Nayla sebenarnya gadis biasa saja,diusianya yang hampir kepala 3 Nayla masih hidup sendiri,tidak seperti teman-temannya yang sudah pada berkeluarga.
Karna hampir putus asa kedua orang tua Nayla berniat untuk membawa Nayla ke "G" untuk berobat ke orang pintar.
Entah kenapa sepulangnya Nayla dari kota "G" dia sering mengalami hal-hal aneh,sejak itu kehidupan Nayla tidal nyaman asa saja hal-hal aneh yang mengusiknya.
Bagaimana kehidupan Nayla selanjutnya,akan kah dia bertemu jodohnya ?
Penasarankan?Simak aja kisahnya disini,
Happy Reading
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Maelani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Hampir seminggu setelah aku jadian dengan Adit,hampir seminggu juga kami tak berjumpa karena sama-sama lembur,kami hanya berkomunikasi lewat wa.
Berhubung masuk pagi maka hari sabtu aku lembur begitupun dengan Adit.
kamipun janjian pulang kerja nanti dia akan menjemputku.
Seperti biasa Adit menungguku digerbang depan.
setelah memakai helm motor aditpun melaju menuju mall yang satunya lagi walaupun jaraknya lebih jauh sedikit.
"Dit makan bakso dulu yuk,kayanya enak seger"ajakku pada adit dan langsung disetujuinya kami pun berhenti di kedai bakso yang lumayan ramai karena memang enak.
sambil menunggu pesanan kami datang kami pun saling bercerita tentang kesibukan masing-masing
"dit kamu gak bawa temen yang itu kan?"tanyaku sedikit takut
"kenapa?takut ya"
"tenang aja dia gak bakal ganggu kamu lagi kok"lanjutnya
tiba-tiba jantungku berdetak kencang dan lututku bergetar aku tak tahu kenapa.
adit yang dari tadi memperhatikanku nampak memicingkan matanya menatap kearahku
"kamu kenapa nay?kok kaya gak nyaman gitu"tanyanya padahal aku yakin adit pasti tahu kalau ada sesuatu yang aneh.
"kamu pura-pura gak tahu apa beneran gak tahu dit?"selidik nayla
adit hanya tersenyum manis menatap wajah nayla yang menurutnya lucu jika sedang merasa takut
"kalo kamu sedang sama aku gak usah takut sama yang astral nay,aku bisa kok jagain kamu dari yang begituan"bisiknya menenangkanku entah kenapa aku merasa sedikit tenang mengingat ia juga seperti a'iwan namun tetap saja masih jagoan si aa kalau dalam hal ilmunya.
"dit itu apa ya?orang apa hantu sih?"tanyaku sambil menatap keluar kedai yang kebetulan sisi sebelahnya merupakan kebun kosong yang hanya ada beberapa batang pohon singkong.
"udah jangan diliatin nay,mending makan tuh baksonya tar keburu dingin"ucap adit aku pun memalingkan wajahku yang tadinya menatap sesuatu yang aneh menurutku kini jadi menatap mangkok yang berisi bakso.
kami pun sampai di mall setelah memarkirkan motornya kami pun jalan-jalan memasuki satu persatu toko yang menurut kami menarik.
"mau nonton gak?"tanya adit ketika kami tiba didepan bioskop dan melihat-lihat film
"gak ah,gak ada yang bagus"tolakku
"ya udah kalo gitu mau kemana lagi"tanyanya ketika aku sedang berfikir tiba-tiba saja ada yang yang menyapa adit dan menggodanya
begitu aku melihat kebelakang ada segerombolan pria yang masih memakai seragam pt tempat adit bekerja.
adit pun melepaskan genggaman tangannya dan tersenyum kearah teman-temanya.
setelah berkenalan dengan teman-teman kerja adit kami pun menuju salah satu tempat makan.
"nay senen depan kan tanggal merah tuh,kamu ada acara gak"tanyanya sambil menikmati kentang goreng
"kayanya gak ada,emang kenapa?"tanyaku
"aku dan anak-anak yang tadi mau kemping,mau ikut gak" ajaknya
"kemana?" tanyaku lagi
"yang deket aja ke gunung gede"
"emmmm..."sejenak aku berpikir
"aku denger dari Dina kamu dulu suka naik gunung jugakan"
"iya sih dit,tapi..."jawabku ragu,entah kenapa aku teringat kejadian waktu terakhir aku kemping di gunung gede bersama teman-temanku.
"hei...kenapa,kok malah ngelamun"selidik adit yang melihat wajahku mendadak muram
"aku takut dit,soalnya terakhir kesana aku diganggu mahluk astral berkali-kali"jelasku
adit hanya tertawa mendengar ucapanku
"emangnya kamu liat apa"tanyanya sambil menatap wajahku
"waktu itu aku masih diparkiran dit karena sampe sana malam jadi kami nginap disalah satu warung,pas aku lagi ditoilet aku merasa seperti ada yang liatin aku pun melihat keatas kebetulan gentengnya ada yang memakai kaca,pas aku melihat keatas aku liat ada orang yang sedang melihatku juga ternyata itu kunti dit" ceritaku
"kamu tenang aja nay,sekarang kan ada aku jadi kamu gak usah takut lagi nay"ucapnya menenagkanku
"dit temen astral kamu selain anak kecil ada cewe juga gak?"tanyaku nampak adit agak terkejut mendengar pertanyaanku
"banyak,emang kenapa"tanyanya sambil menyeruput minumannya
"ada yang cantik tapi pucet gak"tanyaku lagi yang disambut dengan tawa lepas adit
"ih...kok malah ketawa sih"tanyaku lagi dengan wajah sedikit cemberut karena diketawain
"ya ampun nay yang namanya begituan mah yaa...pucet semua kali"jawabnya setelah berhasil mengerem tawanya
"kalo yang itu temen kamu bukan dit?kayanya dia marah deh sama aku"ucapku sambil menunjuk kesalah satu sudut ruangan dimana aku melihat ada sesosok wanita yang sedang menatap tajam kearahku
adit pun mengikuti arah tanganku lalu ia menganggukan kepala membenarkan kalau itu adalah salah satu teman astralnya
"kenapa dia liatin aku begitu dit,dia cemburu ya kamu jalan ama aku"tanyaku polos yang membuat adit kembali tertawa sambil memegangi perutnya
"kok ketawa,apanya yang lucu dit"tanya ku kini mulai kesal
"kamu yang lucu nay,dia bukan melotot tapi emang begitu"jelasnya
"ya udah bilangin ama dia jangan liatin kesini terus suruh liat kemana kek,aku kan takut dit diliatin begitu"jelasku masih dengan wajah tertunduk karena takut
sejenak adit pun terdiam entah apa yang dia lakukan
"udah gak ada nay,sekarang kamu bisa angkat wajah kamu masa liatin meja melulu dari tadi" goda adit mencoba mencairkan suasana
aku pun menuruti perkataan adit dan benar saja mahluk itu sudah tidak ada aku pun menarik nafas lega
"besok-besok kalo pacaran jangan bawa-bawa temen yang astral napa dit"pintaku sambil menyedot habis minuman yang ada digelasku.
adit hanya tertawa mendengar ucapanku yang menurutnya lucu
"bener juga ya kata orang-orang dit,kalo pacaran jangan berduaan soalnya yang ketiga itu setan"ucapku lagi
adit kembali tertawa mendengar ucapanku
"udah nay perut aku sakit kamu tuh lucu banget soalnya,lagi juga kita kan gak berdua disini rame nay kan kita lagi di mall" tuturnya sambil senyum
setelah jam menunjukan pukul 21.30 adit mengantarkan ku pulang ke kontrakan
seperti biasa nining dan fety sudah menunggu diteras depan dan tersenyum begitu melihatku diantar oleh adit
"cieee yang abis malem mingguan " ucap mereka berdua bersamaan
aku dan adit hanya tersenyum menanggapi ucapan kedua teman kontrakanku itu.
Aa adit nay
Makasih