NovelToon NovelToon
Dari Babu Jadi Mantu

Dari Babu Jadi Mantu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:16k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Bagaimana caranya Hanum si preman pasar yang bar- bar seketika menjadi anggun saat dia harus menikah dengan anak majikannya.

"Ada uang Abang kucinta. Gak ada uang Abang kusita."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuan Muda

"Kamu benar-benar mau bekerja disini?" tanya Ningsih saat Hanum menemuinya, dan kini Hanum masih berdiri di depannya dengan gugup.

"Iya, Bu. Asalkan pekerjaan halal dan tidak aneh- aneh, saya mau."

Ningsih tersenyum kecil. "Baik, Lukman siapkan kontraknya," ucapnya pada seorang pria yang sejak tadi berdiri di belakangnya.

"Baik, Nyonya." Lukman mengangguk lalu segera pergi.

Hanum mengernyit saat melihat kontrak di depannya. "Harus pake kontrak Bu- eh, Nyonya?" Hanum melihat pada Lukman yang juga memanggil Ningsih dengan sebutan Nyonya. Bukankah dia juga harus melakukannya?

"Ya, tidak sembarang orang bisa bekerja disini. Semua yang ada di dalam rumah ini dilarang menjadi konsumsi publik dan harus di rahasiakan. Jika tidak, kami akan menindak dengan hukum pidana. Termasuk gosip dan isu yang telinga kamu dengar harus menjadi rahasia hingga mati. Jadi kamu harus menyetujui beberapa perjanjian dengan kami," jelas Lukman.

Hanum bergidik ngeri. 'Serem banget sih,' ucapnya dalam hati.

"Jadi kamu setuju?"

Hanum mengangguk. "Kalau itu saya setuju, Nyonya. Lagian saya juga gak suka bergosip." Hanum terkekeh.

Ningsih mengangguk ke arah Lukman, pria itu segera pergi, dan Hanum menandatangani

"Satu lagi. Mulai sekarang sampai satu minggu kedepan kamu akan mengikuti tata cara menjadi pelayan disini." Hanum kembali mengernyit.

"Nantinya kamu hanya akan melayani kebutuhan anak saya. Dan itu perlu pelatihan khusus."

"Anak Nyonya?" Bukannya Hanum akan menjadi pembantu kenapa sekarang dia harus menjadi pengasuh. "Anda punya anak kecil?"

"Tidak, dia berusia 25 tahun."

Hanum mengangguk. Bagi orang kaya bukankah memiliki pembantu pribadi juga sudah biasa. Dan bukankah itu bagus, dia juga tak akan lelah kalau hanya melayani satu orang.

"Lukman." Ningsih kembali memanggil pria bernama Lukman. "Mulai ajarkan dia." titahnya dengan suara yang masih tertata dan lembut.

Hanum mengangguk hormat lalu mengikuti Lukman dengan membawa tas berisi pakaiannya. Sepanjang jalan Hanum melihat sekelilingnya dimana rumah ini begitu mewah dan megah. Seumur hidup Hanum yang sudah menginjak 19 tahun ini baru kali ini Hanum menginjak lantai marmer yang mewah. Saat masuk Hanum di beri sandal khusus hingga dia tak merasakan dingin di kakinya. Padahal Hanum tak keberatan meski harus telanjang kaki saking inginnya menginjak lantai mewah itu.

Hanum mengernyit saat melihat sekitarnya, dimana banyak wanita muda yang seusianya atau mungkin beberapa tahun di atasnya memakai seragam hitam dengan celemek warna putih berenda. Kalau diingat- ingat Hanum seperti pernah melihat itu seperti seragam- seragam pelayan yang dia lihat di tv- tv.

Hanum rasanya sudah jauh mengikuti Lukman berjalan hingga dia tiba di sebuah ruangan dimana ada seorang wanita paruh baya yang duduk di sebuah kursi kerja.

"Bu Ratna. Ini pelayan yang Nyonya siapkan untuk Tuan Muda." Lukman menunjuk Hanum yang seketika mengangguk sopan.

"Saya Hanum." Hanum memperkenalkan dirinya.

Wanita bernama Ratna itu melihat Hanum dari atas ke bawah.

"Kamu yakin?" Lukman mengangguk, namun saat ini Ratna berdiri dan menyeret Lukman menjauh. "Kamu yakin badan kecil begitu akan kuat melayani Tuan Muda?"

Lukman menoleh pada Hanum yang menatap penasaran pada mereka yang saling berbisik.

"Aku tidak tahu. Ini pilihan Nyonya sendiri." Ratna mengangguk, lalu kembali menatap Hanum.

"Baiklah, kamu ikuti aku!" Hanum menatap Lukman yang mengangguk dan dia pun tanpa ragu mengikuti Ratna.

"Badan kamu kotor, mandi dan bersihkan diri kamu." Ratna mengajak Hanum memasuki sebuah kamar. "Ini kamar kamu. Satu jam kemudian kamu harus sudah bersih."

Hanum menatap dirinya. Dia menggunakan celana jeans juga kaos hitam lengan panjang yang sudah belel. Mungkin itu yang di maksud dengan kotor. Karena kalau mandi, sebelum datang Hanum juga sudah mandi.

"Lima belas menit saya sudah selesai, Bu." Tentu saja Hanum tidak perlu satu jam untuk mandi, karena dia bahkan bisa mandi dalam lima menit.

"Oh, tidak. Pantas badan kamu kotor," ejeknya.

Hanum menaikan alisnya. "Tuan Muda tidak suka kotor, jadi kamu harus memastikan semuanya bersih. Bahkan jangan sisakan upil sedikit pun." Hanum menyentuh hidungnya yang tiba-tiba berkedut.

"Pakai semua perawatan yang ada, pastikan kamu benar-benar higienis dari ujung kepala hingga ujung kaki."

Higienis? Ratna kira badannya cucian?

Hanum mengangguk. "Satu jam lagi kamu temui aku di ruanganku. Dan jangan lupa pakai seragammu." Hanum melihat ke arah ranjang dimana ada seragam yang sama seperti para pelayan lainnya.

Ratna pergi dan Hanum segera memasuki kamar mandi untuk segera mandi. Hanum mengernyit saat melihat kamar mandi yang begitu mewah. "Ini kamar mandi babu?" Hanum memang sekolah hingga SMP. Namun dia juga tidak berwawasan sempit. Dia suka menonton tv dimana dia melihat drama- drama Korea yang terkadang memperlihatkan ruangan- ruangan mewah.

Apa masuk akal pembantu memiliki kamar dan kamar mandi mewah?

Baiklah, itu bukan urusannya tapi, satu masalahnya. "Begimana make nya?" Hanum melihat banyaknya peralatan dan sabun yang katanya harus dia gunakan semuanya.

Hanum merogoh sakunya dan mengeluarkan hape bututnya. Meski dia beli dengan harga murah karena barang second, tapi ini masih bisa di gunakan. Hanya saja masalahnya adalah Hanum tidak memiliki paket internet.

Hanum berdecak. "Sialan emang. Kenapa gue kagak ngebon pulsa dulu tadi sama Si Jono." Namun saat dia menyalakan wifi di ponselnya rupanya ponselnya langsung terhubung. "Wuah internet geratis nih." Hanum tersenyum senang. Tentu saja dia yang memiliki ekonomi yang pas- pasan bahkan banyak kurangnya, jarang membeli paket internet. Hanya saat- saat penting saja Hanum mengisinya. Atau dia kadang nyolong wifi tetangga yang gak pake password.

Hanum mulai berselancar dan mencari apa saja yang ada di depannya, dan yang membuat Hanum ternganga harga dari sabun cair, lulur, dan aroma terapi di depannya sangat mahal.

"Ini mah perawatan buat manten kali?" tapi Hanum tak peduli dia hanya perlu segera mandi dan menemui Ratna.

Meski Hanum di buat repot bahkan untuk membersikan gigi saja dia harus melakukan beberapa langkah yang merepotkan, tidak seperti biasanya yang hanya menggunakan sikat gigi dan odol lalu kumur-kumur. Hanum melakukan semua langkah termasuk membersihkan sela- sela gigi dengan benang khusus gigi. Hanum benar-benar mengikuti perintah Ratna yang bahkan tidak menyisakan upil sedikit pun.

Hanum kerepotan, tapi sekaligus penasaran dengan semua tahapan. Hingga semuanya terlewatin dan Hanum menyelesaikan dengan lancar.

"Jenius sih lo, Num." Hanum tersenyum bangga.

Hanum berjalan ke arah meja rias dan melihat produk perawatan wajah yang juga harus dia gunakan. Tapi mengingat Hanum tak bisa menggunakan riasan dan tak ingin berakhir mempermalukan dirinya, Hanum hanya memakai dasarnya saja seperti pelembab dan bedak. Hanum melihat dirinya di cermin dengan balutan seragam pembantunya.

"Wuah gila. Cakep bener, lo Num," pujinya pada diri sendiri. Hanum melihat kulit tangannya yang nampak sedikit bercahaya dari sebelumnya membuatnya kagum.

"Baru pake seragam pembantu nih, gue. Begimane nanti kalau pake gaun." Hanum tertawa dengan menutup mulutnya bergaya sok anggun.

Hanum berdehem saat mengingat dia harus segera menemui Ratna untuk segera melatihnya, dan bergegas keluar dari kamar.

Hanum akan berbelok ke ruangan Ratna saat mendengar bisik- bisik beberapa gadis yang berseragam sepertinya bersembunyi di balik tembok dengan tatapan ke ruangan besar dimana pintu masuk berada.

Hanum mengernyit lalu berjalan mendekat saat merasa penasaran dengan apa yang sedang mereka lihat.

"Tuan muda kalau di lihat dari jauh, ganteng banget," ucap salah satunya.

"Dari deket juga ganteng. Sayang sifatnya kayak iblis," ucap satunya lagi.

Hanum membelalakan matanya saat mendengar ucapan dari para pelayan itu. Tuan muda yang di maksud adalah Tuan muda yang akan dia layani, kan?

....

1
Patrish
melihat karakter Hanum... sepertinya akan mudah dia melalui drama drama lanjutan....
Nana Colen
iya Hanum pasti akan banyak drama karena orang kaya itu rumit 🤣🤣🤣🤣
Patrish
susah banget ya mau dapat 20M...
Patrish
Arya... ingat.. jangan mengingkari suara hati..... pamali boz
Patrish
apakah dulu setelah diculik sudah ditangani psikiater? sampai se dewasa ini Arya tidak bisa mengendalikan diri...
Patrish
gubraaakkk.... bagaimana cara ngajaknya... 🤔🤔🤔🤔😮😮😮
Patrish
calon mantu orang kayaahh ... pengamanan tingkat premium
Patrish
cari donor ginjal di mana Num... 😢😢😢😢
Patrish
welcome to the jungle .. Hanum.... akan banyak semak belukar yang akan menghadang jalanmu... semangat... niat baik akan berakhir baik...
Patrish
sudahlah Num... 20 M.... semua aman...
Patrish
SAKRAL.... kalo SAKLAR itu sumber aliran listrik🤭🤭🤭😃😃😃😃
nenah adja: 🤣🤣🤣 baru liat maaf, typo ternyata 🙏
total 1 replies
Patrish
💪💪💪💪💪💪💪💪
Patrish
pastinkerasa juga pas tangannya dibalut... makanya pura2 tidur... denger juga dia gumannan si Hanum
Patrish
pelatihan teori.. prakteknya jauuh.... 😄😄😄
Patrish
baru ketemu malam ini... langsung cuuzz.. sampai part ini aku syuuka.... bahasanya enak dinikmati.... terus menulis ya.... semangaat.. 💪💪💪
partini
siap kan lidah tajamu Hanum sebentar lagi Ketemu para Kunti
Amidah Anhar
Up lagi donk,...
Doble Up kalau boleh kak
Amidah Anhar
terimakasih Upnya
💗vanilla💗🎶
duh si ibu bs aja modus nya maksa si hanum
partini
kalau mulut tajam nya jangan di latih jadi lembut kaya lelembut yg satu itu di butuhkan untuk menghajar lawan nanti di pesta
Amidah Anhar: Up lagi donk...
Jangan buat Hanum kehilangan jati dirinya untuk melawan dengan kata kata yg elegan
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!