NovelToon NovelToon
OBSESI BOS MAFIA

OBSESI BOS MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Dark Romance
Popularitas:34.1k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Cinta seharusnya menyembuhkan, bukan mengurung. Namun bagi seorang bos mafia ini, cinta berarti memiliki sepenuhnya— tanpa ruang untuk lari, tanpa jeda untuk bernapas.
Dalam genggaman bos mafia yang berkuasa, obsesi berubah menjadi candu, dan cinta menjadi kutukan yang manis.

Ketika dunia gelap bersinggungan dengan rasa yang tak semestinya, batas antara cinta dan penjara pun mengabur.
Ia menginginkan segalanya— termasuk hati yang bukan miliknya. Dan bagi pria sepertinya, kehilangan bukan pilihan. Hanya ada dua kemungkinan dalam prinsip hidupnya yaitu menjadi miliknya atau mati.

_Obsesi Bos Mafia_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 : Emosi yang Tak Terkendali

Marchel berjalan dengan gontai ke arah mobil, dia melihat Alessandro sudah ada di markas bersama dengan Justin.

“Kau tidur di sini semalam?” tanya Justin pada Marchel, pria itu hanya mengangguk saja tanpa berkata apapun.

“Kau bertengkar dengan Hulya lagi?” kali ini Alessandro yang bertanya.

“Yah apalagi yang bisa membuat aku sekusut ini, dia benar-benar membuat aku hilang akal,” jawab Marchel lalu bergabung duduk dengan kedua pria itu.

“Sana pulang, jangan begini terus, bisa-bisa dia benar-benar hilang rasa padamu, Marchel,” saran Alessandro, Marchel membawa pandangan padanya lalu mengangguk.

“Aku memang akan pulang, aku pergi dulu.” Marchel meninggalkan kedua anak buah kepercayaannya tersebut di markas.

Mobilnya melaju dengan kecepatan sedang menuju mansion, setibanya di rumah besar itu, dia langsung saja ke dalam kamar dan melihat kamar itu masih berantakan oleh obat-obatan semalam, darah yang sudah mengering di lantai dan mulai khawatir karena tidak melihat Hulya.

Marchel mengikuti jejak darah di lantai yang menuju ke arah kamar mandi dan darah tersebut juga menghitam bukan seperti darah dari kaki Hulya semalam.

Marchel bergegas membuka pintu kamar mandi dan kaget melihat Hulya tertidur di dalam bathub, tangannya masih terikat, wajahnya sangat pucat dan air bathub berubah merah karena darah, Marchel bisa mencium bau anyir darah yang tidak biasa.

“Hulya, bangun.” Marchel menepuk pelan pipi Hulya, wanita itu tak bergeming sama sekali. Dia melepas ikatan di tangan Hulya lalu menggendong dan membawanya ke rumah sakit.

Wajah Hulya penuh memar, juga begitu pucat, Marchel tidak bisa lagi berpikir jernih, jantungnya berdegup kencang saat ini.

...***...

“Hulya keguguran di usia kandungan dua minggu, semua ini karena kekerasan fisik yang dia alami, sekarang Hulya harus dirawat beberapa hari sampai kondisinya kembali membaik,” jelas dokter wanita yang mengobati Hulya, Marchel kaget bukan main mendengar semua itu, dia terpaku dan setelah dokter pergi, Marchel memasuki ruang rawat Hulya.

Wanita itu membuang muka ketika Marchel masuk. Benci sekali dia dengan Marchel saat ini.

“Maafkan aku Hulya, aku menyesal,” ungkap Marchel, Hulya menahan amarah dalam dirinya, dia tidak memiliki tenaga untuk mendebat Marchel sekarang.

“Pergilah, aku tidak ingin melihat kamu di sini, aku muak denganmu,” usir Hulya yang masih enggan menatap Marchel, pria itu hanya bisa menunduk, menggenggam tangan Hulya lalu menciumnya.

“Tolong maafkan aku Hulya, jangan membenciku, aku hanya kesal karena kau terus mencoba kabur.”

“Pergi dari sini, sebelum aku memutuskan untuk bunuh diri di hadapanmu,” ancam Hulya yang membuat Marchel kaget.

“Jangan begini, aku tidak tahu kalau kamu sedang hamil, maafkan aku.”

“Lalu? Kalau aku tidak hamil? Kau berhak menghajar aku seperti semalam hah? Kau pikir aku ini samsak tinjumu? Kau itu pria macam apa? Memukuli wanita sepertiku, kau pikir hebat begitu?” Hulya yang hilang sabar kembali menantang Marchel, dia seakan memiliki energi baru untuk melawannya.

“Oke aku akui kalau diriku salah, tolong maafkan aku.”

“Aku tidak butuh maaf darimu, aku hanya ingin bebas, bebas darimu dan bebas dengan hidupku.” Marchel yang mencoba mengontrol emosinya tidak terima dengan perkataan Hulya.

“Aku tidak akan membebaskanmu.”

“Kalau begitu, kenapa tidak kau bunuh saja aku?”

“Kau ingin mati?”

“Iya, aku lelah hidup denganmu, aku juga punya kehidupan sendiri, siapa yang kuat hidup dengan pria gila penuh obsesi seperti dirimu, brengsek.” Marchel menggenggam kuat tangan Hulya lalu mencengkeram rahang wanita itu, kali ini tidak ada ketakutan di mata Hulya pada Marchel.

“Jangan terus-terusan menguji kesabaranku, atau aku benar-benar akan mengakhiri hidupmu,” ancam Marchel, Hulya tersenyum remeh.

“Silakan, kau pikir aku takut? Dari dulu kau selalu mengancam akan membunuhku tapi tidak kau lakukan juga.” Marchel mencabut infus di tangan Hulya dengan paksa sehingga darah di tangan itu muncrat mengenai wajah Marchel.

Hulya tidak meringis sama sekali, bahkan dia siap jika Marchel memang membunuhnya kali ini. Marchel yang memang telah kesal, langsung menekan perut Hulya dengan kuat sehingga wanita itu membuka mulut karena kesakitan.

“Sakit,” jerit Hulya, Marchel langsung membekap mulut itu dengan mulutnya dan menciumi bibir Hulya dengan ganas.

Tangannya semakin kuat menekan perut Hulya sehingga di jalan lahir Hulya mengeluarkan banyak darah yang membasahi seprai.

Hulya memukuli punggung Marchel, dia sudah tidak kuat lagi dengan semua kegilaan Marchel ini, perutnya benar-benar sangat sakit.

Saking sakit yang dia rasakan, Hulya akhirnya pingsan, Marchel menghentikan tindakannya itu lalu tersenyum puas, sekarang memang sisi iblisnya yang muncul, tak ada rasa kasihan pada Hulya sama sekali.

“Makanya, jangan pancing emosiku terus. Kau sendiri yang menderita, Hulya. Tidurlah dengan nyenyak, aku akan kembali entah melihat kau sadar atau kau mati,” gumam Marchel sambil mengusap lembut kepala Hulya dengan seringainya, dia meninggalkan ruangan itu dan memberitahu dokter mengenai kondisi Hulya.

Segera tim dokter menangani Hulya dan Marchel sendiri pergi entah ke mana. Uang jelas, dia butuh tempat untuk menenangkan pikiran.

...***...

Alicia memulai bisnisnya sendiri dengan membuka toko kosmetik di Las Vegas, semua itu juga didukung oleh wajahnya yang sangat cantik dan kulitnya yang begitu mulus.

Dengan modal yang pernah Dexter berikan padanya dulu, bisnis itu berkembang, awalnya Alicia hanya membuka toko online dan cukup bagus perkembangannya, sekarang dia sudah memiliki cukup uang untuk membeli sebuah toko.

Dexter tidak pernah lagi menemui atau menghubunginya, tak ada hubungan atau ikatan apapun di antara mereka.

“Dengan begini, aku bisa mengobati diriku, semoga saja semua berjalan dengan baik dan kamu, sehat-sehat di dalam ya, Mommy akan selalu menjaga dirimu dengan baik,” seru Alicia pada anak yang berada di dalam perutnya.

Alicia tengah hamil tiga minggu, anak yang dikandungnya saat ini adalah benih Dexter, Alicia sengaja tidak memberitahu Dexter karena memang tidak menginginkan pertanggung jawaban apapun.

Alicia menjalani hari-harinya dengan baik, menjadi wanita karir seperti yang dia impikan selama ini.

Malam ini, Alicia pergi ke mall, membeli beberapa keperluannya dan beberapa barang untuk di rumah. Dia baru saja menyewa rumah sederhana yang dekat dengan pusat kota, agar ke toko nanti tidak terlalu jauh.

“Maaf Nona, ini milikmu?” seorang pria memberikan dompet pada Alicia.

“Iya milikku, terima kasih banyak, aku tidak tau harus apa kalau dompet ini hilang,” balas Alicia dengan ramah dan ceria.

“Lain kali hati-hatilah,” kata pria tersebut.

“Iya terima kasih.”

Alicia kembali sibuk memilih beberapa barang, selesai belanja, dia menunggu taksi untuk pulang, cukup banyak belanjaan yang dia beli.

“Apa mau aku bantu?” tegur pria yang menolongnya tadi.

“Oh tidak, aku menunggu taksi saja.”

“Di mana alamatmu?” Alicia memberitahu alamatnya dan kebetulan pria tersebut juga akan ke arah sana.

1
Wiwit Widia
Kerasa banger nih mual di atas mobil begini🤭
Wiwit Widia
Nah bakalan kagak ada saingan juga si Hulya, dia nerapin sikap posesif si marchel 🤣
Adira
secara gak langsung, hubungan mereka membaik karena rencana justin juga kan.
Adira
antisipasi sejak dini si hulya💪
Caterine Selyn
Masih ada malu dia, coba kalo gak ada pelayan, bakalan diterkam tuh di meja makan🤣
Caterine Selyn
Emang ya ni org kagak bisa kontrol diri banget🤣
Juwita
Dia kalo lagi mode waras ingat semuanya, coba kalo emosi, lupa diri
Juwita
Elu udh diterima sama hulya lagi, perbaiki sikap lu chel, jgn sampe ini kandungan gugur lagi gara2 elu yaaa
Rissa Squad
Sabar napa baaanggg🤣
Rissa Squad
pintar banget hulya bikin syaratnya💪👍
Alle
emang kadang mual bakalan ilang kalo di bawah kucuran air
Alle
Bakalan diintilin kemana2 si marchel🤣
Alda Fatimah
Jangan emosian lagi lu chel, jgn sampe ini anak kagak lahir gara2 elu yeeee
Alda Fatimah
Emang si marchel kudu diginiin biar insap
ISMI PRADIPTA
sultan mah bebas mau dekor kapan aja
ISMI PRADIPTA
Udh dikasih kesempatan rujuk jangan disia2in lagi marchel
Kakak Echa
Dia ini bikin baper maksimal kalo lagi gak emosi, tpi kalo udh emosi kek setan
Kakak Echa
Jangan sia2in lagi si hulya, kadang lu rada2 ya chel
Helena Hivoshi
Marchel kalo lagi mode baik bikin baper tpi kalo mode emosi pengen gue tendang jauh jauh
Helena Hivoshi
Berat amat tapi keren syaratnya, meminimalisir perselingkuhan🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!