gara melihat Celline sudah bersiap untuk pulang dia malah menghalau Celline dan melupakan Kelly.
Benar-benar Celline sudah mulai menguasai hidupnya.
Akhirnya dia langsung menyambar jasnya dan langsung turun ke lantai 1.
Sementara para sekretaris itu hanya bisa memandang bos-nya saja.
Kelly langsung memeluknya begitu melihat Ziel. Dia menggandeng tangan Ziel dan mengajaknya pergi menuju parkiran mobil. Ziel nampak tersenyum manis. Sementara Pak Satpam yang sedang berjaga tidak berani menatapnya.
sampai di depan pintu mobil, Ziel segera membukakan pintu untuk Kelly.
Kelly tersenyum sangat manis. Tiba-tiba wajah Kelly berubah menjadi Celline. Dipandanginya wajah itu tanpa berkedip dan dengan cepat Ziel segera menarik tangan Celline langsung merengkuhnya lalu menciumnya dengan panas.
Sementara Celline sedang berjalan mondar - mandir diparkiran mobil sambil menunggu mobil Yudha yang sedang mogok untuk diperbaiki.
Tanpa sengaja dia melihat Ziel mencium Kelly dengan sangat panas.
"Awww....gosip jilid 2" Celline tertawa dan langsung menutup matanya lalu dia kabur menuju mobil Yudha
Ziel kaget dan segera menghentikan aksinya. Dipandanginya wajah Kelly baik-baik....Aahh, ternyata dia sedang mencium Kelly bukan Celline.
"Shitttt" Ziel langsung melepaskan Kelly dan meremas-remas rambutnya.
Darielle segera berjalan ke arah Celline dan melihat Celline yang sedang bersandar di mobil Yudha. Sementara Yudha sedang memperbaiki mobilnya.
Dia menghentikan langkahnya dan kembali ke mobil Kelly.
"Ada apa sayang? Apa yang sedang terjadi denganmu? Bukankah dia itu yang ada dipestamu malam itu sayang?"tanya Kelly sambil melihat juga ke arah Celline.
"Sudahlah lupakan, sebaiknya kita pergi dari sini" Ziel menggandeng tangan Kelly. Dia tidak suka melihat Celline bersama Yudha.
******
Waah....Ziel ketangkap basah sama Celline lagi ciuman sama Kelly🤭 Ziel kamu bikin Celline jadi ilfil sama kamu.
Hola genks....senang bisa up lagi untuk kalian.
Sampai jumpa besok kesayangan semua🤗
Love u full😘😘😘
Jangan lupa like vote n komennya genks
Celline senyum dan tawamu membuat Ziel pusing ingin menggigit bibirmu yang manis itu😂