NovelToon NovelToon
Tangis Dan Doa Dalam Kegelapan

Tangis Dan Doa Dalam Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Ibu Tiri / Selingkuh / Janda / Cinta Terlarang / Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Queen_Fisya08

Setelah bertahun-tahun hidup sendiri membesarkan putrinya, Raisa Andriana seorang janda beranak satu, akhirnya menemukan kembali arti cinta pada Kevin Mahendra duda beranak dua yang terlihat bijaksana dan penuh kasih. Pernikahan mereka seharusnya menjadi awal kebahagiaan baru tapi ternyata justru membuka pintu menuju badai yang tak pernah Raisa sangka

Kedua anak sambung Raisa, menolak kehadirannya mentah-mentah, mereka melihatnya sebagai perebut kasih sayang ayah nya dan ancaman bagi ibu kandung mereka, di sisi lain, Amanda Putri kandung Raisa, juga tidak setuju ibunya menikah lagi, karena Amanda yakin bahwa Kevin hanya akan melukai hati ibunya saja

Ketegangan rumah tangga makin memuncak ketika desi mantan istri Kevin yang manipulatif, selalu muncul, menciptakan intrik, fitnah, dan permainan halus yang perlahan menghancurkan kepercayaan.

Di tengah konflik batin, kebencian anak-anak, dan godaan masa lalu, Raisa harus memilih: bertahan demi cinta yang diyakininya, atau melepa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen_Fisya08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 Kematian Maya

Sesampainya Raisa di toko, aroma manis roti panggang langsung menyapa, lampu toko yang hangat membuat suasana terasa nyaman...

   Di sana sudah ada Audi yang sedang bicara dengan Kasandra..

   Dan Kasandra sambil sibuk mencicipi satu per satu roti dengan mata berbinar..

    "Assalamualaikum, Audi,” sapa Raisa sambil tersenyum..

   "Waalaikum salam,” jawab Audi sambil menoleh..

  “Nah… ini dia nyonya besar yang kita tunggu.” jawab Audi

   Kasandra refleks menoleh, dan mata mereka bertemu. Keduanya sama-sama terkejut,

    Kasandra bahkan hampir menjatuhkan roti di tangannya..

    "K.... kamu… Raisa? Yang pernah menolong aku itu?” tanya Kasandra polos, wajahnya berbinar cerah.

   Raisa tersenyum lembut sambil mengangguk.

“Iya… kamu yang waktu itu kan”

   Audi memandang keduanya bergantian dengan ekspresi tak percaya.

  “Weh weh… ternyata kalian sudah saling kenal toh.”

  “Kami ketemu tidak sengaja,” jawab Raisa, tersenyum kecil.

   Kasandra langsung meraih tangan Audi sambil berseru semangat,

“Kamu tahu nggak, Audi? Ini loh wanita yang pernah aku ceritakan! Yang menolong aku waktu aku dijambret malam-malam!”

  Audi membuka mulutnya sedikit, kaget tapi penasaran.

“Oalah… jadi Raisa itu orangnya?”

   "Ya!” Kasandra mengangguk penuh semangat..

    "Dia dan putrinya waktu itu… gila, mereka hebat banget bela dirinya, sat… set… jambretnya langsung kalah!” lanjut Kasandra lagi

   Raisa hanya menunduk malu, pipinya memerah..

   "Astaga, Kas… itu juga karena situasi waktu itu saja, tidak sehebat yang kamu bayangkan.” ucap Raisa

   Kasandra menggeleng cepat.

“Hebat itu, Raisa! Kalau bukan kamu, mungkin tas aku hilang, kamu tuh pahlawan tanpa tanda jasa!”

   Audi tertawa kecil.

“Pantas aku pernah dengar ceritanya, tapi nggak nyangka orangnya ternyata sahabat aku sendiri.”

   Raisa ikut tertawa, suasana langsung menghangat.

“Sudah, sudah… kalian ini bisa saja.”

   Kasandra mendekat ke arah Raisa, menatapnya penuh kagum.

“Yang jelas, aku berterima kasih banget sama kamu, dan… aku makin percaya deh sama toko ini, rotinya enak, pemiliknya baik hati, lengkap sudah!”

   Suasana toko menjadi penuh tawa kecil dan keakraban, tanpa mereka sadari… di luar sana ada cerita besar yang sedang menunggu untuk meledak..

***

Keesokan harinya Kevin pulang dan langsung mencari keberadaan Maya tanpa henti karena dari kemarin Maya sulit untuk di hubungi dan telpon ke kantor pun Maya tidak masuk kerja...

   Sudah setengah hari Kevin mencari Maya, ia mengendarai mobil menyusuri jalan-jalan yang biasa Maya lewati, kemudian mendatangi kos tempat Maya tinggal, tidak ada siapa pun di sana..

   pintunya terbuka sedikit, seperti sempat ditutup terburu-buru..

   Telepon Maya tetap tidak aktif sejak kemarin

Kevin merasa firasat buruk merayap naik, dingin, menusuk..

   Ia mencoba menelepon lagi…

Masih tidak aktif..

   Kevin mengusap wajahnya kasar, berdiri di samping mobil, pandangannya kosong.

“Maya… kamu di mana? Aku butuh penjelasan dari kamu tentang proyek ku yang rusak karena ulah mu…”

   Ketika ia mulai menyerah dan hendak masuk ke mobil, tiba-tiba ponselnya bergetar.

...Nomor tak dikenal...

Jantung Kevin langsung berdegup keras.

Ia angkat cepat..

“Halo?! Siapa ini?!”

   Suara di seberang terengah-engah, bergetar, seperti menahan tangis.

   ("P—pak… Kevin… ini… saya Maya.”) ucap nya

Kevin mematung.

 ("Maya?! Kamu di mana? Kenapa HP kamu mati? Kamu kenapa? Aku butuh penjelasan mu, tolong Share lokasi kamu berada di mana") ucap Kevin cemas

  Maya menangis pelan, ada suara-suara samar seperti langkah cepat dan pintu dibuka paksa di belakangnya..

   ("Pak… bapak harus hati-hati… dengan Desi,”) ucap Maya terbata..

   ("Desi… dan Mr X… mereka dalangnya, mereka yang buat proyek bapak kacau… mereka yang atur semua…”)

  Kevin mengerutkan kening, tangannya mencengkeram setir sampai memutih.

 ("Apa yang kamu bicarakan? Maya, jelaskan yang benar”)

Suara Maya makin panik, napasnya makin kacau.

   ("Pak Kevin… saya nggak punya waktu banyak, saya… saya akan kirimkan beberapa bukti… rekaman suara Mr X… file yang saya simpan… bapak bisa pakai itu buat melacak dia…”)

  (“Bukti apa? Maya, kamu di mana sekarang? Aku jemput kamu! Bilang posisinya!”)

Maya menangis kecil, suaranya tergesa-gesa.

   (“Maafkan saya pak… saya terpaksa lakukan semua ini karena saya diancam… tapi saya nggak bisa diem lagi… saya nggak mau bapak hancur…”)

Ada suara lelaki berteriak jauh di belakang:

 “Tangkap dia! Jangan biarkan kabur!”

Maya tersentak.

   ("Pak Kevin… kalau telepon ini terputus… mungkin bapak nggak akan ketemu saya lagi… dari tadi… saya diikuti anak buah mereka… selamat tinggal pak Kevin")

 (“MAYA!! JANGAN TUTUP!! JANGAN!! KAMU DI MANA?!”) teriak Kevin

Terdengar suara benda jatuh..

Bresek.

Jeritan Maya yang menusuk…

    "Aaakh—!!!”

Sambungan terputus..

  Kevin membeku, ponsel gemetar di tangannya, napasnya naik turun cepat, matanya berkaca-kaca menahan amarah dan ketakutan..

   "Maya… tolong kamu harus kuat, tunggu saya…”

Di detik berikutnya, notifikasi masuk.

 "File voice note, foto, lokasi samar"

Labelnya: “Bukti… Mr X.”

   Kevin menatap layar dengan rahang mengeras.

   "Desi… Mr X… Kalian berdua sudah keterlaluan.”

   Untuk pertama kalinya, ketenangan Kevin pecah sepenuhnya..

1
Setsuna F. Seiei
Tidak hanya cerita, tetapi juga pengalaman hidup. 🤗
•°ꫀꪜꪖ°•
Gak nyangka bakal se-menggila ini sama cerita. Top markotop penulisnya!
kappa-UwU
Seru abis 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!