NovelToon NovelToon
Bukan Yang Pertama Untuk Cinta Pertama

Bukan Yang Pertama Untuk Cinta Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Selingkuh / Dijodohkan Orang Tua / Nikah Kontrak / Cintapertama
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pertiwi1208

"Jadi kamu melangsungkan pernikahan di belakangku? Saat aku masih berada di kota lain karena urusan pekerjaan?"

"Teganya kamu mengambil keputusan sepihak!" ucap seorang wanita yang saat ini berada di depan aula, sembari melihat kekasih hatinya yang telah melangsungkan pernikahan dengan wanita lain. Bahkan dia berbicara sembari menggertakkan gigi, karena menahan amarah yang menyelimuti pikirannya saat ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pertiwi1208, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

"Apa ada acara yang tidak bisa ditunda?" 

"Iya, maafkan aku. Ada sahabatku yang baru pulang dari luar negeri, dan ada satu sahabatku yang sudah menikah."

"Awalnya kita berencana makan malam kemarin lusa, tapi suami sahabatku sakit. Akhirnya mereka sepakat untuk makan malam hari ini. Aku tidak enak jika tidak datang. Karena kita sudah lama tidak saling bertemu," jelas Kayla.

Pria yang ada di depannya pun mengangguk beberapa kali. "Karena kamu tidak makan malam disini, jadi aku buatkan kamu jus. Apa kamu mau?" tanya Pria yang sangat tampan tersebut.

"Boleh, apa kamu sudah mencampurnya dengan gula?" tanya Kayla.

"Belum, aku takut kamu gak makan gula jika sudah malam hari," jawab pria tersebut.

"Baguslah, ternyata kita sehati dan sepemikiran," ucap Kayla sembari mengulas senyum. Senyum yang nampak sangat manis di hadapan pria tersebut.

Pria itu pun segera beranjak dan berjalan ke arah kulkas yang ada di sebelah meja makan, kemudian mengambil jus jeruk dan dua gelas, lalu berjalan lagi ke arah Kayla dan menuangkan jus tersebut, untuk Kayla dan juga dirinya sendiri. "Makasih," ucap Kayla sembari mengambil gelas berisi jus jeruk yang ada di atas meja dan segera meminumnya beberapa teguk.

"Hmb, sangat segar sekali," ucap Kayla sembari mengulas senyum. Pria tadi juga segera duduk lagi di kursi yang ada di hadapan Kayla, jadi mereka sekarang saling berhadapan dan hanya terhalang meja kotak yang tidak terlalu besar.

"Gavin," panggil Kayla.

Ya, pria yang sedari tadi duduk di depan Kayla adalah Gavin. Kakak keponakan Arya, sekaligus bosnya.

"Hmb," jawab Gavin setelah menenggak jus jeruk.

"Pernikahan kita sudah hampir 5 tahun," ucap Kayla.

"Aku tahu, itu berarti kontrak kita akan segera berakhir," ucap Gavin.

"Selama 5 tahun terakhir, kamu selalu memperlakukanku dengan sangat baik," ucap Kayla.

"Ya... karena aku memang adalah pria yang baik," ucap Gavin dengan bangga, hal itu membuat Kayla hanya mencebikkan bibirnya.

"Bagaimana keadaan orang tuamu?" tanya Gavin.

"Mereka semua baik-baik saja, seluruh hutang juga sudah lunas, berkat kamu," jawab Kayla.

"Syukurlah, sekarang kamu bisa menjalani kehidupan seperti yang kamu inginkan," ucap Gavin.

"Benar sekali, aku sudah tidak sabar menantikan hari itu," ucap Kayla.

"Apa rencanamu untuk kedepannya?" tanya Gavin, Kayla hanya terdiam.

"Bukankah kamu bilang ingin pergi ke luar negeri, setelah kontrak kita selesai?" tanya Gavin.

"Awalnya memang begitu, aku ingin pindah ke negara, dimana tidak ada yang mengenal aku, menjalani hidup normal, bertemu dengan pria yang tepat dan kami berpacaran," jelas Kayla.

"Lalu, apa kamu sudah menemukan pria tersebut?" tanya Gavin, Kayla pun menggeleng tipis.

"Apa ada kendala di rencanamu? Apa kamu membutuhkan tambahan uang?" tanya Gavin.

"Tidak, tidak ada kendala sama sekali, tapi... " Kayla menghentikan ucapannya.

"Tapi?" tanya Gavin dengan tatapan menyelidik.

"Tapi semakin kesini sepertinya aku tidak begitu yakin," ucap Kayla.

"Kenapa?" tanya Gavin.

"Entahlah, aku juga tidak tahu, hanya sedikit ada yang kosong saja," ucap Kayla.

"Ah, aku tahu," ucap Gavin.

"Tahu apa?" tanya Kayla dengan tidak mengerti.

"Kamu pasti merasa ragu, karena tidak ada aku di rencanamu tersebut kan?" tanya Gavin.

"Ish, apaan sih," gerutu Kayla yang segera mengambil gelas lagi dan minum jus jeruk yang masih tersisa. Kayla sedikit merasa gugup saat Gavin berkata demikian.

"Bagaimana dengan rencanamu? Apa kamu akan segera menikah lagi?" tanya Kayla.

"Menikah? Yang benar saja, sampai detik ini pun belum ada wanita yang berhasil memikatku."

"Ah, sebenarnya ada satu," ucap Gavin yang baru teringat.

"Siapa?" tanya Kayla dengan mata berbinar dan juga bersemangat.

"Dia adalah istri dari adik keponakanku," jawab Gavin tanpa berpikir.

"Gila kamu!" umpat Kayla.

"Bukan seperti itu, aku hanya sangat mengagumi dia saja," jelas Gavin akhirnya.

"Jangan terus berdekatan dengannya, nanti lama-lama kamu bisa jatuh cinta," ucap Kayla.

Mereka pun sama-sama mengulas senyum, Gavin juga segera menuangkan jus lagi ke dalam gelas Kayla.

"Kayla," panggil Gavin.

"Hmb," jawab Kayla singkat.

"Apa... kamu tidak pernah terpikirkan untuk memperpanjang kontrak kita?" tanya Gavin dengan sedikit ragu.

"Kenapa? Apa kamu ingin memperpanjang kontrak?" tanya balik Kayla.

"Ah, lupakan saja," jawab Gavin akhirnya, Kayla pun hanya terdiam.

Mereka berdua terdiam untuk beberapa waktu sembari menatap ke luar jendela, entah hal apa yang membuat mereka terhanyut dalam pikiran mereka masing-masing saat ini. Hingga tidak terasa, jam sudah hampir menunjukkan pukul 12 malam.

"Kayla, menginap lah disini malam ini," ucap Gavin.

"Tidak bisa, hal itu tidak tertulis di kontrak," jawab Kayla.

"Tapi aku tidak bisa membiarkan kamu pulang sendirian tengah malam begini," ucap Gavin yang segera beranjak dari tempat duduknya dan masuk ke dalam kamar, dia membuka lemari, serta mengambil bantal dan selimut baru, lalu dia keluar lagi dari kamar dan meletakkan semua yang dibawanya ke sofa depan televisi.

"Kamu tidak perlu melakukan itu, aku tidak ingin membiarkan tuan rumah tidur di luar," ucap Kayla.

"Tidak seperti itu juga, aku mengambilkan semua ini untukmu. Kamu bisa tidur dengan nyaman di sini. Tenang saja, rumahku sudah aman dari jangkauan nyamuk, jadi buatlah dirimu senyaman mungkin," jelas Gavin sembari tersenyum menyeringai.

"Cih, dasar kulkas 7 pintu," gumam Kayla yang segera menuangkan lagi jus satu gelas penuh dan segera menenggaknya hingga habis. Gavin pun sudah tidak memperdulikan Kayla lagi, dia segera berjalan ke kamarnya untuk beristirahat.

***

Tok.

Tok.

"Ada apa?" tanya Gavin tanpa membuka pintu dan tetap berbaring di atas ranjang.

"Aku akan membuka pintunya," ucap Kayla yang segera menekan handle pintu tanpa menunggu respon dari Gavin.

"Ada apa?" tanya Gavin setelah mereka saling bertatap muka, dengan Kayla tetap berdiri di ambang pintu.

"Kamu lihat aku pakai baju seperti apa saat ini?" tanya Kayla. Gavin segera melihat Kayla dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Dress," jawab Gavin.

"Tepat sekali," ucap Kayla.

"Apa menurutmu aku bisa tidur dengan mengenakan baju ini?" tanya Kayla.

"Bisa, kamu hanya tinggal memejamkan mata saja," jawab Gavin.

"Hmb ya, kamu memang sangat pintar. Jadi, tolong pinjami aku baju, aku lebih suka memakai kemeja yang ukurannya sangat besar."

Braak.

Setelah berkata, Kayla segera menutup pintu dengan sedikit kasar dan juga menyilangkan kedua tangannya di depan dada, dia juga menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan kesal.

"CEPAT Gavin," teriak Kayla yang lalu pergi dari depan kamar Gavin menuju ke sofa ruang tengah.

"Apa dia pikir aku punya baju wanita?" gerutu Gavin yang segera turun dari ranjang dan berjalan ke arah lemari. Gavin membuka seluruh lemarinya dan memandangi lemari tersebut dengan waktu yang cukup lama. Namun dia belum juga memutuskan baju mana yang akan dia pinjamkan pada Kayla.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!