NovelToon NovelToon
MIMPI MENGUASAI DUNIA

MIMPI MENGUASAI DUNIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Spiritual / Mafia / Matabatin / Dikelilingi wanita cantik / Si Mujur
Popularitas:741
Nilai: 5
Nama Author: Aira Sakti

Cerita ini hanya fiktif semata, hanya karangan belaka dari penulis, mohon maaf jika ada ke samaan nama & tempat.
Kisah seorang anak manusia yang mempunyai kelebihan dari anak-anak yang lain yang berjuang bertahan hidup setelah kematian yang tragis kedua orang tua nya yang menjadikan nya seorang penguasa dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira Sakti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LANJUTAN DARI EPISODE 3

Dengan leher berlumuran darah segar akibat tikaman Ibu Tita, salah seorang perampok berusaha bangkit mengejar. Emosi membara, ia berniat membalas dendam.

Dari luar kamar, seorang rekan perampok berusaha mendobrak masuk, penasaran dengan keributan di dalam. Senjata api di tangan, ia memberondong pintu.

DOR! DOR! DOR!

Pintu kamar akhirnya terbuka. Perampok itu terkejut melihat kondisi rekannya yang terluka parah, namun masih berusaha mengejar Ibu Tita.

Tanpa peringatan, perampok itu menembak ke arah Ibu Tita. Ajaibnya, semua peluru meleset. Ibu Tita, dalam kepanikan, berlari memutari perampok yang terluka.

Nahas, peluru dari tembakan rekannya justru mengenai perampok yang sedang mengejar Ibu Tita, tepat di jantung. Perampok bertubuh penuh luka itu langsung ambruk, meregang nyawa.

Murka melihat temannya tewas, perampok yang menembak tadi langsung mengejar Ibu Tita yang sudah berhasil keluar kamar.

Namun, Ibu Tita tidak menyadari bahwa perampok lain masih berada di dalam rumah. Tanpa ampun, mereka memberondong Ibu Tita yang berlari.

DOR! DOR! DOR!

Satu peluru menembus perut Ibu Tita. Seketika, ia jatuh tersungkur ke lantai.

Perampok yang keluar dari kamar menghampiri rekannya. "Apa yang terjadi di dalam, Bro?" tanyanya.

"Si Boy sial," jawab rekannya, mengembuskan napas panjang. "Dia mati karena nafsunya sendiri."

"Mati karena nafsu? Kok bisa?" tanya perampok itu, bingung.

"Wanita itu melawan," jelas rekannya. "Entah dari mana, dia dapat pisau dan menikam leher Boy. Sialnya, saat aku menembak, peluruku malah mengenai jantung Boy."

Perampok yang lain menghampiri mereka. "Ayo, kita bakar rumah ini. Kita sudah dapat apa yang kita mau," serunya.

Mereka bergegas keluar, seorang menuju dapur untuk membakar rumah Pak Amran dan Bu Tita. Di sana, ia tidak menemukan bahan bakar, tetapi mendapat ide lain.

Setelah berkumpul di depan rumah, mereka pergi. Tak lama kemudian, ledakan dahsyat mengguncang rumah Pak Amran.

DUUUAAARRRR!

Api berkobar hebat. Komplotan perampok itu meninggalkan kampung dengan hasil rampokan dan lima rumah warga yang terbakar.

Di perjalanan pulang, Gerhana merasakan firasat buruk. Ia gelisah dan tak henti berdoa agar kedua orang tuanya dilindungi.

Namun, takdir tak bisa dihindari. Setelah satu jam perjalanan, Gerhana tiba di kampung halamannya dan terkejut melihat kerusakan yang ada. Ia berlari menuju rumahnya, tetapi terhenti saat melihat rumah tetangganya yang hangus rata dengan tanah.

Dengan langkah lemas, Gerhana melanjutkan perjalanan ke rumahnya. Ia terdiam melihat rumahnya bernasib sama.

Tanpa kuasa, Gerhana menangis, menjerit, dan meraung sekuat tenaga. Jeritannya menyebabkan tanah di sekitar rumahnya retak. Semakin kuat ia menjerit, semakin besar retakan itu, membelah jalan tanah di sekitarnya.

Dengan sisa tenaga, Gerhana memberanikan diri mencari orang tuanya di antara puing-puing rumahnya.

Di halaman depan, ia melihat bekas daging terbakar. Tak jauh dari situ, ia melihat bekas yang lain. Gerhana terkejut melihat ada tiga bekas daging terbakar.

Ia memastikan bahwa salah satu bekas daging yang hangus itu adalah ayahnya, dikenali dari sisa baju yang terbakar. Di tempat kedua, ia mengenali jasad ibunya.

Seketika, tangis Gerhana meledak lagi. Jeritannya kembali memicu retakan tanah yang lebih parah, merembet lebih jauh dan lebih besar.

Di usia yang baru 10 tahun, kehilangan kedua orang tuanya adalah pukulan berat bagi Gerhana. Ia tidak sanggup menerima kenyataan bahwa ia kini sebatang kara di dunia ini.

1
Ricky Adhitya
LAH WONG KAYU AGONG AUTHOR 🤣🤣🤣
Aira Sakti: wong kayu agung jugo apo lor ?
jangan lupo enjok jempol nyo samo bagi-bagi hadiahnyo yo lor...
🤣🙏👍
total 1 replies
Graziela Lima
Nggak nyangka
Zuzaki Noroga
Asik banget!
Aira Sakti: Terima Kasih
🙏👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!