Kujual Tubuhku Demi Ibuku.

Burhan semakin bingung saat ibunya Mira melontarkan pertanyaan kepadanya dan sekarang dia semakin yakin kalau sesuatu yang buruk sudah terjadi kepada Mira membuatnya semakin panik tapi dia berusaha pura-pura tenang di hadapan ibunya Mira.

" Aku tanya kamu siapa? Apa kamu majikan Mira? Dimana Mira kenapa dia tidak pulang sudah dua hari ini?" Pertanyaan bertubi-tubi di lontarkan Ningsih kepada Burhan.

" Benar...!! Saya majikannya aku hanya mau bilang kalau Mira lembur untuk beberapa hari ini dan kemarin saat bekerja dia kehilangan ponselnya makanya tidak bisa menghubungi ibu.Aku datang kemari hanya ingin mengatakan itu." Ucap Burhan mencari alasan yang tepat.

" Apa..!!! Lembur syukur Alhamdulillah,aku takut sekali,aku kira sesuatu yang buruk terjadi kepada anakku terima kasih tuan sudah Sudi datang memberi tahu kebenarannya." Jawab Ningsih dengan wajah yang penuh kegembiraan.

" Iya saya pamit bu,secepatnya kalau proyek kami selesai dia akan segera pulang." Jawab Burhan lalu dia buru-buru meninggalkan rumah Mira.

" Maafkan aku Mira,aku tidak bermaksud membohongimu,aku hanya sedikit tidak tega melihat ibu mu yang khawatir berlebihan." Ucapnya dalam hati saat dia memasuki mobilnya.

" Kemana kamu Mira,katakan padaku,maafkan aku yang tidak becus menjagamu kesibukan ku selama dua hari ini membuatmu pergi entah kemana." Ucapnya lagi dalam hati.

****

Sudah dua hari Burhan mencari Mira kesana kemari tapi hasilnya tetap nihil Mira seakan hilang secara misterius membuatnya sangat frustasi dan tidak ada semangat melakukan pekerjaannya.

Burhan sengaja mencari Mira sendirian tanpa melibatkan orang lain karena dia takut istrinya yang selalu curiga dengannya mengetahui tentang Mira yang dia sembunyikan dengan sangat rapi.

" Selamat pagi pak hari ini kita mengadakan rapat dengan perusahaan gemilang." Ucap asistennya yang datang ke ruangannya untuk mengingatkannya.

" Batalkan saja aku ada urusan." Jawab Burhan dengan nada yang tidak ada semangat.

"Tapi pak,sudah tiga kali aku membatalkan pertemuan ini,tidak proporsional rasanya kalau terus-terus membatalkan pertemuan ini."Jawab asistennya lagi.

Burhan menghela napas berat,dia benar-benar tidak ada semangat untuk melakukan pertemuan dengan siapa pun tapi dia juga tidak bisa bersikap tidak proporsional seperti sekarang ini.

"Baiklah kita,pergi sekarang." Jawab Burhan sembari beranjak dari tempat duduknya.

Beberapa jam Burhan mengadakan rapat dengan kliennya yang sudah dia tunda beberapa hari ini,sepanjang rapat Burhan sama sekali tidak fokus bahkan dia tidak tau apa yang mereka bahas untuk hari ini pikirannya terus melayang memikirkan Mira wanita yang sangat dia puja.

" Baiklah sekian rapat kita hari ini,nanti asisten saya yang akan memberikan keputusannya." Ucap Burhan lalu dia segera beranjak dari tempat duduknya meninggalkan beberapa tamunya.

" Sepertinya pak Burhan tidak fokus hari ini,menghabiskan waktu ku saja,untung perusahannya jauh lebih hebat dari perusahaan ku,kalau tidak sudah aku depak dia." Ucap kliennya membuat asisten Burhan salah tingkah lalu dia berulang-ulang minta maaf.

" Aku mau pulang ke rumah,kamu bisa kembali ke kantor naik taksi saja." Ucap Burhan lalu dia segera meninggalkan asistennya di depan restoran.

Sementara itu di sebuah ruangan mewah rumah sakit Mira baru saja keluar dari rumah sakit lalu kembali ke ranjangnya dia sudah benar-benar bosan di ruangan itu tapi dokter belum memberikan dia ijin pulang dengan alasan kalau dia belum pulih.

"Sialan sepertinya rumah sakit ini sedang mempersulit aku, ibu pasti sudah mencari ku,terus om Burhan kemana dia kenapa dia tidak mencari ku,sepertinya dia memang pria bajingan juga." Ucapnya dalam hati.

Selama di rawat Adam dengan sabar menemaninya,bahkan merawatnya dengan sangat sabar membelinya makanan dan buah-buahan mewah.Mira selalu menjaga jarak dengan pria itu bahkan cenderung menghindar dia masih bingung dengan sikap Adam yang sangat perhatian dengannya.

" Mira kamu sudah lapar,aku akan membelikan apa pun yang ingin kamu makan." Ucap Adam saat dia baru masuk ruangan itu dan melihat Mira duduk di pinggiran ranjang.

"Tidak mas,aku hanya ingin pulang saja,aku takut ibuku mencari ku." Jawab Mira lagi-lagi menolak tawaran Adam.Adam menghela napas berat mendengar jawaban Mira,karena setiap kali dia menawarkan apa pun Mira selalu menolaknya hingga membuatnya sedikit sedih.

" Kita tunggu dokter dulu,semua keputusan ada di tangan dokter." Jawab Adam dengan wajah tanpa ekspresi.

" Aku sudah sembuh,mereka hanya ingin uang yang lebih banyak makanya menahan ku disini." Jawab Mira lagi wajahnya selalu tampak terbebani selama di rumah sakit.

Adam terdiam mendengar jawaban Mira,padahal dia berharap mereka lebih lama tinggal di rumah sakit agar dia bisa melihat Mira wajah Mira setiap saat.

Adam menatap layar ponselnya,pada saat Mira tertidur lelap diam-diam dia mengambil gambar wajah Mira lalu memasang wajah Mira sebagai wallpaper.Wajah Mira yang polos saat berbaring tampak sangat cantik di mata Adam hingga menjadikannya wallpaper ponselnya.

Saat keduanya terdiam,tiba-tiba pintu dibuka ternyata beberapa petugas medis mengunjungi ruangan mereka.

" Dokter...Apa saya sudah bisa pulang,saya sudah sembuh dan saya sudah sangat bosan berada di ruangan ini." Ucap Mira dengan berani berharap mereka memberinya ijin untuk pulang.beberapa pria itu tersenyum mendengar ucapan Mira.

"Padahal kamu berada di ruangan yang sangat mewah bagaimana bisa kamu bosan.Kalau kamu sudah bosan ya sudah hari ini kamu sudah bisa pulang ya." Ucap sang dokter dengan sedikit candaan tentu saja Mira sangat bahagia mendengar jawaban sang dokter.

Setelah para nakes keluar dari ruangannya,Mira segera bersiap-siap untuk keluar dari ruangan itu,tidak lupa merapikan sedikit kamarnya.

"Sudah kamu tidak perlu melakukannya,aku akan mengantar mu pulang." Ucap Adam lalu mereka segera keluar dari ruangan itu dan meninggalkan rumah sakit.

Seperti biasa Mira selalu turun di depan gang menuju rumahnya,dia selalu menolak untuk di antar sampai ke depan rumahnya.

" Terima kasih ya mas,kamu sudah menolong ku,aku pamit hati-hati di jalan ya mas." Ucap Mira lalu dia segera turun dari mobil dan segera meninggalkan Adam yang masih memandanginya sampai Mira menghilang dari pandangannya.

Adam segera pulang ke rumahnya,beberapa hari merawat Mira di rumah sakit membuatnya sedikit lelah,dia yang tidak terbiasa tidur bebas membuatnya tidak nyaman tidur di rumah sakit.

" Adam dari mana saja kamu selama beberapa hari ini,duduk disini papa sama anak sama saja kelayapan entah kemana." Sungut Mamanya yang sedang duduk menunggunya di ruang tamu.

Adam menghampiri kedua orang tuanya yang sedang duduk di sofa, Adam meletakkan ponselnya di atas meja tepat pada saat itu Burhan melihat gambar Mira yang menjadi wallpaper ponsel putranya.

🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹