Kutukan Cinta Pertama

Berada di atas punggung Jay pada ketinggian permukaan Bumi, membuat jantung Bella berdegup kencang. Tetapi, lama kelamaan, wanita itu mulai bisa menikmatinya.

"Wah, Indah nyaa!" kekaguman Bella terlihat bahagia menyaksikan hamparan lautan yang luas.

Jay juga membawa Bella terbang mengitari hutan segar di bawah sinar bintang dan rembulan.

"Yeeeeeeee, aaaaaaaa!"

Bella melimpahkan semua jeritan emosionalnya sehingga membuat beban perempuan itu terasa plong begitu juga terhadap Jay.

Mengitari lautan dan hutan di malam hari adalah cara Jay untuk mengusir rasa kesedihan di hatinya. Namun malam itu ia lebih ceria dari sebelumnya karena memiliki teman terbang bersama.

"Yeeeeeeee!"

"uuuuuuuuu!"

"Ini sangat luar biasa!"

Jeritan Bella terlihat begitu sangat bahagia.

Setelah puas menjelajahi lautan dan hutan, Jay membawa Bella melintasi awan terdekat dan menuntun gadis itu berjalan bersama diatas awan yang keras.

Kaki Bella terlihat gemetar.

"Aku takut!" rengeknya tidak ingin lepas dari Jay.

"Hahahaha!"

"Hihihi!"

Sepasang manusia itu terlihat tertawa riang bersama-sama melupakan kesedihan mereka.

"Sangat lembut aku suka!" komentar Bella ketika memijak awan untuk pertama kalinya.

Kejahilan Jay menolak tubuh Bella hingga terjatuh.

"Huaaaaaa!" Jerit Bella dan Jay langsung mengejarnya dengan cepat pula.

Dalam jatuhan itu, Jay mulai melihat samar-samar wujud kepiawaian sosok Putri Arunika yang membuatnya tersenyum manis.

Jay sudah 100 persen yakin jika Bella adalah rengkarnasi putri Arunika yang sudah ditunggu oleh kerajaan Velovania dan Algojo.

Jay berhasil menangkap Bella dan kembali menggendongnya menuju pulang.

Cara bermain para Dewa dan Dewi itu, memang sangat berbeda dengan manusia normal.

*

Pukul 02.03 dini hari.

Jay dan Bella berhasil mendarat di balkon kamar istana Kavindra.

"Huuuft!" tarikan nafas lega keduanya.

"Yeeeee!" Bella sontak bertepuk tangan sambil melompat-lompat kegirangan, hatinya sangat senang dan bahagia sehingga tabir Putri Arunika mulai terlihat.

Tiba-tiba Jay Langsung merasakan gempa kecil lagi dari kekuatan kaki Bella.

"Au!" seru Jay merasa oleng.

"Tuan Jay!" Bella memegang bahu Jay dalam perasaan khawatir.

"Ternyata asal gempa itu dari kaki Bella, ketika ia melompat-lompat kegirangan membuat bumi serasa berguncang!"

Jay akhirnya mengetahui asal-usul getaran yang selama ini ia cari namun Jay belum ingin berkomentar.

"Kita duduk dulu Tuan!" Bella memapah Jay menuju kursi.

"Wah!"

Bella terlihat heboh dan kagum melihat pundak Jay yaitu tempat keluarnya sayap lebar dan kokoh Raja Kavindra. Aksi polos gadis itu reflek mengusap-usap pundak lelaki itu.

"Apa yang kau lakukan?" tegur Jay merinding dengan sentuhan lembut Bella yang takutnya bisa membangunkan kejantanan Jay.

"Wah, aksi terbang tadi benar-benar keren sekali Tuan?" puji perempuan itu masih dengan wajah kegirangannya.

Mendengar pujian Bella Jay tersenyum manis.

"Tuan, bagaimana caranya bisa memiliki sayap, aku juga ingin terbang seperti kamu?" tanya histeris Bella.

"Tidak perlu mengeluarkan duit untuk liburan, tinggal terbang saja jika sedang merasa penat!" celoteh polos Bella lupa yang sedang lupa dengan masalahnya.

"Kau benar-benar tidak takut?" tanya serius Jay

"Tidak!" Bella menggeleng.

"Nyalimu memang sangat kuat!

Aku pikir, kau akan takut, ternyata sebaliknya!" ucap Jay.

Pemuda itu mulai memahami, alasan Putri Arunika memilih tubuh Bella karena gadis itu memiliki jiwa serta hati yang kuat.

"Aku kan sudah bilang, aku ini manusia setengah dewa, manusia biasa tidak bisa memiliki sayap," Jay kembali menjelaskan.

"Setengah Dewa?" nada takjub Bella.

"Kalau begitu kapan-kapan kita terbang lagi yah Tuan!" rayu Bella membuat Jay reflek tersenyum.

"Kalau mau terbang lagi sudah dikenakan tarifnya!" ucap canda Jay dengan gaya tengilnya.

"Hem, jadi sekarang sudah pakai ongkos!" Bella terlihat lesu.

Tiba-tiba saja Bella ingat dengan hutang Dery 150 juta yang sudah Jay lunaskan.

"Tuan, bagaimana aku bisa membayar uang sebesar 150 juta itu?" tanya mewek Bella bergaya ulat dihadapan Jay.

"Wajib kamu bayar!"

"Hiks...hiks...tapi kenapa harus aku yang membayarnya...hiks!"

Tangis sedih Bella.

"Deriiii, aku akan membunuhmu, gara-gara kau, nasib ku dan Tante benar-benar kacau, hartaku juga habis, aku tidak bisa membeli apapun yang aku inginkan, kami hidup susah dan sangat kesulitan!" rengekan Bella membuat dahi Jay berkerut.

Masih dari atas balkon kamar Jay, Pemuda itu bangkit, berdiri menatap indahnya rembulan dini hari dengan wajah yang murung.

Bella pun mengikuti Jay dan berdiri disampingnya.

"Tidak hanya kamu, semua orang memiliki masalahnya masing-masing!" ucap Jay membuat Bella terdiam.

Malam itu, akhirnya Jay menceritakan semua tentang dirinya kepada Bella, bahwa ia merupakan rengkarnasi Raja kavindra yang terkutuk sedang berjuang keras mencari jalan keluar untuk memecahkan misteri kutukan itu.

Jay juga menceritakan tentang Kucing Istimewa, Harley dan Marcus. Pria itu juga memperlihatkan kepada Bella jika ia bisa berubah menjadi wujud binatang apa saja terutama menjadi seekor kucing.

"Waw hebat?" celoteh takjub Bella sampai melompong dan ia sama sekali tidak ketakutan melihat rupa perubahan sakti Jay.

*

"Mungkin aku bisa menikah dan memiliki keturunan, cukup hanya menggunakan nafsu saja, tidak boleh merasakan cinta, karena itu bisa menjadi cinta pertama ku!"

"Tidak boleh jatuh cinta?" komentar kaget Bella mulai berusaha memahami masalah Jay. "Bukankah menikah harus mencintai?"

"Iyah, seharusnya begitu dan itu juga yang menyebabkan aku takut mengenal wanita, aku tidak ingin bertemu dengan cinta pertamaku, karena aku adalah satu-satunya harapan terakhir mereka yang terkena kutukan!"

Jay kembali menatap wajah Bella.

"Wanita dari manusia biasa tentu tidak akan bisa menerima kondisiku. Usiaku sudah 32 tahun dan akan memasuki 33 tahun, tapi aku belum berhasil memecahkan misteri itu!"

"Huuuft!" hembusan nafas Jay menghirup segarnya udara dini hari.

"Selain memecahkan misteri kutukan, saat ini aku harus dituntut memiliki keturunan demi kelangsungan Perusahaan dan tempat rengkarnasi kucing!" ucap Jay dalam tatapan matanya yang sedih.

"Jadi para kucing istimewa itu adalah tubuh rengkarnasi jiwa-jiwa Raja terdahulu?"

"Begitulah kami mempercayainya!"

"Ouh?"

Bella mulai sedikit menyadari, ternyata ia tidak sendiri menghadapi masalah hidup.

"Seluruh anggota keluarga ku telah tiada, semuanya meninggal dalam keadaan sakit kecuali kakak lelakiku bernama Ray Kavindra, ia meninggal karena kecelakaan setelah jatuh cinta dengan kekasih pertamanya, kemudian iapun terpenjara di dalam tubuh kucing. Kini hanya tinggal aku sendiri yang harus menghadapi semua ini, aku tidak tau apakah aku bisa bertahan atau tidak!"

Bella maju selangkah dan menaikkan tumit kakinya (jinjit) menyentuh lembut pipi Jay dengan hati ketulusannya.

"Tuan harus semangat yah, berjuanglah demi kami!" Bella tersenyum manis.

Sentuhan lembut Bella membuat Jay merasa tenang dan mendapatkan energi baru yang sempat terkuras ketika bertarung dengan Raves.

Jay begitu menikmati sentuhan tahan Bella, kemudian bergegas melepaskan sentuhan itu, Jay takut ia akan memiliki perasaan cinta kepada Bella Arunika.