Tita Martin Bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Besar di kota B. Dirinya memiliki kekasih seorang dokter.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menuju Pulau
Setelah pesta usai Bagas masih tak percaya jika Tita anak dari mendiang Martin Durant. Seorang Martin Durant yang pernah membantunya saat dirinya terpuruk. Kini anaknya berada di hadapannya. Anak yang dulu dirinya cari karena ingin membalas budi kebaikan Ayahnya.
Tita dan Ken mengantarkan Kevin dan keluarganya ke kamar hotel yang telah di sediakan. Setelah itu Tita dan Ken pergi ke kamarnya. Semua keluarga menginap di hotel milik Kenzo Ito.
Masing-masing telah di sediakan kamar sesuai kebutuhan mereka yang telah di pesan sebelumnya.
Tita langsung masuk ke kamar mandi karena ingin segera membersihkan dirinya yang berkeringat karena menyambut tamu undangan. Ken pun membiarkan Tita mandi sendiri tanpa mengganggunya karena Ken tau pasti Tita sangat lelah.
"Sayang, ayo mandi." Tita.
"Sudah selesai?" Ken.
"Sudah. Mau pake air hangat?" Tita.
"Biar Mas siapkan sendiri sayang." Ken.
Ken masuk kedalam Kamar mandi dan Tita duduk di depan meja riasnya mengeringkan rambutnya yang basah dengan masih menggunakan bathrobe. Setelah selesai Tita merebahkan tubuhnya yang lelah di atas tempat tidur.
Ken keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk di pinggangnya menampilkan dada bidangnya. Ken segera menggunakan celana boxernya dan kaos. Kemudian mennyusul Tita di atas tempat tidur yang sudah menggunakan piyamanya.
"Kau lelah sayang?" Tanya Ken membawa Tita kedalam pelukannya.
"Hm.. Sedikit." Tita.
"Mau Mas pijit?" Ken.
"Tidak perlu. Nanti juga hilang sendiri setelah beristirahat." Tita.
"Baiklah. Tidurlah sayang." Ucap Ken mendaratkan ciumannya di puncak kepala Tita.
Tita pun mencari posisi nyaman dalam pelukkan Ken dan tak lama Tita pun sudah berlayar ke alam mimpi.
Keesokan pagi suasana riuh terdengar di restoran hotel. Keluarga besar Ken dan Tita menikmati sarapan yang sudah di sediakan pihak hotel. Ken dan Tita pun menyusul mereka semua di restoran karena siang ini Tita dan Ken akan pergi ke pulau dan Keluarga Kevin akan kembali ke LN.
"Selamat pagi Bu, Yah." Sapa Ken dan Tita.
"Pagi sayang. Ayo sarapan dulu." Ajak Nyonya Laura.
Terlihat keluarga Kevin pun tengah menikmati sarapan mereka di mejanya. Tita mendekatinya dan mencium Pipi Paman dan Bibinya.
"Do only mommy and daddy get good morning kisses? Don't you want to give it to your beloved big brother?" Mikha.
"Of course it was. You can get it from your wife brother." Tita.
"Okay. um... You've had your pick of the century, haven't you." Mikha.
Tita pun tersenyum melihat saudara sepupunya merajuk.
"Okay.. Okay shithead You don't get mad. We'll give you the special." Kemudian Tita pun mendaratkan ciumannya di seluruh wajah Mikha dengan gemasnya.
Angel istri dari Mikha pun tertawa di buatnya. Dulu dirinya begitu cemburu pada Tita tapi, setelah mengetahui jika Tita adik dari kekasihnya Angel pun mulai memahaminya.
Begitupun dengan Ken sekarang. Ken tak pernah merasa cemburu ketika Tita bermesraan dengan Tanio maupun Mikha. Begitupun dengan Olla istri dari Tanio.
"Oh, my god! Stop. You want to eat my face." Mikha.
Mereka semua pun tertawa melihat tingkah kakak beradik itu.
"Kau melupakan kakakmu yang tampan ini Ta." Tanio.
"Owh! Astaga! Kenapa kalian begitu menggemaskan." Ucap Tita kemudian mendekati Tanio dan mencium pipi lelaki yang berperan sebagai Ayah dan Ibu baginya.
"I love you Brother." Tita.
"Love you more darling." Tanio.
"Sudah sayang. Biarkan Tita sarapan dulu." Olla.
"Iya sayang." Tanio.
Tita pun duduk di samping Ken yang sudah mengambilkan sarapan untuk Tita. Ken menyuapi Tita dengan telaten. Entah mengapa beberapa hari ini Ken begitu memanjakan Tita bahkan dirinya tak bisa jauh dari Tita.
"Astaga! Manja sekali Ta. Makanlah sendiri." Tanio.
"Aku yang mau melakukan Kakak Ipar." Ucap Ken formal kepada Tanio.
"Biarkan saja Nio. Toh suaminya ini yang melakukannya." Abimana.
"Kau benar Abi." Tanio.
"Kalian tidak ingin melakukan hal yang sama dengan Ken?" Olla. Melirik Tanio dan Abimana.
"Ken, kau meracuni istri kami." Abimana.
"Up's!" Ken.
Setelah menyelesaikan sarapannya. Mereka satu persatu berpamitan pulang. Ken dan Tita sudah di tunggu Anton untuk mengantarkan mereka berdua ke bandara. Tiba-tiba saja Bagas memeluk Tita saat berpamitan. Begitupun pada Tanio. Bagas melakukan hal yang sama dengan mata berkaca-kaca.
"Om. Ada apa?" Tita.
"Sudah lama Om mencari kalian. Namun hanya nama Mikha yang Om dapatkan. Tak ada nama kalian Tanio dan Tita dengan nama belakang Durant." Bagas.
"Hm.. Kami tidak menggunakan nama belakang Ayah Om. Tapi nama depan Ayah. Martin." Tita.
"Astaga! Kenapa Om tidak menyadarinya." Bagas.
"Memangnya ada apa Om mencari Kami?" Tanio.
"Tanpa Ayah kalian Om tidak akan seperti sekarang. Saat Om mendengar kecelakaan yang menewaskan orang tua kalian Om langsung mencari keberadaan kalian namun tak satu orang pun mengetahuinya." Bagas.
"Kami di bawa mendiang Onty Sarah Om." Tanio.
"Sarah? Mendiang?" Bagas.
"Ya Om. Onty meninggalkan kami saat Tita masih duduk di bangku sekolah dasar." Tanio.
"Dia meninggal?" Bagas.
"Iya Om. Onty sakit." Tita.
"Om turut bela sungkawa Nak." Ucap Bagas tulus.
Setelah berbincang mereka pun pergi ke dalam mobil masing-masing. Aiko semakin kesal di buatnya pasalnya Bagas Omnya juga begitu mengenal keluarga Durant.
Dirinya kesal karena orang tuanya yakni Tuan dan Nyonya Ito tak mengenalkannya pada keluarga Durant padahal Ken berteman dekat dengan Tanio Martin Durant. Atau bahkan Merepa pun baru mengetahuinya sekarang. Entahlah, yang pasti sekarang Aiko akan berjuang sendiri.
Sepajang perjalanan Ken terus menggandeng Tita seoalah takut kehilangan Tita pun membiarkannya saja dan terus berada di samping suami tercintanya.
Anton hanya mengantarkan keduanya hingga bandara setelah itu Anton kembali pulang mengurus perusahaan selama Ken pergi. Tita dan Ken memasuki bandara.
Tak membutuhkan waktu lama kini keduanya sudah berada di suatu pulau. Di bandara sana sudah ada orang menunggu Ken dan Tita untuk diantarkan ke villa.
"Mau makan dulu sayang?" Ken.
"Apa kita tidak bisa makan di vila saja sayang?" Tita.
"Bisa. Kalo begitu kita langsung ke villa saja." Ken.
Ken pun meminta supir untuk mengantarkannya langsung ke villa. Karena Tita tak ingin mampir makan terlebih dahulu. Tita menyandarkan kepalanya di dada Ken tanpa peduli asa orang lain di dalam mobil itu.
Sampai di villa Tita segera masuk ke dalam kamar dan merebahkan tubuhnya. Entah mengapa tubuhnya terasa begitu lelah. Padahal semalam dirinya cukup tidur tanpa gangguan Ken seperti biasanya. Karena Ken membiarkannya tertidur.
Ken meminta Pelayan di sana membawakan makan siang untuk Dirinya dan Tita ke dalam kamar. Karena Ken merasa kasihan kepada Tita yang terlihat kelelahan.
🌻🌻🌻
Jangan lupa like dan komennya ya sahabat 🙏🙏🙏