Pahit nya kehidupan yang di alami oleh Anyer ,yang selalu di jadikan umpan keluarga nya untuk menghasilkan uang.Anyer harus terus banting tulang demi mendapat kan uang untuk keluarga yang tidak pernah menganggap nya ada yang terutama ibu dan adik tiri nya.
Hingga pada hari ulang tahun nya dia mendapat kan kejutan bahwa dia harus menikah dengan seorang mafia terkenal untuk melunasi utang utang ayah nya.
Evans Scrith seorang mafia yang terkenal dengan kekejaman nya dan harta yang melimpah limpah. Dia yang tak lain adalah orang yang akan menikahi Anyer.
Yang pasti nya dengan sebuah alasan.
Mampukah Anyer mempertahankan pernikahan nya saat dia menikah dengan seorang mafia itu? atau dia memilih untuk mengakhiri pernikahan nya?
mari simak novel saya jangan lupa tinggalkan jejak nya dan vote sebanyak banyak nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lambean, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penerbangan
Evans terbangun karena suara deringan alarm yang sengaja dia siapkan.Waktu menunjukkan pukul 03.30 Evans bangun menyadarkan diri nya dengan sepenuh nya hingga benar benar sudah fit kembali.
Dengan segera Evans masuk ke dalam kamar mandi membersihkan diri. Kemudian mengambil stelan jas yang akan dia gunakan.
Setelah merasa cukup rapi Evans mengambil ponsel dan keperluan pribadi nya.Lalu turun ke bawah karena Erdo sudah pasti menunggu di luar.
"Drttt...drt...drt..." Suara ponsel Evans yang bergetar.
"Ya halo" ~Evans.
"Tuan saya sudah di bawah "~ Erdo.
"Sebentar lagi aku akan keluar tunggu lah sebentar "~ Evans.
"Baik tuan secepat nya karena kita harus segera sampai ke bandara "~ Ucap Erdo.
" Segera" Evans menutup sambungan telfon mereka.
Evans berjalan dengan cepat sekali menuruni tangga dalam rumah.
Saat Evans ingin melangkah ke luar tiba tiba langkah nya terhenti.Seperti nya dia mengingat sesuatu.
' Anyer' Batin Evans.
Kemudian Evans berbalik kebelakang berjalan menaiki tangga menunu kamar Anyer berada.
Dengan langkah yang sangat cepat sehingga hanya memakan waktu kurang satu menit .
Evans membuka pintu kamar Anyer dengan pelan.Mata nya menyapu seisi kamar Anyer.Kamar dengan nuansa warna biru.Evans melangkah masuk ke dalam untuk pertama kali nya.
Mata Evans tertuju pada sebuah foto yang terpampang jelas di depan mata nya saat ini.
Evans melangkah mendekat ke arah foto itu.Tampak foto pernikahan mereka yang terpampang jelas sekali dengan ukuran besar.
Evans merasa ada sesuatu yang sakit di hati nya melihat foto tersebut.
'Ternyata kau memanjangkan foto pernikahan kita Anyer. Aku sangat merasa bersalah padamu. Anyer.Ingin rasa nya aku memeluk mu saat ini juga dan memberi kecupan hangat di bibir dan di kening mu.Tapi ini bukan lah waktu yang tepat untuk itu. Aku juga merasa sangat berat sekali untuk mengabaikan dan mencueki mu.Tapi ini harus ku lakukan karena keadaan tidak menentukan,aku tidak ingin kau terlibat dengan masalah ku nanti nya' Batin Evans
Tanpa sadar air mata Evans jatuh tanpa seizin nya.Dengan segera dia menghapusnya.
Evans berjalan menuju ranjang Anyer.Menatap wajah cantik Anyer,senyum kecil terbit diwajah nya.
"Aku pergi Anyer, baik baik lah di rumah mungkin ini perjalanan yang panjang.Aku sudah menyediakan pengawal khusus buat mu tanpa sepengetahuan mu. Aku pamit. " Evans berkata lirih tanpa sadar Evans mengecup hangat kening Anyer kemudian berlalu pergi dan menutup pintu kamar Anyer.
Evans berjalan dengan sangat cepat sekali.Erdo pasti sudah lama sekali menunggu pikir Evans.
"Ayo pergi" Ajak Evans saat sudah berada di dekat mobil.
"Kita sudah terlambat 5 menit tuan dari perhitungan waktu kita" Ujar Erdo karena benar saja perjalanan menuju ke bandara memakan waktu sekitar setengah jam kurang apa lagi sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 04:02.
"Yah sudah ayo cepat pergi" Evans langsung masuk ke dalam mobil kemudian Erdo masuk juga ke dalam untuk menyetir mobil.
"Ngebut saja Do " Ucap Evans.
'Ck.. dasar kau bos sesuka mu saja.Baik lah akan ku turuti.' Batin Erdo.
Erdo melajukan mobil dengan kecepatan tinggi sehingga waktu yang di makan hanya sekitar dua puluh menit kurang.
Evans dan Erdo sekarang sudah berada di bandara. Dengan segera Bodyguard mereka membawa barang barang Evans dan Erdo menuju pesawat.
Evans dan Erdo masuk ke dalam pesawat pribadi milik Evans sendiri. Dan di susul oleh bodyguard mereka juga.
Daan penerbangan pun akhir nya di lakukan atas titah dari Evans.
***
Pembaca: " thor kok Evans harus terburu buru? kan naik pesawat pribadi.
author: " Karena Evans adalah orang yang profesional jadi waktu yang dia tentukan harus dia tepati walaupun naik pesawat pribadi nya.Dan juga mereka harus cepat sampai di seoul korea untuk rapat antar perusahaan.
Sekian info nya terima kasih ^^
Hallo dukung author yah dengan cara vote like dan komen :)
emang di Australia ada yg jualan nasi goreng kayak do Indonesia??
Australia mixs Indonesia