NovelToon NovelToon
Pedang Abadi Dan Bunga Sakura Es

Pedang Abadi Dan Bunga Sakura Es

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Perperangan / Fantasi Timur / Action / Romantis / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Michael Nero

Di dunia kultivasi yang kejam bernama Benua Azure Langit, seorang pemuda desa bernama Lin Feng seumur hidup dianggap “sampah” karena dantian rusak yang membuatnya tak mampu menyerap Qi. Diejek, dikhianati, bahkan tunangannya membatalkan perjodohan demi masa depan yang lebih cerah.

Dari seorang anak desa yang terbuang hingga menjadi legenda yang ditakuti sekaligus dikagumi, Lin Feng berjuang membuktikan bahwa bahkan “daun kering” bisa menjadi pedang abadi yang membelah langit. Bersama Su Ling’er, ia menapaki jalan panjang menuju keabadian—jalan yang dipenuhi darah, air mata, tawa, dan cinta abadi yang tak pernah layu seperti bunga sakura es di puncak gunung suci.

Sebuah kisah epik xianxia klasik penuh aksi kultivasi, balas dendam yang memuaskan, romansa manis yang berkembang perlahan, serta perjalanan menjadi tak terkalahkan sambil melindungi orang yang dicintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Michael Nero, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4: Darah di Atas Arena Batu Putih

Ketika matahari mulai condong ke arah barat, mewarnai langit di atas Sekte Pedang Langit dengan semburat jingga dan ungu, halaman sekte kembali dipenuh oleh para calon murid yang berhasil melewati dua tahap sebelumnya beserta orang awam yang penasaran dengan ujian tahap akhir kali ini.

Sepuluh arena batu putih berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar dua puluh meter sudah dipenuhi penonton yang terdiri dari murid luar yang ingin tahu jalannya ujian pamungkas, elder pengawas, serta keluarga kaya yang datang mendampingi anak-anak mereka.

Terutama Arena 7 yang menjadi pusat perhatian kecil karena rumor yang sudah menyebar dengan cepat, seorang “sampah desa” akan melawan Zhao Long, murid berlatar belakang klan Zhao yang cukup dikenal di provinsi ini.

Saat waktunya tiba bagi Lin Feng untuk tampil ia melangkah masuk ke arena dengan penuh ketenangan dengan pedang kayu persik hasil karya tangannya yang tergantung di pinggangnya. Ia tak membawa senjata yang terbuat dari logam—bukan karena tak mampu membeli, tapi karena warisan Xuan Qing mengajarkannya bahwa intent pedang sejati tidak bergantung pada bilah yang mahal dan tajam.

Zhao Long sudah menunggu di tengah arena, menggunakan pedang panjang berbilah biru berkilau yang jelas berasal dari pandai besi kelas tinggi. Aura tahap 9 Qi Condensation-nya memencar tanpa malu-malu, membuat udara di sekitarnya bergetar pelan.

“Lin Feng, hari ini aku akan buktikan di depan semua orang bahwa semua yang kau capai sampai di titik ini hanyalah sebuah keberuntungan semu,” ucap Zhao Long dengan suara dingin.

Matanya penuh dendam—bukan hanya karena masa lalu adiknya, tapi juga karena hasil tes bakat tadi pagi yang membuat wajah keluarga Zhao panas.

Elder pengawas arena, seorang pria kurus berusia empat puluhan, mengangkat tangan.

“Aturannya sederhana kalian akan dinyatakan kalah apabila keluar dari lingkaran, menyerah, atau tak bisa bertarung lagi. Senjata tumpul diperbolehkan, tapi pembunuhan dilarang."

Elder itu melirik kedua peserta di samping kanan dan kirinya dan dengan suara mantap ia berkata, "Mulai!"

Zhao Long langsung bergerak lebih dulu. Langkahnya cepat, pedangnya segera menebas dengan gerakan horizontal yang diselimuti oleh lapisan api merah yang membara—teknik keluarga Zhao, Api Naga Mengamuk. Angin panas menyapu arena. Penonton di pinggir sampai harus mundur sejenak karena hawa panas yang menerpa wajah mereka.

Lin Feng tak mundur. Ia hanya melangkah miring satu kali, tubuhnya bergerak seperti daun yang meliuk ditiup angin. Tebasan itu meleset tipis, hanya memotong beberapa helai rambutnya yang jatuh beterbangan.

Zhao Long terkejut sesaat, tapi langsung melanjutkan serangan bertubi-tubi, tebasan atas, tusukan lurus, sapuan kaki rendah. Setiap gerakannya disertai ledakan api kecil yang membuat batu arena menjadi hitam hangus.

Sementara di lain sisi Lin Feng terus menghindar dengan gerakan minimal, seolah sedang menari di tengah badai api.

Lima menit berlalu. Zhao Long mulai terengah. Qi-nya sudah terpakai hampir separuh untuk serangan habis-habisan, tapi tak satu pun yang mampu mengenai sasaran.

“Kenapa kau hanya lari seperti tikus?!” teriak Zhao Long frustrasi. Wajahnya memerah, bukan hanya karena panas api tekniknya sendiri.

Lin Feng akhirnya berhenti di tengah arena. Ia menarik pedang kayu persik perlahan, memegangnya dengan satu tangan saja.

“Kau sudah selesai? Sekarang giliranku.”

Saat itu juga, aura di sekitar Lin Feng berubah. Bukan ledakan besar seperti Zhao Long, tapi seperti danau tenang yang tiba-tiba membeku—dingin, tajam, tak tergoyahkan.

Ia melangkahkan kaki satu kali— seperti sedang melakukan teleportasi tiba-tiba saja ia berada dalam area bertahan Zhao Long, pedang kayu yang ada ditangannya bergerak dengan sederhana, satu tebasan vertikal dari atas ke bawah.

Tak ada api, tak ada angin kencang, tak ada efek mencolok. Hanya garis biru samar yang mengikuti lintasan pedang.

Zhao Long terkejut dan langsung menyambut Lin Feng dengan teknik terkuatnya, Naga Api Menelan Langit. Pedangnya berubah menjadi naga api sepanjang lima meter yang melesat ke depan.

Dua serangan bertemu di tengah arena. Dentuman keras mengguncang udara. Naga api Zhao Long… terbelah dua dengan rapi, seperti kertas yang dipotong gunting tajam. Sisa api menyebar ke samping, tapi garis biru itu terus maju tanpa hambatan, langsung menekan ke arah Zhao Long.

Pemuda itu hanya sempat mengangkat pedangnya untuk menangkis.

Ting!! Suara logam yang bergesekan.

Pedang logamnya retak dan hampir patah di tiga tempat, lengannya mati rasa, dan tubuhnya terlempar ke belakang hingga hampir keluar dari lingkaran arena.

Ia jatuh berlutut dengan darah segar menetes dari sudut bibir. Matanya penuh dengan rasa tidak percaya.

Arena berubah sunyi tanpa suara selama beberapa detik. Kemudian sorak sorai meledak dari penonton.

“Satu tebasan! Hanya satu tebasan!”

Elder pengawas mengumumkan dengan suara lantang, “Pemenangnya... Lin Feng!”

Zhao Long langsung ditarik keluar arena oleh beberapa pelayan keluarganya. Saat berjalan melewati Lin Feng, ia berbisik dengan nada getir, “Ini belum selesai…”

Lin Feng tak menjawab. Ia hanya menyimpan kembali pedang kayu kesayangannya dan melangkah turun dari arena, seolah baru saja menyelesaikan latihan pagi biasa.

Babak-babak berikutnya berlangsung cepat. Lin Feng terus maju tanpa kesulitan berarti. Lawan-lawannya semakin kuat, tapi ia selalu mengakhiri pertarungan dalam kurang dari sepuluh gerakan.

Teknik Pedang Abadi Langit tahap dasar yang ia gunakan baru sebatas permukaan, tapi intent pedang yang murni sudah cukup membuat lawan-lawan di level Qi Condensation tak berkutik.

Di arena lain, Su Ling’er juga melaju mulus. Setiap lawannya langsung menyerah begitu merasakan hawa es yang mematikan dari gadis itu. Ia bahkan tak perlu mengayunkan pedang lebih dari sekali. Julukan Putri Es Langit semakin menggema di antara penonton.

Saat matahari hampir tenggelam, babak perempat final akhirnya tiba. Hanya delapan puluh peserta yang tersisa.

Pengumuman pasangan babak berikutnya dipasang di papan besar. Lin Feng melirik nama lawannya kali ini.

“Su Ling’er – Arena 1.”

Kerumunan langsung heboh. Dua bintang paling terang di ujian tahun ini akan bertemu lebih cepat dari dugaan!

Lin Feng menghela napas pelan. Ia tak ingin menarik perhatian terlalu besar dan terlalu cepat, tapi takdir sepertinya punya rencana lain.

Malam itu, setelah mandi dan makan malam sederhana di penginapan sementara yang disediakan sekte bagi para peserta yangblolos, Lin Feng pergi menyendiri di tepi danau kecil di belakang asrama.

Air danau yang tenang memantulkan bulan purnama dan angin malam membawa aroma khas pinus gunung.

Ia sedang memeriksa pedang kayu persiknya ketika langkah pelan terdengar di belakang.

“Kau Lin Feng, bukan?”

Suara itu begitu jernih seperti lonceng es, tapi tak sepenuhnya dingin. Lin Feng menoleh.

Su Ling’er berdiri di sana, mengenakan jubah putih sederhana tanpa hiasan keluarga Su. Rambutnya dibiarkan tergerai, beberapa helai beterbangan ditiup angin.

Ia mendekat beberapa langkah, lalu berhenti di jarak aman. “Besok kita akan bertarung. Aku ingin tahu intent pedangmu itu berasal dari mana?”

Lin Feng tersenyum kecil—senyum pertama yang tulus hari itu. “Dari latihan keras, seperti kau.”

Su Ling’er mengernyit halus. “Jangan samakan aku denganmu. Aku sudah berkultivasi sejak usia lima tahun dengan bimbingan guru terbaik. Tapi kau tiga bulan lalu kau bahkan belum punya nama di provinsi ini.”

Lin Feng tak menjawab langsung. Ia hanya memandang pantulan bulan di air. “Kadang, orang yang terlambat untuk memulai justru menjadi yang paling lapar.”

Su Ling’er diam beberapa saat, lalu berkata pelan, “Aku tak akan menahan diri besok.”

“Aku juga tidak,” jawab Lin Feng tenang.

Gadis itu berbalik untuk pergi, tapi berhenti sejenak. “Teknik mu itu seperti apa rasanya?”

Lin Feng mengangkat pedang kayunya, menebas pelan ke udara. Garis biru samar muncul sebentar, lalu lenyap. “Seperti angin musim semi yang membawa akhir musim dingin.”

Su Ling’er tak berkomentar lagi. Ia hanya melangkah pergi, meninggalkan aroma samar bunga plum dingin di udara.

Keesokan paginya, Arena 1 sudah dipenuhi penonton hingga tak ada ruang yang tersisa. Bahkan beberapa elder senior sampai datang demi dapat menyaksikan pertarungan ini secara langsung.

Lin Feng dan Su Ling’er berdiri saling berhadapan di tengah arena batu putih yang masih basah oleh embun pagi.

Elder pengawas tersenyum tipis. “Ini akan menjadi pertarungan yang menarik.”

Su Ling’er mengangkat pedang tipis berbilah kristal es yang memancarkan hawa dingin. Aura Foundation Establishment tahap awalnya akhirnya dilepaskan sepenuhnya setelah ia tahan sebelumnya—bkabut es tipis segera menyelimuti separuh arena.

Sementara Lin Feng tetap memegang pedang kayu persik. Qi tahap 8 akhirnya ia keluarkan, tapi intent pedangnya sudah setara tahap Foundation biasa.

“Mulai!”

Su Ling’er bergerak lebih dulu. Langkahnya begitu ringan seperti salju yang jatuh, pedangnya menebas dengan teknik Es Seribu Kelopak. Ratusan kelopak es tajam beterbangan ke arah Lin Feng dari segala arah.

Lin Feng mengayunkan pedangnya dalam lingkaran sempurna. Angin Musim Semi yang Membelah Kabut— semua kelopak es hancur menjadi butiran halus yang beterbangan indah sebelum lenyap.

Mata Su Ling’er menyipit. Untuk pertama kalinya, ada kilatan serius di wajahnya.

Dan pertarungan sejati baru saja dimulai.

1
Hasan Udin
gak jls alur cerita nya buruk👎👎👎
Nanik S
NEXT 💪💪💪
Nanik S
Harus secepatnya mereka kembali
Nanik S
Lanjutkan Tor 🙏🙏
Nanik S
NEXT
Nanik S
Serasi dan Kompak
Nanik S
Ngincer warisan... dasar Iblis
Nanik S
Ternyata Zhao Long penghianat sekte
Nanik S
Zhao Long... cemburu ya wkwkwk
Nanik S
Lin Feng jangan terlalu polos apalagi oleh kecantikan
Nanik S
Akhirnya jadi murid inti LinFeng
Nanik S
Lin Feng 💪💪💪
Nanik S
Bagus Lin Feng
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Hadir.... ikut nyimak cerita
Ara putri
semangat nulisnya kak.
jika berkenan mampir juga keceritaku PENJELAJAH WAKTU HIDUP DIZAMAN AJAIB
no subject: oke kak
total 1 replies
Yasinta Dwi Wahyuni
ceritanya menarik
saya suka...saya suka.../Drool//Drool/
no subject: terimakasih sudah mampir, bab berikutnya akan segera rilis
total 1 replies
no subject
Halo, para pembaca setia 🤍
Terima kasih banyak atas dukungan dan kesetiaan kalian dalam mengikuti novel ini.

Saat ini, novel sedang dalam proses revisi, khususnya pada segi kepenulisan dan ejaan, agar alur cerita menjadi lebih rapi, nyaman dibaca, dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Selain itu, terdapat beberapa adegan yang perlu dipotong, diperbaiki, atau diganti, demi memperkuat cerita serta menjaga konsistensi plot.

Proses ini dilakukan agar pengalaman membaca kalian menjadi jauh lebih baik ke depannya. Mohon pengertiannya apabila ada perubahan pada beberapa bagian cerita.

Sekali lagi, terima kasih atas kesabaran dan dukungan kalian. Semoga versi revisi nanti bisa memberikan kesan yang lebih mendalam dan memuaskan. 🙏✨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!