Meilika seorang siswi kelas 11 berparas cantik dan pintar...tapi akibat ulahnya sendiri dia merasakan akibat dari permainannya sendiri...
"Stop...hentikan..mas, aku hamil anak kamu". Semua orang terkejut mendengar ucapan gadis cantik yang menangis terisak, yang ditujukan pada mempelai pria tersebut.
Ya gadis itu adalah Meilika yang usianya baru 17 tahun
"Siapa kamu, aku tak mengenalmu..bagaimana aku bisa menghamilimu" ucap mempelai pria yang terkejut dengan ucapan meilika.
Penasaran? baca aja yuk
oh ya kak jika berkenan follow Instagram aku mamika759🤭🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi kamu dari sini!
Waktu sudah menunjukkan pukul 10.15, tepat satu jam Mei menunggu di sana. Mei pun berjalan menghampiri resepsionis tadi untuk menanyakan apakah masih lama atau tidak Kaka selesai meeting.
" Maaf mbak, Apakah meetingnya belum selesai?" tanya Mei pada Resepsionis tadi.
" tunggu sebentar ya dek, saya hubungi sekretarisnya dulu," jawab resepsionis itu lalu segera menelpon sekretaris Kaka. Tak lama sekretaris itu menyuruh Mei untuk segera menemui Kaka.
" ya dek, sudah ditunggu pak Kaka di atas. Silahkan adik naek ke lantai 17," ucap resepsionis memberitahu Mei.
" Baik, makasih mbak," ucap Mei dengan tersenyum dan di balas dengan senyuman juga oleh Dewi.
Mei pun berjalan menyusuri lobby menuju lift untuk ke ruangan Kaka. Dengan perasaan gugup ia masuk ke dalam lift yang pintunya sudah terbuka. Ia menekan tombol angka 17 di samping pintu lift.
Di dalam lift, rasanya Mei ingin membatalkan niatnya untuk bertemu Kaka tapi niatnya ia urungkan. Dengan keberanian penuh ia yakin ingin bertemu dengan Kaka.
*****
Di ruangan Kaka, Kaka sudah menunggu kedatangan Mei. Kaka sudah memberitahukan sekretarisnya untuk langsung menemuinya jika Mei tiba.
" Permisi, Kaka nya ada di dalam" tanya perempuan itu pada Sinta sekretaris Kaka.
Sinta terkejut dan terbelalak melihat perempuan yang ada di hadapannya, yang sudah ditunggu kedatangannya. Sinta melihat penampilan perempuan itu dari atas sampai bawah. Akhirnya ia tersadar dari lamunannya dan menjawab pertanyaannya.
" Ya, silahkan masuk! Anda sudah ditunggu di dalam." Ucap Sinta. Perempuan itu langsung melangkah menuju ruangan Kaka. Sinta yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya.
" ck..ck.. selera bos luar biasa," gumam Sinta.
Tok..tok..
Perempuan itu mengetuk pintu ruangan Kaka. Kaka pun menyuruhnya untuk langsung masuk. tanpa melihat ke arah pintu, karena ia sibuk melihat berkas yang ada di mejanya.
" Hallo sayang.. ternyata kau sudah menunggu ku yah," ucap perempuan itu. Kaka yang mendengarnya pun sontak membuatnya terkejut, dan langsung menoleh ke arah pintu. Perempuan itu langsung berjalan mendekati meja Kaka.
" Kamu?" ucap Kaka yang terkejut melihat penampilan perempuan yang berada di hadapannya.
" Kenapa sayang, aku merindukanmu," ucap perempuan itu dan berjalan mendekat ke arah kursi kerja Kaka. Perempuan itu bergelayut manja dan duduk di atas pangkuan Kaka dan mengelus-ngelus dada Kaka.
" Minggir, turun dari sini!" bentak Kaka pada perempuan itu lalu mendorong perempuan itu dari pangkuannya. Sontak membuat perempuan itu hampir saja terjatuh. Tapi untungnya ia dapat menahan tubuhnya sehingga tidak terjatuh.
" Kamu kenapa? Bukankah kau juga sedang menunggu kedatanganku? Tadi sekretaris mu bilang padaku kalau kau sudah menungguku." ucap perempuan itu dengan suara yang manja seperti dibuat-buat. Perempuan itu pun berjalan menuju sofa dan duduk di sana.
" Siapa yang menunggumu dan siapa yang menyuruhmu masuk ke dalam sini? Dasar perempuan j****g! Pergi dari sini," bentak Kaka dengan penuh emosi sambil merapikan pakaiannya yang teracak akibat perempuan itu yang sudah duduk di pangkuannya. Kaka pun berjalan ke arah tempat duduk perempuan itu dan menunjuknya ke arah pintu.
" Kamu mengusir ku pergi? Kamu tidak merindukan ku? Aku datang kesini karena aku sangat merindukanmu!, kamu keterlaluan mengataiku perempuan j****g," ucap perempuan itu sambil berdiri dan memeluk Kaka. Kaka pun langsung melepaskan pelukan wanita itu dari tubuhnya.
" Pergi kamu dari sini, atau aku akan memanggilkan satpam untuk mengusir mu!" ucap Kaka yang sudah emosi dengan perempuan yang ada di hadapannya.
"Ayolah Kaka, bukankah kamu juga merindukanku," ucap perempuan itu sambil menarik Kaka dan jatuh di atas sofa, perempuan itu pun langsung naik ke atas tubuh Kaka, dan membuat Kaka terkejut melihat keagresifan perempuan itu.
Bersambung
Hai kak jangan lupa di vote yang biar tambah semangat up nya..like dan komentarnya juga jangan ketinggalan.😄😘