Pertama tama saya ucapkan terimakasih untuk para pembaca yang Sudi meluangkan waktu untuk membaca Novel saya, saya ucapkan terima kasih yang se besar besar nya.
Ini merupakan karya pertama saya yang akan Tamat dalam waktu dekat.
untuk para pembaca saya mohon tinggalkan jejak dengan
tekan ❤️
vote💳
dan beri hadiah 🌹
TERIMAKASIH 😊❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen_D, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04
Cepat panggil ambulance sekarang". Ujar Zella pada Devan, Lalu Devan bergegas mengambil Hp nya di dalam saku.
"Kakek!".Ujar Zafier, anak kecil itu sangat menghawatirkan kesehatan kakek buyutnya.
“cepat panggil ambulan sekarang”. ujar Zella pada Devan dan ia pun langsung mengambil Hp nya di saku .
namun tangan Devan langsung di cegah oleh sang kakek.
“Hei! tidak perlu”. ujar kakek dengan keadaan segar bugar, yang membuat Devan menghela nafas frustasi.
“Asal kalian berdua tidak bercerai aku pasti akan baik baik saja”.
“kakek?! kenapa harus dia”. ujar Devan tak mau kalah.
“waktu seseorang memberi mu obat itu di desa Candi-“. ujar kakek
“desa Candi itu kan desa kelahiran ku”. ujar Zella dalam hati.
kakek memegang tangan Zella sembari menyelesaikan kalimat nya. “Pasa saat peristiwa itu Zella lah yang menolong mu dan melahirkan Zafier. kalau tidak mana mungkin kau bisa berdiri di sini! dan kenapa kau tidak berterimakasih!”.
“Aku juga menduga dia lah yang memberiku Obat di Desa Candi, lagian kenapa bisa sangat ke betulan dia berada di sana.Dan soal terimakasih, aku rasa sudah cukup beberapa tahun ini aku bertanggung jawab sebagai seorang suami”.
kakek mengambil piring keramik buah dan mengangkat nya dan bersiap menghantamkan itu pada kepala nya.
Devan secara reflek memegang tangan kakek agar tidak melakukan hal nekat itu.
“kalau kau berbicara tentang cerai sekali lagi aku langsung akan bunuh diri”. Ancam nya
“Baiklah aku janji!, kakek tolong jangan bertindak gegabah”. ujar devan sembari mengambil piring keramik itu dari tangan kakek dan meletakan kembali di meja.
kemudian Devan membuang nafas berat dan beralih menatap Zella, tak lupa jari nya menunjuk wajah Zella dengan raut wajah tak bersahabat.
“ku beri kau kesempatan sekali lagi, sebaiknya kau jangan macam macam dan jadi ibu yang baik bagi Zafier”. ujar Devan
“Aduh kakek, kalau di paksa hasil nya gak akan bagus. Aku akan berbicara terus terang padanya agar dirinya senang”. ujar Zella
“Zella , jangan takut kakek selalu mendukung mu”.
zafier memegangi tangan kakek sembari merengek.
“kakek”. ujar nya dengan raut ketakutan.
“Zafier”. kakek mengelus kepala Zafier agar anak itu marasa tenang.
di sisi Zella. ia menatap zafier sembari memikirkan anak nya sendiri.
“Anak ku pasti seumuran di juga kan”. gumam nya.
Zella duduk di hadapan Zafier. “Zafier ayok main sama ibu ya”.
Zafier malah menjauh dan berteriak ketakutan.
“Aku gak mau!”. ujar nya sembari terus menjauh dari Zella.
mata Zella seketika terbelalak saat melihat tanda lahir berwarna merah di lengan Zafier, tanda lahir yang persisi seperti milik anak nya.
“kakek ajari aku melukis dong”. ujar Zafier pada sang kakek.
“Baiklah Zafier ayok”. kakek berdiri di ikuti Zafier.
“Ayok kita ke kamar mu”. kakek berjalan sembari menggandeng tangan Zafier.
melihat ketakutan Zafier kepadanya, membuat Zella semakin bingung ada apa sebenarnya dengan anak dan ibu ini.
SELESAI.....
.
.
.
.
Tunggu kelanjutannya , bay bay🤚.
Jangan lupa.
Love
Vote
Beri hadiah
Terimakasih banyak semuanya, semoga kalian semua dalam lindungan Tuhan dan apa yang kalian inginkan akan terkabulkan . Semoga yang memberi saya love, vote, dan hadiah Rezekinya makin lancar panjang umur murah Rezeki dan di pertemukan dengan pasangan yang sempurna.
Bay bay love you All❤️
