NovelToon NovelToon
Pembalasan Dendam Sang Tumbal

Pembalasan Dendam Sang Tumbal

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Mata Batin / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Melati, mantan atlet bola pingpong, menjadi tersangka pembunuhan sepupunya sendiri yang adalah lawan terakhirnya dalam turnamen piala walikota. Setelah keluar dari tahanan, ia dibantu teman baiknya, Aryo, berusaha menemukan pelaku pembunuhan yang sebenarnya.

Namun ternyata Melati bukan hanya menghadapi licik dan bengisnya manusia, namun juga harus berurusan dengan hal-hal gaib diluar nalarnya.

"Dia, arwah penuh dendam itu selalu bersamamu, mengikuti dan menjagamu, mungkin. Tapi jika dendamnya tak segera diselesaikan, dibatas waktu yang ditentukan alam, dendam akan berubah menjadi kekuatan hitam, dia bisa menelanmu, dan mengambil kehidupanmu!" seru nenek itu.

"Di-dia mengikutiku?!" pekik Melati terkejut.

Benarkah Aryo membantu Melati dengan niat yang tulus?
Lalu, siapa pelaku yang telah tega menjejalkan bola pingpong ke dalam tenggorokan sepupunya hingga membuatnya sesak napas dan akhirnya meninggal?

Mari berimajinasi bersama, jika anda penasaran, silahkan dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keberuntungan diantara Kesialan

Seorang wanita tua, tampak setengah tergantung di salah satu jendela yang terbuka sebagian kacanya. Posisi bus tergantung miring, dengan satu sisi jendela menghadap ke dasar jurang, membuat separuh tubuh bagian atas nenek itu terjungkir kepalanya mengarah ke dasar jurang.

Keberuntungan masih berpihak padanya, entah bagaimana bisa terjadi, tapi tubuh bagian bawahnya, tersangkut pada kaca jendela, sehingga hanya tubuh atas nenek itu saja yang terjuntai keluar dari bus.

Sekuat tenaga, Melati merangkak menuju wanita tua itu.

“Nek, Kau bisa mendengarku?!” panggilnya memastikan wanita tua itu masih dalam kondisi sadar.

“Hm, to-long….” terdengar sangat lirih dn lemah nenek itu masih berusaha menyahut.

“Aku akan mencoba menarikmu!” seru Melati lagi. Ia harus sangat berhati-hati, salah sedikit saja, justru akan membuat dirinya dan sang nenek justru akan tergelincir dan berakhir terjun ke dasar jurang.

Namun tiba-tiba badan bus itu kembali terguncang, sepertinya karena Melati berusaha mendorong kaca jendela agar bisa menarik tubuh nenek itu masuk ke badan bus.

Melati menghentikan pergerakannya sejenak, lalu memeriksa sekelilingnya sekali lagi dengan seksama. “Kesempatanku hanya sekali, kemungkinan ku hanya separuh, pilihanku hanya dua, berhasil lalu hidup, atau gagal dan berakhir di dasar jurang yang entah berapa dalam,” ucapnya seakan melupakan luka di tubuhnya sendiri.

"Nenek! Diam ditempat dan jangan bergerak! Tidak sedikitpun, atau kita semua akan jatuh lagi ke dasar jurang yang entah sedalam apa!" serunya kemudian. “Aku akan menarik tubuhmu dengan cepat, tapi jika aku tidak berhasil, maafkan aku!” imbuhnya merasa tak yakin akan kesempatan itu.

Meski samar, Melati melihat sang nenek mengangguk kecil, seakan mempercayakan sisa kesempatan hidupnya di tangan gadis belia itu.

Melati memeluk erat pinggang wanita tua itu, lalu kembali menariknya dengan satu sentakan keras, membuat jendela yang menghimpit pinggang atas nenek itu pecah, lalu kacanya berhamburan terjun ke dasar jurang.

Beruntung bersamaan dengan itu, Melati berhasil menarik tubuh nenek itu ke sisi lain bagian dalam bus, hingga membuat keduanya sedikit lebih aman.

“Nenek, seperti yang kau tahu, badan bus ini miring, agar kau tak jatuh ke sana, tolong pegangan erat pada kursi ini, aku akan mencoba memanggil bantuan, semoga ponselku berfungsi di tempat seperti ini!”

Melati kembali merangkak perlahan, sangat hati-hati, untuk meraih tasnya yang tersangkut di tempatnya semula, dan segera menekan tombol panggilan darurat.

"Tenanglah Nenek, sepertinya hanya kita yang masih bernapas disini, bantuan akan segera datang!" seru Melati berusaha menenangkan sang nenek yang semakin terlihat lemah.

"Aku kedinginan," lirih sang nenek yang sepertinya telah kehilangan banyak darah. Sementara Melati pun merasakan sakit luar biasa di kedua kakinya.

Melati kembali mendekat, memeluk punggung nenek itu, berusaha agar sang nenek tak merasa sendirian, meskipun rasa pusing dan mual juga mulai terasa, membuat Melati tak mampu lama membuka mata.

"Sementara kita harus bertahan seperti ini, Nek. Kuatlah hingga bantuan datang."

Melati berusaha untuk tetap sadar dan menenangkan sang nenek, tapi rasa sakit dan pusing yang semakin kuat membuatnya tidak bisa bertahan lagi. Dia merasa tubuhnya melemah dan pandangannya mulai kabur. Sebelum kehilangan kesadaran, Melati masih bisa merasakan sang nenek yang lemah dan dingin di pelukannya. Dia berharap bahwa bantuan akan segera datang dan mereka bisa diselamatkan.

Melati tidak tahu berapa lama dia tidak sadarkan diri, tapi ketika dia perlahan sadar, sayup-sayup ia mendengar riuhnya tim penyelamat dan ambulans. ‘Ah, akhirnya!’ serunya dalam hati merasa sangat lega.

Dengan bantuan tim penyelamat, Melati akhirnya bisa dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Dia masih merasa sakit dan lelah, tapi senyum lega terkembang di bibirnya, dia tahu bahwa dia telah berhasil melakukan kebaikan untuk sang nenek dan memenuhi janji dengan Layla. Melati berharap bahwa dia bisa segera pulih dan melanjutkan hidupnya dengan lebih baik.

Waktu pun berlalu, Melati siuman dan mulai pulih.

"Beruntung kamu tak mengalami cedera yang fatal. Mengingat kondisi bus, kamu benar-benar mendapatkan mukjizat!" seru Aryo, seraya membantu mengemasi barang-barangnya Melati karena hari itu dokter sudah mengijinkan Melati pulang.

"Huum, kau benar-benar tak menemukan nenek yang kumaksud ya?" tanya balik Melati terus teringat pada sang Nenek yang ia tolong sebelumnya.

"Perawat bilang, dia dibawa oleh keluarganya, tak ada yang tahu siapa dan kemana," tukas Aryo cepat, seakan tak ingin banyak membahas tentang nenek itu.

"Hmm, ya sudahlah, aku hanya berharap dia selamat."

"Sekarang bukan waktunya mengkhawatirkan orang lain, Mela. Kamu saja tak punya tujuan mau kemana kan sekarang?"

Mendengar ucapan Aryo yang sangat benar, Melati menghela napas dalam, lalu menatap kosong ke luar jendela. Ia bahkan benar-benar tak punya tujuan, uangnya pun habis untuk biaya perawatannya sendiri selama di rumah sakit.

"Kita makan saja dulu, selebihnya kita pikirkan nanti!" ajak Aryo seraya menenteng tas milik Melati, lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Melati bangkit.

Melati tersenyum lembut dan menerima bantuan Aryo untuk bangkit. Dia masih merasa sedikit lelah dan sakit, tapi dia tahu bahwa dia harus segera pulih. Ketika Aryo menyarankan untuk makan dulu, Melati setuju dan membiarkan Aryo memimpinnya keluar dari kamar rumah sakit.

‘Nenek, aku harap kau hidup dan baik-baik saja!’ serunya dalam hati, seraya berjalan tertatih mengekor langkah Aryo meninggalkan areal rumah sakit itu.

Aryo membukakan pintu restoran dan mempersilakan Melati masuk. Melati tersenyum, berharap akan bertemu dengan makanan yang akan bisa menggugah seleranya. “Aku mau sesuatu yang berkuah!” celetuknya bahkan sebelum Aryo bertanya.

Aryo mengangguk mengerti, seolah sangat hafal dengan selera juniornya itu.

“Apa rencanamu sekarang?” tanya Aryo sembari menunggu makanan mereka datang.

Melati menghela napas panjang kemudian menyandarkan punggungnya. “Membersihkan namaku, tentu saja. Pelaku sebenarnya… kau tahu, aku tak akan membiarkannya berkeliaran bebas.”

“Kau sudah punya rencana?” tanya ulang Aryo merasa tak mendapatkan penjelasan yang ia inginkan.

Namun belum sempat Melati menjawab, seorang pelayan mendekat membawakan makanan yang mereka pesan.

Aryo menyantap makanan dengan lahap, berbeda dengan Melati yang tampak sangat tak berselera.

"Ada apa? Kupikir seleramu masih sama, atau penjara membuat lidahmu berubah selera?" tanya Aryo memperhatikan raut wajah Melati yang terlihat sangat tertekan.

Melati menggeleng kecil, "Entahlah, aku pikir aku mencium aroma aneh, seperti bau wewangian bunga tapi sangat menyengat dan membuatku mual.

"Kau yakin?" tanya Aryo menuntut penandasan, seakan memastikan temannya dalam kondisi sadar. "Tapi aku tak mencium aroma lain selain sedapnya makanan ini," imbuhnya berusaha melihat sekeliling.

Aryo memperhatikan Melati dengan lebih saksama, memastikan bahwa temannya tidak mengalami gejala lain yang tidak biasa. "Mungkin kamu masih merasa tidak enak badan setelah kecelakaan kemarin," Aryo berusaha membesarkan hati Mela. "Atau mungkin kamu hanya terlalu stres, atau terlalu terharu karena aku masih ingat selera lidahmu?" imbuhnya meledek.

Melati kembali menggeleng, "Tidak, Aryo. Kau tahu aroma wewangian saat ada orang meninggal?"

Aryo mengernyit, "Hmm?"

"Kau tidak percaya kan? Tapi seperti itulah yang tercium olehku!"

...****************...

Bersambung....

1
Kustri
negara konoha, memutar balikkan fakta🤔
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
waduuuuh..... piye iki...???
mika digondol PK man... 🤣🤣🏃🏃🏃
Ai Emy Ningrum: air es ato air mata 👀
total 5 replies
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
maaf saya tidak mendengar bnyk... cuma tau doang apa yang kalian bahas..🤣🤣🤣🏃🏃🏃🏃
Ai Emy Ningrum: ya harus nya gitu 😋
total 3 replies
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
dokternya aneh bngt ya. semua orang mencurigakan nggak sih...
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅☕: lhoo kok aq
total 4 replies
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
sebenernya kepala sekolah baik atau enggak..?
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
makin penasaran... lanjut pk othor...
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
Aryo sebenarnya baik gak sih .😄
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
kenapa sih.. pemuda ini../Scare/
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
kenapa tuh cowok ya..? kok aneh. 🤭
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅☕
lhaaa mika kmn coba

ahh semua masih misteri deh
Ai Emy Ningrum: /Silent//Shy/
total 7 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
wo'o.. kalian ketahuan... wkwkwkwkwkwk...
ayo melati.. akting yg bagus y..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
suntik bius kali y.. biar mika nggak ngoceh kesan kemari.. kasihan sekali kau mik... mau jadi tumbal..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
lah.. alah... niat menolong malah dituduh-tuduh... males banget mel....
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
sebenarnya gimana ini ya... kok si pemuda juga baik.. trus siapa yang jahat ya..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
sebenarnya gimana ini ya... kok si pemuda juga baik.. trus siapa yang jahat ya..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
Laila kok gitu sih...🤣🤣
Ai Emy Ningrum: Laila knp siih gituh mulu 🙄😙
total 5 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
kok nggak tau sih Laila....
Ai Emy Ningrum: Laila tau nggak kok sih 😳
total 3 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
maksudnya nenek si Laila kan.. dendam laila
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
piye Iki Yo... makin kesini kok makin kesana...🚶🚶🚶
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳: wkwkwkwkwkwk...😙 laper .
total 4 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
piye Iki Yo... makin kesini makin kesono
Ai Emy Ningrum: gak usah gmn 🙄🤔🤔
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!