KARYA INI MISI KEPENULISAN.
Apa jadinya jika Mafia terkuat terjebak di dalam tubuh anak cupu yang pengecut dan lemah.
Sering dibully dan hidup dikucilkan dari keluarganya hanya karena kesalahan almarhum ibunya.
Kinara satu nama dengan dua orang yang berbeda.
Kinara satu tubuh dengan dua jiwa yang berbeda.
Mampukah Kinara sang Mafia papan atas mengubah pandangan orang-orang terhadap Kinara si gadis cupu yang pengecut.
Mampukah Kinara sang mafia menyelesaikan misi transformasi hidup Kinara si gadis cupu.
Mampukah Kinara sang mafia membalaskan dendamnya kepada orang-orang yang telah menghianatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PEMBUKTIAN
Semua menatap Kinara dengan tatapan menuduh.
Semua bukti mengarah padanya bukti di mana jika Kinara memiliki kemungkinan besar dia lah yang mencuri kotak kalung milik Natasha.
"Kamu beneran mencuri, Kinara?" tanya salah satu teman Kinara yang berasal dari timnya. Tak percaya apa yang terjadi.
"Ya, iyalah. dia mencuri. Apa Kamu nggak lihat kotak perhiasan itu ada padanya," ucap yang lainnya, terus mencibir.
"Hai Kinara, kalau kamu nggak bisa beli kalung seperti itu jangan nyuri dong, minta aja sama yang punya, Natasha pasti memberikannya kepadamu," ucap yang lainnya, menatap tak suka pada Kinara.
"Iya, Nih! Bikin rasa kelas kita aja, selama ini nggak ada lho yang kehilangan di kelas kita."
sahut yang lainnya.
Semua terus saja menuduh jika Kinara lah pencurinya. Natasha yang selama ini selalu mendukung Kinara bahkan juga ikut menuduhnya dan menjauhinya.
"Memang benar, kotak itu ada di laci Kinara, tapi belum tentu 'kan dia yang mencurinya bisa saja salah satu dari kalian yang memasukkannya ke sana," Bella Claudia.
"Benar, selama ini banyak yang ingin menjatuhkan Kinara pasti ada yang berniat jahat padanya," ucap yang lainnya ikut membela Kinara.
"Kalian jangan membela Kinara yang jelas-jelas buktinya sudah ada di depan mata kalian, kalian lihat sendiri 'kan tadi dimana kotak itu ditemukan, dilaci Kinara. Apa karena kalian berada tim Kinara jadi kalian buta, pura-pura nggak melihat apa yang terjadi, kalian menutup mata tak Ingin melihat kebenaran yang ada," ucap Tiara semakin memanas-manasi situasi.
"Apa kalian lihat Kinara yang mengambilnya? Enggak 'kan! kalian hanya melihat jika benda ini ada di lacinya, sangat mungkin jika salah satu dari kalian yang masukannya untuk memfitnah Kinara, kalian pasti dengan sengaja ingin menuduhnya, atau mungkin saja ini semua adalah akal-akalan kamu ya, Tiara," kesal Claudia.
"Kamu kok malah nuduh aku sih! Apa kamu punya bukti jika aku yang memasukkannya?" ucap Tiara terbawa emosi, berbicara dengan nada tinggi.
"Aku tak menuduh mu, aku hanya bilang, mungkin saja. Kalau memang bukan kamu yang melakukannya ga usah ngegas dong," Claudia tak kalah meninggikan Suaranya.
"Sudah hentikan, kalian jangan saling menuduh begitu," ucap Bayu yang sedari tadi hanya diam melihat apa yang terjadi.
"Kinara, Kenapa benda itu ada di dalam laci mu?" tanya Bayu menangani masalah tersebut.
"Mana aku tahu, benda itu ada di dalam sana, saat aku masuk dan melihat benda itu sudah ada dilaci mejaku." Jawab Kinara dengan wajah datarnya.
"Mana ada maling yang ngaku," sahut salah seorang temannya.
"Natasha memangnya kamu menyimpanya di mana?" tanya Bayu.
"Aku menyimpan di dalam tasku kok.," Jawab Natasha.
"Tas kamu di simpan di mana?"
"Ya, tadi aku ke kantin, tasnya aku simpan di meja."
"Mulai sekarang jika kalian memiliki benda berharga di dalam kelas, jangan di tinggal, sebaiknya kalian bawa kemanapun kalian pergi, jika tak terlalu perlu, jangan di bawah kesekolah."
"Biasanya juga kelas aman 'kan, ga ada yang hilang seperti ini."
"Iya benar, kita harus mencari tau siapa. Pelakunya."
Kinara yang dari tadi hanya diam dan tak tahu harus bagaimana menjelaskan apa yang terjadi dan bagaimana kotak itu bisa ada di dalam lacinya.
Kinara yang sudah tersudut meneriaki seorang siswa yang sedang asyik dengan laptopnya.
"Hai kamu, aku pinjam laptop mu," tunjuk Kinara pada salah satu temannya.
"Aku," tunjuk siswa tersebut menunjuk dirinya.
"Iya kamu, Apa boleh aku minjam laptop kamu sebentar," ucap Kinara.
Siswa tersebut mendekati kinara dengan membawa laptopnya.
"Aku pinjam sebentar, ya," ucap Kinara mengambil laptop itu dan meletakkannya di depannya. Kinara mulai mengutak-atik laptop tersebut dengan kecepatan jari jemarinya, hingga mereka terpana melihat Apa yang dilakukan Kinara. Sang pemilik laptop pun saking terkejutnya tanpa sadar terus membuka
mulutnya, terkesima.
Kinara menekan satu tombol dan muncullah sebuah video di layar laptop tadi, tampak kelas itu kosong lalu tiba-tiba muncullah seorang gadis berpakaian yang biasa dan memakai pakaian yang tak layak. Melakukan aksi pencurian kotak yang berada di dalam tas Natasha, tak lama kemudian seorang murid lain masuk ke dalam kelas, karena panik melihat ada orang yang masuk gadis itu pun terjatuh, dia langsung meletakkan kotak Natasha yang berhasil di ambilnya ke dalam laci meja Kinara yang berada dekat dengannya. Kemudian Gadis itupun berjalan keluar.
"Bagaimana? Apa kalain sudah puas. Kalian bisa lihat sendiri bukan, jika bukan aku yang mengambilnya."
Semua tercengang melihat apa yang ditunjukkan oleh Kinara, semua melihat kearah Kinara dan kemudian saling
Pandangan.
"Apa ... Kinara lagi-lagi bisa membuktikannya," batin Tiara yang juga ikut terkagum-kagum.
Semua hanya bisa melihat apa yang dilakukan Kinara. Mereka kembali dibuat terheran-heran dengan apa yang baru saja dilakukan oleh Kinara.
Tak ada lagi yang bicara, mereka malu sendiri karena telah menuduh Kinara.
"Maaf ya, Kami sudah menuduh mu. Ternyata bukan kamu yang mencurinya," ucap salah satu dari orang yang tadi ikut menuduhnya.
"Maaf ya Kinara," lirih Natasha.
"Kalian ya benar-benar! Belum tahu fakta yang sebenarnya kalian seenaknya saja menuduh seseorang, beruntung Kinara bisa membuktikan jika dia tidak bersalah, bagaimana jika dia tak bisa membuktikannya kalian akan terus menuduhnya 'kan," geram Claudia. Claudia bahkan menunjuk pada Tiara.
"Dengar ya, Tiara. Aku tahu Kamu tak menyukai Kinara, tapi dengan menuduhnya seperti itu, itu perbuatan yang tidak baik bukannya membela saudaramu kau mau ikut-ikutan menuduhnya," tambah Claudia.
Tiara hanya diam tak ingin meladeni apa yang Claudia katakan. Ia akan terus berada di barisan orang yang menyukai Kinara.
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Terima kasih sudah membaca 🙏
Jangan lupa like, vote dan Komennya 🙏
Salam dariku Author M ANHA 🤗
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖