Dihina Karena Suami Bisu

Mereka lolos dari Monica, walaupun ada perdebatan antara Azila dan Monica. Kini mereka melanjutkan perjalanan untuk menuju tempat film.

Tetapi suasana hatinya Azila benar-benar hancur sekali karena Monica seenaknya mengatakan seperti itu..

Tanpa disadari mereka bertiga, kini mereka kembali bertemu orang yang super menyebalkan sama seperti Monica siapa lagi kalau bukan Sherly.

" Loh kok kalian bertiga mau kemana?" tanya Sherly saat melihat mereka bertiga

" Dia lagi dia lagi" keluhnya Azila

Hari ini rasanya sangat melelahkan bagi Azila, lelahnya bukan karena berjalan tetapi lelahnya karena bertemu dengan orang yang tidak ingin Azila temui.

" Kenapa kalian tidak memberi kabar kepadaku jika kalian sedang pergi ke Mall?"

" Apa pentingnya memberi kabar kepadamu ha?" bentak Azila membuat Bunga dan Kellyn terkejut

Ternyata Azila berbicara langsung pada intinya namun tetapi bukan Sherly yang langsung paham jika Azila tidak suka dengannya.

" Iya kitakan teman jadi seharusnya kalian mengatakannya kepadaku" jawab Sherly tanpa memahami kata-kata Azila

Azila hanya menghelakan nafasnya saja, rasanya hanya ingin menonton sepertinya banyak sekali yang mengganggu.

" Bunga, Kelly ayo kita pergi" ucap Azila kepada mereka

Mereka berdua hanya menganggukkan kepalanya, saat ingin pergi kini Sherly menahannya.

" Eh tunggu dulu dong, masa kalian meninggalkanku begitu saja" ucap Sherly membuat Azila merasa muak sekali

" Please deh jangan menahan-nahan kami" sahut Kellyn yang mulai kesal

Tetapi Sherly tidak menghiraukan itu, malah dia bertanya kepada Azila dimana Fathaan?

" Tumben suamimu tidak ikut Azila?" tanya Sherly membuat Azila mengangkat satu alisnya

" Mau dia ikut atau tidak apa urusannya denganmu?" tanya Azila dengan nada ketusnya

" Tidak apa-apa sih aku hanya bertanya saja apakah itu tidak boleh?"

" Tentu saja tidak boleh, tidak ada urusannya denganmu mengapa harus dipertanyakan" sahut Bunga yang sudah mulai kesal juga

Sherly hanya tertawa saja saat mendengar jawabannya Kellyn dan Bunga, namun ada sesuatu yang sebenarnya ingin dia katakan kepada Azila.

" Kalau begitu langsung saja deh aku mengatakannya" ucap Sherly membuat mereka bertiga bingung

Azila benar-benar tidak tau sebenarnya apa yang ingin dikatakan oleh Sherly?

" Azila, bagaimana suamimu untukku saja?"

Dug!

Jantung Azila benar-benar berdebar sekali rasanya sangat sesak saat mendengar ucapannya Sherly.

Mengapa mereka selalu mengincar Fathaan terus-menerus apakah mereka tidak memikirkan bahwa Azila adalah istri sahnya dan sedang mengandung anaknya?

" Sherly" tegur Bunga dengan nada marahnya

" Kamu benar-benar gila ya Sherly, pantasan sering menghina ternyata ini yang kamu mau" sahut Kellyn dengan nada yang sudah marah sekali

" Apa salahnya jika aku menyukainya?"

Plak!

Satu tamparan melayang kewajahnya Sherly, hal itu membuat Sherly sangat terkejut sekali sangking kuatnya membuat dia langsung menoleh kearah kiri.

Untuk Bunga dan Kellyn tidak ada terpengaruh dengan apa yang Azila lakukan kepada Sherly karena itu memang pantas dia mendapatkannya.

" Mengapa kamu menamparku Azila?" tanya Sherly dengan nada marahnya

" Karena kamu memang pantas mendapatkannya" sahut Azila dengan ketusnya

" Apa kamu bilang ha?" teriak Sherly

Namun Azila kali ini tidak akan takut lagi dimana dia mulai membalas teriakkannya Sherly.

" Apa ha?" teriak Azila kembali" Seharusnya kamu sadar diri, dari awal kamu menghina suamiku terus karena dia bisu dan tuli, dan sekarang saat kamu mengetahui suamiku sudah bisa berbicara seenak jidatmu saja mengatakan memintanya untukmu, kamu pikir suamiku adalah barang yang bisa aku kasihkan begitu saja ha?" sambung Azila

Azila yang sudah benar-benar lepas kendali, kini Bunga dan Kelly hanya bisa mencoba untuk menenangkan Azila.

" Sudah Azila, tenangkan dirimu kamu hari ini sudah terlalu banyak emosi ingat tentang kandunganmu Azila" ucap Bunga dengan lembutnya

Seketika air mata Azila menetes, dia sangat tidak tau mengapa mereka selalu menginginkan Fathaan?

" Benar yang dikatakan oleh Bunga, lebih baik kita pergi saja jangan ladeni parasit seperti dia" ucap Kellyn dengan ketusnya

Tiba-tiba.

" Parasit?" ulang Sherly dengan wajahnya terlihat kesal" Apa maksudmu mengatakan seperti itu Kellyn?" tanya Sherly kepada Kellyn

" Kenapa? Apa kamu tidak terima aku mengatakan seperti itu hm?" sahut Kellyn dengan menantang

" Tentu saja aku tidak terima karena aku bukan parasit"

" Cih! Bisa-bisanya dengan PD nya mengatakan seperti itu, apa kamu tidak sadar bahwa kamu sedang ingin mengambil suami orang ha? Makanya aku mengatakan bahwa kamu adalah Parasit, karena ingin sekali menempeli suami orang yang dulunya kamu hina terus" jelas Kellyn

Sherly merasa kesal saat mendengar ucapannya Kellyn, tetapi yang diucapkan Kellyn adalah benar tidak ada salahnya.

Kini Azila mulai merasakan perutnya begitu sakit sekali, sehingga membuatnya langsung mencengkram lengannya Bunga.

" Aw" meringisnya Azila

Seketika Bunga dan Kellyn langsung menoleh kearah Azila, dimana dia sudah mulai memegangi perutnya.

" Azila, kamu kenapa?" tanya Bunga dengan nada yang begitu khawatir sekali

" Perutku sakit sekali" sahut Azila sambil memegangi perutnya

" Azila duduk dulu" ucap Kellyn yang membawa Azila duduk dikursi depan mereka

Azila menganggukkan kepalanya, kini mereka duduk dikursi didepan. Sherly hanya melihat dengan tatapan tenangnya dia masih tidak merasa bersalah padahal itu jelas-jelas salahnya.

" Salah satu dari kalian tolong belikan minum untuk Azila" ucap Bunga kepada Bodyguard tersebut

" Baik Nona"

Salah satu Bodyguard itu pun pergi, kini satunya mendekat kearah Azila.

" Nyonya, apa anda mau saya menghajar wanita ini?" tanya Bodyguard itu membuat Azila menggelengkan kepalanya

" Tidak perlu, kamu tidak perlu menghajarnya biarkan aku yang melakukan semuanya"

" Baik Nyonya"

Azila memang sengaja tidak menyuruh Bodyguard untuk memukul wanita, setidaknya dia masih bisa melawan Sherly terkecuali mereka memang menggunakan kekerasan kepada Azila barulah dia menyuruh kedua Bodyguardnya menyerang.

Setelah beberapa menit salah satu Bodyguard itu tiba membawakan minuman untuk Azila.

" Ini Nona minumnya" ucapnya sambil memberikan kepada Bunga

" Terima kasih, nanti aku ganti ya uangnya" sahut Bunga

" Tidak usah Nona, tuan sudah memberikan kami uang untuk Nyonya"

Betapa diratukan Azila, hal itu membuat Sherly semakin sangat iri sekali kepada Azila karena suaminya memberikan uang kepada Bodyguardnya untuk dirinya.

Dimana Bunga memberikan minum itu kepada Azila agar dia merasa baikkan.

" Tenangkan dirimu Azila, kasian bayimu" ucap Bunga dengan lembutnya

" Benar Azila, jangan terlalu keras memikirnya serta tahan emosimu itu tidak akan baik untuk kehamilanmu" sahut Kellyn

" Bagaimana aku bisa tenang? Sedangkan mereka ingin mengambil Fathaan dariku"

Seketika Bunga dan Kellyn saling bertatapan, memang tidak ada salahnya yang diucapkan oleh Azila karena memang mereka menginginkan Fathaan.

" Jujur, aku lebih suka suamiku tidak bisa bicara ketiban dia sekarang ini bisa bicara, karena tidak ada satupun orang yang menginginkan dia saat dia berbicara menggunakan bahasa isyarat" jelas Azila dengan air matanya menetes

" Mengapa kamu lebih suka suamimu bisu? Kamu memang benar-benar aneh Azila" protesnya Sherly

" Itu karena aku tidak suka jika kalian semua mengincar suamiku, itulah sebabnya aku lebih suka dia berbicara menggunakan bahasa isyaratnya, dan lagi apa yang kalian pandang ha? Tentang kemewahan dan kekayaan yang dimiliki Fathaan sehingga membuat kalian berpikir untuk mengambilnya"

" Tentu saja, semua wanita pasti berpikir begitu hanya suamimu yang memiliki kekayaannya diatas"

Azila tersenyum sinis, dia tidak menyangka bahwa Sherly akan menjawabnya seperti itu.

" Benar-benar maruk sekali ya, dari awal kamu sudah menghina suamiku dan sekarang ingin mengambilnya dariku, kamu pikir aku akan diam saat kau mencoba mengambilnya? Tentu saja tidak jangan terlalu percaya diri dulu"

Bunga dan Kellyn mencoba menenangkan Azila agar dia tidak terlalu emosi, kini mereka sedang mengelus-elus perutnya Azila.

" Hey kalian berdua yang didalam perut Ibumu, tolong bekerja sama ya jangan buat Ibumu kesakitan" ucap Bunga sambil mengelus perutnya Azila

" Benar yang dikatakan Aunty Bunga, jika kalian membuat Ibumu sakit maka Aunty Kellyn yang akan menggigit kalian"

Azila tersenyum saat mendengar kedua sahabatnya sedang berbicara kepada bayinya. Rasanya sama seperti Fathaan yang selalu mengingatkan bayinya agar tidak membuatnya sakit terus.

Kini Azila kembali berbicara kepada Sherly, mungkin kali ini benar-benar sangat menyakitkan.

" Ku peringatkan kembali kepadamu Sherly, aku tidak akan melepaskan Fathaan walaupun bagaimana cobaan yang selalu datang kepadaku, karena dia adalah suamiku dan dia juga Ayah dari anak-anakku, jadi jangan coba-coba kamu ingin mengambilnya sekali kamu bertindak maka aku sendiri yang akan menghabismu Sherly"