Season 1
Rivandy Putra Dwipangga seorang CEO yang tampan,baik hati dan ceria. Tapi sifat nya berubah dingin dan arrogant, apakah yang membuat sifat nya berubah?,akan kah ada yang bisa mengembalikan sifat nya yang ceria.
Anggun Ariana Wiguna seorang mahasiswa cantik semester akhir. Sifat nya yang ramah,dan ceria. Dia juga anak tunggal dari seorang pengusaha nomor satu di asia. Walaupun Anggun anak orang kaya tapi dia tidak manja bahkan dia tidak bisa ditindas.
Season 2.
Ivander Kenzo Dwipangga anak pertama dari pasangan Vandy dan juga Anggun. Sekarang sudah menjadi remaja yang tampan dan juga pintar. Dia juga seorang model terkenal di kota itu.
Sifat Kenzo hampir sama dengan sang Daddy, dingin dan juga datar. Tapi sangat penyayang. Kenzo juga mempunyai dua sahabat baik.
Suatu ketika dia bertemu dengan cewek yang dibilang dekil oleh teman-teman disekolahnya.
Akankah model tampan itu bisa menaklukkan hati si cewek dekil?.
Mau tau kelanjutan kisah mereka, langsung baca aja yah readers... 😉😉😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon feby_mb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan Vandy 2
Pagi ini Vandy begitu semangat untuk pergi kekantor, karena nanti dia akan makan siang bersama Anggun. Vandy bersiul-siul sambil menyisir rambutnya, " Perfect " ucap Vandy setelah melihat penampilannya di cermin.
Vandy turun kebawah untuk menikmati sarapannya, " sepi banget ya Apartemen gue, coba kalau udah punya istri pasti seneng banget, pagi-pagi udah ada yang siapin sarapan, kalau pulang kantor ada yang nungguin dan tidur ada yang nemenin" gumam Vandy.
Sementara itu di Apartemen Anggun ada perdebatan antara Sinta dan Sisil di meja makan.
" Aska duduk sama gue" ucap Sinta.
" Nggak bisa Aska sama gue"
" Sil badan lo itu kan kurusan jadi kalau lo pangku Aska nggak bakal kuat, biar gue aja ya?"
" Walaupun badan gue nggak segede elo, tapi gue cukup kuat buat pangku Aska"
" Sudah-sudah, kalian ini seperti anak kecil aja, Aska biar duduk sendiri adil kan, sekarang lanjutin makannya, jangan ada yang bersuara" ucap Anggun.
Mereka pun diam dan melanjutkan sarapan tanpa ada satu pun yang bersuara.
Apartemen Aldi.
Aldi yang juga akan bersiap-siap pergi kekantor.
" Gue pake sepatu yang kemaren gue beli aja kali ya" ucap Aldi.
dengan semangatnya Aldi mengambil paper bag yang berisikan sepatu yang dia beli kemaren.
" Heh kok sepatunya jadi sepatu cewek gini?, apa gue salah ambil ya kemaren ucap Aldi sambil berfikir kenapa sepatunya bisa berubah jadi sepatu cewek"
Akhirnya Aldi mengingat kejadian dimana dia bertabrakan sama seorang cewek. " Mungkin paper bag gue ketukar ama tu cewek"
Aldi memakai sepatunya yang lain. Dia pun mengambil kunci mobilnya, dan keluar dari apartemennya.
Setelah Anggun mengantarkan Aska kesekolahnya, Anggun dan kedua sahabatnya pun langsung menuju kantor. Di perjalanan menuju kantornya Anggun teringat akan janjinya sama Vandy.
" Sin, Sil, gue ntar nggak ikut makan siang bareng kalian ya" ucap Anggun.
" Emang lo mau kemana?" tanya Sisil.
" Gue ada janji sama seseorang" ucap Anggun.
" Janji sama kakak tampan yang dibilang Aska ya?" tanya Sinta.
" Bu-bukan" ucap Anggun gugup.
Sisil yang melihat Anggun gugup pun tak tahan untuk menggoda Anggun.
" Wah kayak nya teman kita ini bakal melepas status jomblo nya Sin?" ucap Sisil.
" Kayak nya sih, lo harus cerita sama kita Nggun" ucap Sinta,
" Kalian apaan sih, siapa juga yang mau pacaran" tutur Anggun.
" Kalau iya pun nggak apa-apa kali nggun, kita ikut seneng malah" ucap Sinta.
" Jangan lupa ntar kenalin sama kita ya nggun" ucap Sisil.
Vandy yang sudah sampai dikantor pun lansung menuju ruangannya, sebelum masuk keruangan Vandy melihat ruangan Aldi yang kosong.
" Tumben tu anak belum dateng, atau gue yang datengnya kecepetan" ucap Vandy sambil berlalu dari ruangan Aldi.
Aldi yang baru sampai dikantor dan melihat mobil Vandy sudah terparkir disana.
" Mimpi apa dia cepat datang kekantor" ucap Aldi sambil berlalu menuju lift.
Sampai dipintu lift Aldi melihat Anggun dan kedua sahabatnya,
" Itu bukannya cewek yang kemaren dimall, ternyata dia sahabatnya Anggun" ucap Aldi.
Sinta yang merasa ada yang melihatnya pun mencoba menoleh,
" Eh!, bukan kah itu cowok yang kemaren" ucap Sinta.
Ting
Pintu lift karyawan terbuka, Anggun dan Sisil pun masuk tapi tidak dengan Sinta.
" Sin buruan ntar pintunya ketutup" ucap Sisil.
" Kalian duluan gue ada perlu sebentar" ucap Sinta.
Sebelum Anggun menjawab pintu lift sudah tertutup.
"Sinta kenapa ya nggun, kok aneh gitu?" ucap Sisil.
" Ntar kita tanya sama Sinta" ucap Anggun.
Aldi yang melihat Sinta menghampiri nya pun mengurungkan niat nya masuk lift.
" Maaf apa boleh minta waktu anda sebentar tuan" ucap Sinta.
" Boleh nona" ucap Aldi.
Mereka pun duduk di bangku pojok dekat lift.
" Tuan maaf sebelumnya, soal kejadian dimall kemaren sepertinya paper bag kita tertukar"
" Sepertinya begitu nona",
" Bisakah tuan membawakan nya kekantor "
" Bisa, tapi boleh kah saya minta bantuan nona?" tanya Aldi.
" Kalau boleh tau bantuan apa yang tuan perlukan?" tanya balik Sinta.
" Weekend nanti tolong nona bawa Anggun ke taman kota"
" Tuan kenal sama Anggun"
" Kenal dekat sih enggak tapi sahabat saya suka sama dia"
" Tuan mau comblangin Anggun sama sahabat tuan gitu "
" Iya, begitulah, apa anda mau bantu saya nona? tanya Aldi.
" Saya akan coba tuan, tapi sepertinya sahabat saya sudah suka sama seseorang tuan" kata Sinta.
" Benarkah bearti sahabat saya terlambat, tapi nggak ada salahnya kita coba dulu" ucap Aldi.
" Baiklah akan saya coba" ucap Sinta.
" Boleh saya minta nomor ponsel anda nona?" tanya Aldi sambil memberikan HPnya.
" Boleh tuan" jawab Sinta sambil mencatat nomor HP nya di ponsel Aldi.
" Siapa nama anda nona biar saya kasih nama nomor anda dikontak HP saya"
" Nama saya Sinta dan bisa kah kita tidak bicara terlalu formal" ucap Sinta.
" Oh tentu nona Sinta" ucap Aldi.
" Mulai sekarang cukup panggil saya Sinta aja tanpa embel-embel nona didepannya"
" Ok dan kamu cukup panggil nama saya Aldi tanpa embel-embel tuan juga didepannya"
Mereka pun tertawa bersama.
"Sinta lama banget sih nggun?" tanya Sisil.
"Sabar Sil, ntar lagi juga datang tuh anak" jawab Anggun.
Benar saja tidak lama Sinta datang dengan wajah yang ceria.
" Lo habis darimana Sin?" tanya Sisil.
" Iya baru datang wajah langsung ceria gitu" ucap Anggun.
Sinta pun menceritakan kepada sahabatnya tentang dia ketemu sama Aldi tadi, tapi Sinta tidak memberi tau rencana Aldi untuk mencoblangkan Anggun.
Waktu pun berlalu dengan cepat, dan waktu makan siangpun tiba. Ting bunyi pesan masuk keHP Anggun, Anggun pun melihat pesan dari nomor yang tidak dikenal.
" Temui aku diruangan CEO"
" Apa ini nomornya si Om ya" gumam Anggun.
" Nggun gue ama Sisil duluan ya, kan lo mau ketemu sama pangeran lo" ucap Sinta.
" Apaan sih lo" ucap Anggun malu-malu.
" Jangan lupa traktir kita kalau kalian udah jadian" ucap Sisil sambil berlalu meninggalkan Anggun.
Setelah memastikan nggak ada orang Anggun pun pergi menuju ruangan Vandy, tanpa Anggun sadari Dona melihat Anggun pergi keruangan CEO.
" Dasar wanita jal*ng" ucap Dona.
Akhirnya Anggun sampai diruangan Vandy,
Tok
Tok
Tok
" Masuk!" ucap Vandy.
Anggun pun masuk kedalam ruangan Vandy.
" Kamu kok lama banget sih" ucap Vandy sambil menghampiri Anggun.
" Om mau makan siang dimana?" tanya Anggun.
" Aku mau makan disini aja"
" Kok disini sih Om, ini kan ruangan CEO ntar apa kata karyawan lain kita makan disini"
"Nggak apa-apa kok, lagian nggak ada yang berani marahin aku" ucap Vandy sambil membawa Anggun duduk di sofa.
Anggun yang kaget karena dimeja itu sudah tersedia dua porsi steak dan dua gelas jus jeruk.
" Yuk makan ntar keburu dingin" ucap Vandy.
Vandy memotong steak nya kecil-kecil dan memberikannya pada Anggun.
" Nih biar kamu nggak susah lagi memotongnya" ucap Vandy sambil memberikan steak yang sudah tepotong kecil-kecil.
" Makasih Om" ucap Anggun.
Mereka pun makan dengan tanpa bersuara. Setelah makan Anggun membawa piring kotor dan mencucinya.
Anggun pun duduk kembali disofa ruangan Vandy.
"Nggun aku pengen ngomong sesuatu sama kamu" ucap Vandy.
"Ngomong aja Om, aku dengerin kok" ucap Anggun.
Vandy pindah duduk kesebelah Anggun.
" Nggun" panggil Vandy sambil memegang tangan Anggun.
Deg
Jantung Anggun berdetak karena Vandy tiba-tiba memegang tangannya.
" Kalau aku bilang aku suka sama kamu, kamu percaya nggak? tanya Vandy.
" Maksud Om apa, aku nggak ngerti"
" Aku suka sama kamu Nggun" ucap Vandy to the point".
Deg
Deg
Deg
Detak jantung Anggun kembali cepat mendengar ucapan Vandy tadi,
" Apa Om nggak salah ngomong" ucap Anggun.
" Aku nggak salah ngomong kok nggun, itu emang tulus dari dasar hati aku"
" Aku belum bisa jawab sekarang Om" ucap Anggun.
" Kamu nggak perlu jawab sekarang Nggun, aku tau kamu belum mempunyai rasa sama aku, maka ijin kan aku buat membuktikan cinta aku kekamu"
Aku....
to be continue
jangan lupa Like, komen dan Vote nya ya guys.. 🙏🙏
HAPPY READING 😉😉
ada tetangganya thor, setauku kalau rumah mention /banglo sekalipun gak bakalan ada tetangga datang kerumah