Di hari ketika dunia runtuh oleh Virus X-Z, kota berubah menjadi neraka. Zombie berkeliaran, manusia bertahan mati-matian, dan pemerintahan hancur dalam hitungan jam.
Di tengah kekacauan itu, Raka, seorang pria yang seluruh hidupnya terasa biasa, tiba-tiba mendapatkan Zombie Hunter System—sebuah sistem misterius yang memungkinkannya melihat level setiap zombie, meningkatkan skill, dan meng-upgrade segala benda yang ia sentuh.
Saat menyelamatkan seorang wanita bernama Alya, keduanya terjebak dalam situasi hidup-mati yang memaksa mereka bekerja sama. Alya yang awalnya keras kepala perlahan melihat bahwa Raka bukan lagi “orang biasa”, tetapi harapan terakhir di dunia yang hancur.
Dengan sistemnya, Raka menemukan kendaraan butut yang bisa di-upgrade menjadi Bus Tempur Sistem:
Memperbesar ukuran hingga seperti bus lapis baja
Turret otomatis
Armor regeneratif
Mode penyimpanan seperti game
Dan fitur rahasia yang hanya aktif ketika Raka melindungi orang yang ia anggap “pasangan hidup”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyu Yudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertempuran Jalan Raya
Suara geraman zombie bergema di sepanjang jalan raya yang hancur. Lampu-lampu jalan roboh, kabel listrik terjulur seperti urat-urat hitam, dan api berkobar dari beberapa mobil terbakar. Dunia benar-benar terlihat seperti akhir zaman.
Di tengah kekacauan itu, Raka berdiri tegap. Pedang pendek di tangannya memantulkan cahaya merah dari api yang membara. Tatapannya tajam—tidak takut, tidak ragu. Ia seperti singa yang berdiri menghadapi segerombolan serigala kelaparan.
Di sisi lain jalan, delapan survivor terpojok di belakang mobil minibus yang hampir meledak. Mereka panik, memeluk tubuh masing-masing, beberapa menangis, beberapa berdoa. Sementara itu, segerombolan zombie level 3 hingga 5 mengepung dari segala arah.
Dan lebih jauh di belakang…
rombongan bandit bermotor, enam orang bersenjata lengkap, menonton sambil tertawa.
“Wah! Seru nih! Lihat mereka kepojok!”
“Hahaha! Biarkan zombie makan dulu. Sisa-sisanya baru kita ambil!”
Suara mereka menusuk telinga.
Raka menarik napas dalam.
Ia tidak bisa membiarkan itu terjadi.
Dari dalam Bus Sistem, Alya berdiri tegang di balik kaca depan yang kini jauh lebih tebal dan jernih. Ada cahaya biru redup menyelimuti panel interior.
Ketika ia menatap ke arah Raka, layar sistem tiba-tiba muncul:
> [Sinkronisasi Pengemudi Terdeteksi]
Raka + Alya \= Koneksi Stabil
[Mode Tempur Level 1 Tersedia]
Alya tersentak. “Bus ini… merespons kita?”
Panel lain muncul di depannya.
> [Alya terdeteksi sebagai Unit Guardian]
Efek aktif: +10% armor, +10% kapasitas link tempur
Ingin mengaktifkan Mode Guardian Shield?
[YA / TIDAK]
Alya tanpa ragu menyentuh YA.
VRUMMMMMMM!
Bus Sistem bergetar halus.
Lampu-lampu biru di sisi rangka menyala seperti garis urat energi.
Alya menatap Raka dari balik kaca.
“Raka… aku bantu dari sini!”
Di luar, zombie level 4 paling besar melangkah mendekat, tubuhnya pucat kehijauan dengan rahang terbelah dua. Makhluk itu mengeluarkan suara kasar seperti dua batu digesekkan.
“GRRAAAAGHHH!!”
Ia menerjang Raka lebih cepat dari yang Alya sangka.
Raka berbalik. Pedangnya terangkat.
BRUGG!!
Zombie itu menghantamnya kuat, membuat Raka terlempar mundur beberapa meter hingga lututnya hampir menyentuh tanah.
Alya menjerit dari dalam bus. “RAKA!!”
Raka berhenti tepat sebelum jatuh. Ia mencengkeram tanah dengan satu tangan dan bangkit kembali.
Panel biru muncul di depan matanya.
> [Alya dalam Mode Guardian Shield]
Buff aktif: +15% penguatan kerangka tubuh + +10% stamina
– Saat Anda bertarung untuk melindungi Alya, statistik akan meningkat –
“Aku mengerti… sistem ini ngasih buff kalau tujuan aku jelas,” gumam Raka.
Zombie besar itu datang lagi.
Tapi kali ini, Raka lebih cepat.
BLUAGHH!
Raka melompat ke samping, memutari monster itu, lalu mengayunkan pedangnya ke tendon kaki belakangnya.
CRAAACK!
Zombie itu roboh, menggerung marah.
Raka melihat celah di bagian belakang kepala.
Ia menancapkan pedangnya—
BRAKK!!
Pembunuhan bersih.
“Satu,” ucap Raka pelan.
Namun puluhan zombie lain mulai merayap mendekat.
Para bandit melihat itu.
Salah satunya meludah sambil tertawa.
“Gila! Cowok itu kuat juga!”
“Biarin! Setelah dia capek nanti… kita habisin dia juga.”
Pemimpin mereka, seorang pria bertato dengan helm warna merah, menaikkan shotgun ke bahu.
“Kalau dia ganggu rencana gue, kita bunuh sekarang juga.”
Mereka menyalakan mesin motor, bersiap maju.
Alya melihatnya dari dalam bus. Wajahnya memucat.
“Raka… ada bandit… mereka datang!”
Ia melihat panel bus menyala.
> [Mode Tempur – Auto Assist]
Tersedia: Armor Reinforce, Shock Pulse, Front Ram Mode
Energi: 80%
Alya menggigit bibir.
Ia bukan petarung…
Tapi bus ini bisa membantunya membantu Raka.
“Baik… kalau ini caranya aku bantu… aku lakukan.”
Ia menekan Front Ram Mode.
Di luar, Raka masih bertarung. Dua zombie lain ia tebas cepat. Tapi suara mesin motor membuatnya menoleh.
BRRRRRRMMMMMMM!!
Enam bandit bermotor datang dari sisi kanan, lintasan langsung menuju Raka dan zombie yang tersisa.
Salah satu bandit mengangkat shotgun.
“MATI KAU!!”
BOOMMM!!
Ledakan suara memekakkan telinga. Peluru menghantam mobil rusak di dekat Raka, membuat percikan api bertebaran.
Raka melompat menghindar.
“Brengsek!” Raka menggeram.
Bandit lain tertawa.
“Mau jadi pahlawan? Goblok!”
Tapi tawa itu berhenti dalam satu detik.
Karena dari belakang Raka…
Bus besar bersinar biru keluar dari garasi dengan kecepatan tinggi.
Alya menggenggam kedua sisi kursi pengemudi, menahan gemetar.
“Maaf… tapi kalian nggak boleh sentuh Raka…”
Bus Sistem melaju ke depan, panelnya menyala:
> [Front Ram Mode: Aktif]
+20% Daya Tabrak
+30% Stabilitas Rangka
– Prioritas target: musuh yang menyerang Raka –
KA-BRAAAAAKKK!!
Bus itu menghantam dua motor sekaligus.
Bandit terpental, teriak histeris sebelum tubuhnya menghantam aspal dengan suara patahan tulang yang jelas.
Bandit lain berhenti mendadak.
“ANJING! Itu apa?!”
Raka menatap bus itu, terkejut.
“Alya… kamu…?!”
Alya terlihat dari balik kaca depan, wajahnya tegang tapi mata penuh tekad.
Raka tersenyum tipis. “Bagus sekali…”
Bandit pemimpin, si helm merah, mengarahkan shotgun ke kaca depan bus.
BOOM!!!
Peluru menyambar kaca… tapi hanya meninggalkan retakan kecil.
Alya melihat panel baru muncul.
> [Damage Received: 3%]
Armor: Stabil
Guardian Shield aktif – kerusakan berkurang 10%
“Lumayan…” Alya bergumam.
Bandit itu mengumpat. “Kaca apa ini?! Baja di balik kaca?!”
Raka berlari ke arahnya, pedang terangkat.
“HEI–!!”
Raka melompat, menendang shotgun dari tangan bandit, lalu memutar tubuh dan menghantam helmnya dengan gagang pedang.
DUGG!!
Bandit itu ambruk.
Namun dua bandit lain datang dari kiri-kanan, mengayunkan batang besi.
Raka mengangkat pedangnya untuk menangkis—
TAP!!
Sebuah panel muncul:
> [Shock Pulse Aktif – Alya]
Dari sisi bus, gelombang kejut listrik ringan menyebar:
TZZZZAAAAPPP!!
Bandit-bandit di sekitar bus jatuh tersungkur karena efek kejut. Mereka menggeliat kesakitan.
Raka memanfaatkan itu.
WHSSH!
TEBASAN!
Dua bandit tumbang.
Alya menahan napas. “Raka… awas belakangmu!”
Zombie level 5 yang tadi tersisa merayap diam-diam dan ingin menyerang Raka dari belakang.
Raka berbalik terlambat.
Zombie itu membuka rahangnya—
“RAKA!!!”
Alya menekan tombol Auto-Lock Assist.
VRIIIING!!
Sebuah cahaya biru melesat dari bus—sebuah mini-turret otomatis kecil muncul di sisi dinding bus, menembakkan peluru energi ke arah zombie.
ZRAAAKK!!
Tembakan itu menghancurkan kepala zombie tersebut.
Raka mengangkat wajah, terkejut.
Alya berdiri dari kursinya, tangan gemetar tapi mata kuat.
Raka tersenyum.
“Terima kasih, Alya.”
Alya mengangguk, wajahnya memanas.
Beberapa menit kemudian…
Mayat bandit dan zombie memenuhi jalanan.
Survivor yang terjebak di belakang mobil minibus keluar perlahan dengan wajah ketakutan.
Salah satu pria tua mendekat kepada Raka.
“K… kami tidak tahu harus bilang apa. Terima kasih. Kamu menyelamatkan kami semua…”
Raka menggeleng. “Kalian sekarang aman. Ayo ikut kami.”
Alya keluar dari bus, menghampiri Raka.
“Raka… apa kita bawa mereka?”
Raka melihat ekspresi survivor-survivor itu—lemah, terluka, ketakutan, dan lapar.
“Kita nggak bisa biarkan mereka mati di sini,” jawab Raka. “Tapi kita perlu rencana.”
Alya menatap survivor itu satu per satu. Ada anak kecil, ibu muda, pria bertahan hidup, dan dua remaja yang tampak shock.
Alya menelan ludah. “Kalau begitu… kita lindungi mereka.”
Raka tersenyum kecil pada Alya.
“Ya. Kita lindungi mereka.”
Namun sebelum mereka semua naik ke Bus Sistem…
Panel sistem tiba-tiba muncul di depan Raka.
> [Notifikasi Khusus]
Anda telah melindungi sekelompok survivor dan mengalahkan ancaman manusia sekaligus zombie.
Prestasi: Guardian of the Weak — Level 1
Hadiah:
+5 Energi Sistem
Fitur Bus Baru Terbuka
[Fitur Baru: Mode Shelter Expansion Lv.1]
– Menambah kapasitas penumpang aman dalam bus
– Menambah slot penyimpanan
Alya membaca notifikasi itu dari bahu Raka.
“Ini… bus kita makin kuat,” katanya kagum.
Raka mengangguk. “Dan kita belum mulai apa-apa.”
Alya tersenyum, menatap Raka.
“Kita jadi tim yang bagus ya, Raka?”
Raka membalas senyuman itu.
“Ya… kita tim yang sangat bagus.”
Di belakang mereka, mata para survivor tertuju pada Raka dan Alya…
seolah melihat dua pahlawan di tengah dunia yang sudah hancur.
Dan petualangan mereka baru saja dimulai.
semangat thor