Ketika keturunan mafia menyamar menjadi mahasiswa yang dibully!
William Stone-Brooks memiliki maksud tersendiri hingga memilih berkuliah untuk kedua kalinya di Venesia Italia, menyamar menjadi pria pendiam, culun dan sering di-bully. Hingga satu insiden yang membuatnya tertarik kepada seorang gadis yang berani membelanya tatkala semua hanya diam saat pembullyan terjadi. Jane Stewart, itulah nama gadis pemberani dan sangat energik.
Dengan maksud terselubung, William berhasil mendekatinya hingga menjalin hubungan kekasih dengan Jane sampai hari itu tiba.
“Aku tidak ingin berurusan denganmu Mr. Mafia.” Gertak Jane menatap tajam penuh amarah ketika dia merasa dikhianati oleh pria yang pernah dia cintai.
“Sekarang kau akan selalu berurusan denganku, ketika aku akan menjadikan mu sebagai milikku, Jane Robinson.”
Deg!
SEASON 2 DARI A Baby For The Mafia Boss
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEiaMM — BAB 30
MENGHINDARI MASALAH LEBIH BAIK
“Nyonya, waktunya makan malam. Anda di tunggu di meja makan oleh Nona Aurora dan Nyonya Stacey.” Ujar sang pelayan wanita yang menunduk, saat Jane duduk diam di kursi rias dengan masih mengenakan dress merahnya.
Tentu, Jane tak menolaknya, dia bisa sedikit lebih tenang mencaritahu sesuatu tentang William kepada keluarganya, agar dia lebih jelas lagi.
“Ayo!” balas wanita cantik itu tanpa senyuman saat dia berjalan menghampiri pelayan tadi.
Sementara di meja makan, Stacey dan Aurora duduk di sana, sedangkan Dante berdiri di dekat Aurora.
“Ayo, duduklah dan makan bersama.” Pinta Aurora. Oh ayolah! Sudah berapa kali wanita itu menyuruh asistennya tadi untuk ikut makan bersama, namun Dante menolak dengan halus.
“Kalau begitu pergi dan istirahat lah.” Ucap Aurora yang sungguh baik hati.
“Saya akan berjaga di sini dan mengantar Anda besok ke kantor.” Balas Dante dengan datar namun terlihat jelas bahwa dia sedang mengkhawatirkan Aurora.
Berbeda dengan Aurora yang memejamkan mata seraya menarik napas dalam-dalam. “Dante! Aku baik-baik saja. Kau bisa istirahat— Baiklah! Tidak usah kembali ke apartemen, istirahat di sini saja, besok kau yang akan mengantarku ke kantor, okay! Sekarang istirahatlah, aku mohon!” pinta Aurora menatap lekat pria tampan itu dengan sangat memohon.
Melihat itu, Stacey tersenyum kecil sembari meneguk wine menatap Dante. “Kau sangat perhatian sekali yang Dante! Perhatianmu sangat jelas sampai aku bisa melihatnya dari matamu!” goda Stacey menatapnya sehingga pria itu cukup tercengang dan langsung pamit pergi.
“Saya akan pergi, selamat malam.”
Aurora merasa lega melihat pria itu akhirnya mau untuk istirahat. Bagaimana tidak, Dante selalu mengkhawatirkan nya tanpa memikirkan dirinya sendiri hingga rela begadang.
“Kau tidak memberi dia kesempatan Aurora? Aku tahu kau tidak bodoh, dan bisa melihatnya juga.” Ujar Stacey masih tersenyum sembari menikmati wine nya.
Aurora menunduk mencoba bersikap tenang. “Aku tidak ingin berhubungan dengan siapapun. Dia akan semakin dalam bahaya jika terlalu dekat denganku, kau tahu sendiri Bibi. Ada banyak musuh yang mengincar kita hanya keuntungan mereka.” Jelas Aurora.
“Tapi kau memiliki perasaan itu?!”
Wanita itu terdiam menatap Stacey yang juga menatapnya dengan senyuman tipis. Sampai semuanya pudar ketika Jane tia. Bersama seorang pelayan.
Stacey langsung menyambutnya dengan ramah, begitu juga Aurora yang mulai tersenyum.
“Aku pikir kau akan menolak Jane! Tapi aku suka dengan keputusan mu!” ucap Stacey saat Jane sudah duduk di salah satu kursi kosong.
Wanita dengan dress merah itu menatap ke Aurora yang terdapat perban di keningnya dan juga lengan serta punggung tangannya sebelah kanan.
“Kau baik-baik saja? Ada banyak luka di— ”
“Ya! Luka kecil!” balas Aurora sehingga Jane terdiam dan mulai menatap ke hidangan yang ada.
“Dress yang indah! Dia menyuruhmu untuk memakainya sampai dia pulang?!” tebak Aurora yang masih menatap ke Jane dengan senyuman kecil.
Jane paling muda di antara mereka, dia masih berusia 23 tahun dan hampir 24 tahun.
“Ya.” Jawab singkat Jane dengan wajah tak sukanya.
Mereka mulai makan bersama, tidak ada percakapan sata makan, sehingga ketiga wanita tadi hanya diam dan fokus melahap hidangan yang ada.
...***...
Sementara di sebuah ruangan Casino VIP. Will tengah duduk di sana, bersama dua pria lain yang merupakan seorang mafia juga yang sibuk bermain kartu bersama.
“Tuan Will! Anda sangat hebat membuat Casino berkesan seperti ini. Ada banyak pelanggan yang berdatangan jika cara Anda seperti ini!” ucap salah satu pria yang nampak senang.
Masing-masing mereka ditemani oleh para wanita seksi yang selalu seperti itu Casino.
“Kalau begitu pertahankan saja Mr. Fabio!” ucap Will dengan santai saat dia dan pria bernama Fabio itu sudah bekerjasama mengembangkan bisnis casino mereka.
“Tapi.. Jika saja ada penari seksi seperti di club, mungkin itu lebih menarik!” saran pria lainnya terkekeh kecil menjijikan.
Hingga Virgil datang menghampirinya dan berbisik sesuatu.
Will dengan tatapan tajamnya, dia menyeringai devil selama 3 detik saja. “Biarkan dia masuk!” pinta Will.
Tak berselang lama, seorang wanita cantik yang mengenakan sebuah dress pendek, ketat berwarna hitam tanpa lengan, rambut tergelung rendah, baru saja melenggang masuk.
Kedua pria yang sibuk bermain tadi seketika melihat ke arah datangnya wanita asing tadi. Dan Will— pria itu hanya diam saja menatap lurus sampai wanita tadi duduk di salah satu sofa kosong.
“Namaku Karen Robinson! Aku ingin tahu, siapa di antara kalian yang bernama Stone-Brooks?! Aku datang hanya ingin bertemu dengannya!” ucap Karen menatap terus ke arah Will si pria tampan pemilik mat tajam abk elang.
“Me! (Aku)!” jawab William terus terang tanpa menatap ke wanita tadi.
Karen menyeringai kecil saat dia baru pertama kalinya melihat seorang William Stone-Brooks cukup dekat. Bahkan saat pria itu menyamar menjadi mahasiswa pun, Karen tak pernah tahu jelas wajahnya.
“Kalau begitu biarkan aku bicara denganmu secara berdua. Hanya kau dan aku!” ucap Karen.
Tanpa membuka omongan, kedua pria di sana segera pamit pergi ke Will saat itu juga sehingga ruangan tersebut menjadi hening ketika hanya ada dua orang saja.
William bersandar santai, menatap ke Karen dengan pengamatan yang rinci. “Peter yang mengirimimu?” tebak Will membuat Karen tersenyum kecil.
“Yah!”
“Kau tahu, aku bisa membunuhmu saat ini juga Mrs. Robinson!” ucap Will terdengar santai tapi sangat jelas dan penuh ancaman.
“Apa kau pikir... Aku tidak bisa melawan mu?! Lupakan untuk sejenak. Aku ingin bertemu langsung dengan William Stone-Brooks yang memiliki tekad untuk membunuh Robinson!” jelas Karen masih di dengar oleh Will dengan tatapan santai.
“Aku tahu kau mengincar ayahku Mr. William! Tapi kedatangan ku di sini, aku ingin mengincar adikku. Aku tahu kau sangat melindunginya saat ini.”
“Aku tidak ingin mendengar basa-basi seorang wanita. Pergilah!” pinta Will mencoba menahan emosinya karena dia memang mengincar Peter.
“Okay!! Kau sangat antusias dan seksi dan aku sangat suka dengan pria seperti mu!” ucap Karen mulai berdiri dari duduknya. “Aku menginginkan Jane, berikan dia kepadaku dan kita sepakati sesuatu.” Ucap Karen dengan serius.
Wanita itu benar-benar akan mengajukan kesepakatan kepada Will untuk pertukaran seseorang yang mereka inginkan satu sama lain. Termasuk ayahnya sendiri, Peter Robinson. Yang benar saja.
“Aku harap kau memikirkan-nya. Tidak aja yang menarik dalam Jane! Jika kau ingin lebih dari seorang wanita, kau bisa memanggilku!” goda Karen tak tahu malu.
Tentu saja Will masih duduk santai sata wanita seksi itu menatapnya sambil berdiri.
“Aku akan memanggilmu... Jika hanya ingin membunuhmu.” Balas Will dengan angkuh sehingga Karen menyeringai kecil lalu pergi tanpa senyuman.
“Shit!” Umpatnya kecil.
yg mencelakaimu itu orang suruhan ipar nya will loh Aurora 🙂😂🫢🤭
Apkah peter Robinson salah-satu penghianat di bisnis Donovan dulu nya...sprti nya iya..
Dinikahi selanjut nya utk di cintai ..benar bgitu kan will 🥰😘
apakah kamu harus terluka dulu di tangan orang lain Jane baru kamu patuh kepada Will???? 🤔🤔🤔
Apakah Aurora akan mengalami sesuatu di tengah jalan???
sprti nya Nat hrs di beri pelajaran sama Dante 😀😂🫢🤭
klu will yah jiwa2 ayah nya Donovan keras kepala & tanpa belaa kasih sm musuh..
kpn thor aurora di bikin romantis sama asisten dante hehehehehe
apakah mereka mau menyerahkan nyawa mereka sndri????
edan wkwkwkw