Tiffany adalah seorang gadis muda yang baru menginjak usia 17 tahun.
Dirinya terpaksa menerima tawaran pernikahan akibat keluarganya yang terlilit hutang yang cukup besar kepada keluarga Revando.
Revando adalah seorang COE tampan yang berusia 30 tahun, Revando merupakan seorang pengusaha muda yang sangat sukses, karena usia Revando yang saat ini lumayan dewasa dirinya terus di paksa menikah oleh orangtuanya, karena tidak mau dijodohkan oleh orangtuanya terpaksa Revando harus segera mencari pasangan hidupnya.
Akankah jodoh yang dicari oleh Revando lebih baik dari yang dipilihkan oleh orangtuanya ???
"Haruskah aku menikah di usia ku yang masih sangat muda ini ???" ujar Tiffany.
"Haruskah aku menerimanya sebagai calon istri ku ???" ujar Revando.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zana Maria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ciuman Pertama
Revando dan Tiffany akhirnya turun dari mobil mereka, melihat Tiffany agak sedikit kesulitan membawa barang bawaannya, Revando langsung membantu Tiffany dengan cara membantu membawakan koper miliknya Tiffany masuk ke dalam rumahnya, Revando terlihat begitu perhatian terhadap Tiffany, sehingga membuat Tiffany sedikit malu, dan mereka berdua pun akhirnya masuk ke dalam rumah orangtuanya Revando.
Baru saja sampai di depan pintu, Revando sudah di sambut dengan begitu baik dan juga ramah oleh semua pekerja yang bekerja di rumah orangtuanya, tapi sayangnya Mama Tania tampak begitu cuek sepertinya Mama Tania tidak senang menyambut kedatangan mereka, walaupun tidak di sambut dengan baik oleh Mama Tania, Tiffany tetap tersenyum dan memberi salam kepada Mama Tania walaupun pada akhirnya tetap tidak di jawab juga.
Melihat Mama nya begitu cuek terhadap Tiffany, Revando agak sedikit kesal, Revando lalu langsung menarik tangannya Tiffany dan membawa nya pergi menjauhi Mama Tania.
Dan mereka berdua langsung melanjutkan perjalanan mereka menuju ke kamar mereka.
"Revan..!!! untuk apa Dia mengajak gadis miskin itu kemari, membuat Saya ingin muntah saja" ujar Mama Tania.
Revando dan Tiffany telah sampai di depan kamar mereka.
"Satu kamar lagi" cetus Tiffany sambil menatap sinis ke arah Revando.
"Iya benar kita satu kamar lagi, memangnya kenapa apa Kamu keberatan jika satu kamar lagi sama saya" ujar Revando sambil berjalan masuk ke dalam kamarnya.
"Tentu saja Saya keberatan Tuan, jika Saya harus satu kamar terus sama Kamu, bagaimana pun juga Saya kan seorang perempuan" ujar Tiffany yang masih berdiri didepan pintu kamarnya.
"Yang seharusnya keberatan itu adalah Saya bukannya Kamu, soalnya Saya tidak terbiasa harus berbagi kamar sama orang lain" jawab Revando dengan sombongnya.
"Maaf Tuan muda Revando, Tuan kira Saya terbiasa berbagi kamar dengan orang lain, dengarkan baik-baik ya Tuan saya belum pernah berbagi kamar dengan orang lain apalagi dengan seorang pria, Dasar Pria Sombong" ujar Tiffany dengan marah.
"Kok kamu jadi marah" jawab Revando lagi dengan santai.
"Iya iyalah Saya marah, karena Kamu secara tidak langsung sudah menghina Saya" ujar Tiffany dengan wajah cemberut nya.
Revando lalu menarik tangannya Tiffany dan langsung membawanya masuk ke dalam kamar.
Beberapa Detik setelah Revando menarik Tiffany masuk ke dalam kamarnya.
Tiba tiba saja Revando langsung menutup mulutnya Tiffany dengan cara mencium bibir nya.
Hal itu sontak membuat Tiffany sangat terkejut, sehingga membuat Tiffany tidak dapat berbicara sedikit pun lagi.
...
"Kamu terlalu berisik, bagaimana jika nanti Mama Saya mendengarnya, maka nanti terbongkar lah semuanya" ujar Revando yang tak merasa bersalah setelah mencium Tiffany.
Tiffany yang masih terlihat syok atas kejadian tadi dengan perlahan lahan memutar balikan arah tubuhnya ke hadapan pintu kamarnya lalu dengan iringan langkah kaki yang sangat lambat dan di campuri dengan ekspresi wajah yang bingung Tiffany mulai berjalan meninggalkan kamar mereka dan menelusuri seluruh halaman yang ada di sekitar rumah orangtuanya Revando, dan sampai sampai tak ia sadari bahwa dirinya sudah sampai di depan pintu gerbang rumah orangtuanya Revando.
...
"Dia mencium ku, tidak mungkin aku rasa ini hanya mimpi, benar ini pasti hanya mimpi" ujar Tiffany yang mulai menghentikan langkah kakinya yang saat itu sedang berdiri tepat di depan pintu pagar rumah orangtuanya Revando.
Tiffany dengan sengaja mencubit pipinya sendiri.
"Aww sakit" ujar Tiffany kesakitan.
Karena masih bingung Tiffany mencoba mencubit dirinya sendiri satu kali lagi, Kali ini Tiffany mencoba mencubit di bagian tangan nya.
"Benar ini terasa sakit, berarti saat ini aku sedang TIDAK BERMIMPI " ujar Tiffany dengan sangat paniknya.
"AHHH !! Dia benar-benar pria yang kurang ajar, seenaknya saja dia mencium ku, Ya Tuhan ciuman pertama ku telah di ambil oleh pria brengsek itu" ujar Tiffany sambil meloncat loncat seperti orang gila.
Ternyata Revando diam diam mengikuti Tiffany, Revando hanya tertawa lucu melihat kelakuan Tiffany yang sangat marah akibat diciumnya.
"Berarti saya adalah ciuman pertama" ujar Revando di dalam hatinya lalu pergi meninggalkan Tiffany.
Disaat Tiffany sedang asik mengomel ngomel sendiri tiba-tiba terdengar suara klakson mobil yang begitu kencang.
"TITTT TITTT " terkejut nya Tiffany saat mendengar suara klakson yang begitu kencang.
Ternyata itu adalah mobil milik Bayu dan Roy.
"Tiffany sedang apa kamu diluar sini, Revando nya mana" tanya Bayu sambil membuka pintu kaca spion mobilnya.
...
Bayu dan Roy dengan sengaja memberi kejutan untuk Revando dan juga Tiffany dengan cara tidak memberi tahu bahwa mereka berdua akan datang berkunjung.
"Saya hanya ingin mencari udara segar, Oh ya Tuan muda Revando nya ada didalam" jawab Tiffany.
"Tuan muda Revando??" ujar Bayu dan juga Roy dengan serentak.
"Maksud saya tadi Mas Revando, Haha" ujar Tiffany dengan terpaksa memanggil Revando dengan sebutan Mas.
Mendengar suara klakson tadi Mama Tania memeriksa langsung keluar.
Melihat ternyata itu adalah Bayu dan Roy, Mama Tania langsung menyambut kedatangan Bayu dan Roy dengan begitu ramah.
"Bayu Roy kenapa cuma berdiri aja di luar ayo masuk" sapa Mama Tania dengan begitu ramah kepada Bayu dan Roy.
Padahal di samping Bayu dan Roy ada Tiffany akan tetapi Mama Tania hanya menyapa Bayu dan Roy saja, hal itu membuat Tiffany merasa sedikit sedih.
"Iya Tante ini juga baru mau masuk" ujar Roy.
"Tiffany ayo kita masuk bersama" ujar Bayu.
"Iya terima kasih kak, tapi saya masih mau mencari udara segar dulu diluar, jadi kakak duluan saja, sebentar lagi saya masuk" jawab Tiffany dengan mata yang berkaca-kaca.
"Baiklah kalau begitu, kami berdua masuk duluan ya Tiffany" ujar Roy.
"Okee kak" ujar Tiffany.
"Sepertinya Mama Tania benar-benar tidak menyukai Aku, tapi wajar saja jika Mama Tania nggak suka sama Aku karena Aku ini bukan lah siapa siapa, sedangkan Tuan muda Revando selain mempunyai paras yang tampan, dia juga pintar dalam segala hal baik itu pekerjaan atau yang lainnya, pokoknya sungguh berbeda jauh sekali dengan diri ku, sudah miskin memiliki IQ rendah pula " ujar Tiffany dengan sedikit murung.
"Ya Allah Kenapa Aku jadi sedih begini ya, padahal kan ini hanya sebatas pernikahan kontrak, mengapa Aku harus jadi sesedih ini" ujar Tiffany dengan matanya yang berkaca-kaca.
"Walaupun Aku miskin tapi aku juga masih punya perasaan" ujar Tiffany sambil duduk di taman halaman depan rumahnya Mama Tania.
Seketika Tiffany menjadi sangat sedih akibat perlakuan Mama Tania yang begitu acuh terhadap dirinya.
Kembali ke dalam kediaman rumah Orangtuanya Revando.
Bersambung...
💞Assalamualaikum sobat setia "Mendadak Dinikahi CEO Sombong" Jangan lupa untuk terus dukung karya ini dengan cara membantu memberikan Like dan juga tinggalkan komentar yang positif supaya karya ini menjadi lebih baik lagi ya sobat..💞
Terima kasih.