Godaan Sang Mantan

Vernon terbahak melihat reaksi wajah terkejut Keygan. Pria paruh baya itu sejak tadi melihat drama kedua cucunya dari CCTV kantor Shafura.

"Kedua cucuku benar-benar hebat," puji nya. Lalu dia kembali terbahak. "Rasakan Kamu, Keygan! Kamu pikir bisa dapetin mereka dengan mudah? Enak saja, tidak akan kubiarkan!"

Ya, sejak awal ini adalah rencananya. Vernon lah dalang di balik drama Rakha dan Khara. Vernon juga lah yang membuat jalan supaya perusahaan Shafura bisa bekerja sama dengan perusahaan Keygan.

Vernon sengaja ingin mempertemukan kembali Shafura dan Keygan atas permintaan kedua cucunya. Namun Vernon masih belum rela menerima orang yang sudah menyakiti hati putrinya kembali begitu saja.

Setidaknya harus diberikan ujian lebih dulu, jika Keygan benar-benar mampu maka Vernon akan mempertimbangkannya.

Vernon tidak mau putrinya kembali di sakiti, tanpa siapapun tahu ada rasa trauma yang Vernon rasakan. Sebagai seorang ayah, dia tidak rela sedikitpun putrinya disakiti. Vernon lah yang paling terluka saat Shafura menderita.

Walaupun Vernon tahu, ini bukan salah Keygan sepenuhnya. Namun tetap saja, kebodohan pria itu yang menjadi penyumbang luka terbesar Shafura.

Vernon juga sengaja melibatkan Rakha dan Khara ke dalam rencananya. Vernon tidak mau mengambil resiko dengan dibenci kedua cucunya. Karena itu sejak awal Vernon sudah memberitahu semua tentang Keygan pada mereka.

"Oh... jadi benar ini rencana Kamu, Dad?"

Annelies menatap tajam suaminya sambil menyilangkan tangannya di dada. Dia baru saja mendengar gumaman suaminya. Wajah sumringah nya juga menjelaskan jika Vernon terlihat sangat puas.

"Eehh... Mommy Sayang!"

Vernon sedikit terkejut, wajah sumringah nya berubah panik saat melihat kedatangan istrinya.

"𝘎𝘢𝘸𝘢𝘵, 𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢? 𝘔𝘢𝘮𝘱𝘶𝘴 𝘢𝘬𝘶!"

Vernon sangat tahu konsekuensi yang harus dia terima saat melakukan sesuatu yang bertolak belakang dengan Istrinya. Hukuman yang mengerikan bagi seorang pria.

"𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬, 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬!"

Vernon menggelengkan kepalanya. Dia harus menjelaskan sebelum Annelies benar-benar menghukumnya.

"Apa? Aku sudah tahu semuanya, Dad!" Annelies menatap tajam suaminya.

Berulang kali Annelies mengatakan jangan mencampuri urusan putrinya, jangan mempersulit putrinya hanya demi egonya. Namun tetap saja Vernon selalu berulah, bahkan sekarang sudah berani membawa-bawa cucunya. 𝘝𝘦𝘳𝘯𝘰𝘯 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘴𝘦𝘴𝘢𝘵.

Vernon menghembuskan napasnya kasar, daripada mendapat hukuman lebih baik Vernon jujur sekarang.

"Mom, sebenarnya..."

Vernon mau tidak mau akhirnya menceritakan semua rencananya dan kedua cucunya pada Annelies. Awalnya Annelies keberatan, karena dia sangat tahu perasaan Shafura pada Keygan seperti apa. Dan kedua cucunya juga sangat ingin kedua orang tuanya kembali bersatu.

"Tapi, Dad. Apa tidak terlalu beresiko? Bagaimana kalau Keygan justru pergi? Bukankah itu akan membuat Shafura dan twins semakin terluka?" Ucap Annelies mengungkapkan kekhawatiran nya.

"Kalau dia pergi berarti pria itu tidak benar-benar memperjuangkan putri kita."

Vernon sebenarnya sudah mempertimbangkan segala kemungkinannya. Namun dia sangat yakin Keygan akan memperjuangkan putrinya kali ini. Dia juga bisa melihat selama 5 tahun ini Keygan terus mencari keberadaan putrinya. Itu sudah membuktikan jika Keygan menyesal atas perbuatannya dan benar-benar ingin memperbaiki hubungannya dengan Shafura.

Namun tentu saja untuk mencapai segala sesuatu itu harus ada rintangan. Apalagi jika Keygan pernah menyakiti putrinya begitu dalam. Tidak mungkin seorang ayah manapun akan menerima begitu saja tanpa harus melihat usaha dan perjuangan nya lebih dulu.

"Tapi, Dad---"

"Kamu tenang aja, Mom. Daddy yakin. Daddy tidak mungkin mempertaruhkan kebahagiaan putri dan cucu kita."

...----------------...

Sementara itu, Keygan terus bergelut dengan pemikirannya sendiri. Sejak pulang dari kantor Shafura, wajah pria itu terlihat tertekan. Seperti ribuan beban berada di pundaknya saat ini.

Keygan terlihat beberapa kali menghembuskan napasnya, namun belum juga membuatnya lega. Dia terus memikirkan siapa pria itu? Apa benar-benar suami Shafura?

Pertanyaan itu terus berputar di kepalanya. Keygan benar-benar merasa kepalanya akan meledak.

"Jika pria itu benar-benar suami Shafura... Apa aku harus menyerah?"

"Jangan, Bos!"

Edgar tiba-tiba datang dengan membawa sebuah tablet di tangannya. Wajahnya terlihat serius seperti biasanya, namun wajah seriusnya itu hanyalah topeng. Sebenarnya, Edgar adalah spesies pria seperti Fagan. Humoris dan kadang tidak tahu diri.

"Jadi maksudmu, aku harus jadi perusak rumah tangga orang, begitu?"

Keygan juga tidak ingin menyerah, andai merusak rumah tangga orang dibolehkan, Keygan akan melakukannya. Hanya saja, jika dia melakukan itu, apa Shafura akan bahagia?

Kali ini Keygan hanya memikirkan Shafura. Keygan tidak ingin mantan istrinya itu kembali terluka karenanya.

"Setidaknya, Bos harus memastikan dulu apa Nona bahagia dengan suaminya atau sebaliknya," ucap Edgar. "Kalau Nona tidak bahagia---"

"Berarti bukan salahku, kalau aku rebut dia dari suaminya?" Potong Keygan.

Edgar menganggukkan kepalanya. Pria itu tersenyum puas karena berhasil memberikan ide brilian nya pada sang Bos.

Keygan sebenarnya sadar ide yang asistennya berikan itu sangat konyol dan menyesatkan. Namun tidak ada salahnya jika dia menyelidiki nya lebih dulu untuk memastikan.

"Kalau begitu kita mulai dari pria itu. Aku harus mencari tahu data pria itu."

"Kalau itu, Bos tidak perlu pusing. Aku sudah mencari semua datanya untukmu."

Edgar memberikan tablet nya pada Keygan. Di sana dia bisa melihat dengan lengkap siapa pria itu dan dari mana dia berasal.

"Garindra Alastar, seorang dokter dan pemiliki rumah sakit Alastar Hospital." Keygan terus membaca data pria bernama Garin itu. Sampai akhirnya dia membaca status pria itu. "Lajang?"

Keygan beberapa kali membacanya, namun tetap tidak berubah, status pria itu lajang.

Edgar ikut membacanya dan menganggukkan kepalanya saat Keygan bertanya jika dia tidak salah membaca.

"Benar, Bos. Lajang," ucap Edgar tak percaya. "Kalau begitu, Bos harus mempersiapkan diri untuk menggoda Nona. Kalau perlu, saya akan ajarkan."

"Cih! Aku tidak perlu bantuanmu. Kamu aja jomblo, gak usah sok ngajarin."

Keygan tertawa puas melihat wajah Edgar yang tiba-tiba masam. Edgar merasa harga dirinya terluka. Walaupun memang benar dia jomblo, tapi sebentar lagi dia akan memiliki tambatan hati.

"Tapi Bos, soal dua anak itu----"

"Aku yakin mereka anakku," ucap Keygan dengan yakin. Tanpa tes atau pembuktian apa pun Keygan sangat yakin kedua bocah itu adalah anak-anak nya.

Edgar menganggukkan kepalanya setuju. Edgar juga sangat yakin karena wajahnya begitu mirip dengan Keygan dilihat dari sudut mana pun.

"Nih, Bos." Edgar menunjukkan foto Rakha dan Khara yang berhasil dia ambil saat di kantor tadi pada Keygan.

Keygan tersenyum getir. Dia sangat bahagia. Namun hatinya terasa sangat perih. Anak-anak nya sudah sebesar ini, tapi dia tidak pernah mengetahui keberadaannya.

"Aku punya anak kembar, Gar." Air matanya meluncur begitu saja dari sudut matanya. "Tapi dia memanggil pria itu daddy."

Edgar ikut sedih melihat Keygan seperti ini. Edgar adalah saksi bagaimana Bosnya itu mati-matian mencari keberadaan mantan istrinya.

"𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘵𝘶𝘮𝘶 𝘉𝘰𝘴, 𝘣𝘪𝘭𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘬 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘕𝘰𝘯𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘥𝘰𝘬𝘵𝘦𝘳 𝘢𝘨𝘢𝘳-𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘪𝘵𝘶."

𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥