NovelToon NovelToon
Aku Hanya Putri Palsu

Aku Hanya Putri Palsu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti
Popularitas:48.8k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Sivania Amelia merupakan putri dari keluarga konglomerat. Tanpa kasih sayang orang tua dan perhatian dari semua orang membuatnya menjadi sosok arogan.

Hingga suatu hari dirinya menemukan sebuah buku novel di lorong sekolahnya. Buku dimana dirinya menjadi tokoh antagonis. Seorang putri palsu yang berusaha keras untuk membunuh putri asli. Tapi berakhir dengan kematian tragis.

Anehnya, semua nama tokoh di buku itu merupakan anggota keluarganya. Satu persatu kejadian dalam buku benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata. Sebuah buku dengan akhir cerita kematiannya yang penuh derita.

Tapi satu hal berbeda, hati Sivania telah membeku, meninggalkan keluarganya untuk diberikan pada putri asli.

Ini bukan miliknya, maka dirinya akan membuang segalanya. Tapi kenyataan lain terbongkar membuat keluarganya memohon agar Amelia kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Forever After

"Anak tidak tau diuntung! Sudah sukur kami membesarkanmu yang bukan darah daging kami. Karenamu putri kandung kami menderita!" Bentak Hendrawan, mencengkeram lengan Amelia.

Gadis yang meringis menahan rasa sakit. Menghela napas, memang dirinya yang meminta untuk ditukar? Kenapa malah menyalahkannya?

"Ayah, jangan begitu pada Amelia. Dia pasti tidak sengaja mungkin karena pergaulan yang tidak baik di sekolah." Tiara berucap pelan, benar-benar memberikan kesan yang lembut."Bagaimana jika ayah menasehati Amalia..."

"Diam kamu dasar kotor." Mulut Amelia mengumpat membuat ayahnya murka.

Hendrawan mengangkat tangannya hendak menampar.

Tapi.

"Kalian yakin dia anak kandung kalian, aku, kak Siska, sama seperti kalian begitu arogan dan sombong. Berbeda dengan dia yang terlihat mulia tapi aslinya pick me." Amelia menyeringai.

Plak!

Sang ayah pada akhirnya benar-benar menampar putri yang dibesarkan olehnya. Tangannya gemetar menahan amarah.

Tapi anehnya Amelia tidak menangis sama sekali. Menatap nyalang ke arah ayahnya."Cintai dia, terus cintai dia. Sampai aku berhenti memanggilmu, ayah..."Kalimat dengan nada penekanan.

Senyuman menyeringai bagaikan bunga mawar berduri. Tapi memang itulah seorang Amelia. Semakin ditindas dirinya akan semakin melawan. Tidak peduli orang yang dihadapinya lebih kuat atau lebih berkuasa darinya.

Entah kenapa di sudut hati Hendrawan merasakan sakit. Tatapan mata Amelia masih seperti biasanya, begitu redup tapi kali ini bagaikan bertambah redup lagi. Seperti kecewa?

Tidak! Tiara adalah putrinya, putri kandung yang harus hidup terlunta-lunta. Sedangkan Amelia yang menikmati kemewahan.

"Amelia! Kamu tidak boleh seperti ini. Ayah begitu menyayangimu. Ayah dan ibu yang membesarkanmu, bagaimana pun tanpa mereka kamu mungkin akan mengalami kehidupan sepertiku." Air mata Tiara mengalir, kesedihan tidak dapat terbendung, makhluk tidak berdosa yang teraniaya, berucap."A...aku dibesarkan oleh ayah pemabuk, ibuku penjahit, sedangkan kakakku yang berada di desa menderita keterbelakangan mental."

Ini sama persis seperti yang tertulis dalam buku novel. Walaupun hal yang dilakukannya berbeda, tapi Tiara menjabarkan kata-kata yang sama.

Dasar pick me, mengundang simpati, siapa yang akan tertipu. Lagipula hidup susahnya sudah berlalu. Dalam novel juga keluarga yang membesarkan Tiara tidak pernah muncul sama sekali. Mungkin Amelia ingin mengumpat dalam hatinya. Tidak mungkin keluarganya sebaper dan bodoh ini.

Tapi tiba-tiba saja Gina memeluk Tiara."Sayang mulai sekarang, semua kebahagiaan akan menjadi milikmu."

"Mi... miliknya!? Lalu aku!?" Tanya Amelia setengah berteriak.

"Kamu sudah merebut semua yang seharusnya menjadi milik Tiara." Gina menatap sengit ke arah putrinya.

"Aku tidak merebut apapun. Kan kalian yang memberikannya." Amelia berucap tidak terima, ala tingkah egois anak SMU.

"Itu karena kami tidak tau, ibu kandungmu menukarmu dengan anak kami." Gina menatap sengit memancarkan aura permusuhan.

"Uang saku 20 juta sebulan bukan aku yang minta. Mobil juga hadiah dari kalian karena tidak bisa menemaniku menerima mendali penghargaan paduan suara. Bukan aku juga yang memohon untuk disekolahkan. Bagaimana ini dapat menjadi salahku!?" Cibir Amelia.

"Ya... pokoknya ini salahmu."

"Ini kan salah ibu, mengenali anak sendiri saja tidak bisa."

Pelayan yang menyaksikannya hanya dapat menghelat napas. Sifat dan kepribadian mirip, tapi ternyata bukan anak kandung. Padahal sama-sama pemarah, sama-sama egois, sama-sama gengsi.

"Ibu...jangan bertengkar dengan Amelia. Bagaimana pun dia anak yang sudah susah payah ibu besarkan." Bujuk Tiara, tapi tiba-tiba menatap ke arah Amelia."Aku tidak tau, tapi ibu benar-benar membesarkanmu dengan baik. Memberikanmu banyak cinta. Bukankah seharusnya kamu menjadi lebih berbakti pada ibu."

"Sudah sayang..." Gina memeluk, berusaha menenangkan putri kandungnya."Kamu anak tidak berbakti! Selalu membuat Tiara menangis."

"Kamu ibu yang tidak berbakti, tidak pernah memelukku saat menangis." Amelia tetap tidak mau kalah. Yang jelas untuk saat ini tidak boleh main fisik. Menahan diri, berusaha bersabar, berusaha tetap waras. Walaupun mau gila rasanya, mengetahui makhluk pick me ini adalah anak kandung.

"Itu karena kalau kamu menangis sudah seperti tuyul. Berguling-guling di lantai membuat stress." Celetuk sang ibu.

Benar-benar permusuhan tingkat tinggi antara anak manja dan ibu egois. Tapi semuanya tidak seperti dialog dalam buku novel bukan? Setidaknya sebagian.

"Kamu dihukum tidur di gudang." Keputusan yang diambil Hendrawan.

"Kenapa!?" Tanya Amelia.

"Karena kamu salah!" Bentak sang ayah.

"Apa salahku?" Amelia menatap sengit ke arah Hendrawan. Baru tadi pagi dirinya dipukuli, rasa perih belum hilang, malah hukuman baru akan diterima olehnya.

"Kamu melawan kata-kata orang tua." Tegas Hendrawan.

"Bukankah ayah yang mengajarkan untuk berpikir kritis. Jika orang lain salah maka jangan dibenarkan. Tidak peduli jika harus dikucilkan." Amelia membuang muka, dirinya masih muda, masih labil. Jadi wajar saja kesulitan memberikan perlawanan sengit.

"Tapi kali ini kamu yang salah. Jadi harus mengaku salah." Hendrawan sampai memijit pelipisnya sendiri. Memang inilah Amelia yang keras kepala.

"Apa salahku?"

"Melawan ibumu."

"Melawan ibu? Kan ibu keliru jadi harus dijelaskan kekeliruan ibu dimana. Setelah diskusi baru mendapatkan hasil. Gitu saja kok repot."

"Anak kurang ajar."

"Menampar lagi, aku laporkan ke Komnas perlindungan anak. Tidak jadi! Kalau aku ditampar lagi, aku laporkan ke damkar. Biar viral sekalian. Hati-hati saham perusahaannya anjlok."

Jika sudah berdebat Amelia memang sulit dihadapi. Sungguh seorang villain sejati, dapat membalikkan kata-kata seperti Sengkuni.

Tiara menatap ke arahnya. Bergerak lembut bagaikan bunga Peony yang mendayu-dayu terkena embun. Gadis cantik ini, bergerak mendekati Amelia.

Sedangkan Amelia mengangkat salah satu alisnya. Dalam cerita novel dirinya mendorong makhluk rapuh, pick me ini ke lantai. Sungguh nikmat jika dapat mendorongnya. Tapi dirinya harus menahan keinginan itu.

Hingga kala bunga Peony ini mendayu-dayu mendekat berucap."Aku yang salah. Aku minta maaf sudah merebut semuanya darimu."

Mengetahui isi dalam buku tersebut, Amelia menghindar. Tidak ingin menyentuh makhluk rapuh ini.

Brak!

Tapi naas, setelah menghindar makhluk rapuh ini tetap terjatuh.

Amelia mengangkat kedua tangannya kemudian berucap."Ini bukan salahku lho! Dia yang jatuh sendiri. Aku tidak menyentuhnya."

"Ibu...ayah...sakit. Amelia aku hanya ingin minta maaf dan memelukmu. Tapi kenapa kamu menghindar. A...aku...apa kamu tidak terima aku adalah anak kandung?" Tanyanya tergeletak di atas lantai. Begitu cantik bagikan bunga Peony. Maaf salah bagaikan lap pel bermotif bunga Peony lebih tepatnya.

"Amelia!" Bentak Gina, membantu Tiara bangkit.

"Sakit..." Tiara kesulitan bejalan bagaikan pincang.

"Anak tidak berbakti! Keterlaluan melukai putri kandung kami yang selama ini menderita." Lagi-lagi sang ayah mengangkat tangannya hendak memukul.

"Ingat! Komnas perlindungan anak, penjara, harga saham turun." Peringatan dari Amelia menelan ludah, yang terpenting melindungi diri sendiri dulu.

Hendrawan membuang muka, memutuskan mengangkat tubuh Tiara."Ayo kita ke rumah sakit."Dijawab dengan anggukan kepala oleh Gina, mengikuti langkah suaminya.

"Bawa saja ke tukang urut. Dia kan dulunya orang miskin, pasti sulit beradaptasi. Nanti malah bikin malu." Teriak Amelia, acuh kemudian melangkah menuju kamarnya.

Apa yang diharapkan dari seorang Amelia? Villain tetaplah villain, hanya saja...orang ini agak sulit untuk berubah. Atau memang sebaiknya tidak pernah berubah?

1
Ummah Intan
semoga Siska bs mempertahankan mahkotanya hingga kelakuan biawak roni terbongkar
Lukman Lukman
kau menggantungkan kskak😄💪💪💪💪💪😍😍😍😍😍😍
lily
wahhhh keributan ap ini ,,,,
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
😍😍😍😍😍😍😍😍
yesi yuniar
ada kejadian apa ???
josefina matongo
ah harus tunggu besok lagi dong 🥺
_arjunnainun__
jangan2 suara biawak kawin sama komodooo😄😄
Biyan Narendra
Semoga Siska gobloknya ga kayak tiara
Nureliya Yajid
lanjut thor
Rahma Intan
lanjutkan lagi Thor semakin seru 💪😘😘😘😘😘😘😘
Nur Wahyuni
aduh ada kejadian apa ini... penasaran 😄😄
Eka suci
apa tuh ,nungguin lg🤔🥺
Ani Da
penasaran kira2 suara siapa ya?
mimief
idiih...othor pelit
masa cuman gitu
bagaimana ini,nanggung bet🤣🤣🤣
mimief
wah..kayaknya lebih seru kan
sayang melewati kesempatan ini
cabut euy,kita pulang
mau liat keributan ini
upps...ga ya aku kan kakak perempuan yg Budiman 🤣
Sulati Cus
smg itu suara si biawak sm komodo biar ke buka tuh mata siska😅
Sulati Cus
cucok kan😂
Indar
apa yg terjadi nih 🤔🙄 semoga savier baik2 saja 🤗🤗
Tasnim thufaila Qotrunnada
iiihh...apa siiii..bikin penasaran aja dikau..
kaylla salsabella
tiara lagi main kuda"an sama roni🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!