NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Warga Desa

Misteri Kematian Warga Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Tamat
Popularitas:60.8k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

menceritakan tentang kisah dyah suhita, yang ketika neneknya meninggal tidak ada satupun warga yang mau membantu memakamkan neneknya karena di fitnah sebagai penyembah setan.

akhirnya dyah terpaksa memakamkan jasad neneknya seorang diri. tidak lama setelah kematian neneknya dyah yaitu nenek saroh kematian satu persatu warga desapun terjadi! di mana korban yang meninggal sebelumnya mendapat teror nenek minta gendong.

semua warga menuduh dyah pelakunya, namun dyah tidak mengaku karena merasa tidak pernah membunuh satupun warga.

apa yang terjadi di desa itu? dan bagaimana cara menghentikan semua ini.

yuk ikuti ceritanya.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

cerita masa lalu

"Tunggu!" Teriak pria itu kala ayunina berlari menghindar.

Ayunina berusaha naik ke atas namun langkahnya tak kalah lebar dai pria itu. Sehingga belum sempat ia sampai ke tepi bukit, pria itu sudah berhasil menggapainya.

"Tunggu!" Ucapnya lagi. Pria itu mencekal lengan ayunina dan membuatnya berbalik menatap pria tersebut.

"Lepas!" Seru ayunina berusaha meronta.

"Tolong dengar dulu!" Tahan pria tersebut.

"Apakah kamu bidadari?" Tanya pria itu yang kini membuat ayunina mengerutkan keningnya.

"Bidadari?" Ayunina tertawa lepas, kala mendengar pertanyaan dari pria itu. Bagaimana mungkin dia bisa mengira kalau ayunina adalah bidadari.

"Kenapa kamu tertawa?" Tanya pria itu.

"Tidak. Kamu lucu, mana mungkin ada bidadari di sini."

"Oh, aku pikir."

"Kenalkan, namaku pramita sri pandega, panggil saja pandega, kalau kamu?" Tanya pria itu yang kini di ketahui bernama pandega.

Ayunina tak langsung menjawab, ia menatap ke arah pandega beberapa detik.

"Aku wanita penunggu air terjun!"

Deg!

Jantung pandega berdetak begitu kuatnya mendengar jawaban ayunina.

"Haha... kamu itu lucu sekali." Ucap ayunina dengan tawa, kemudian ia melanjutkan, "ya, tidaklah. namaku adalah ayunina kartika putri, kamu bisa memanggilku ayunina atau ayu saja juga boleh."

***

Hari hari terus bergulir. Mengenal ayunina di tengah hutan membuat pandega hampir setiap hari selalu mendatanginya. Merasa nyaman dengan kedekatan mereka, membuat ayunina tak lagi ragu menceritakan permasalahan hidupnya.

"Kenapa kamu tidak ke desa saja? Nanti bapakmu biar di periksa di puskesmas. Kalau tidak besok akan aku bawakan obat puskesmas, kamu ceritakan apa penyakitnya." Ucap pandega setelah ayunina menceritakan tentang penyakit yang di derita bapaknya.

"Ndak bisa pandega. Kamu harus tahu, ibu dan bapakku sangat melarang aku untuk ke desa. Aku tidak tahu apa sebabnya. Kamu membawakan obat saja tidak akan bisa memberikannya. Kenapa? Karena kalau sampai mereka tahu kita berteman sekarang, pastilah aku tidak akan boleh lagi keluar rumah, kamu juga pasti akan di hajar habis habisan oleh bapakku." Jelas ayunina.

'Lalu, sekarang bagaimana?"

"Entahlah, ga. Aku juga tidak tahu, aku khawatir dengan bapak tapi aku juga tidak bisa berbuat banyak."

Ayunina tampak sekali bersedih, membuat pandega iba terhadap dirinya. Gadis secantik ayunina mungkin saja akan menjadi kembang desa, jika tinggal di sana namun nasib berkata lain untuknya.

"Bagaimana kalau kamu kabur saja?!" Ucap pandega.

Ucapan pandega mampu membuat ayunian mendongak menatap wajah pandega. Wajah pandega juga tidak tampak main main setelah mengatakan hal tersebut.

"Gila kamu ga. Mana mungkin aku kabur, aku ndak mungkin tega ninggalin ibuku yang sedang kesusahan, aku ndak mau nambah beban pikirannya!" Tolak ayunina dengan lantang.

"Bu-- bukan begitu maksudku yu. Ya, kan kasihan bapak kamu, dia lagi sakit juga. Terus gimana sekarang?" Tanya pandega.

"Aku akan coba bicara sama ibu, ga. Siapa tahu ibu berubah pikiran, mengingat keadaan bapak sekarang yang sangat menghawatirkan."

***

Waktu berjalan cepat tidak terasa malam telah tiba.

Hewan liar mulai membunyikan suara mereka yang khas. Di tengah malam, hutan yang begitu lebat, suara jangkrik yang begitu riuh, ayunina menatap nanar ke arah ibunya yang sibuk mengelap tubuh bapaknya menggunakan kain basah.

Tangannya memilin ujung baju yang dia kenakan. Bingung ingin mengatakan itu semua dari mana.

"Bu!" Panggilnya setelah ibunya selesai mengelap tubuh bapaknya.

"Ada yang ingin ayu bicarakan. Ayu tunggu di luar, sambil bakar jagung." Ucap ayunina pelan.

Dia menunggu ibunya keluar dari rumah dengan perasaan yang tidak karuan.

Tak berselang lama dyah keluar juga dari dalam rumah. Matanya tampak sembab yang pastinya sedih dengan keadaan rizky. Ia juga bingung tak tahu apa sakitnya dan tak tahu bagaimana cara menyembuhkannya.

"Apa yang ingin kamu bicarakan ayu?" Tanyanya lirih.

Ayunina tidak menjawab, matanya sibuk menatap mimik wajah ibunya yang tampak sekali bersedih.

"Bu, jagung belum kejual bagaimana?" Tanyanya pelan. Mencoba mencari awalan untuk bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya ia inginkan.

"Entahlah yu. Lagian jagungnya lumayan banyak kali ini. Rasanya ndak mungkin ibu bawa keluar, bapakmu juga tidak mengizinkan. Kalau di biarkan pasti akan membusuk. Itu yang ibu buat ampok sudah sangat banyak, itupun belum terjual, ibu bingung mau di apakan lagi." Ucap dyah yang semakin bersedih.

Biasanya olahan jagung akan dia buat nasi ampok untuk di jual ke pasaran, tetapi sayangnya di rumah masih sangat banyak. Kalau di buat semua, takut berjamur sebelum di jual.

"Bagaimana kalau ayu yang bawa, bu?" Tanya ayunina begitu pelan mengatakan setiap kalimat kepada ibunya.

Dyah menatap ke arah putrinya, dengan tatapan terkejut dan setengah menahan amarah.

"Ayu! Kamu tahu bukan, bapakmu ndak akan mengizinkan kita berdua pergi dari hutan ini. Kamu jangan sekali kali memaksa! Kamu mau bapakmu tambah sakit?!" Sentak dyah.

Ayunina yang memiliki sifat tidak bisa di bentak menarik nafas dalam. Berusaha menahan emosinya.

"Bu, bapak lagi sakit. Kita ndak tahu sakit apa. Sekarang kita diam saja? Bahkan bapak juga sama sekali tidak bisa berdiri, ayu takut, bu!" Ucap ayunina sembari meneteskan air mata.

Dyah terdiam mendengar ucapan anaknya. Sejujurnya dia juga takut apabila penyakit yang di derita suaminya adalah penyakit parah.

"Bu, sebenarnya apa sih yang membuat bapak sampai tidak mengizinkan kita, untuk tidak keluar sama sekali dari hutan ini?" Tanya ayunina.

Dyah kembali terdiam, wajahnya nampam kebingungan, antara ingin mengatakan kebenaran tentang masa lalunya, atau tetap menutupi untuk menghindari apa yang di katakan oleh neneknya sebelum ayunina lahir.

"Jaga apa yang perlu di jaga, jangan sampai apa yang kamu lakukan, di ikuti oleh anakmu!"

Ayunina memiliki amarah yang begitu tinggi, sedangkan dyah tahu, kalau sampai kapanpun dayu masih ada di sekitar keluarganya. Dyah tidak ingin ayunina mengalami apa yang dahulu dyah alami, yaitu membunuh warga desa.

"Bu, tolong ceritakan pada ayu, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kita sampai tinggal di hutan ini sendirian!" Desak ayunina.

Dyah menarik nafas dalam mencoba menenangkan dirinya.

"Sebenarnya dulu ibu dan bapak..."

Dyah mulai menceritakan apa yang dia alami dahulu. Mulai dari kasusnya bersama yanto yang ingin menjadikan dirinya sebagai istri yanto, sampai neneknya yang gentayangan meminta gendong dan arwah dayu yang merasuki raganya dan mengendalikannya untuk membunuh para warga desa hingga membuat warga menghakimi dyah.

Sepanjang berceita dyah terus menangis. Mengingat kembali betapa sakit dan susahnya hidup ia dahulu, merasakan sakit yang tak hanya singgah di hatinya, tetapi juga di fisiknya. Kehilangan satu persatu orang yang dia cintai.

Ayunina yang mendengar cerita itu ikut terisak, ia tak sanggup membayangkan betapa susahnya ibunya dulu hidup.

1
Ira Resdiana
eh nisa ikut siapa dunkz akhirnya....
Neiisaa
ko mirip² sumala yaa
Neiisaa
pas bagian "apa suara hantunya seperti ini"/Toasted/
Liani purnafasary☺
jangan 2 Siska ini punya pesugihan, ada gaun itu adalah punya tumbal sblumnya. 🤪😕
Liani purnafasary☺
pilihan yang sulit y😞😌
Liani purnafasary☺
mungkin kh pria itu ank juragan yanto 🤣🤣atau jodoh Ayuu. 😃😃
Liani purnafasary☺
ishhh othor jauh amat cerita nya langsung lompat 20thn😆😆😆, mlm pertama aja blm baca lho 🤣🤣.
trs kpn balik kampung nih Thor, nunggu tumbuh uban kh? 🤭
Ira Resdiana
siska tu bukannya anak ustadz ya.. knp dia kelakuannya minus banget sejak muda nya
Liani purnafasary☺: bukan ank ustad, dia ank kpla desa, desa sbelah.
kan sbelumnya mau nikah sm Rizky tp batal, krena Rizky nikah sm Dyah dan kabur khutan waktu itu stelah izab kabul.
total 1 replies
Ira Resdiana
ah ini trounle maker memangan .. ga bs lepas. pantes kalo dl ga bertahan lama hidupnya. cb kalo hidup kek mana dia jahatnya...
Ira Resdiana
kok bisa tau yg namanya tarzan.. kan 19tahun hidup di hutan ga tau tv atau apapun kan ya.. wkwkwkwkw
bedul: mungkin ayunina pernah ketemu tarzan di sana🗿
total 1 replies
Ira Resdiana
alter ego... mmg ada sih kondisi kyk gini
Ira Resdiana
eh.. lhah kok, mana nih dyah yg asli?
Ira Resdiana
siska mgkn jg bs jd salah satu pelaku. ah othor, sy jd mikir keras niiih.. heee
Ira Resdiana
kok tau kalo dyah telanjang di depan laki².. kan aceng sendirian waktu itu, ga ada yg liat, ga ada saksi mata..
Ira Resdiana
kok curiga yanto
Liani purnafasary☺
mungkin kh yg membunuh itu nenek Dyah yg menyamar ya? 😧🤔🤔🙄🙄🙄
Liani purnafasary☺
msh menyimak
FiaNasa
akankah mereka berhasil & selamat
Sri Ningsih
kereeen
Siti Yatmi
baca marathon..krn baru nemu...bagus banget ceritanya...keikhlasan yg sesungguhnya menbiarkan cinta kira bhagia dgn cinta yg lain..akh.ratna so sweet...memaafkan ilmu yg sulit...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!