NovelToon NovelToon
Kalau Memang Serius Lamar Aku Pada Ayahku.

Kalau Memang Serius Lamar Aku Pada Ayahku.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:147
Nilai: 5
Nama Author: DP aja

perjuangan seorang gadis yang merantau ke kota,dan hampir di lecehkan oleh pacar sendiri,hingga akhirnya dia di selamatkan oleh seorang pemuda. apakah meraka bisa menjalin kasih?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DP aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab32

Sore itu di perjalanan dani dan istrinya menuju kampung mereka ngobrol hal random,mulai kehidupan asri ataupun dani.dan dani sangat senang karena ternyata asri sangat asik dan sedikit tengil.

"Mas,ternyata fans mas banyak ya?itu si siti aja sampek ngejar ngejar mas,sampai rela lo jadi istri ke dua," ucap Asri sambil menggoda suaminya.

"Yah sama,ternyata istri mas fansnya juga banyak,tuh mulai bambang,bobi,trus sapa tu teman kamu satu kerjaan itu? oiya andi,tambah lutfi.memang istri mas kan sangat cantik."Jawab Dani yang juga menggoda Asri.

"Mas ini...mas dulu gimana ceritanya bisa buka usaha gini mas,kalau orang tua mas katanya bangkrut," tanya asri ingin tahu.

"Gini sayang, sebenarnya dari dulu mas sudah punya usaha kecil kecilan,nah itu masih di modalin sama ayah,nah ketika mas masuk sma,ayah bangkrut karena di tipu temannya,tapi tidak dengan usaha mas,yang bergerak di bidang IT. Sedang usaha ayah kan properti,nah karna usaha ayah bangkrut akhirnya ayah aku minta mengawasi usahaku dan aku kembali ke duniaku suka balap liar dan dunia malam, dari situlah mas mengumpulkan modal dan mas di pertemukan dengan giyo." dan akhirnya dani menceritakan perjalanannya bahkan sampai perkenalannya dengan cristin, dan penghinaan cristin dan keluarganya pada dirinya.

"Ya Allah mas, ternyata segitunya perjalanan hidupmu,ternyata tidak mudah dalam menjalani hidup. Tak salah rizal menjadikan kamu Role model .aku jadi bangga sama kamu mas."

"Kamu juga hebat yang,untuk ukuran kamu,kamu kukuh pendirian, mandiri.bahkan ada teman mas yang bilang ke mas nanti kalau sudah nikah pasti pusing bayar tagihan kartu.nyatanya ndak,bahkan kartu kredit yang mas beri ndak pernah kepakek."

"Mau pakek buat apa mas? Paling belanja sayur mau pakai kartu? Itu kartu di gesekan ke gerobak gitu?"jawab Asri sambil bercanda.

"Ya bukan sayang,belanja baju kek,tas branded kek,perhiasan kek,atau apa gitu biar mas ngerasain bayar tagihan istri."

"Haduh mas mas, itu perhiasan dari mas masih bagus, trus tas, sepatu dari mas juga masih bagus, sayang duit mas. mending di tabung, atau buat usaha apa gitu."jawab Asri

Dani langsung menoleh ke arah istrinya.

"Kamu pingin usaha apa yang,nanti mas buatkan." tanya Dani dengan serius.

"Mas, mas. kan bilang tadi punya pabrik garmen di kota"P" nah kenapa ndak buka di kampung mas, kan akses jalan lumayan ndak terlalu,trus orang sana mas kebanyakan merantau kerja di pabrik garmen nah kalau buka di sini kan lumayan mas bisa buka lapangan kerja."

"Kamu yang buka ya sayang? Nanti masalah perizinan dan modal biar mas siapkan." Sontak asri melongo.

"Mas,ini bikin pabrik lo? modalnya besar lo? Kok aku yang di suruh buka! aku modal dari mana?"sahut Asri sontak, karena kaget dengan jawaban suaminya.

"Yang kamu kalau mau, bilang ayah suruh nyariin lahan, nah nanti biar mas yang urus semuanya nanti kamu tinggal ngejalanin kalau udah jadi nanti mas bantu." jawab Dani enteng.

"Oh kirain." asri tersenyum malu

"Yaudah mas nanti aku bilang ayah ya." dan tak lama mereka sampai di halaman rumah pak arjo, di sana ada beberapa warga yang hendak membeli pupuk dan benih  ,mereka menatap takjub mobil yang masuk begitu juga pak arjo yang tak kenal dengan mobil itu.bahkan semenjak mereka memasuki kampung sudah banyak mata menatap takjub.dan akhirnya mereka tahu setelah asri dan dani keluar.

"Assalamualaikum," sapa asri dan dani lalu menghampiri pak arjo dan menyalimi dengan takzim.

"Waalaikumsalam," jawab pak arjo dan semua yang ada di sana.

"Wah ternyata mbak asri dan mas dani to yang pulang?mobil baru ya? Itu platnya masih putih?" Sapa salah satu bapak bapak.

"Iya pak, gimana pak sehat semua." jawab dani dan menyalami semua warga,sedang asri hanya menangkupkan kedua tangan di depan dada sambil tersenyum.

"Alhamdulillah mas warga sini sehat semua."

"Oiya mas kenapa tidak sediakan traktor jadi kita ndak perlu antri dari kampung sebelah." ucap salah satu warga di sana.

"Wah kalau itu ngomongnya sama ayah bukan saya,emang ada yang mau jalanin traktornya?" Jawab dani.

"Lah itu pak arjo dulu juga jalanin traktor,bisa juga,iya kan pak arjo?" sela bapak bapak yang di angguki semua termasuk pak arjo sendiri.

"Wah la kalau ayah sendiri yo jangan kasian,udah tua masih di suruh jalanin traktor. Dah gini aja kalau ada yang jalanin nanti saya belikan biar nanti jadi satu dengan pupuk."

"Bener mas?"

"Ada mas, adik saya paijo namanya,dia bisa jalanin traktor."

"Wah pak arjo ini kebejan punya mantu sangat sayang sama mertua," sahut warga lagi dan semua tertawa.akhirnya maghrib pun tiba seperti biasa dani dan pak arjo ke masjid sampai isya.di jalan menuju masjid sempat berpapasan dengan tini  seorang janda yang baru pulang dari Taiwan.sontak mata tini membelalak kagum melihat dani yang tampan.

"Wah ganteng banget siapa itu ni?" Tanya tini pada parni temannya.

"Oh dia suami asri,orang kota, kaya raya ustad pula." jawab parni.

"Oh suami asri,tapi boleh lah di rebut, belum tahu dia dengan tini yang pesonanya masya allah."ucap Tini dengan penuh percaya diri.

"Heh aku aja pengen mendekati belum kesampean juga,kamu mau ikut ikutan." sahut Parni.

"Halah, siapa cepat dia dapat,yuk ah kita ke masjid." ajak tini untuk nyusul ke masjid.

"Heh tukini ngapain?"

"Mau nyangkul! Ya sholat lah."

"Ya ayuk." dan akhirnya mereka pergi ke masjid.

Ketika di masjid ternyata yang biasa jadi imam tidak datang alhasil dani lah yang di jadikan imam sontak semua terpaku mendengar kemerduan suara dani termasuk tini dan parni.setelah selesai tini dan parni tidak pulang menunggu isya sekalian, setelah shalat isya tini dan parni menunggu dani di warung dekat masjid, begitu dani dan pak arjo lewat mereka langsung menghampiri.

"Assalamualaikum mas ustad." sapa tini dengan suara manjanya,

"Waalaikumsalam sahut pak arjo dan dani."

"Mas kenalkan saya tini,janda udah 3th,saya baru pulang dari taiwan." lanjut tini sedang dani cuma membalas dengan senyum tipis dan anggukan

"Mas saya masih butuh tuntunan nih,tolong bimbing saya dong!" lanjut Tini yang masih belum mau menyerah.

"Maaf mbak tini, kalau butuh bimbingan silahkan ikut majelis taklim." jawab dani dengan tidak nyaman,pak arjo yang mengetahui dani tidak nyaman langsung menggeser dani.

"Mbak tini, maaf ikut aja majelisnya bu lurah."

"Pak arjo apaan sih! saya maunya di privat mas dani,"

"Maaf mbak, ndak bisa,bukan mahram.lagian saya sudah beristri."

"Halah istri lebih dari satu juga boleh." sahut Tini lagi.

"Memang boleh,tapi saya ndak mau,dan ndak punya rencana itu makasih." Sahut dani langsung melangkah lebar bersama pak arjo,sehingga tidak bisa di susul tini dan parni.

Sesampainya di rumah dani masih melipat wajahnya,

"Assalamualaikum," sapa dani dan pak arjo bersamaan.

"Waalaikumsalam" sahut asri yang di ruang tengah lalu menyalami dani dan dani langsung masuk kamar,moodnya benar-benar sudah hancur kali ini.melihat itu asri mengernyitkan alisnya dan melihat ayahnya untuk meminta jawaban,biasanya kalau pulang dari masjid wajah suaminya pasti cerah,tapi tidak dengan malam ini.

"Itu suami kamu di godain sama si tini janda yang baru pulang dari taiwan,nak dani sudah mengelak eh tininya yang terus ngejar,kayak babon memeti"(ayam indukan yang mengejar ayam jantan)sontak asri tertawa.

"Udah yah biar asri yang urus." sahut Asri

"Yaudah sana sekalian ajak makan." asri pun masuk ke kamarnya,di dalam dani sudah memakai kaos tapi masih memakai sarung,sedang terlentang di atas kasur,lalu asri menaiki kasur dan mengecup singkat bibir suaminya.

"Emh, wah istriku sudah berani ya?" sahut dani ketika moodnya kembali setelah mendapat kecupan dari istrinya.

"Berani lah,biar mood suamiku balik lagi," jawab asri lalu tidur di dekapan dani,baik dani atau asri sangat menikmati momen seperti ini.

"Kenapa sih mas? Crita dong?"

"Heh, itu tadi gara gara ulat bulu."

"Yaudah mana tak bersihin sahut asri." lalu menciumi seluruh wajah dani dan berakhir di bibir yang awalnya hanya kecupan berubah menjadi lumatan, dan selesai saat keduanya hampir kehabisan oksigen.

"Keluar yuk, makan dulu biar ada tenaga," ajak asri sambil mengedipkan matanya,dani senyum dan menuruti,dia seneng karena istrinya selalu bisa mengembalikan moodnya.

Seperti biasa setelah makan malam mereka berbincang di depan tivi,walau tivi menyala tapi semua fokus pada obrolan tidak ada yang melihat tivi.dan pak arjo juga menceritakan kejadian waktu pulang dari masjid dan semua tertawa.

"Maklum yah suamiku kan spek pangeran, jadi banyak yang mengincar," sahut asri di sambut gelak tawa.

"Oiya yah,aku sama mas dani ada rencana bikin pabrik garmen di sini gimana ya menurut ayah,soalnya kan banyak warga merantau kerjanya di garmen juga,nah kalau di sini di bikin pabrik garmen kan mereka ndak perlu merantau,trus bisa mengangkat ekonomi warga juga." jelas asri mengutarakan rencananya sama suaminya tadi di perjalanan.

"Kalau menurut ayah sih ndak papa malah bagus kalau di sini di bikin pabrik, bisa cetak lapangan pekerjaan  juga.masalahnya ini bikin pabrik lo,bukan toko kelontong, kalau lahan ayah punya kebun kering bisa di bangun pabrik,nah lain lainnya gimana?" jawab pak arjo.

"Tenang yah,suamiku itu juga punya pabrik garmen jadi tinggal buat cabang aja," jawaban asri sontak bikin mlongo kedua orang tua asri.

"Benar begitu nak dani?" tanya pak Arjo.

"Iya yah, rencananya saya akan buat cabang di sini,itu sebenarnya ide dari dek asri sih,otak bisnisnya cepet bekerja yah," sahut dani.

"Trus nanti yang ngurus siapa?" sahut bu fatimah kali ini membuka suara.

"Iya mas ini gak kepikir olehku,kalau aku kan ikut mas,rizal masih kuliah." sahut asri.

"Tenang yang, kalau masalah itu, kan suami mbak yanti bisa mas percaya untuk pegang di sini,jadi mereka ndak perlu ldr lagi."

"Oh si bobi mantu mas darmo?" Memang ndak papa,nanti di kira kkn lagi." sahut pak arjo.

"Ndak yah, aku udah sedikit tahu kinerja mas bobi,ternyata bagus,rencananya mau tak tarik ke pusat,tapi kalau di sini mau bikin pabrik mending suruh megang sini aja.tapi kalau si bambang maaf udah tanda kuning." semua mengerut bingung ndak tahu maksut dani dengan tanda kuning.

"Maksudnya tanda kuning apa mas?" Tanya asri.

"Tanda kuning itu sandi tanda hati-hati biasanya aku dan giyo pakai untuk orang atau perusahaan yang bekerja sama," dan semua manggut manggut.

"Jadi gimana jadi ndak? kalau jadi biar di urus giyo sekalian sama ayah minta tolong carikan lahan kering yang luas untuk pabrik."

"Kalau lahan kering ayah punya di batas desa,malah dekat jalan,lumayan ada 12000 meter,itu sebagian peninggalan ibumu,dan sebagian ayah dan ibu beli waktu ada yang jual waktu kamu keci sri." jelas pak arjo.

"Tidak apa-apa yah lahan itu di pake? Nanti dek rizal dan saudara lain gimana? Atau di beli aja,soalnya nanti kepemilikan pabriknya atas nama dek asri."

"Ndak apa apa,kamu tenang aja,kalau masalah rizal nanti ayah beri tahu dia,kalau saudara ibuk itu ndak masalah jadi biar ayah juga ikut andil pembangunan pabriknya ya?'

"Iya yah kalau begitu nanti dani telfon giyo." lalu dani mengambil telfon lalu menelfon giyo

Tut.tut.tut

"Assalamualaikum, ya bos ada apa?" jawab giyo di sebrang sana.

      " Waalaikumsalam, lo di mana?"

"Di hatimu.ya di kota lah,ini lagi makan sama yuni."

        "Oh lagi kencan lo?awas belum mahram,hati-hati ada setan"

       "Cccc,ada apa cepetan ganggu aja lo."

       " Oke tolong lo urus gue mau buat cabang garmen di desaxxx.jangan lama lama maksimal 1bulan harus sudah mulai bangun fisiknya."

"Heh bambang kalau ngomong kebiasaan mbok di pikir dulu,kamu mau bikin pabrik lo,bukan bikin rumah.satu bulan gila lo.lagian tanahnya emang sudah ada?"

"Sudah siap 12000 meter,di pinggir jalan jadi tinggal gas."

         " Oke oke,gue kerjain besuk senin."

         " Oke makasih assalamualaikum." Tut dani menutup panggilannya tanpa menunggu jawaban giyo

"Mas,ini beneran? kamu mau bikin pabrik,cuman gitu aja? kayak bikin kue aja." semua di sana geleng geleng, melihat begitu gampangnya membuat pabrik.dan mereka pun setelah ngobrol cukup lama akhirnya istirahat.

1
Merpati Putih
jangan pernah memandang sesuatu dari luarnya,pasti tertipu
Merpati Putih
menerima kekurangan masing masing
Merpati Putih
lanjut tor
Merpati Putih
contoh cowok jentle,langsung datangi orang tuanya ,dan minta secara baik baik
Merpati Putih
👍
Merpati Putih
menginspirssi,kehidupan nyata
Merpati Putih
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!