Jodohku Brandal Kampus

"Alissa!" ucap Mika langsung menyambut kedatangan Alissa dengan omelan nya yang sepanjang kereta api.

Jujur dia merasa kesal karena Alissa menyembunyikan hubunganya dengan Axelle darinya. Padahal dia terus bertanya kenapa Axelle terus memperhatikan Alissa setiap hari. Tapi Alissa hanya diam dan tidak mengatakan apapun kepadanya.

"Kau kenapa jahat banget sih? kenapa kau tidak mengatakan hubunganmu dengan Axelle kepadaku. Padahal aku ini sahabatmu, tapi kau," ucap Mika kesal bahkan dia tidak membiarkan Alissa masuk ke kelas.

"Kau yang sabar dulu ya! biar aku jelasin," ucap Alissa berusah menenangkan sahabatnya itu.

"Sabar kau bilang? kau telah membuatku kecewa. Aku kecewa kepadamu. Apa persahabatan kita tidak ada artinya di matamu?"

"Kalau kau mengomel terus begini bagaiamana aku bisa cerita. Kau mau dengar penjelasanku gak?" tanya Alissa mengendus kesal mendengar omelan Mika yang tidak ada hentinya.

"Ups! yang salah sekarang siapa sih? kenapa malah sekarang kau yang marah?" tanya Mika binggung sendiri.

"Sini biar aku ceritain. Tapi kau jangan mengucapkan apapun sebelum aku selesai bicara," ucap Alissa memperingati.

"Baiklah! aku akan menjadi pendengar setiamu untuk hari ini," ucap Mika tersenyum lalu menarik kursinya mendekati kursi Alissa.

"Begini! sebenarnya aku dan Axelle menikah secara tiba-tiba. Kami di gerebek oleh warga dan di nikahkan secara paksa," jelas Aliss.

"Di gerebek! memangnya kalian ngapain?" tanya Mika binggung.

Karena tidak mau menyembunyikan apapun lagi dari Mika. Maka, Alissa mulai menceritakan semua kejadian yang membuatnya harus menikah dengan Axelle. Alissa menceritakan semuanya dengan jelas. Bahkan dia juga menceritakan bagaimana dia di jual oleh kakak tirinya kepada pria hidung belang. Hingga Axelle menyelamatkannya dan berakhir di gerebek oleh warga.

Mendengar cerita Alissa, Mika hanya mampu terdiam sambil menatap iba nasib sahabatnya itu. Dia tidak menyangka jika nasib Alissa sangatlah buruk. Bahkan dia di jadikan barang untuk pembayar utang oleh kakak tirinya. Bukan hanya bejat, akan tetapi kakak tiri Alissa tidak punya hati sedikitpun.

Bahkan Alissa bercerita sambil meneteskan air matanya. Dia menceritakan semua penderitaan yang dia hadapi selama ini kepada Mika. Hingga akhirnya dia di selamatka oleh Axelle dan membawanya ke istananya. Bahkan kini dia di perlakukan layaknya ratu oleh Axelle.

Mendengar cerita Alissa, Mika langsung memeluk sahabatnya itu dengan penuh kebahagiaan. Walaupun dulu Alissa mendapatkan penderitaan yang bertubi-tubi. Namun, kini dia telah mendapatkan hadiah atas semua ujian yang dia lewati.

"Oh! kasihan sekali nasibmu, Al. Tapi akhirnya sekarang kau telah jatuh ke tangan pria yang tepat. Walaupun Axelle dan teman-temannya adalah brandal kampus, tapi dia telah memperlakukannu layaknya seorang ratu," ucap Mika tersenyum.

"Bahkan aku melihat dengan jelas, bagaimana besarnya cintanya kepadamu saat menyelamatkanmu semalam. Dia tidak ada takutnya sama sekali untuk menghadapi para preman yang kurang ajar itu. Dia melawan mereka semuanya hanya demi kau. Kau memang wanita yang sangat beruntung Al. Bahkan aku merasa iri kepadamu," ucap Mika menatap kagum Alissa.

"Terima kasih! Kak Axelle memang suami yang sangat keren. Bahkan aku saja belum menyangka jika aku bisa menjadi istrinya,"

"Em! tapi apa kalian udah ini?" tanya Mika menyatukan kedua tangannya.

"Ini apa?" tanya Alissa binggung.

"Itu lho! malam pertama,"

"Kau ini!" ucap Alissa kesal mendengar pertanyaan Mika.

"He.. he... Aku hanya bercanda," ucap Mika cengengesan tanpa dosa lalu kembali ke mejanya.

Karena dosen sudah datang, mereka akhirnya menghentikan acara menggosup mereka lalu fokus untuk belajar. Alissa mendengarkan setiap penjelasan dosen dengan sangat serius. Walaupun sudah menikah, akan tetapi dia tetap ingin belajar dengan serius. Dia tidak mau beasiswanya di cabut karena nilainya yang buruk. Karena dia tidak mau merepotkan Axelle untuk memikirkan biaya kuliahnya juga.

Sedangkan Axelle dan teman-temannya sedang fokus belajar di kelas mereka. Selama menikah dengan Alissa, Axelle menjadi semakin semangat untuk belajar. Dia ingin bisa lulus secepatnya agar dia bisa fokus bekerja untuk menafkahi Alissa. Dia tidak mau membuat Alissa sampai kekurangan apapun. Dia ingin Alissa hidup dengan bahagia tanpa merasakan yang namanya kesusahan lagi.

Setelah mata pelajaran habis, para teman-temannya langsung mendekatinya. Mereka pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang telah lapar. Melihat perubahan Axelle, para sahabatnya juga mendukungnya dengan sepenuh hati. Karena bagi mereka setiap keputusan yang di keluarkan oleh Axelle adalah kebaikan untuk mereka.

Mereka semua saling mendukung satu sama lain. Bahkan persahabatan mereka sangatlah erat dan paling di segani di kampus. Saat ingin pergi ke kantin, Axelle terlebih dulu menuju ke kelas Alissa. Karena dia tidak bisa makan dengan tenang, jika belum memastikan Alissa juga sudah makan.

"Argh! Kak Birma," ucap Mika bersorak ria ketika melihat Birma datang bersama Axelle.

"Ini semua karena lo! karena lo, gue harus terperangkap oleh gadis gila itu," ucap Birma menatap Axelle kesal.

"Lo tidak perlu kesal seperti itu. Lebih baik lo jalanin saja, mana tau lo bisa nyusul Axelle secepatnya. Tidur gak sendirian lagi," ucap Pran dan Dirga terkekeh kecil.

Bersambung.......